⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12 - Pendekatan
Yofan tiba di apartemen saat waktu menunjukkan jam sebelas malam. Dia lihat Jamal sudah tertidur lelap. Karena lelah, Yofan lantas tidur juga.
Keesokan harinya, suara panggilan Jamal membangunkan Yofan di pagi hari. Katanya dia sudah menyiapkan sarapan.
"Wah... Ternyata bisa masak juga kau," komentar Yofan saat melihat makanan yang tersaji di meja.
"Dulu kan aku sempat kerja di dapur warung makan. Ya bisalah sedikit," sahut Jamal.
"Masak bisa. Tapi nggak tahu nih rasanya gimana." Yofan segera menyantap makanan buatan Jamal. Kala itu Jamal membuat nasi goreng dan telor dadar.
"Gimana?" tanya Jamal.
Yofan tersenyum sambil mengunyah. Ia menjawab, "Lumayan, Mal! Nggak kalah rasanya dari abang-abang nasi goreng."
"Baguslah. Yang penting bisa dimakan. Ngomong-ngomong jam berapa kau pulang tadi malam?"
"Jam 11."
"Gimana? Dapat yang kau cari?"
"Mengenai itu..." Yofan lantas menceritakan apa yang terjadi tadi malam dan rencananya. Terutama tentang niatnya untuk mendekati anaknya Gogon.
"Hah? Jadi kau mau menjadikan Vera sasaran?" Jamal kaget mendengarnya. Karena setahunya Vera adalah gadis baik.
"Iya. Anggap saja ini balasan buat bapaknya," sahut Yofan santai.
Jamal menghela nafasnya. "Tapi kan, Fan..."
"Udah! Kau tidak usah cemas. Aku akan mengurus semuanya. Mending kau fokus menyusun rencana bisnis kita. Nggak mungkin kan kita kaya raya tapi nggak ada kerjaan?" potong Yofan. Membuat Jamal seketika bungkam.
Yofan telah selesai sarapan. Dia segera mandi. Lalu dirinya sibuk dengan ponsel. Yofan berusaha mencari akun media sosial milik Vera.
Setelah menemukannya, Yofan bisa melihat informasi tentang Vera. Gadis itu terbilang sederhana. Ia tidak terlalu sering memasukkan fotonya ke akun media sosial.
"Kalau diperhatikan, dia cantik juga," gumam Yofan. "Dia pasti ada di sekolah sekarang kan?" lanjutnya.
Atensi Yofan tertuju ke salah satu foto Vera yang tampak mengenakan seragam pelayan restoran. Seketika dia mendapatkan ide bagus agar bisa mendekati Vera.
...***...
Waktu menunjukkan jam 7 malam. Yofan mendatangi restoran tempat Vera bekerja. Ia memesan makanan di sana.
Yofan sengaja mengenakan pakaian terbaiknya. Dia terlihat tampan sekali kala itu. Sosoknya langsung menarik perhatian setiap kaum hawa yang melihat. Termasuk para pelayan di sana. Mereka bahkan sampai berebut ingin melayani Yofan.
Vera tentu juga terpesona dengan ketampanan Yofan. Dia juga tertarik seperti teman-temannya. Namun bedanya, Vera memilih tidak memperlihatkan ketertarikannya. Ia sadar, orang biasa sepertinya tak akan menarik perhatian lelaki seperti Yofan.
Tapi Vera terkejut saat menejer menyuruhnya melayani Yofan. Kebetulan pelayan yang lain saat itu sedang sibuk melayani pelanggan lain. Hanya Vera yang baru selesai melayani pelanggan, jadi dirinya punya waktu kosong.
Vera lantas mendatangi meja Yofan. Dia lalu menyerahkan buku menu.
"Terima kasih," ujar Yofan. Dia tidak melihat buku menu, tetapi malah menatap Vera. Yofan tahu betul kalau Vera sebenarnya mengenal dirinya. Namun tentu saja mengenal Yofan sebagai pemulung yang kotor, jelek, dan miskin.
"Dia bahkan tak mengenaliku sama sekali. Yah... Tapi siapa yang ingat sama pemulung yang dekil dan bau," ucap Yofan dalam hati. Jujur saja, mengetahui orang-orang yang mengabaikannya dahulu, membuat hatinya sakit. Yofan jadi semakin yakin untuk menjadikan Vera sebagai tumbal.
"Ke-kenapa, Mas? Apa ada yang salah dengan wajahku?" sementara itu, Vera merasa salah tingkah dengan tatapan Yofan. Wajahnya sampai bersemu merah bak kepiting rebus.
"Bukan begitu. Kau mengingatkanku pada ibuku. Wajahmu sangat mirip dengannya. Cantik!" ungkap Yofan tenang.
"Be-benarkah?" wajah Vera tambah memerah. Ia memegangi wajahnya sendiri. Merasa tak percaya dengan pujian Yofan.
..._____...
*Yang mau tambah up, kasih sajen kopi dan vote 🤣
Ibarat pepatah "menyelam sambil minum air".
Biasanya yg sering terjadi pelaku pesugihan akan hidup dalam ketakutan konstan karena mereka selalu dibayangi oleh arwah korbannya dan seringkali berakhir dengan kesengsaraan dan ketidakbahagiaan bagi pelakunya.
Selain itu, kesialan dan musibah akan menghantui hidup mereka, seolah-olah harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan dengan cara yang sangat gelap.
🤔🤔🤔