NovelToon NovelToon
Wanted:VS

Wanted:VS

Status: tamat
Genre:Action / Sci-Fi / Epik Petualangan / Perperangan / Mata-mata/Agen / Romansa / Tamat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Emperor Zufra

Di tahun 2036, dua agen elit Harzenia Intelligent Association (HIA), Victor dan Sania, mendapatkan tugas khusus yang tak biasa: mudik ke kampung halaman Victor. Awalnya terdengar seperti liburan biasa, namun perjalanan ini penuh kejutan, ketegangan emosional, dan dinamika hubungan yang rumit

Sejak Kekaisaran jatuh hanya mereka God's Knight yang tersisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emperor Zufra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 13:Night before Battle of Orson

Asap masih mengepul dari rumah-rumah yang terbakar. Bau anyir darah dan puing-puing masih memenuhi udara. Di tengah kehancuran, Victor terduduk di atas puing bekas dapur rumah keluarganya, masih memegang Gear Spark milik Sania. Matanya kosong, tubuhnya lelah, tapi pikirannya terus berputar kemama Sania pergi tanya dirinya.

Tiba-tiba—

> “Ukhh… Vi… Vic…tor…To..Tolong”

Suara parau dan penuh derita itu membuat Victor sontak berdiri. Ia segera berlari ke arah sumber suara.

Di balik reruntuhan pagar belakang, tergeletak seorang pria muda dengan pakaian compang-camping, luka tembus di perut dan darah mengalir dari kakinya. Itu adalah Noel—agen GIA, satu-satunya penduduk yang mungkin selamat dari serangan malam itu.

> “Noel! Hei! Bertahanlah! Astaga…”

Victor langsung memapah tubuh Noel dan membaringkannya dengan hati-hati.

> “Aku kira kau sudah mati…”

Noel memaksa tersenyum, meski darah menetes dari sudut bibirnya.

> “Nyaris… Aku bersembunyi di sumur belakang… waktu ledakan besar itu menghantam…”

Ia terbatuk keras, darah menyembur sedikit dari mulutnya.

“Pluto… menyerangku saat aku coba… lindungi anak-anak… tapi aku dengar mereka… mereka bilang… akan bawa cewek itu ke Orson…”

Victor tersentak.

> “Orson…? apa yang kau maksud Pulau Orson?!..pulau yang berada di Ujung utara Norwegia?!”

Noel mengangguk lemah.

> “Mereka bangun… sesuatu di langit... besar… sangat besar… dan mereka… bilang Sania akan dibawa ke sana... untuk... sesuatu.”

> “Kau yakin?”

“Dengan... nyawaku... Victor... Selamatkan dia... Dia... bukan cuma rekanmu... kan?”

Noel menatap Victor, seakan tahu segalanya. Lalu, tubuhnya melemas, nafasnya tertahan.

> “Noel…! Hei! Bertahan! Jangan tutup mata dulu!”

Tapi napas itu perlahan menghilang.

> “Noel…? Noel!!”

Victor hanya bisa menunduk, menggenggam tangan Noel yang kini dingin. Air matanya jatuh, tapi wajahnya segera mengeras. Ia berdiri perlahan, menatap ke arah selatan, ke arah laut tempat Pulau Orson berada.

> “Mereka mengambil segalanya dariku… Tapi aku akan mengambilnya kembali. Dengan atau tanpa izin siapa pun.”

Pulau Orson – Penjara Dalam Tanah

Langit buatan di atas Pulau Orson tetap kelabu. Suara gemuruh mesin dan denting logam memenuhi udara, tapi di bawah tanah—jauh dari keramaian, sunyi menyelimuti. Sania terkurung dalam sel transparan, terbuat dari medan energi merah darah yang berdenyut seperti nadi raksasa.

Dia duduk memeluk lututnya. Rambutnya kusut, tubuhnya lemas. Gear Spark miliknya telah diambil, dan setiap hari, para ilmuwan kekaisaran datang hanya untuk mengamati, menguji mental, dan mengambil data bioenerginya.

Tak ada waktu. Tak ada jam. Tak ada hari. Semua seperti larut dalam satu ruang yang tak mengenal harapan.

> “Sudah berapa hari…?”

Dia bertanya sendiri. Tak ada jawaban. Ruangan itu tidak pernah membalas.

