NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Terpaksa Menikah Dengan Kakak Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: Mommy Ghina

Kekhilafan satu malam, membuat Shanum hamil. Ya, ia hamil setelah melakukan hal terlarang yang seharusnya tidak boleh dilakukan dalam agama sebelum ia dan kekasihnya menikah. Kekasihnya berhasil merayu hingga membuat Shanum terlena, dan berjanji akan menikahinya.

Namun sayangnya, di saat hari pernikahan tiba. Renaldi tidak datang, yang datang hanyalah Ervan—kakaknya. Yang mengatakan jika adiknya tidak bisa menikahinya dan memberikan uang 100 juta sebagai ganti rugi. Shanum marah dan kecewa!

Yang lebih menyakitkan lagi, ibu Shanum kena serangan jantung! Semakin sakit hati Shanum.

“Aku memang perempuan bodoh! Tapi aku akan tetap menuntut tanggung jawab dari anak majikan ayahku!”



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Shanum Tersinggung

 

“Orang kaya emang suka seenaknya saja. Peduli amat dengan isi perjanjian itu, ujung-ujungnya Shanum juga yang rugi. Yang terpenting mereka tidak akan mengambil anak Shanum kalau sudah lahir,” batin Shanum kesal.

Ervan terkekeh pelan, memang benar isi surat perjanjian itu hanya untuk menjaga kepentingan dirinya dan tidak ada keuntungan untuk gadis itu.

“Cukup tahu diri juga kamu, ya. Saya pikir kamu akan menuntut dibelikan rumah, kendaraan, dan uang nafkah bulanan setelah saya menikahimu. Baguslah kalau kamu tidak minta, setidaknya saya tidak perlu repot-repot. Dan, perlu diingat jangan sampai orang di luar sana selain saksi nikah mengetahui pernikahan kita. Jika sampai bocor, maka saya tidak segan-segan menuntutmu, bahkan menghancurkanmu,” ancam Ervan dengan lirikan tajamnya.

Gadis itu tersenyum getir. Ia sangat tidak menyangka pria itu cukup arogan padanya, seakan-akan ia adalah pelaku kejahatan, padahal ia korban.

“Hei Tuan Arogan, Shanum bisa hamil pun diadon sama adik situ. Emangnya bisa tiba-tiba hamil dengan sendirinya!” Ah. Ingin sekali Shanum berkata-kata seperti itu, tapi buat apa juga ia menghabiskan energinya. Ia sudah capek hati.

Kadang kala, mengapa dalam setiap kejadian hamil di luar nikah selalu saja pihak wanita yang terlihat buruk di mata orang? Berbeda dengan pihak laki-laki gang seakan-akan tidak bersalah. Maka dari itu Shanum semakin menyadari dan amat menyesalinya setelah terjadi pada dirinya sendiri.

“Baik, Pak Ervan, akan saya ingat.”

Di waktu yang bersamaan, minuman yang dipesan mulai disajikan. Ervan langsung menyesap coffe latte-nya, begitu juga dengan Shanum meneguk air mineral.

Kemudian, pria itu kembali menatap lekat gadis itu. “Mengenai anak yang kamu kandung itu. Saya kok tidak yakin kalau itu anak adik saya. Bisa saja kan, kalau anak itu dari pria la—“

Ervan terkesiap, lalu meraup wajahnya yang sudah basah. “SHANUM!” Matanya terbelalak.

Mata Shanum memanas, ia sudah tak tahan lagi dengan ucapan pria itu. “Anda ingin menuduh Shanum, kalau hamil anak laki-laki lain, ‘kan?! Mulut Anda benar-benar kurang ajar! Jika tidak suka dengan saya, tidak perlu menuduh calon anak saya bukan dari adik Anda, Pak Ervan. Bahkan saya bersedia di tes DNA jika ingin lebih memastikan kebenarannya!” sentak Shanum yang sudah berdiri. Lalu, menggeser kursi ke belakang dan berlalu meninggalkan Ervan begitu saja dengan membawa rasa amarahnya.

“Sialan! Benar-benar perempuan tidak punya adab!” gumam Ervan kesal, ia meraih kotak tisu yang ada di meja untuk mengusap wajahnya yang habis disiram oleh istrinya sendiri.  Tadi pagi kena tampar, malam ini kena siram, hati Ervan semakin kesal dengan Shanum.

“Lihat saja nanti, saya akan memberikan kamu pelajaran!” katanya sembari menatap sinis ke arah jendela, menatap Shanum keluar gerbang rumah sakit.

“Sekali dua kali, Shanum biarin malah semakin jadi. Disangka Shanum tidak tersinggung apa. Shanum juga punya hati!” gumam Shanum sembari mengusap dadanya yang terasa sesak, dan kakinya terus melangkah entah pergi ke mana.

...***...

