NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dosen / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Felicia Sonda

CEO yang dijodohkan oleh orang tuanya sewaktu kecil. tetapi CEO memiliki kekasih. akhirnya CEO membuat surat kontrak pernikahan selama enam bulan. Dan dia juga membuat surat cerai yang sudah dia tandatangani.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Felicia Sonda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11. Mendapatkan surat cerai

"turunlah" kata Dimas

Sara pun turun dan mengikuti langkah Dimas.

"Ini rumah kita dim" kata Sara

"Iya"

Dimas membuka pintu, dan mulai masuk ketika sudah dibuka.

"Di kamar sana itu kamar saya. Dan kamu di kamar itu. Di tengah itu ruangan kerja saya." Kata Dimas yang menunjukan kamar Sara dan dirinya. Rumah yang bertingkat itu memiliki empat kamar. Dilantai atas ada tiga kamar. Dan satu dibawah.

"Kita akan tidur terpisah. Jangan kamu pikir setelah kita menikah kita akan tidur di satu kamar. Itu tidak akan terjadi sampai kapan pun. Saya tidak akan Sudi mau tidur dengan kamu " kata Dimas merendahkan

"Waduh kamu ini terlalu berlebihan menanggapi semuanya. Saya juga tidak Sudi mau tidur sekamar dengan kamu." Balas Sara.

"Sudahlah saya mau ke kamar dulu." Kata Sara

Sara menaiki tangga dan menuju kamar yang ditunjukan oleh Dimas tadi.

Dimas pun juga sama memasuki kamarnya.

"Memang dia siapa. Dia itu pria yang kepedean ya terlalu tinggi." Ngedumel Sara di dalam kamarnya

"Kamarnya lumayan luas. Senangnya bisa tidur sendiri. Biarpun pernikahan saya seperti ini, tak masalah, semua akan indah pada waktunya" kata Sara yang sudah berbaring di kasur empuknya.

Karena merasa lelah, bintang ketiduran dan bangun sudah menunjukan pukul empat sore.

"Hhmmm perut saya lapar sekali. Waaa ternyata sudah jam empat sore. Baiknya saya bangun dan turun memasak sesuatu." Kata Sara

Sara turun dan melewati kamar Dimas yang masih tertutup rapat.

"Dia pasti masih tidur. Biarkan sajalah" kata Dimas yang tepat dikamar Dimas, dan melanjutkan langkahnya kembali ke dapur.

Sara membuka kulkas dan melihat apa saja yang akan dia masak.

"Waaa kulkasnya kosong. Kirain sudah diisi sama Dimas."

"Saya ke swalayan saja dulu. Ini ada roti mengganjal lapar untuk sementara." Kata Sara yang sudah naik ke kamar kembali untuk bersiap ke swalayan sendiri. Dia sudah memesan taxi terlebih dahulu dan ketika sudah datang diapun keluar dari rumah menuju mobil yang sudah dia pesan. Untungnya Dimas membeli rumah yang dekat dengan swalayan. Ketika sampai, Sara membeli semua perlengkapan dapur yang akan dia masak. Mulai dari ikan, sayur dan per bumbuan.

Ketika selesai dan dirasa cukup, Sara kembali kerumah sudah mulai malam.

Ketika sampai dirumah dan pintu sudah dibuka, Sara melihat Dimas yang sudah duduk di meja makan.

"Kamu dari mana saja, malam malam baru pulang. Bukannya memasak." kata Dimas

"Kamu tidak lihat saya membeli apa. Katanya mau mandiri tapi makanan di kulkas biar satupun tak ada."

"Kamu mau masak" kata Dimas

"Iya. Saya lebih suka makanan dimasak sendiri"

Sara mulai melakukan aktivitasnya didapur. Semuanya dia kerjakan seperti sudah mahir. Dimas hanya melihat saja tanpa berkomentar sama sekali.

Karena masih lama, Dimas pindah keruangan tengah untuk duduk.

Tak berapa lama masakan Sara sudah masak. Ayam kecap pedas dan sayur sup dan tumis sayur kangkung.

"Dia kemana ya, tadi duduk disini tapi kok sudah hilang" kata bintang sambil mencari keberadaan Dimas. Sara mengarah ke ruang tengah dan ternyata Dimas sudah tidur diatas kursi.

"Dim bangun. Ayo kita makan" kata Sara sambil menggoyang badan Dimas

"apa makananya sudah masak" kata diamas.

