NovelToon NovelToon
PRESDIR ITU TERNYATA SUAMIKU

PRESDIR ITU TERNYATA SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / CEO / Cinta Seiring Waktu / Ibu Tiri
Popularitas:33.5k
Nilai: 5
Nama Author: pelangi senja11

Setelah kepergian Papaku, aku diasingkan oleh Mama tiriku dan Kakak tiriku.
Aku dibuang kesebuah pulau yang tak berpenghuni, disana aku harus bertahan hidup seorang diri, aku selalu berharap, akankah ada seseorang yang membawaku kembali ke kota ku ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13. Permintaan Nenek Mirna

"Aku pernah bekerja sebagai staff disebuah perusahaan kecil, gajinya tidak memungkinkan. Aku memutuskan pergi ke Jepang jadi TKI, tapi pesawat yang aku tumpangi mengalami kecelakaan hingga aku berada disini sekarang." Devan menutupi dirinya dari Cindy.

"Terimakasih kamu sudah menyelamatkanku, dan merawat ku, aku tidak tau apa yang terjadi padaku jika tidak bertemu denganmu dan Nenek," sambung Devan lagi.

Cindy mengangguk, kemudian dia mulai menceritakan lagi tentang hidupnya.

"Mamaku punya Butik, dan Papa ku punya beberapa restoran, aku hidup bahagia, berkecukupan, namun semuanya berakhir setelah Papaku meninggal, aku tinggal dengan Ibu tiriku, dan akhirnya aku disini, tapi cerita kita berbeda, aku di buang sedangkan kamu kecelakaan, dibuang itu sangat menyakitkan."

"Aku turut prihatin, tapi andai bisa kita kembali, aku akan membantumu, itupun jika kamu mengizinkan." Devan sangat prihatin dengan cerita hidup Cindy.

"Matahari sudah hampir siang, lebih baik kita kembali ke gubuk, Nenek pasti sudah menunggu." Ajak Cindy.

"Baiklah," jawab Devan bangkit dari duduknya dibatang pohon.

Keduanya berjalan seiringan, sembari bercerita dan mengobrol, kedua insan beda jenis kelamin itu sudah sangat akrab walaupun beberapa hari.

Kehidupan dipulau sangat jauh berbeda dengan dikota ataupun dikampung.

Dipulau ini hanya ada mereka bertiga, jadi wajar kalau mereka cepat akrab, dan hidup seperti saudara.

"Umur kamu lebih tua dariku, tidak sopan kalau aku memanggil kamu nama saja, gimana kalau aku panggil kamu mas, 'kan akan terdengar lebih sopan." Ujar Cindy sembari melangkah.

"Terserah kamu aja, panggil mas juga boleh, panggil Kakak juga boleh, tapi aku lebih suka dipanggil mas." Jawab Devan.

"Aku panggil mas aja deh." Keduanya sampai didepan gubuk.

Setalah Cindy masuk, Cindy melihat Nenek Mirna sedang menggigil, tubuhnya sangat panas, nafasnya terasa berat.

Cindy dengan perasaan takut menghampiri Nenek Mirna, Nenek tua yang sudah menolongnya dan hidup bersama seperti Nenek dan Cucu kandung.

"Nek, Nenek kenapa ?" tanya Cindy cemas dan takut. Cindy memegang kepala Nenek Mirna, dia terkejut saat tangannya seperti terbakar karena suhu panas Nenek Mirna.

"Aku kedinginan, seluruh tubuhku terasa pegal," jawab Nenek Mirna hampir tidak terdengar suaranya.

Devan segera mendekat, dia memijat kaki Nenek Mirna yang katanya tersambung pegal.

Sedangkan Cindy dia memanaskan air untuk diberi pada Nenek Mirna.

"Nek, Nenek minum air hangat ya, supa panasnya turun." Cindy biasanya meminum air hangat ketika panas, begitulah Nenek Mirna memberinya ketiga Cindy demam.

Devan membantu mengangkat kepala Nenek Mirna agar bisa santai saat minum.

Selesai minum, Nenek Mirna di baringkan lagi, Devan memegang tangan Nenek yang juga sudah menolong dan merawatnya.

"Nenek demam, sepertinya dia terkena malaria," ujar Devan saat melihat nadi Nenek Mirna.

"Malaria ?" tanya Cindy khawatir. Devan mengangguk, membenarkan, Devan pernah belajar kedokteran, namun dia harus beralih karena kedua orang tanya menyuruhnya belajar bisnis.

"Apa yang harus kita lakukan, disini tidak ada rumah sakit." Ujar Cindy tidak tenang.

Sangat nampak dari raut wajah, kalau gadis itu begitu khawatir dan takut.

"Kamu disini menemani Nenek, aku akan keluar mencari apa saja yang bisa dijadikan obat untuk malaria." Ujar Devan ingin segera keluar dari gubuk itu.

Namun tangan Devan dicekal oleh Nenek Mirna, Devan membalikkan tubuhnya lagi dan menatap Nenek Mirna yang menggeleng-gelengkan kepala tanda tidak mengizinkan Devan pergi mencari obat.

"Tidak usah Nak, Nenek merasa tubuh Nenek sudah tidak kuat lagi. Nenek minta tolong pada kalian, jika Nenek pergi, kuburkan Nenek disamping suami Nenek dan Putri Nenek." Ujar Nenek Mirna.

Cindy menggelengkan kepalanya. "Tidak Nek, jangan berkata seperti itu, Nenek harus sembuh, Cindy tidak bisa tanpa Nenek, Nenek sudah merawat ku." Air mata Cindy mengalir dengan sendirinya.

"Kamu sekarang sudah dewasa, dan sudah ada yang menemani kamu," Ujar Nenek Mirna lagi.

