Aku Lelah Mengalah

Berhubung malam ini Mama dan Papa nya sedang pergi ke acara pernikahan anak teman mereka,Delon akan memanfaatkan kesempatan ini untuk sedikit demi sedikit mendekati Sonia.

Meksipun wajah nya masih penuh dengan luka lebam,tak menyurutkan niat Delon untuk berusaha mendapatkan kata maaf dari Sonia.

" Mau kemana? Ini kenapa makanan nya nggak Kamu habiskan?"Delon mencekal tangan Sonia yang hendak pergi meninggalkan meja makan, padahal tadi Sonia tampak bersemangat menyantap isi piring nya,namun setelah melihat kedatangan Delon,Sonia buru-buru meneguk air putih untuk membasahi tenggorokan yang sudah kering.

Sonia pikir pria ini akan pulang larut malam,maka nya Sonia makan begitu santai.tanpa di dampingi kedua mertua nya Sonia kembali merasa tidak nyaman berduaan dengan Delon.tadi Bu Noni sudah mengajak Sonia untuk ikut bersama mereka,tapi Sonia menolak tawaran itu karena merasa tubuh nya masih lemah dan butuh istirahat.

Bu Noni tidak ingin memaksa dan membiarkan Sonia melakukan apapun yang dia inginkan.

" Sonia!" seru Delon lagi karena Sonia masih mengunci rapat bibir nya.

"Aku sudah kenyang,lepaskan tangan ku karena Aku tidak punya urusan lagi dengan mu."Sonia berusaha melepaskan genggaman tangan Delon dari pergelangan tangan nya.

Meksipun tidak terasa sakit,tapi sentuhan ini mengingat kan Sonia pada sebuah kejadian.ia tak ingin lagi mengingat kejadian itu,semua sudah berlalu dan keputusan nya sudah bulat untuk bercerai dan menjauh dari Delon.

Beruntung kedua mertua nya mendukung keputusan nya tanpa Sonia ketahui bahwa di balik dukungan itu terselip sebuah harapan dan doa agar rumah tangga mereka tetap bertahan di tengah kuat nya badai yang menerpa.

" Di dalam perut Kamu ada anak Aku,anak kita berdua tepat nya.Kamu boleh marah sama Aku,tapi jangan lupa untuk tetap makan yang banyak.anak kita butuh nutrisi yang cukup."ucap Delon tetap dengan wajah datar tapi dia sudah berusaha untuk mengeluarkan nada suara paling lembut.

" Jangan halangi Aku untuk mendekati Kamu,Aku tidak ingin bercerai.kasihan anak kita yang tidak tahu apa-apa." sambung Delon lagi sambil menatap dalam wajah Sonia.

" Aku akan menggugurkan anak ini supaya kita tidak punya urusan lagi dan kamu tidak punya alasan lagi untuk mendekati ku,Aku muak melihat wajah mu itu."kata Sonia berusaha mengingkari kata hati nya.

Padahal kenyataan nya,tadi siang Sonia tidak bisa tidur nyenyak karena tidak ada sosok Delon di samping nya,Sonia menangis sesenggukan tanpa ada satu pun yang tahu.sonia menjadi lebih sensitif.pura- pura menyangkal padahal rasa itu tak pernah sepenuhnya bisa hilang dari hati nya.

Baru lima belas menit tertidur,Sonia langsung bangun lagi,Sonia membuka media sosial miilk nya,tanpa sengaja melihat sebuah video yang menceritakan seorang wanita hamil yang begitu bahagia di manja oleh suami nya,Sonia mengigit bibir nya kuat-kuat,dia juga ingin seperti wanita yang ada di video ini,di manja dan di sayangi suami nya sepenuh hati.

Sonia kembali terisak,dia berubah menjadi cengeng sampai membuat dia sendiri pun bingung dengan tingkah nya.

"Jangan berbicara sembarangan Sonia! Cukup Aku yang berdosa telah menyia-nyiakan Kamu,jangan jadikan anak kita sebagai pelampiasan nya,dia tidak bersalah atas semua yang sudah terjadi.Aku janji akan berubah Sonia." Delon tidak menyangka jika Sonia bisa berpikiran sampai sejauh ini.

Jika sampai ucapan Sonia menjadi kenyataan, Delon orang pertama yang akan merasa paling bersalah.

Kedua orang tua nya pun pasti akan semakin membenci nya .

Tidak! Delon tidak akan membiarkan Sonia berbuat kejam terhadap anak mereka.