"Iya sudah. Ayo kita makan." Ajak Sara

Dimas berdiri dan mengikuti jalan Sara menuju keruang makan.

"Apa kamu memiliki alergi pada makanan" kata Sara

"Tidak ada"

"Oke"

Sara memeberikan makan yang sudah dia siapkan dipiring.

Dia juga mengambil untuk dirinya sendiri.

"Wa makan ini enak sekali. Ternyata dia pandai memasak." Batin dimas

Sara tak peduli dengan ekspresi dimas yang menatapnya. Sara hanya memakan makanannya saja. Menikmati makanan tanpa ada gangguan, pikirnya.

Sara dan dimas makan dengan diam dan tak terasa makanan diatas meja sudah habis.

"Kalau sudah selesai kamu pindah, biar saya bereskan" kata Sara

Diamas menurut dan mulai berjalan kembali keruangan tengah.

Sara mulai lagi dengan memungut piring kotor terlebih dahulu dan kemudian mencucinya. Tak lupa meja makan dia bersihkan. Ketika dirasa sudah selesai, Sara juga pergi keruangan tengah dimana dimas berada.

"Duduklah. Ada yang akan saya berikan kekamu. Dan ada juga yang akan saya sampaikan". Kata dimas

"Ada apa"

Dimas menyodorkan sebuah map kearah Sara

"Ambil dan bukalah"

"Itu ada surat kontrak dan surat cerai. Surat cerai sudah saya tandatangani sisa kamu. Tunggu sampai enam bulan kamu tandatangani surat cerai itu. Dan surat satunya berisikan surat kontrak selama enam bulan. Bacalah, kalau ada yang tidak kamu setujui katakan saja."

Sara merasa kaget diberikan surat cerai dihari kedua pernikahannya. Tapi itu semua hanya dia sembunyikan. Dia membuka semua lembaran dan membacanya.

"Saya setuju. Dan mungkin bagus juga kalau ada tidak ada sentuhan fisik didalam surat ini" kata Sara menambahi

"Oke saya setuju. Saya juga tidak ada niatan mau menyentuh seseorang yang saya tidak cintai."

"Baguslah"

"Dan satu lagi. Saya tidak mau kamu membongkar ini kekeluarga. Hanya saya kamu dan han yang tahu akan ini. Dan satu lagi, saya harap jika saya bertemu kamu diluar dengan tidak sengaja, anggap saja kita tidak saling mengenal satu sama lain. Dan jangan kaget kalau saya bersama wanita. Saya memiliki kekasih dan saya sangat mencintai dia. Hanya dia yang pantas menjadi istri saya kelak nanti." Kata dimas panjang lebar

"Baiklah. Saya akan mengikuti semua kemauan kamu. Dan saya harap kamu juga tidak melupakan apa yang keluar dari mulutmu itu." Kata Sara

"Kamu simpan saja surat itu. Malam ini saya akan menginap diluar tidak usah menunggu saya pulang"

"Siapa juga yang menunggu kamu" jawab Sara dengan pelan tapi

masih bisa didengar dimas.

Dimas hanya melihat bintang dan mulai berdiri melangkah ke kamarnya untuk bersiap siap.

"Pernikahan apa ini semua yang saya jalankan. Apa ada pernikahan seperti ini di luaran sana. Pasti hanya saya yang seperti ini" batin Sara.

Tak lama Sara mendengar dimas turun dari atas dengan pakaian yang sudah rapi.

"Besok Han yang akan menjemput kamu pergi ke kantor."

"Tidak usah, besok papa sudah mengirim mobil saya ke rumah ini. Tadi dia sudah menelfon"

"Terserah kamu saja. Tutup pintunya sebelum kamu tidur"

"Iya"

"Jangan sampai kamu lupa ra"

"Iya".

Dimas hanya melihat Sara dan mulai berjalan keluar rumah. Ketika mobil Dimas telah keluar pekarangan, Sara mulai berdiri dan mengunci pintunya.

"Baiklah semangat Sara. Kamu pasti bisa. Anggap saja ini semua tantangan, semua kan indah pada waktunya" kata Sara pada dirinya sendiri.

Sara berjalan naik ke kamarnya dan mulai meistirahat kan tubuhnya dan juga pikirannya.

1
Mak Lyly
rada lierur sara pa bintang masih nyimak/Smile/
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Mưa buồn
Gak kecewa sama sekali! 😃
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
paulina
Kece abis!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
Dayra Malay
Sumpah keren banget, saya udah nungguin update tiap harinya!
Felicia Sonda: makasih kak sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!