Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?
Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ustadzah 12
Rangkaian ijab kabul telah selesai,hingga waktunya acara sungkeman.
Kedua pengantin nampak bersimpuh di depan para orang tua.Fara menunduk,tangannya menggenggam erat tangan sang Umma.
"Umma..."Lirihnya.Umma mengusap pelan kepala sang anak.
"Maafkan Fara yang selama duapuluh enam tahun ini merepotkan Umma.Fara begitu banyak menyakiti Umma,selalu membuat air mata Umma jatuh tapi dengan sabarnya Umma membimbing dan merawat Fara.Tanpa mengeluh Umma selalu memberikan apapun yang Fara minta dan butuh.Terimakasih Umma atas semua yang telah Umma lakukan,terimakasih karena sudah menjadi madrasah pertama untuk Fara hingga Fara bisa belajar tentang hidup,Umma selalu memeluk Fara di saat Fara terpuruk,terimakasih karena Umma Fara bisa bertahan hingga sekarang.Fara bisa bangkit dari keterpurukan dulu.Tak ada hal yang bisa mengganti semua jasa Umma untuk hidup Fara,maafkan Fara belum bisa membahagiakan Umma." Ucap Zura dengan airmata yang tak bisa di bendung lagi.
"Fara anak ku,InsyaAllah putri shaleha ku.Terimakasih karena sudah menjadi putri Umma yang begitu kuat dan tangguh,terimakasih karena kamu sudah bersedia untuk bangkit dari keterpurukan.Umma sungguh bangga pada dirimu,kamu sudah menjadi putri serta Kaka yang begitu luar biasa.Kamu kebanggan Umma dan Buya,Insya Allah Umma sudah memaafkan semua kesalahanmu.Jadilah seorang istri yang senantiasa berbakti pada suami karena sekarang syurga mu ada pada suamimu.Layani suamimu dengan baik karena sesungguhnya bakti seorang istri itu ialah melayani suami dari ujung kepala hingga ujung kaki.Fara anak ku...jikalau suatu hari kamu sedih,datanglah pada Umma.Peluk Umma selalu ada untuk mu"
Fara bergeser ke arah sang Buya,kini giliran tangan Buya nya yang ia genggam.
"Buya..."
Buya tersenyum hangat,tangannya mengusap pelan pipi sang anak perempuan satu-satunya itu.
"Terimakasih karena Buya sudah menjadi Buya Fara,terimakasih Buya sudah menjadi hero untuk Fara.Buya adalah cinta pertama Fara,Buya menjadi guru untuk Fara belajar menjadi kuat dan tangguh.Terimakasih karena selalu meminjamkan bahu di saat Fara membutuhkan sandaran.Buya....maafkan Fara belum bisa membalas semua yang Buya beri untuk Fara.Maafkan Fara selalu membuat buya marah dan kecewa."
Tangis kembali terdengar dari mulut Fara dan Umma,begitupun Buya yang tersenyum dengan airmata yang terus menetes.
"Anak ku Athaya Faranissa Akhtar,anak kebanggaanku yang begitu shaleha.Buya tidak pernah marah atau kecewa sama kamu,sebaliknya kamu selalu membuat Buya bangga karena kamu selalu menjadi wanita kuat.Kamu mampu melalui badai yang menghampiri hidupmu,kamu mampu bangkit dari rasa sakitmu.Nak...sampai kapanpun kamu tetap gadis kecil Buya.Tangan ini,bahu ini,dada ini akan selalu ada untuk mu.Datanglah dan bagilah kesedihan mu dengan Buya.Buya akan senantiasa merentangkan tangan saat kamu membutuhkan sebuah pelukan.Buya sangat menyayangimu,tetaplah menjadi wanita kuat dan tangguh sebesar apapun badainya.Buya yakin kamu bisa menjadi seorang istri yang shaleha,istri yang selalu berbakti pada suamimu "
Tidak ada yang tidak meneteskan air mata mendengar keduanya,semua yang hadir bisa merasakan betapa besarnya kasih sayang keduanya untuk sang anak.
Giliran Althez yang mendapat wejangan dari sang mertua.Hamish menatap menantunya,ia menepuk punggung sang menantu.
