NovelToon NovelToon
Terpaksa Kawin Kontrak

Terpaksa Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Biqy fitri S

Elzhar Magika Wiratama adalah seorang dokter bedah kecantikan yang sempurna di mata banyak orang—tampan, disiplin, mapan, dan hidup dengan tenang tanpa drama. Ia terbiasa dengan kehidupan yang rapi dan terkendali.

Hingga suatu hari, ketenangannya porak-poranda oleh hadirnya Azela Kiara Putri—gadis sederhana yang ceria, tangguh, namun selalu saja membawa masalah ke mana pun ia pergi. Jauh dari tipe wanita idaman Elzhar, tapi entah kenapa pesonanya perlahan mengusik hati sang dokter.

Ketika sebuah konflik tak terduga memaksa mereka untuk terjerat dalam pernikahan kontrak, kehidupan Elzhar yang tadinya tenang berubah jadi penuh warna, tawa, sekaligus kekacauan.

Mampukah Elzhar mempertahankan prinsip dan dunianya yang rapi? Atau justru Azela, dengan segala kecerobohan dan ketulusannya, yang akan mengubah pandangan Elzhar tentang cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biqy fitri S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Reuni SMA

Hari itu, Azel bekerja seperti biasa di butik mewah tempatnya mencari nafkah. Senyum ramah menghiasi wajahnya tiap kali menyapa pelanggan. Namun, ada yang berbeda. Caranya berjalan lebih percaya diri, riasannya sederhana tapi elegan, dan sorot matanya jauh lebih hidup dari biasanya.

“Eh, Kak! Akhir-akhir ini lo beda banget, deh,” celetuk Sisil, sahabat sekaligus rekan kerjanya, sambil mendekat. “Lo makin cantik, auranya tuh… kayak terpancar gitu.”

Azel tersenyum, sedikit tersipu tapi tetap berusaha santai.

“Iya kah? Hahaha… ya gitu deh, Sil. Kita harus move on, perbaiki diri. Biar hidup lebih ringan.”

“Hilihhh, ada angin apa nih, Kak? Kok bisa tiba-tiba ngomong kata-kata bijak gitu? Gue merinding sumpah.” Sisil pura-pura menggigil, membuat Azel tertawa. “Biasanya lo kan bucin banget sama Mas Divo.”

Azel pura-pura bingung, matanya melirik ke arah Sisil dengan ekspresi tak tahu.

“Aduh… siapa tuh Divo? Maaf, aku nggak kenal.”

Sisil langsung ngakak sampai menutupi mulutnya. “Hahaha! Beneran ya lo, Kak! Tapi gue suka banget sama lo yang sekarang. Kelihatan lebih bahagia.”

Bel pintu butik berbunyi, menandakan pelanggan baru masuk. Seorang pria muda dengan penampilan rapi dan wangi parfum mahal melangkah masuk. Saat hendak melewati Azel, pria itu sempat meliriknya sekilas—bahkan sempat mengulas senyum tipis.

Sisil yang berdiri di samping Azel langsung heboh.

“Eh eh eh, Kak! Tuh cowok cakep banget barusan senyum ke lo! Gila, lo kayak magnet sekarang.”

Azel hanya mendengus sambil merapikan beberapa lipatan baju di rak. “Apaan sih, Sil. Jangan halu.”

“Beneran, Kak! Nih ya, kalo gue cowok, gue juga udah klepek-klepek sama lo. Coba aja tiap hari ada yang godain lo, biar makin pede,” goda Sisil sambil cekikikan.

Azel pura-pura cuek, tapi pipinya jelas merona.

“Udah deh, kerja sana. Jangan gangguin gue.”

Bel butik kembali berbunyi. Cowok ganteng tadi selesai memilih jas branded dan berjalan ke kasir. Sebelum pergi, ia sempat menoleh lagi ke arah Azel yang sedang merapikan rak.