Kemudian Nenek Mirna menggenggam tangan Devan dan menatap lekat bola mata Devan.

Mata Nenek Mirna terlihat sayu, nafasnya sudah sangat berat, tubuhnya semakin panas.

Sementara di lain tempat, Andi dan beberapa orang sedang mengatur anggota yang akan mencari Devan.

"Kalian telusuri semua desa yang berada ditepi laut !" titah Andi pada anggota yang sudah siap untuk mencari Devan.

"Kalian siapkan helikopter, kita akan mencari kesetiap pulau baik bsar ataupun kecil yang berada diluar." Ujar Andi lagi.

Andi segera naik helikopter, dia akan menelusuri semua pulau, karena memprediksi kalau Devan masih hidup, mungkin saja dia dibawa arus dan terdampar kepulau.

Semua anggota berangkat, sedangkan Nyonya Reisa dan Tuan Bagas berdo'a semoga Putra semata wayangnya segera ditemukan dalam keadaan hidup, walaupun semua sudah memvonis Devan sudah tiada.

Dipulau Devan juga menatap mata Nenek Mirna yang menatapnya lekat.

"Nak, Devan, Nenek titip cucu Nenek, dia gadis yang baik, sikapnya yang cuek, itu karena dia masih muda, masih labil, tolong jaga dia, jika nanti kalian kembali, menikahlah dengannya, dia sudah yatim piatu, sayangi dia, seperti Nenek menyayanginya selama ini."

Devan juga tidak bisa menahan air matanya lagi, dia mengangguk. "Iya Nek, Devan janji, Devan akan menikahi Cindy, dan akan menyayanginya, dan Devan berjanji akan membawa Cindy dari sini, jika Devan bisa pergi dari sini, Devan akan kembali membawa makam Nenek semuanya ke kota." Devan tidak berpikir banyak lagi, dia segera menyetujui permintaan Nenek Mirna yang lagi sekarat.

Walaupun dia dan Cindy baru bertemu dan belum lama mengenal, tapi Devan setuju aja, demi Nenek Mirna yang sudah menolongnya.

Kemudian Nenek Mirna, menggenggam tangan Cindy. "Nak, sekarang kamu harus bersikap baik pada Nak Devan, Nenek tidak bisa menemanimu lagi, Nenek rasa Nenek akan menyusul suami Nenek, kamu menikahlah dengan Nak Devan, Nenek percaya Nak Devan adalah lelaki yang ditakdirkan Tuhan untukmu, jangan lupakan Nenek, kamu mau 'kan ?"

Cindy mengangguk, air matanya mengalir deras. Iya Nek, Cindy akan mengikuti permintaan Nenek, tapi Nenek tidak boleh pergi, Cindy sayang Nenek," Cindy juga tidak dapat membantah, dia setuju aja.

Nenek Mirna meletakkan tangan Devan ke tangan Cindy, menyatukan kedua tangan itu.

"Kalian harus saling menjaga dan saling mengingatkan. Jangan pernah berpisah, seperti Nenek dan suami Nenek."

Kedua insan beda jenis kelamin itu mengangguk bersamaan, mungkin ini pesan atau permintaan terakhir Nenek Mirna.

Menikahi Cindy bukan hal yang buruk bagi Devan, Cindy gadis yang cantik, dan ramah, walaupun hidup dipulau namun tidak mengurangi kecantikan Cindy.

Begitu juga Cindy, menikah dengan Devan buk. Juga hal yang buruk, Devan tampan, walaupun Cindy awalnya berpikir Devan orang jahat, namun setelah mengobrol dengan Devan, Cindy sudah tau kalau Devan lelaki biasa, dan bekerja keras, buktinya tadi Devan kecelakaan pesawat karena ingin menjadi TKI di Jepang.

 Bersambung.

1
Aman 2016
jangan jangan yang di tabrak mobil ibunya Devan terus di tolong oleh Cindy
Siti Zaid
Author..jangan sampai cindy yang tertabrak..kalau ya..kan kesian dah la hilang suami..😢
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nyonya Gunawan
Atau jgan" cindy kerja di perusahaan Devan..
Semoga cindy cepat ketemu
Siti Zaid
Semoga cindy segera dipertemukan dengan mertuanya..🥺
neng ade
semoga Cindy baik-baik aja bekerja di perusahaan itu ..
neng ade
udah terlambat ! karena Cindy udah pindah dari rumah itu..
Kasih Bonda
next Thor semangat
Maizuki Bintang
potonya gak ada pak Bu, macam mana mau ketemu
Rahma Adinda
Thor lindungi Cindy dr marabahaya
Aman 2016
kasian Cindy kenapa keluarga Devan tidak mencari keberadaan Cindy
neng ade
semoga Devan terhindar dari orang suruhan nya Tante Maya yang ingin mencelakai nya.. maka nya harus cepat jujur sama Cindy
neng ade
plong rasanya setelah Devan cerita dengan jujur semua nya
neng ade
nah kan .. itu akibatnya kalau kamu ga jujur sama kedua orang tua mu padahal mereka punya maksud jahat dan hanya ingin mengincar harta mu aja karena kamu pewaris perusahaan besar
neng ade
harus nya cepat jujur sama Cindy tentang diri mu yang sebenarnya dan juga Devan harus jujur sama mama dan papa nya biar tak ada kesalah pahaman diantara mereka semua
neng ade
jangan lupakan kebaikan nya pak Hamid dan Bu Zahra istri nya
neng ade
hati-hati dengan uang nya takut disambar jambret
neng ade
masih belum terpuaskan pertemuan nya karena memang belum bertatap muka antara Andi dan Devan
neng ade
deg-degan menantikan detik-detik pertemuan Andi dan Devan
neng ade
aku udah ga sabar nunggu Andi menjemput Devan dan Cindy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!