"Tidak akan banyak yang Buya ucapkan,Buya hanya titip anak Buya.Fara adalah permata Buya,tolong jaga baik-baik.Sayangi dia,cintai dia,hargai dia,perlakukan dia sebagaimana kamu memperlakukan ibu dan adik perempuanmu.Buya tidak pernah membiarkannya menangis sendiri,tolong gantikan bahu dan pelukan kami saat Fara menangis.Buya tidak akan banyak meminta,Buya hanya minta saat nanti kamu tidak mencintai Fara lagi,tolong kembalikan Fara pada kami dan tolong jangan pernah melukai hati dan fisiknya karena kami sebagai orangtunya pun tidak pernah menyakiti fisiknya "
Althez terdiam,entah kenapa sudut hatinya yang terdalam merasa sakit saat mendengar tentang keterpurukan sang istri di masalalunya.Althez menjadi penasaran apa yang terjadi pada masalalu sang istri.
"Saya tidak berani menjanjikan apapun,tapi saya akan berusaha memenuhi setiap kebutuhannya.Saya akan berusaha membahagiakannya "
Kalimat singkat yang keluar dari mulut Althez mampu membuat suasana menjadi hening.Begitu tegasnya ucapan Althez seolah menjadi bukti jika seorang Althez bukan lah orang yang suka menye-menye.
Setelah acara sungkeman kepada para orangtua selesai,kini giliran kedua adiknya yang naik ke atas.Fara memeluk erat sang adik tercinta.
"Aa...adik Kaka yang paling kaka sayang.Terimakasih karena sudah menjadi adik yang paling luar biasa untu kaka.Aa selalu menjaga kaka,menjadi pelindung kaka.Terimakasih selalu merangkul dan menggenggam tangan Kaka saat kaka terpuruk,terimakasih sudah menjadi pelipur saat kaka bersedih.Maaf kaka belum bisa menjadi kaka yang baik,maaf karena kaka selalu merepotkan kamu"
Bilal membalas pelukan sang kaka tak kalah erat.Ia membenamkan wajahnya si bahu sang kaka.Punggungnya bergetar tanda dirinya menangis membuat semua kembali ikut terharu begitupun Fara dan Zenitha yang berada di sisi Bilal.
Setelah beberapa saat di rasa tenang,Bilal melepas pelukannya dan memegang kedua bahu sang kaka "Ka Fara yang paling aku sayang.Terimakasih sudah kembali tersenyum,terimakasih sudah kembali menjadi Ka Fara yang ceria.Aa mohon jangan pernah bersedih lagi,berbahagialah dan teruslah tersenyum.Aa ingin kaka menikmati hidup kaka dengan penuh kebahagiaan.Aa akan terus ada saat nanti Kaka membutuhkan Aa.Cari Aa saat Kaka butuh."
Bilal mecium kening Fara penuh kasih sayang,membuat Althez mengalihkan pandangannya ke arah samping.Entah kenapa ia merasa tak suka melihat Bilal mencium kening istrinya.
Sedangkan Zenitha dan Altheza,tidak banyak yang mereka ucapkan namun di sela pelukannya Zenitha kembali membisikan sesuatu yang membuat Altheza terlihat marah.
"Ingat ya permintaanku,pokoknya kaka harus menyukai dan mencintai wanita yang sudah menjadi pahlawanku.Kalau tidak akan aku beritahu mama tentang kebiasaan kaka yang selalu membayar para wanita malam"
Althez menatap tajam sang adik,tidak di sangka sang adik mengetahui kebiasaanya.Namun Zenit justru tersenyum miring melihat wajah sang kaka.Dalam hati ia begitu bahagia melihat sang kaka yang akhirnya menikah juga.
Pesta dimulai,para tamu undangan mulai bergantian.Fara dan Althez serta para orangtua pun sejak tadi tak henti menyalami para tamu undangan.
Ribuan undangan silih berganti,mulai dari rekan bisnis,keluarga jauh,para tetangga hingga para jamaah Fara dan Umma.
Namun tiba-tiba kehadiran seseorang membuat semua pasang mata beralih menatapnya.