Wajahnya menunduk, pandangannya kosong. Di dalam dirinya, ketakutan yang lama terkubur mulai muncul lagi—wajah keluarganya yang dulu dibantai, rumahnya yang terbakar, dan sekarang... keluarga barunya... Victor, ibunya, Liam...

> “Mereka semua... lagi-lagi... pergi...”

Sania menggigit bibirnya. Air mata mulai turun.

> “Victor… kau bilang aku keluarga… tapi kalau begitu... kenapa aku yang ditinggal?”

Ia menghantam lantai dengan tangannya, tangisnya mulai pecah.

> “Kenapa aku terus kehilangan semuanya?! Kenapa hanya aku yang terus hidup?!”

Tubuhnya gemetar. Ia bersandar di dinding medan energi. Bahunya naik turun.

> “Victor… tolong… kumohon… selamatkan aku…”

Namun, yang menjawab hanya suara dengung lembut dari medan energi penjara itu. Sebuah keheningan menyakitkan.

Kilasan Memori Sania

Dalam keputusasaan, pikirannya mulai kabur, memasuki dunia antara mimpi dan kenangan. Di sana, ia melihat dirinya kecil—berlari di antara reruntuhan kota, dikejar monster.

> “Ibu! Ayah! Kakak!”

Ia melihat keluarganya diseret oleh Warga dan kemudian diPenggal di depan matanya, wajah mereka memudar jadi abu. Sania kecil menangis—lalu dari balik kabut, muncul cahaya kecil.

Victor.

Ia melihat dirinya sekarang—tersenyum di desa Rowling, menertawakan momen-momen kecil, sahur bersama, beradu lidah soal gorengan, dan duduk di bukit menatap bintang-bintang.

> “Aku hanya takut kehilangan…”

“Aku juga… Tapi aku akan tetap bersamamu. Kau tahu itu.”

Sania terbangun dari lamunannya. Ia menyeka air matanya. Dadanya sesak, tapi ada sesuatu yang kembali menyala di dalam dirinya.

Kembali ke Sel Penjara Saat Ini

Langkah kaki mendekat. Suara sepatu baja menjejak lantai logam.

Pluto memasuki ruangan dengan sikap angkuh, diikuti dua prajurit bermasker dan seorang ilmuwan kekaisaran. Ia menatap Sania dari balik medan energi.

> “Kau mulai rusak secara mental. Luar biasa... manusia memang rapuh.”

Sania menatapnya dengan mata merah dan wajah lelah, tapi ada sisa keberanian dalam sorotnya.

> “Apa yang kalian mau?”

Pluto tersenyum sinis.

> “Kau tahu, Gear Spark-mu sangat menarik. Ia memiliki akses ke lapisan bioelektrik yang tidak semua agen punya. Kami sedang menguji apakah... kau bisa membuka kunci energi Yang besar untuk proyek Kami.”

> “Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan…”

"Senang saja Sania Setelah kami mengambil DNA mu kami tak butuh Dirimu lagi dan mungkin Kami akan membuat mu bernasib sama Seperti kawan lama mu Melissa... "

> “Belum tahu. Tapi kami akan membuatmu tahu.”

Pluto melangkah pergi.

Sania berusaha tetap tenang. Tapi saat mereka pergi, ia kembali menunduk. Jemarinya gemetar.

> “Victor… jangan datang ke tempat ini. Bahaya… jangan korbankan dirimu.”

Tapi jauh dalam hatinya… ia tetap berharap.

> “Tapi… aku ingin bertemu… sekali lagi…”

Kembali ke Desa Rowling

Langit pagi kelabu. Abu dan puing-puing masih tersisa dari serangan malam sebelumnya. Victor berdiri di depan rumah Noel—bangunannya setengah roboh, sebagian dinding terbakar, dan atapnya bolong. Tapi Victor tetap melangkah masuk. Ia mengingat kata-kata terakhir Noel tentang “akses ke Orson… dan pesawat…”

Tangannya menyibak reruntuhan dan pintu kayu yang nyaris patah. Di dalam, semuanya gelap. Berdebu. Sepi. Tapi naluri agen dalam dirinya menuntunnya ke sudut ruangan—tempat lemari besi berdiri tegak, tampak tak tersentuh.

"Seharusnya Noel punya sesuatu untuk di Pakai"

> “Ini dia…”

Victor menarik kenop kecil di bawah lemari. Dengan suara klik halus, lemari bergeser ke samping, membuka akses ke tangga spiral logam yang mengarah ke bawah tanah. Sebuah lampu menyala otomatis, memantulkan cahaya kuning pucat ke dinding-dinding logam yang lembab.