Keesokan pagi, di mansion Wijatnako.

“Gimana keadaan istrinya Aiman? Berhasil operasi jantungnya?” tanya Wijatnako sembari menikmati sarapan paginya.

Ervan yang sedang menyesap kopinya menoleh. “Kemarin aku cek operasinya berjalan lancar,  kalau keadaan hari ini lebih baik, kemungkinan akan dipindahkan ke ruang rawat.”

Pria paruh baya itu mangut-mangut. “Kamu harus pastikan keadaan istrinya Aiman sehat kembali. Mau bagaimanapun ini kesalahan kita.”

“Lebih tepatnya itu kesalahannya anak gadisnya Aiman, Pah. Bukan kesalahan kita, kalau Aiman bisa menjaga anaknya, pastinya anak kita tidak akan terjebak sama rayuan tuh perempuan. Sudah sejak awal Mama tidak setuju dengan  rencana pernikahan Ren sama tuh orang miskin. Sekarang malah Papa suruh Ervan nikahi tuh perempuan,” cerocos Mama Diba, kesal.

“Dan Ervan, pokoknya rencana pernikahan kamu sama Meidina harus tetap dilaksanakan. Jangan sampai Meidina tahu kalau kamu udah nikah. Kalau bisa bulan depan kamu ceraikan anaknya si Aiman,” lanjut Mama Diba.

“Shanum sedang hamil, Ma,” ucap Ervan sangat pelan.

“APA!!” Mata mama Diba terbelalak.

Benar dugaan Ervan, mamanya pasti sangat kaget, sementara papanya tidak terkejut karena sudah diberitahukan saat ditelepon.

“Ha-hamil?!” Mama Diba buru-buru meneguk air putih.

“Maka dari itu Papa meminta Ervan menikahi anaknya Aiman,” sambung Papa Wijatnako.

Mama Diba meletakkan gelasnya dengan hentakan keras, lalu menatap tajam pada suaminya. “Enggak ... enggak mungkin perempuan murahan itu hamil anaknya Renaldi. Ini jebakan murahan! Perempuan jaman sekarang itu pintar. Pakai segala cara untuk menggaet pria kaya. Lebih baik, sekarang kita bawa dia ke rumah sakit untuk menggugurkan kandungannya!  Mama tidak mau punya cucu dari perempuan itu!” tegasnya.

Wijatnako menarik napasnya dalam-dalam sebelum berargumen dengan istrinya. “Jangan salahkan salah satu pihak, Ren itu playboy, Ma. Memangnya Mama tidak lihat dengan kepala sendiri kelakuan anak kita sendiri. Tapi, dia apes saat bermain hati dengan anaknya Aiman. Dan ... Papa tidak sangat setuju kalau Mama menyuruh menggugurkannya! Kemana hati nurani Mama. Mama ini perempuan, tapi tidak punya rasa empati dengan perempuan lain. Kemarin-kemarin Papa diam saja saat Mama menyuruh Renaldi pergi ke Australia. Tapi, sekarang Papa tidak akan diam jika menyangkut calon cucu yang tidak bersalah!” tegas Wijatnako dengan rahangnya mengeras.

Rahang Mama Diba mengatup, ia mendesah pelan. Kalau suaminya sudah sepeti ini, ia tidak bisa melawan.

“Dan, kamu, Ervan, mungkin saat ini kamu memang terpaksa menikah dengan Shanum. Papa harap kamu tidak menyakitinya, jika tidak menyukainya sebaiknya diam saja. Sampai kamu dan dia benar-benar harus berpisah. Dan, saran Papa undur dulu rencana pernikahanmu dengan Meidina sampai Shanum melahirkan,” saran Wijatnako serius.

“Kemungkinan tidak bisa Pah, rencana pernikahan aku dan Mediana sudah 80%. Papa tidak perlu khawatir, Shanum sudah tahu semuanya, dan dia tidak mempermasalahkannya. “

Wijatnako mendesah kecewa, lalu kembali menyeruput kopi seraya mencari solusi.

Diam-diam Mama Diba tersenyum licik. “Baiklah ... kalau memang Shanum tidak mempermasalahkannya. Dan, untuk memastikan keadaannya, bagaimana kalau anaknya Aiman tinggal di sini?” saran Mama Diba dengan senyum lebarnya.

Ervan terhenyak. “Nggak usah tinggal di sini, Ma. Aku nggak mau tinggal sekamar dengan dia. Yang ada Meidina akan curiga denganku.”

“Hei, tinggal di sini bukan berarti tinggal satu kamar, satu ranjang denganmu, Ervan.  Masih ada kamar pembantu di paviliun. Mama minta dia tinggal di sini, biar bisa diawasi secara dekat, takutnya nanti dia bikin ulah di luar sana. Bisa-bisa nanti nama keluarga besar kita tercoreng, sekalian mengawasi kandungannya. Bagaimana, setuju?”