Seorang laki dengan setelan jas slimfit terlihat berjalan dengan gagah.Tubuh tinggi dan tegap,hidung mancung serta alis tebal.Wajah tampan khas para pria Arab berjalan ke arah pelaminan.
Fara menatap laki-laki itu penuh rindu dan haru,matanya berkaca-kaca.Dan tepat saat di hadapannya laki-laki tersebut langsung menarik Fara kedalam pelukannya membuat Althez langsung refleks menarik bahu laki-laki tersebut namun gelengan kepala Fara mampu menghentikan aksinya.
"Selamat ya..." Ucap laki-laku tersebut begitu lembut membuat Althez semakin kesal.
"Abang!"Panggil Fara membuat Althez terpaku.
"Fara kira abang gak akan datang " Ujar Fara membuat Fadlan terkekeh.
Laki-laki tampan yang kini memeluk Fara adalah Fadlan.Cucu tertua di keluarga Akhtar.
"Abang gak akan mungkin tega gak hadir di nikahan kamu" Fadlan semakin mempererat pelukannya. "Abang ikut bahagia atas pernikahanmu.Abang harap ini adalah sebuah awal untuk meraih kebahagiaanmu,terimakasih karena kamu sudah mampu berdiri kembali.Abang bangga sama kamu Ka,berjanjilah Kaka akan terus bahagia."
Fara mengangguk dalam tangisnya,Fadlan adalah sosok kedua yang membantunya bangkit.Bilal dan Fadlan adalah dua sosok yang begitu berjasa menarik Fara dalam keterpurukan.Fadlan lah yang dulu memasang badan saat dirinya di khianati.
"Terimakasih karena abang selalu ada untuk Fara.Mulai sekarang barang jangan terlalu memikirkan Fara,abang juga harus mulai memikirkan diri abang sendiri.Cepatlah mencari istri biar ada yang mengurus "
Fadlan terkekeh "Jangan khawatir,nanti setelah memastikan Kaka bahagia.Abang pasti akan mencari istri,lagian umur abang masih muda.Masih banya waktu " Kilahnya.
"Umur gak ada yang tau bang " Ujar Fara membuat Fadlan melepaskan pelukannya dan langsung menatap tajam Fara.
"Kamu do'a in abang cepat meninggal ?" Ucap Fadlan sewot.
Fara terkikik "Bukan mendo'akan tapi mengingatkan bang"
"cih,sama aja.Dah lah jadi gak mood lagi.Abang mau makan aja" Ucap Fadlan semakin sewot namun malah membuat Fara kembali tertawa.
Fadlan kemudian beralih ke depan Althez,wajahnya berubah dingin dengan mata menatap tajam Althez begitupun Althez.
Keduanya saling berjabat tangan.
"Selamat datang di keluarga Akhthar " Ucap Fadlan dengan suara dinginnya.
"Tolong jaga baik-baik kaka saya.Jangan pernah anda berani menyakiti hati dan fisik kaka saya kalau kamu tidak ingin berakhir di tangan saya." Bisik Fadlan.
Althez menyeringai "Jangan terlalu ikut campur dengan hidup kami,urus saja ururanmu sendiri.Dan tidak perlu mengancamku karena anda juga tidak tau siapa saya"
"Kata siapa saya tidak tau siapa anda sebenarnya.Haruskah saya datang ke markas anda yang berada di jerman."
Deg
Althez begitu terkejut mendengar Fadlan mengetahui markas rahasianya.Siapakah laki-laki di depannya ini hingga bisa tau tempat yang selama ini tidak bisa di lacak siapapun.
"Segera tinggalkan bisnis harammu dan tinggalkan kebiasaan burukmu itu sebelum kamu kehilangan Fara.Dan ingat jika sampai kamu menyakiti dan membuat kaka ku menangis maka akan aku pastikan anda akan menyesalinya.Akan aku bawa Fara ke tempat dimana tidak aka ada yang bisa mengetahui keberadaanya termasuk anda."
Kalimat panjang dari Fadlan mampu membuat hati Althez goyah.Nyatanya ucapan Fadlan mengusik sisi lain dari seorang Altheza Lingga Maheswara.
...🌸🌸🌸...