" Kamu kan yang sudah menukar obat ku dengan obat yang lain? Ngaku Kamu?" desak Sonia meyakini sebuah hal bahwa obat yang selama ini dia minum pasti sudah di tukar oleh seseorang.dan orang itu adalah Delon.

Licik sekali Delon,sengaja menyisakan satu bungkus obat sebagai jebakan untuk Sonia.sehingga membuat keinginan Sonia tidak terwujud, justru sekarang Sonia sedang berbadan dua.

" Aku ingin Kamu segera hamil anak kita,Mama dan Papa juga sudah menginginkan cucu dari kita,maafkan Aku Sonia." secara tidak langsung Delon mengakui bahwa dia lah pelaku di balik kehamilan Sonia.

Sonia berdecak kesal,tangan nya reflek memukul bahu Delon cukup keras sampai membuat Delon meringis menahan sakit.

" Rasain! Gara-gara kelicikan mu hidup ku sebentar lagi akan hancur.seharus nya dia tidak perlu hadir di tengah keluarga yang tidak sehat ini.kasihan dia jika harus punya ayah seperti Kamu yang lebih mementingkan wanita lain ketimbang istri sah mu sendiri." ujar Sonia penuh sindiran.

Bibi yang di minta Bu Noni untuk menjaga Sonia pun hanya bisa memantau pertunjukan ini dari jauh.jika Delon sudah keterlaluan baru lah Bibi akan ikut campur.

" Iya di sini Aku lah yang paling bersalah,Aku mohon berikan Aku kesempatan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan ku." Delon berlutut di hadapannya Sonia.lebih dari itu pun bisa dia lakukan demi mengejar kata maaf keluar dari mulut Sonia.

" Tidak ada kesempatan lagi,semua sudah terlambat dan silahkan kembali lah pada kekasih mu itu." kepala Sonia kembali terasa pusing,dari pada terjatuh Sonia akhirnya dia memutuskan untuk kembali duduk di salah satu kursi yang cukup jauh dari Delon.

" Aku tidak akan kembali kepada dia, wanita itu sudah Aku jebloskan ke dalam penjara." tutur Delon menjelaskan supaya Sonia tidak lagi salah paham kepada nya.

Dahi Sonia mengernyit heran, untuk apa Delon melakukan itu kepada kekasihnya sendiri.

" Dia sudah menggelap kan banyak uang ku,dan yang lebih parah dia sudah mencuri flashdisk penting milik perusahaan yang berisi tentang rahasia perusahaan lalu di jual kepada salah seorang mafia." Delon menjelaskan karena ia tahu Sonia menunggu penjelasan dari nya.

" Aku tidak perduli tentang wanita mu itu, aku tetap ingin berpisah dari Kamu." kata Sonia sambil melirik ke arah perut nya.

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi dengan mudah,Aku sudah mencintai mu Sonia.sepenuh hati ku hanya ada nama Kamu." ungkap Delon begitu lantang.

Sonia tidak percaya mendengar ucapan Delon tadi,sejak kapan? Bukankah pria ini selama ini tidak pernah tertarik kepada nya.

" Kamu mengatakan itu karena takut Aku melenyapkan anak ini kan? Aku tidak bodoh Mas,tiga tahun bersama Kamu tidak pernah mengungkapkan perasaan mu kepada ku, hingga Aku sendiri menemukan jawaban." tukas Sonia tersenyum sinis

Sonia tidak bermaksud untuk berbuat jahat kepada anak nya sendiri, ucapan dan ancaman nya tadi adalah sebuah bentuk melindungi diri dari tekanan Delon.mana mungkin dia tega membunuh anak nya sendiri sementara selama ini dia sudah mengharapkan kehadiran nya, sekalipun kemarin Delon tidak ingin mengakui dan bertanggung jawab dengan kehamilan nya,Sonia terima karena dia masih mampu merawat dan membiayai kehidupan anak nya tanpa bantuan dari Delon.

" Dulu Aku memang bodoh,tapi sekarang Aku tidak akan membiarkan kebodohan ku menguasai diri ku lagi,kita rawat anak kita sama-sama ya sayang." kata Delon begitu lembut.

" Sayang? Khuk...Khuk...Khuk.."

" Iya sayang." balas delon dengan sengaja .

" Dasar aneh." Sonia berjalan cepat mirip seperti berlari kecil untuk menjauh dari Delon.pipi nya kini sudah berubah menjadi merah mengalah kan tomat segar.

" Sonia! Jangan lari-lari ."

Bersambung