“Good taste,” ucapnya singkat sambil mengangkat kantong belanjaan, seolah memberi pujian. Senyum tipisnya cukup membuat Sisil makin histeris dalam hati.

Begitu pria itu keluar, Sisil langsung menepuk-nepuk lengan Azel.

“Kak, sumpah ya… itu bukan senyum basa-basi. Gue yakin dia beneran notice lo. Aduh, Azel sekarang jadi pusat perhatian, deh.”

Azel hanya geleng-geleng kepala.

“Sil, jangan lebay. Pelanggan kaya gitu kan biasanya emang ramah.”

“Terserah lo deh, Kak. Tapi feeling gue bilang, cowok itu nggak akan berhenti sampai di sini. Kita liat aja nanti.”

Azel tidak menanggapi lagi, meski diam-diam hatinya sedikit berdebar. Ada rasa aneh, seolah firasat Sisil bukan sekadar omongan kosong.

\=\=\=\=

Malam Reuni SMA – Ballroom Hotel

Lampu kristal menggantung indah, musik lembut mengalun, dan alumni-alumni sudah memenuhi ruangan dengan obrolan riang bercampur nostalgia.

Elzhar masuk dengan Azel di sampingnya. Meski hanya tamu pendamping, Azel tak kalah mencuri perhatian. Gaun sederhana yang dipadukan dengan riasan elegan membuat banyak orang berbisik-bisik heran—siapa wanita cantik yang dibawa Elzhar malam ini?

“L… akhirnya dateng juga, bro!” salah satu teman lama Elzhar menyapanya dengan antusias. Beberapa pria lain ikut menyalami, sebagian matanya melirik ke arah Azel dengan rasa penasaran.

“Kenalin, ini Azel,” ucap Elzhar singkat sambil merangkul pinggang Azel.

Azel hanya tersenyum sopan, tidak terlalu banyak bicara karena jelas ia tidak mengenal satu pun dari mereka.

Suasana jadi lebih riuh ketika Divo masuk. Ia terkejut begitu melihat Azel berdiri di samping Elzhar. Matanya berbinar, jelas masih ada rasa yang belum selesai.

“Zel… lo ikut juga?” suaranya lirih, hampir tak percaya.

Azel menoleh sebentar lalu cepat mengalihkan pandangan. “Aku cuma nemenin Elzhar,” jawabnya dingin, membuat dada Divo terasa sesak.

Beberapa teman lain saling berbisik, heran dengan ketegangan yang tiba-tiba muncul. Apalagi melihat Elzhar dengan tenang merangkul Azel seolah benar-benar pacarnya.

Di tengah keramaian, seorang pria tinggi dengan wajah rupawan melambaikan tangan ke arah Elzhar.

“Bro! Lama banget kita nggak ketemu!” serunya sambil menghampiri.

Azel yang melihatnya langsung terkejut—itu pria yang sempat datang ke butik tempatnya bekerja, yang sempat bikin Sisil heboh karena kegantengannya.

“Bukannya lo yang tadi di butik ya?” ucap Rafka sambil menyipitkan mata, mencoba memastikan.

Azel refleks menoleh, wajahnya agak kaget. “Oh… iya, itu aku,” jawabnya sedikit canggung, sambil melirik Elzhar sekilas.

Elzhar langsung mengernyit, jelas bingung. “Kalian pernah ketemu?” tanyanya dengan nada penuh tanda tanya.

Rafka mengangguk santai. “Iya, bro. Tadi siang gue sempet ke mall buat beli jas. Eh, ternyata dia yang bantuin gue. Gue kira cuma karyawan biasa… tapi ternyata—” Rafka menoleh ke arah Azel dengan senyum lebar, “—dia pacar lo?”

Elzhar buru-buru mengaitkan lengannya ke bahu Azel. “Iya. Kenalin, ini Azel, pacar gue.” Ucapannya mantap, seolah menegaskan kepemilikan.

