Teruslah abaikan dan sakiti aku sampai cinta ini berubah menjadi dendam!.
.......
Jhonson hanya menganggap nya adik , tapi Achilles mencintai nya!.
"Bagaimana pun itu aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kak Jho?" pernyataan Achilles.
" Tapi dek , kakak hanya menganggap kamu adik dan rasa itu tidak akan pernah berubah ." jawab Jhonson.
" Aku mencintai kakak, lihat cinta aku kak, hiks " tangis Achilles menatap punggung Jhonson yang perlahan menghilang ditengah keramaian orang-orang.
yuk baca⬆️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Antara hati dan logika
Setelah telfonnya mati , ponsel Achi kembali berdering dan Mommy menelfon berulang kali.
" Kenapa Tante ?" tanya Achi pura-pura tidak tau .
" Achi datang kesini nak , Jho tidak mau diobati , darah sudah mengalir terus dari tangannya , cepat kesini nak " ucap Mommy yang terdengar menangis dengan begitu panik .
.....
Sesampai dirumah sakit " Obati lukanya cepat dokter " kata Achi menatap Jho dengan sebal karena tidak ada dewasa-dewasa nya , malah bertingkah seperti anak kecil .
" Nggak " kata Jho menarik tangannya dengan cepat yang akan diobati dokter .
" Ihhhh, bandel ya " kata Achi malah menampar lengan Jho yang berbaring itu , lalu memegang tangan nya dan menyuruh dokter mengobati .
" Kalau udah dewasa itu berakal bukan kayak anak kecil " ketus Achi mengomeli Jho dengan kesal dan ekspresi wajah membuat Jho tertegun .
" Melukai diri sendiri terus nggak mau diobati emang kakak pikir yang sakit kami , rasakan sendiri " ucap Achi yang walaupun memegang tangan Jho tapi terus mengatakan kata-kata yang membuat Jho hanya terdiam .
" Kamu kenapa sih jadi nggak peduli dan kasar banget sama kakak ?" pertanyaan Jho yang rasanya benar-benar ingin menangis mendengar setiap ucapan yang keluar dari mulut Achi yang begitu menusuk .
Seperti bukan Achi saja yang tidak ada lagi belas kasihan bahkan ucapan yang keluar dari mulutnya pun terdengar sangat menyakitkan.
" Kakak itu udah dewasa dan punya pikiran matang bukan anak kecil yang harus di bujuk untuk hanya sebatas minum obat " ketus Achi .
" Kakak tau kan kalau sakit asam lambung dan kalau berhenti minum obat gimana akibatnya apalagi nggak makan , apa kakak mau dirawat dirumah sakit terus ?" ucap Achi sebenarnya menasehati Jho hanya saja sekarang caranya berbeda .
" Dan okey kalau kakak nggak peduli dengan kesehatan kakak tapi setidaknya kasihan lah melihat Daddy dan Mommy yang harus kakak susahkan " ketus Achi melirik kedua orang tua Jho yang duduk disofa .
" Dokter kasih aja aku suntik mati biar nggak menyusahkan mereka lagi " ucap Jho .
" Jho apa yang kamu katakan nak ?" ucap Papi Achi yang baru datang tapi sudah mendengar ucapan Jho .
" Achi bilang aku hanya menyusahkan kalian jadi, " belum selesai Jho berucap .
" Udah nyusahin orang terus mau mati , kenapa tidak sedari dulu aja agar kami tidak serepot ini " ketus Achi tanpa perasaan dan itu benar-benar menyakiti perasaan Jho .
" Om, " Jho duduk lalu memeluk pinggang Papi Achi mendengar jahatnya ucapan Achi .
" Achi kamu kok ngomong gitu " Papi Achi benar-benar marah pada Achi lalu mengelus kepala Jho yang memeluknya seperti mengadu .
" Ihhhh, dasar pengadu suka banget liat Achi di marahin " ketus Achi semakin sebal melihat Jho lalu duduk di sofa .
" Nak, " Daddy Jho malah tersenyum begitu Achi duduk disampingnya.
" Kita pulang aja yuk Om, Tante biarin aja kak Jho itu sendiri dirumah sakit " ucap Achi yang sebenarnya kesal saja ketika tau Jho sudah 2 hari tidak makan .
" Kasihan , Jho itu juga udah 2 hari nggak tidur " ucap Mommy terkekeh melihat putranya yang begitu keras dan mandiri kini sedang mengadu pada Papi Achi tentang bagaimana perlakuan Achi padanya .
