NovelToon NovelToon
Janji Di Titik Surga

Janji Di Titik Surga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Selingkuh / Pelakor / Dunia Lain / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:840
Nilai: 5
Nama Author: Ema Virda

Selama lima tahun pernikahan, Asha dan Fajar memiliki hubungan yang harmonis, saling mencintai dan saling mengerti satu sama lain.

Pernikahan mereka mulai retak, anaknya yang berumur satu tahun meninggal tanpa sebab.
Ujian dan cobaan rumah tangga Asha dan Fajar tidak hanya dari keluarga tapi juga gangguan gangguan makhluk halus. Di tambah saat Asha keguguran anak ke dua yang lagi lagi tanpa sebab.

Apakah mereka bisa menemukan jalan kembali ke titik surga untuk mempertahankan rumah tangga dan cinta mereka ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ema Virda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#12

Saat semua orang menatapnya, Asha merasa sedikit tak nyaman. Dia mencoba untuk tak memikirkan hal itu dan fokus menyapu agar daun daun yang berjatuhan bisa dia buang ke sampah.

Namun, saat dia selesai menyapu, Asha meluruskan pandangannya ke depan. Tiba tiba netra orang-orang itu menjadi kosong tak memilki netra sama sekali dan seketika mengeluarkan cairan hitam seperti air mata yang menetes terus dan terus.

Asha terkejut dan jatuh terduduk ketakutan, ingin menjerit namun hanya mulut mengangga, netra mendelik dan sesak nafas. Dia ingin memanggil nama suaminya, namun suaranya tak keluar sedikitpun. Dia mencoba mendorong tubuhnya ke belakang, ternyata hanya kaki nya saja yang bergerak tapi tubuhnya masih tetap di tempat.

Saat itu, tiba tiba semua orang mendekat kepadanya mencoba untuk menenangkan Asha.

" Bu Sriati ! Niki mantunya, Bu ! " Sebagian orang berteriak memanggil tapi masih memengang Asha.

" Kowe panggil Bu Sriati ! " perintah pria tua yang tadi berbicara dengan Sriati.

" Coba kamu pengangin kaki yang satunya biar gak gerak gerak terus ! " lanjut pria tua itu.

Lalu bibirnya berkomat kamit dan mengangkat tangan kanannya ke atas, seperti ada kekuatan tenaga dalam, Kemudian membasuhkan ke wajah Asha. Seketika netra Asha yang tadinya mendelik dan mulutnya mengangga ketakutan. Akhirnya kembali normal, dan dia tak sadarkan diri.

Suara suara riuh rendah warga yang heran, ketakutan dan kebingungan membuat Sriati dan Fajar keluar rumah.

" Onok opo Iki. Ko rame rame toh ?" tanya Sriati.

Fajar yang melihat kondisi istrinya langsung menggendong di lengannya untuk beristirahat ke dalam kamar.

Asha tak mengerti apa yang sedang terjadi ? Dia merasa seperti sedang berada di dalam mimpi buruk yang dia tak bisa bangun. Orang-orang itu seperti berubah menjadi patung, tak bergerak dan tak berbicara. Mereka hanya berdiri di sana, dengan netra kosong yang mengeluarkan cairan hitam yang menetes ke tanah.

" Aaaaaaa ! " Asha berteriak keras, suara yang keluar dari tenggorokannya begitu nyaring sehingga dia sendiri terkejut. Teriakan itu seperti membebaskan sesuatu yang terpendam di dalam dirinya. Saat itu juga, Asha tersadar dari pingsannya.

Dia membuka netranya perlahan-lahan, dan melihat sekelilingnya dengan pandangan yang masih kabur. Saat dia menyadari bahwa dia berada di posisi duduk, dia merasa sedikit lega. Tapi, kepalanya masih terasa sakit dan tubuhnya terasa lelah.

" Asha. Asha, kamu sadar. Alhamdulillah," ucap syukur Fajar.

" Piye toh Jar , Jar. Punya istri baru sehari ko wis pingsanan, " celetuk Sriati dengan nada tak suka. Lalu dia meninggalkan kamar.

Asha mencoba untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Dia tak ingat apa-apa, hanya ada kekosongan di dalam pikirannya. Tapi, saat dia melihat sekeliling, dia menyadari bahwa dia berada di kamar bersama suaminya.

" Aku kenapa Mas ?"

" Mas yang seharusnya tanya. Kamu kenapa tadi seperti orang kesurupan, bikin malu aja. "

" Tadi ... Tadi, " Asha merasa gugup dan mengingat ingat.

" Tadi mata mereka kosong dan ... dan ... Cairan hitam itu keluar dari mata mereka."

" Kamu ngomong apa sih ! Cairan hitam apa ? " celetuk ketusnya

" Cairan, cairan yang keluar dari mata. Seperti lilin yang meleleh dan jatuh ke tanah, berderai derai."