Azel hanya bisa tersenyum canggung, jantungnya berdebar kencang. Ada perasaan aneh ketika mendengar Elzhar mengucapkan kata pacar gue dengan lantang, padahal mereka hanya berpura-pura.

Sementara itu, Rafka masih menatap Azel dengan ekspresi tertarik. “Wah… berarti gue nggak salah lihat tadi. Lo bener-bener cantik banget, Zel. Pantesan aja L nggak pernah ngenalin cewek lain selama ini.”

Elzhar langsung mendengus kecil, matanya menatap tajam ke arah Rafka. “Udah, Raf. Jangan macem-macem. Dia punya gue.”

Azel makin salah tingkah, ada rasa tenang bahagia karena sebuah pengakuan. tapi di sisi lain berulang kali ia menepisnya .

Suasana semakin meriah. Semua orang sibuk bernostalgia, sementara Azel mulai merasa agak kikuk berdiri di tengah lingkaran pertemanan Elzhar. Untung Elzhar terus menggenggam tangannya, seakan memberi isyarat: lo aman, ada gue di sini.

Divo masih di pojok ruangan, matanya tak lepas dari Azel. Cemburu jelas terpampang, apalagi sejak tadi ia melihat betapa lembutnya Elzhar memperlakukan Azel.

Saat itu, langkah anggun terdengar. Seorang wanita dengan gaun berkilau masuk, senyumnya manis namun tatapannya penuh percaya diri. Semua kepala otomatis menoleh—dia adalah Aluna, mantan pacar Elzhar.

“Wahhh, ternyata bintang malam ini datang juga,” celetuk salah satu teman lelaki, langsung memancing tepuk tangan dan siulan kecil.

Aluna tersenyum, lalu tanpa ragu melangkah ke arah Elzhar. " Hai L ..rupanya kamu sudah datang.” Suaranya lembut, disertai tatapan yang sulit diartikan.

Azel yang berdiri di samping Elzhar refleks menegang. Tangannya hampir ingin ditarik, tapi Elzhar malah meremas jemarinya makin erat, seakan sengaja menunjukkan sesuatu.

“Iya, Lun,” jawab Elzhar datar. “Kenalin, ini Azel, pacar gue.”

Aluna menoleh cepat ke arah Azel. Ekspresi wajahnya sempat berubah—ada keterkejutan, ada juga rasa tak percaya. “Oh… pacar kamu?” senyumnya dipaksakan, meski jelas ada nada sinis di ujung suaranya.

Sementara itu, Divo yang sedari tadi tak bisa menahan diri langsung mendekat. “Aluna, lo akhirnya dateng . Eh tapi… lo liat kan? Cewek yang di samping L itu mantan gue dulu.” Ucapannya dilontarkan dengan penuh provokasi.

Azel terdiam, dadanya panas, tapi ia berusaha tetap tenang. Elzhar langsung menatap tajam ke arah Divo. “Vo, cukup. Nggak usah bawa masa lalu di sini.”

Rafka yang berdiri tak jauh ikut menimpali dengan santai, tapi jelas bikin situasi makin runyam. “Gue nggak peduli masa lalu siapa dia, yang jelas cewek lo sekarang, L… cantiknya emang bikin gagal fokus.”

Mata Divo makin merah menahan emosi, Aluna menahan senyum dingin, dan Azel hanya bisa berdiri canggung di tengah-tengah, merasa dirinya jadi pusat perhatian sekaligus medan persaingan.

Tak lama kemudian, suasana reuni sedikit berubah ketika seorang tamu baru masuk ke ruangan. Seorang pria berwibawa dengan jas putih elegan, senyum ramah, dan aura dokter sukses yang mudah dikenali. Dia adalah Kak Juna — senior Elzhar di kampus kedokteran, sekaligus sosok yang cukup dihormati di kalangan medis.

Aluna yang dari tadi mencari celah, langsung mengambil kesempatan itu. Ia mendekat ke Elzhar dengan cepat, lalu melingkarkan tangannya di lengan pria itu tanpa ragu.

