"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 13
Oscar yang melihat tingkah bosnya itu langsung menepuk jidatnya.
Sebelumnya "tentu saja bos harus perfect karena ini pertemuan pertama bos dengan keluarga nona Amora, karena kesan pertama itu pasti akan dikenang. Bos juga harus rendah hati dan tutur kata bos juga harus sopan, lembut dan berwibawa!" Oscar memberikan masukan, karena bosnya itu terlalu kaku
" Kenapa kau berpikir aku akan mengikuti saranmu?. "Tanya Nicholas sambil tatapannya menelisik.
"Ahh ckk tentu saja bos kau itu harus mengikuti saranku! kalau tidak, kau akan menghancurkan semuanya Apa kau mau menjadi bujang lapuk selamanya hingga usiamu 50 tahun?. Lagian bos itu sudah tidak muda lagi lihat keriput sana-sini." Ujarnya sambil berdecak dan menunjuk ke wajah Nicolas. Membuat mata Nicholas mendelik membuat Oscar yang tadinya beringas menjadi ciut nyalinya.
"Terus apa yang harus aku lakukan? "Tanya Nicholas membuat Oscar langsung tersenyum.
"Ini baruuu bosku!. Pertama-tama Anda harus membawa oleh-oleh entah itu makanan atau karangan bunga yang disukai oleh calon mertua Anda.. tentunya" Ujarnya sambil menepuk pundak Nicholas
"Kau pikir aku ini habis jalan-jalan pakai bawa oleh-oleh segala? lagian aku ingin bertemu dengan Mora bukan mereka"ujar Nicholas sambil menyingkirkan tangan Oscar dari pundaknya karena ide Oscar tak masuk akal
"Tapi bos anda harus mengalahkan palang pintu dulu baru anda berhasil bertemu dengan pujaan hati anda". Susah sekali menasehati bosnya yang ngeyel. Lama perdebatan akhirnya datang pun kata sepakat membuat Oscar tersenyum lega.
"Ya Tuhan percuma aku memberi masukan kepadanya!" Gerutu Oscar malu karena bosnya itu bergaya seperti debt collector, apa yang diajarkannya tidak ada sama sekali dia katakan.
Sebulan berlalu semenjak kunjungan malam itu Nicolas hampir setiap hari bolak-balik rumah Mora. Seperti sekarang ini.
"Kenapa dia selalu datang pas jam makan, apa dia tidak punya uang buat beli makanan? Dasar sultan kere?" Keluh mama Ani karena Nicolas selalu ikut makan bersama mereka bukan saja Nicolas raya kekasih zo pun ikut menemani. Nicolas mendengar calon mertuanya itu ngomel tidak menghiraukan karena dia sudah terbiasa dengan omelanya.
" Sudah mah ayo cepat makan nanti keburu dingin lo makanannya" ujar papa Jo sambil mengambilkan makanan untuk mama Ani
"Yang satu hobinya merusak kebun yang satu lagi ngacak-ngacak dapur" mama Ani tak berhenti ngoceh karena dia kesal dengan Nicolas dan raya jika mereka datang pasti rumahnya menjadi kacau balau. Nicolas selalu memarkirkan mobilnya dikebun miliknya hingga pot bunga miliknya pada pecah sampai bosan ia menggantinya. ya.. walaupun Nicolas membelikan yang baru setiap dia merusak nya, tapi tetap saja mama Ani kesal dibuatnya. Sedangkan raya selalu saja membuat masakan yang tidak berbentuk, alih-alih ingin membuatnya senang, malah membuat mama Ani tambah jengkel akhirnya dia-dia juga yang masak.
" Kenapa mereka tidak ada yang benar memilih pasangan!." Keluh mama Ani lagi yang tak dihiraukan oleh mereka yang ada dimeja makan, karena tidak ada yang menghiraukannya mama Ani melanjutkan makannya
"Pak Liam ini semua dokumen yang harus segera Anda tandatangani" Silviana menyerahkan tumpukan dokumen kepada Liam karena hampir satu Minggu Silviana libur.
"Apa kau tak ambil cuti honeymoon? " Tanya Liam kepada sekretaris nya yang baru menikah itu
"saya Takut nanti anda akan sangat merindukan saya kalau saya pergi honeymoon! Ujar Silvana sambil menyodorkan dokumen yang ia bawa.
"Ha-ha-ha bisa saja kamu!" Tawa Liam memenuhi ruangan.
"Pak hari ini ada makan siang dengan perusahaan buana terkait kerjasama dengan perusahaan mereka." Ujar Silviana sambil menatap kearah Liam, karena Silviana tau kalau Liam tidak suka kalau berurusan dengan perusahaan buana apalagi pemiliknya.
"Max Ka.." belum selesai bicara ucapannya disela
"Aduh..maaf bos saya lagi diare jadi tidak bisa menggantikan bos untuk bertemu dengan pemilik perusahaan buana" tolak max sambil memegang perutnya dan berlari keluar ruangan.
"Ada apa dengannya?, kalau dia tidak mau, kamu yang menggantikannya?" Ujar Liam menyuruh Silviana untuk menggantikannya
"Enak saja, saya ini pengantin baru tentu saja Saya akan makan siang bersama suami saya. Apa jangan-jangan Anda takut lagi dengan pemilik buana group?" Selidik Silviana membuat Liam tak berkutik.
"Kau itu terlalu banyak berpikir!" Suara Liam gagap Liam mencoba berkelit.
"Lalu untuk apa kau menghindar kalau kau tidak takut denganku tuan Liam?" Suara seorang wanita yang baru datang tepat dibelakang Liam membuat bulu kuduknya berdiri, membuat Liam menyentuh lehernya.
Walaupun Liam sudah bisa menebak suara seksi yang dibelakangnya milik siapa tapi dia berharap itu hanya mimpi.
Dengan sedikit gugup sambil membenarkan kaca mata tebal miliknya Liam membalikkan tubuhnya menghadap ke wanita yang memanggil namanya.
" Nona Clara, seharusnya tidak usah repot-repot datang kesini bukan kah kita akan bertemu saat makan siang!." Ujar Liam tak menyangka wanita seksi itu akan datang langsung menemuinya.
" Hanya saja aku tidak yakin anda akan datang menemui saya.. tuan Liam" Ujar Clara sambil jalan mendekat kearah Liam, membuat Liam memundurkan langkahnya.
"He'hem" tiba-tiba tenggorokan Liam terasa kering. Karena depan belakangnya wanita cantik, yang satu garang yang satu lagi beringas
" Silviana tolong buatkan minuman untuk nona Clara" perintah Liam yang langsung diiyakan oleh Silviana
"