Papa Wijatnako menghela napas kecewanya, “Suami istri yang benar itu ... ya tinggal seatap dan seranjang, bukan berpisah. Lama-lama Papa pusing dengan ide Mama ini, sebaiknya Papa berangkat ke kantor.” Pria paruh baya itu lantas beranjak dari duduknya.

Alis Mama Diba bertautan melihat respon suaminya yang tampaknya tidak menyetujui idenya. Lantas ia menatap putranya dengan lirikan penasaran.

“Ervan, menurutmu bagaimana?”

“Ide yang bagus, Ma. Tapi kita harus memikirkan jika Renaldi pulang, lalu melihat Shanum tinggal di sini?”

Mama Diba terdiam, baru teringat akan hal tersebut.

“Bagaimana kalau perempuan itu mendekati Ren lagi? Apalagi dia sedang hamil. Jadi, kita harus pikir ulang dulu, Ma.”

Kedua bahu Mama Diba melorot lemas, lalu kembali meneguk teh hangatnya.

 

Bersambung ... ✍️

1
Sugiharti Rusli
selalu ditunggu karya" barunya mom, semoga sukses dan selalu diberikan keberkahan,,,aamiin🤲🤲🤲❤❤
Sugiharti Rusli
makasih mom Ghina sudah menyajikan kisah mereka sampai tuntas di sini, walo harus struggle yah😁😁😁
Sugiharti Rusli
semoga rumah tangga mereka bisa berjalan sebagaimana mestinya dan Rayyan selalu dilimpahi kasih sayang dari kedua ayahnya kelak,,,
Sugiharti Rusli
apalagi mereka b-2 abang-adik di mana walau Rayyan darah daging si Renaldi, tapi Ervan sebagai paman sekaligus ayah sambungnya tetap ada pertalian darah yang kuat sih
Sugiharti Rusli
ada rasa haru bacanya di part ini, apalagi dengan kebesaran hati Ervan dan Renaldi sebagai ayah sambung dan ayah kandung baby Rayyan😥😥😥
Sugiharti Rusli
ah akhir yang sangat manis buat keluarga Wijatnako khususnya Ervan dan Shanum yah🥰🥰🥰
nonoyy
yeah happy ending thanks mommy untuk cerita yg best ini, ditunggu karya barunya sukses slalu 🙏❤
Linda Liddia
Gak ada bonchap nih mommy gina..
Masa gak ada kelanjutannya..
Kisah si rayyan
Angga Gati
good ceritanya
semangat berkarya...
Herman Lim
terima kasih author utk kerja keras buat kary yg bgs moga makin semangat utk karya selanjut nya sehat dan sukses terus 🥰
Nar Sih
satu vote buat kelahiran beby rayyan ❤️
Yana Phung
wah.. terima kasih cerita indahnya kak
sukses dan sehat selalu utkmu kak
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
finally happy ending juga
Kimmy Doankz
akhirnya happy ending tuk shanum n ervan
Inooy
cerita nya jempolan,,aq suka smua karya2 MOMMY GHINA g pernah gagal..skalipun kadang2 terkendala retensi, tp MOMMY GHINA selalu totalitas dlm menciptakan sebuah karya...👍👍
makasih Moom kerja keras nya...🙏
aq akan tunggu kisah selanjut nya Moom...🤭
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Kimmy Doankz
semoga lahiran nya lancar,,dan cucu pertama bagi kedua pihak, semoga memberikan kebahagiaan tuk kluarga besar kedua belah pihak
Inooy
akhir nya semua mendapatkan porsi nya masing2....

Shanum dn Ervan akhir nya mendapatkan kebahagiaan nya setelah d dera badai yg bertubi tubi....

Meidina karena keserakahan nya dia berakhir d balik jeruji besi...

pa Aiman dn bu Iffah setelah kehilangan Shanum, akhir nya mendapatkan kata maaf dn bisa berkumpul lg dgn Shanum..bahkan mendapatkan seorang cucu yg dulu nya sempat g d terima karena masa lalu ibu nya 🥺

Reinaldi pada akhir nya mo bangkit lg demi seorang anak tanpa harus menghancurkan kebahagiaan sang mantan....

dn kluarga Wijatnako kembali utuh setelah d terpa badai....

yg sedih aq, pada akhir nya harus berpisah ma Shanum dn Ervan 😭😭😭
makasih banyak banyak MOMMY GHINA,,lope lope sekebon bwt cerita nya....dn peluk jauh bwt MOMMY yg udh meluangkan wkt bwt kisah Shanum-Ervan...
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
🤗🥰🙏
iqha_24
akhirnya bahagia ...terima kasih kakak author
ayumi
kasih bonus thorrrr
Yati Siauce
alkhamdulillah akhirny happy ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!