Di ujung lorong bawah tanah itu—terbuka ruangan besar penuh panel, layar holografis, dan… sebuah pesawat siluman kelas Lancer milik GIA. Catnya hitam pekat, simbol GIA di bagian samping. Pesawat itu masih menyala dalam mode siaga.

> “Kau benar-benar menyimpan ini di bawah tanah, Noel…” gumam Victor dengan nada getir.

Ia melangkah masuk ke kokpit. Sistem langsung mengenali identitasnya melalui sidik jari dan ID agen Harzenia.

> [Akses Diberikan. Agen Victor•enus. Tujuan?]

> “Bawa aku ke markas HIA. Vichy.”

> [Koordinat terkunci. Sistem aktif. Persiapan lepas landas.]

Pesawat mulai bergetar ringan. Lantai bawah tanah terbuka seperti hanggar rahasia. Tanpa membuang waktu, pesawat meluncur menembus lorong rahasia menuju langit. Dalam hitungan detik, pesawat Lancer itu meninggalkan reruntuhan desa Rowling… dan menghilang ke angkasa.

Langit Menuju Vichy — Di Dalam Pesawat

Victor duduk sendirian di dalam kokpit, menatap monitor. Ia memutar rekaman kamera desa saat ia menemukan Gear Spark milik Sania. Ia membekap mulutnya, mencoba menahan rasa sakit di dadanya.

> “Kau pasti takut, ya…”

Ia menggenggam Gear Spark Sania erat-erat.

> “Tapi bertahanlah… Sania. Aku datang.”

Tak lama, layar pesawat memperlihatkan siluet kota Vichy, ibu kota Harzenia—kota futuristik dengan, drone pengintai, di wilayahnya dari luar. Pesawat Victor langsung diberi izin mendarat di pangkalan HIA.

Victor Enus telah kembali ke Negara asalnya di Harzenia untuk menyelamatkan temannya Sania dari cengkeraman jahat Kaisar Zufra dan Supreme General Pluto.

Sementara itu, Kekaisaran Abyss telah memulai pembangunan kembali Exekutor, senjata paling mematikan mereka, Yang lebih kuat dari Exekutor yang pertama Dan proyek ini dipimpin langsung oleh Kaisar sendiri, jika selesai maka senjata pamungkas ini akan Mengakibatkan kehancuran yang Pasti bagi kelompok Pemberontak yang ingin mengembalikan kemerdekaan pada Dunia.

Markas HIA — Ruang Strategi Khusus

Begitu keluar dari pesawat, Victor disambut langsung oleh Direktur Strategi HIA, Jendral Cassian Rydan, Pria paruh baya dengan rambut pendek coklat dan mata tajam seperti elang.

> “Victor•enus… kami tidak menyangka kau kembali dalam keadaan hidup.”

> “Aku juga tidak menyangka, Jenderal. Tapi aku membawa kabar buruk.”

Cassia menatapnya serius.

> “Abyss kembali. Mereka menyerang Rowling. Mereka membantai seluruh penduduk. Agen GIA—Noel—tewas. Dan… mereka menculik Sania.”

Suasana ruangan mendadak tegang. Beberapa perwira berdiri dari kursinya. Cassian terdiam sejenak.

> “Apa kau yakin ini ulah Abyss?”

Victor meletakkan Gear Spark Sania di meja.

> “Gear Spark-nya ini kutemukan di tempat kejadian. Dan… salah satu anak buah Pluto menyebut mereka membawa Sania ke Pulau Orson. Aku yakin.”

Cassia menarik napas dalam.

> “Kami telah menerima sinyal-sinyal dari Pulau Orson. Tapi pertahanan mereka terlalu kuat. Bahkan satelit kami tak bisa menembus perisai energinya.”

Victor menatapnya dengan dingin.

> “Aku tidak peduli sekuat apa perisainya. Aku akan ke sana. Aku akan ambil kembali Sania, dan kita akan hentikan proyek gila mereka… sebelum terlambat.”

Cassian akhirnya tersenyum tipis.

> “Kau belum berubah, Victor. Baiklah. Tapi kita tak bisa menyerbu Orson sembarangan. Kita butuh rencana. Dan… sekutu.”

Ia menunjuk peta holografis yang menampilkan Harzenia dan titik-titik operasi yang masih aktif.