" Achi suapi kakak kamu makan ya dan jaga dia , kami harus keluar kota selama 2 hari ini " ucap Mami menghampiri Achi yang duduk disofa .
" Achi sibuk , nggak bisa jaga Kak Jho " pernyataan Achi .
" Tolong nak , Om harus mengurus perusahaan kami yang sudah beberapa hari ini dalam keadaan kurang baik bahkan kami kehilangan tender besar sampai 2 triliun " ucap Daddy yang membuat Achi melunak karena kali ini mereka memohon .
" Baiklah , hati-hati" ucap Achi mengantar keempat orang tua nya ke lobby rumah sakit karena akan berangkat keluar kota .
..........
Begitu Achi masuk Jho yang duduk bersandar itu menatap kearah lain tapi tidak lama menatap Achi yang menghampiri nya .
" Makan " ucap Achi mengambil bubur diatas meja lalu mengaduk nya .
" Tolong " ucap Achi yang ingin duduk diatas ranjang tapi karena cukup tinggi dia memegang tangan Jho ketika naik .
Achi duduk berhadapan dengan Jho lalu mulai menyuapi Jho yang makan dengan tenang tanpa ada obrolan sedikitpun.
" Kamu sudah makan ?" tanya Jho yang sedari tadi tatapan nya tidak pernah beralih dari wajah Achi .
" Aku makan atau tidak apa peduli kakak " ucap Achi dengan wajah datarnya.
" Kakak sayang kamu " pernyataan Jho memegang wajah Achi dengan kedua tangannya lalu dengan cepat mengecup kening Achi .
" Ihhhh" Achi mengangkat tangan nya akan menampar wajah Jho dengan tangannya .
" Tampar lah " ucap Jho yang wajahnya masih sangat pucat itu hanya pasrah .
" Aku udah dewasa bukan gadis kecil yang bisa kakak perlakuan seperti itu" ketus Achi menepis tangan Jho yang masih memegang wajah nya .
tok
Tok
" Masuk " ucap Achi saat seseorang mengetuk pintu.
" Siang , nona kami datang untuk memeriksa kondisi tuan Jho sekaligus memberikan hasil laboratorium" ucap dokter itu menyerahkan berkas pada Achi .
" Tidak perlu turun nona kami hanya mengganti infus " ucap dokter itu karena Achi akan turun dari ranjang .
Sembari dokter mengganti infus Achi membuka berkas itu dan melihat hasil pemeriksaan spesifik tentang kondisi Jho .
Setelah dokter itu keluar Achi masih fokus membaca bekas itu dan ketika dia menatap tajam Jho yang masih duduk berhadapan langsung menunduk.
" Udah naik level dari asam lambung menjadi asam lambung kronis sebentar lagi tukak lambung lalu mati " ucap Achi melempar berkas itu keatas meja .
Jho menatap Achi dengan tatapan lirih lalu mengusap air matanya yang tiba-tiba jatuh merasakan perubahan sikap Achi yang benar-benar berubah total dari biasanya yang lembut dan penyayang.
Jho tidak lagi bicara dia berbaring lalu memunggungi Achi tidak ingin lagi berkata apa-apa.
" Kak" ucap Achi juga mengusap air matanya yang jatuh , tersadar telah bicara terlalu jahat padahal Jho sedang sakit pasti itu membuat Jho semakin sedih .
" Kak maafin Achi " ucap Achi memegang pundak Jho agar berbalik menghadapnya.
" Akkkh, Achi sakit , perih " keluh Jho memegang perutnya yang terasa sangat sakit dan menyiksa .
" Akkkh" Jho benar-benar merintih sampai meremas sprei merasakan sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya.
" Dokter " teriak Achi melihat kondisi Jho yang menahan sakit .
Jho memegang tangan Achi dengan gemetaran dan keringat sudah membasahi tubuhnya.
Wuekkk
Wuekkk
Jho muntah darah dan itu membuat dunia Achi serasa runtuh melihatnya.
" Kami akan melakukan tindakan" ucap beberapa dokter masuk kedalam ruangan .
..........
" Kak Jho" ucap Achi menangis terduduk diluar ruangan memeluk lututnya dengan penuh rasa takut memikirkan segala kemungkinan.
" Achi sayang sama kak Jho " tangis Achi yang tidak ingin Jho sampai kenapa-kenapa.
bolak/ik mantengin akhirnya up jg