" Ish, ngomong apa. Tidak ada cairan hitam. Semuanya normal, orang orang yang kamu lihat. Malah membantu kamu, dan mengantar kamu sampai ke kamar. "

" Tapi. Aku mengatakan yang sebenarnya Mas ! Aku tidak bohong ! "

Fajar tahu, Asha tak berbohong terlihat dari netranya. "Iya Mas tahu. Mungkin kamu kecapean, lelah, sekarang kamu istirahat saja."

" Aku mau telpon Umi dan Abi."

" Telpon rumah lagi rusak. "

" Rusak, kenapa ?"

" Yaaa, mas tidak tahu. Nanti kalau sudah diperbaiki. Kamu bisa telpon Umi dan Abi, " alasan Fajar untuk menenangkan hati.

" Aku mau sholat dhuhur dulu kalau gitu. Mas sholat yuk !"

" Kamu saja dulu. Nanti mas nyusul."

Asha merasa masih bingung, dia tak tahu apa yang terjadi padanya. Lalu dia beranjak dari ranjang, mencoba untuk berdiri. Tapi tubuhnya terasa lemah dan tak kuat. Asha harus mengambil napas dalam-dalam beberapa kali sebelum dia bisa berdiri dengan stabil.

Fajar yang tahu keadaan istrinya. Malah kelihatan cuek, dia lebih memilih rebahan di ranjang dan melanjutkan tidurnya.

Asha melihat ke sekelilingnya lagi. Dia tak melihat siapa-siapa, hanya ada keheningan di sekitarnya. Asha merasa sedikit takut. Tapi dia harus melaksanakan ibadah. ' Mungkin benar kata Mas Fajar. Aku kelelahan dan capek karena acara pernikahan yang panjang. Setelah ini, lebih baik aku istirahat. '

Setelah ibadah, Asha melantunkan ayat ayat suci. Tapi, dia mencium bau hangus seperti terbakar di dekatnya. Dia berhenti membaca, dan indra penciumannya menangkap bau hangus itu semakin tajam.

Tapi, saat dia menoleh ke kiri. Dan ... dia melihat sesuatu yang membuatnya terkejut. " Astaghfirullah haladzim. " Wajah yang tak berbentuk sangat buruk, hitam pekat dan mengeluarkan asap. Lalu, tiba tiba menghilang dan bau itu sudah lenyap.

Padahal ini di siang hari. Dari jam tiga dini hari hingga siang ini. Begitu banyak kejadian makhluk yang menganggu kehidupan Asha. ' ada apa dengan rumah ini ? Apa yang terjadi dengan ku sebenarnya ?"

Asha mengucek netranya dan terpejam sebentar, berharap bahwa apa yang dia lihat tadi hanya ilusi. Dia tak ingin percaya bahwa apa yang dia lihat itu nyata.

Asha merasa lega, tapi juga tak mengerti apa yang terjadi tadi. Apakah dia hanya mengalami halusinasi? Ataukah ada sesuatu yang lebih besar yang sedang terjadi? Asha tak tahu, tapi dia merasa bahwa ada sesuatu yang tak beres.

Tapi, dia tak bisa melupakan mata kosong yang mengeluarkan cairan hitam itu. Dia merasa bahwa itu akan terus menghantui dirinya. Dia yakin setelah kejadian seharian ini, hidupnya tak akan sama lagi.

Dua hari setelah kejadian, Asha masih merasa was was. Tapi dia mencoba berpikir positif dan menepiskan rasa takutnya. Di sore hari saat Fajar pulang kerja dari sekolah. Asha ingin mengatakan suatu kerinduan untuk ingin bertemu dengan kedua orang tuanya.

" Mas, aku besok mau pulang ke rumah, boleh ya ?" tanya Asha saat duduk melipat pakaian yang sudah di jemur.

" Besok kan hari Kamis, Mas masih kerja. Hari Sabtu saja kita kesana. Mas anter."

" Tidak usah, aku pulang sendiri saja. Tinggal naik angkot dua kali. Kan tidak jauh Mas."

" Karena tidak jauh itu, aku anter saja ... "

" Aku mau kesana besok Mas, sekalian nginep. Mas jemput aku aja hari Minggu, " ujar Asha ngeyel.

" Kita kan baru berapa hari menikah. Masa mas nyuruh kamu pulang sendiri. Mas tidak enak hati sama kedua orang tuamu."

" Kalau gitu. Asha mau telpon Umi dan Abi. Telpon rumah sudah bisa belum ?"

" Belum bisa."

" Mas kan punya telpon selular. Aku pinjem ya Mas. Sebentar aja buat telpon rumah."

" Pulsaku habis !" kesal fajar yang berjalan menuju ke kamar.

Entahlah, Asha mau cari alasan apa lagi untuk bisa bertemu dengan kedua orang tuanya. Mas Fajar tidak mengizinkan. Ingin rasanya marah dan berontak. Tapi Asha mengingat ingat ceramah pak ustad. ' istri tak boleh membantah atau melawan suami tanpa alasan yang dibenarkan syariat, sebuah tindakan yang disebut nusyuz dan hukumnya adalah haram.'

1
Valentino (elle/eso)
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
robleis_XD
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Victor
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!