“Hai L, itu ada Kak Juna. Yuk kita menyapanya ,” ucapnya dengan suara manis penuh antusiasme.

Elzhar sempat ragu, tapi belum sempat menolak, Aluna sudah lebih dulu menarik lengannya.

“Zel, minjem dulu ya Elzhar-nya. Kami mau nyapa Kak Juna sebentar,” kata Aluna, tatapannya sempat melirik Azel penuh tantangan.

Azel hanya mengangguk pelan, mencoba bersikap biasa, walaupun dadanya terasa sedikit sesak. Ia menunduk, pura-pura sibuk dengan minumannya.

Sementara itu, Rafka yang memperhatikan situasi dari dekat, melihat Azel sendirian. Ia segera mengambil kesempatan untuk mendekat.

“Kamu nggak apa-apa? Tadi kayaknya kaget pas Aluna narik dia,” ucap Rafka mencoba basa-basi.

Azel hanya tersenyum tipis. “Nggak kok. Aku baik-baik aja.”

Obrolan ringan pun berlanjut, walau Azel berusaha menjaga jarak.

Rafka menatap Azel sejenak .

“Eh, Zel… lo tau nggak, Aluna itu mantan Elzhar.”

Azel langsung menoleh kaget. “Hah? Serius? Masa sih?”

“Iya. Mereka pacaran lumayan lama, sekitar dua tahun. Bahkan sempet sampe tahap tunangan, loh. Tapi entah kenapa akhirnya batal.”

Mata Azel membesar mendengar kabar itu. Refleks pandangannya melirik ke arah Aluna yang masih berdiri bersama Kak Juna. Wanita itu memang cantik luar biasa, anggun, dan jelas punya aura yang elegan.

“Pantas aja… cantik banget dia. Kalau dilihat sekilas, mereka kayak pasangan serasi. Aku jadi nggak habis pikir kenapa bisa berpisah,” gumam Azel pelan.

Rafka hanya mengangkat bahu. “Ya, nggak ada yang tau masalah pribadi orang. Tapi yang jelas, kisah mereka itu cukup bikin heboh dulu.”

Azel mencoba tersenyum, meski hatinya justru semakin dipenuhi tanda tanya. Kalau memang Aluna sesempurna itu, kenapa Elzhar bisa melepaskannya? Pikirannya berkecamuk, namun ia memilih menyimpannya sendiri.

Namun dari kejauhan, Elzhar yang tengah berbincang dengan Kak Juna mulai kehilangan fokus. Pandangannya terus melirik ke arah Azel yang kini sedang ditemani Rafka. Ada perasaan tak nyaman yang perlahan merambat di dadanya.

Spontan, tanpa berpikir panjang, Elzhar menghentikan pembicaraannya dengan sang senior. Ia langsung melangkah cepat kembali ke arah Azel.

“Sayang, maaf ya lama,” ucap Elzhar tiba-tiba sambil merangkul bahu Azel dengan penuh kepemilikan.

Azel yang kaget hanya bisa membeku sejenak, sementara Rafka terdiam melihat sikap protektif Elzhar yang sangat jelas.

1
a
waduhh pantesan pas azel datang kerumahnya matanya jelalatan .. ehhhh emang tukang selingkuh ternyataaa 🤣🤣
a
awwww.... elzhar sudah tidak bisa menahannya 🤗🤗
Bie_Fitris: tapi sayang mereka hanya saling menyimpan moment itu 🤭🤭🤭
total 1 replies
atik
bagus
Bie_Fitris: terimaksih 😍
total 1 replies
mhmmdrzcky
cepet update kak aku udah nunggu/Drool/
Bie_Fitris: asiappp selalu update Setiap hari 😊
total 1 replies
Isma Fitri
bagus banget ceritanya 😍🤩
Bie_Fitris: terimakasih ☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!