> “Skyland dan Imperial telah setuju berdamai untuk membentuk kembali aliansi melawan Abyss. Tapi kita perlu waktu. Sementara itu…”

Cassia menatap Victor.

> “Kau punya izin untuk membentuk tim kecil. Gunakan apa yang kau butuh. Tapi Victor… pastikan kau kembali hidup-hidup.”

Victor mengangguk perlahan. Ia tahu… perang baru saja dimulai.

Rapat Darurat Pun di Mulai

Ruang sidang berbentuk bundar, dikelilingi panel holografis dan meja-meja besar milik tiga kekuatan besar: Harzenia, Skyland, dan Kekaisaran Imperial. Di tengah ruangan, hologram besar menampilkan citra satelit Pulau Orson—sebuah pulau mengapung di lautan gravitasi rendah, diselimuti kabut elektromagnetik dan medan energi berbentuk kubah.

Supreme Leader Harzenia, Arkoth Vhalentino, berdiri di podium utama. Di sampingnya, perwakilan Skyland—Komandan Reiya Po—dan perdana menteri Kekaisaran Imperial—Lord Milent—memandang penuh ketegangan.

> Arkoth Vhalentino:

"Hari ini, kita tidak lagi bicara tentang ketegangan politik. Kita bicara tentang kelangsungan hidup dunia. Abyss kembali… dan mereka telah menyerang desa Rowling."

> Komandan Reiya Po (Skyland):

"Kami mengonfirmasi kebenaran laporan itu. Rekaman dari satelit kami melihat kobaran api dan pola kehancuran yang sesuai dengan jejak biologis Abyss."

> Lord Milent (Imperial):

"Dan kalian bilang… mereka menculik salah satu agen kita? Agen Saturn, Sania•Aturd?"

> Cassian Rydan (HIA):

"Benar. Agen Victor•enus menjadi saksi langsung. Ia bertahan hidup dari serangan itu dan melaporkan keberadaan markas Abyss di Pulau Orson."

Cassian menunjuk peta taktis Pulau Orson—bagian-bagian kubah perisai, gerbang masuk, dan kekuatan pasukan penjaga yang belum bisa diidentifikasi. Namun, tidak ada satu pun data yang menunjukkan keberadaan kapal raksasa atau proyek Exekutor II. Perisai energi yang melindungi area inti Orson terlalu kuat untuk dipindai, bahkan oleh AI Starry.

> Lord Milent:

"Pulau itu terisolasi, namun terlalu defensif untuk hanya markas biasa. Tapi kalian bilang tidak ada sinyal energi aneh, bukan?"

> Starry AI (suara digital):

"Benar, Milord. Energi utama kami deteksi berasal dari menara pusat, diduga pembangkit perisai. Belum ada bukti adanya pabrik senjata besar. Namun interferensi magnetik terlalu tinggi untuk memastikan."

> Komandan Wedge:

"Lalu kenapa mereka melindunginya seperti benteng surgawi?"

> Arkoth Vhalentino:

"Itulah yang belum kita tahu. Tapi satu hal jelas—mereka menculik salah satu agen kita, dan itu… adalah deklarasi perang."

Semua diplomat terdiam. Ketegangan menusuk udara.

> Cassian Rydan:

"Kami menyarankan: operasi militer gabungan terbatas untuk menyerang Orson. Sasaran utama—menonaktifkan perisai. Setelah itu, kita kirim tim penyusup elite."

> Lord Milant:

"Kami akan mengirim Armada Udara Kelima untuk mendukung. Tapi ini harus cepat dan rahasia. Jika Abyss menyadari kita bergerak, mereka bisa membunuh tawanan kita."

> Reiya Po:

"Dan Skyland akan menurunkan Divisi Phantom IV. Operasi malam. Tanpa suara. Tanpa ampun."

Arkoth Vhalentino menatap seluruh ruangan. Suaranya berat dan tegas.

> Arkoth:

"Ini akan menjadi operasi paling berbahaya sejak Insiden Solar Pillar. Tapi kita tidak punya pilihan. Abyss telah menunjukkan bahwa mereka siap kembali. Kita tidak bisa menunggu hingga mereka menyelesaikan… apapun yang mereka rencanakan."

> Cassian:

"Dan kita harus menyelamatkan Sania. Dia bukan hanya agen, tapi satu-satunya yang mungkin mengetahui apa yang terjadi di dalam Orson."

Semua perwakilan mengangguk.

> Starry AI:

"Operasi ‘Battle of Orson’ disetujui. Peluncuran dimulai 72 jam dari sekarang."

Di Balik Layar — Wilayah Terdalam Pulau Orson

Tanpa diketahui siapapun di rapat, di bawah kubah energi, Proyek Exekutor II terus dibangun. Menara energi terus menyuplai daya ke rangkaian meriam raksasa sepanjang 30 kilometer, yang mengarah ke langit.

Di pusat kontrol, Admiral Piett Orso berdiri di depan jendela menara observasi, memperhatikan kerangka baja kapal raksasa yang masih dalam tahap penyatuan.

Senyum dingin menghiasi wajahnya.

> Admiral Piett:

“Mereka akan datang…Tapi ada kejutan yang menunggu”

> “Dan ketika mereka datang… mereka akan menemukan neraka yang belum pernah mereka bayangkan.”

Kembali ke ruang Rapat

Situasi sedikit Tengang karna Mereka Tak tahu apa yang berada di pulau Orson Tak lama Transmisi Misterius Tiba-tiba datang Dan kemudian Tersiar sebuah Video call langsung Yang memperlihatkan Sania yang sedang di siksa Victor Yang tidak tahan langsung berteriak di ruang Rapat.

"Pluto Awas kau!!!!"

"Hahahahaha Boleh-boleh tapi kau tidak mungkin mendapatkan nya, Oh ya kau ingin tidak Sania Ku jadikan seperti Melissa?"

"Awas kau Pluto" ucap Victor

Pluto hanya bisa tertawa dan kembali berkata

"Oh ya kalian kenal mereka gak"

Pluto pun melemparkan Mayat Gustava dan Yorki yang sudah mulai membusuk Dimakan oleh belantung milik Pluto

"Victor Jangan Datang Ini Pera...ahh "

Ucap Sania sebelum kembali di Cambuk

"Keluarga Nerva akan Kembali Berkuasa hahaha...hahahah"

di momen itu Seketika Transmisi itu pun Mati

Komandan Wedge yang melihat itu Pun seketika Langsung Memukul meja dan berkata

"Mereka Ternyata Pelakunya"

Pihak IIA Dan SIA pun marah dengan Hal itu Kemudian mereka langsung mendeklarasikan Perang Melawan Abyss Dan sekutunya

Di momen itu Mereka dihubungi oleh pihak Geomardo yang mengatakan akan ikut Beraliansi Belawan Abyss dan sekutunya

karna pihak Geomardo juga kehilangan agen mereka Yang membuat Mereka murka.

Dan Perang Baru Antara aliansi 4 Negara besar Melawan Kekaisaran Abyss Resmi di mulai besok.

Bersambung....

1
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
mampir nih
Zea
bagus banget ceritanya 🥰
🌹Widianingsih,💐♥️
aku mampir kak...
.hai salam kenal/Good/
bab nya panjang sekali
Lestari
di tunggu update ya
Emperor_Fish 🐟: Ini trilogy kak jadi lanjutan beda novel judulnya: Wanted:Revenge of the Empire 😁
total 1 replies
Lestari
seru ceritanya
Lestari
semangat nulisnya
🌈🎑MUTIARA SARI🎑🌈
panjang sekali...semangat yaaa/Angry//Angry//Angry/
Jinki
bagus banget cerita nya 😭 semangat ya kak . jgn lupa mampir
Aurora Noah
takamura orang inglis
Emperor_Fish 🐟: aslinya dia orang skyland atau Jepang di rl cuma dia kayak orang jaksel suka ngomong Inggris campur bahasa aslinya
total 1 replies
only siskaa
hadirr KK jgn lupa mampir yaa
Emperor_Fish 🐟
🔥🔥Peak writing 🔥🔥 and absolut cinema 🖐😁🖐
Aisaka
Sania adalah TanboyKun
Aisaka
bjir🗿
Emperor_Fish 🐟: gua saranin lo baca sampai chapter² ahir lu pasti akan suka
total 1 replies
Reaz
semangat
Proposal
ditunggu balasan likenya kk 🥰🌟😖
Proposal
🔥Bintang 5 Dehh💫🌟,Jangan Lupa Mampir Karyaku Juga Yaa🙂‍↔️🥰
iqbal nasution
semangat...
iqbal nasution
menarik
iqbal nasution
go ahead
iqbal nasution
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!