NovelToon NovelToon
World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan / Robot AI
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Langit Neo-Kyoto malam itu selalu sama: kabut asam bercampur polusi elektronik yang membuat bulan tampak seperti koin usang. Hujan buatan yang beraroma logam membasahi jalanan, memantulkan cahaya neon raksasa dari papan reklame yang tak pernah padam. Di tengah kekacauan visual itu, sosoknya berdiri tegak di atap gedung tertinggi, siluetnya menentang badai.

Kaelen. Bukan nama asli, tapi nama yang ia pilih ketika meninggalkan masa lalunya. Kaelen mengenakan trench coat panjang yang terbuat dari serat karbon, menutupi armor tipis yang terpasang di tubuhnya. Rambut peraknya basah kuyup, menempel di dahi, dan matanya memancarkan kilatan biru neon yang aneh. Itu adalah mata buatan, hadiah dari seorang ahli bedah siber yang terlalu murah hati. Di punggungnya, terikat sebuah pedang besar. Bukan pedang biasa, melainkan Katana Jiwa, pedang legendaris yang konon bisa memotong apa saja, baik materi maupun energi.

WORLD OF CYBERPUNK: NEO-KYOTO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12: Takdir Terpilih dan Pembangunan Kembali

Elias menatap Raina dengan sedih. "Ia dikuasai oleh kegelapan. Ia telah menggunakan kekuatannya untuk tujuan yang salah."

Sora maju, memegang Katana Jiwa-nya. "Dia tidak akan bisa menyentuhmu. Kami akan melindungimu."

Pertarungan pun dimulai. Raina, dengan kekuatan penuh dari Klan Naga, menyerang mereka dengan brutal. Penjaga kuno melompat ke arah mereka, mencoba menghancurkan mereka dengan kekuatan fisiknya.

Namun, Sora tidak lagi takut. Dengan pengetahuan Kaelen di dalam dirinya, ia tahu bagaimana menggunakan Katana Jiwa dengan cara yang belum pernah ia bayangkan. Ia tidak hanya menebas musuh, ia juga bisa memanipulasi energi di sekitarnya. Anya, dengan Palu Perusaknya, bertarung di samping Sora, menggunakan palunya untuk membangun perisai dan melumpuhkan musuh.

Elias, dengan kekuatan terakhirnya, menyalurkan energi dari Kode Genesis ke Sora. Kekuatan itu mengalir ke dalam tubuh Sora, membuatnya menjadi lebih kuat. Sora sekarang tidak hanya menguasai Katana Jiwa dan Kode Genesis, ia juga menguasai kebijaksanaan dari semua klan kuno.

Dengan kekuatan penuh, Sora menyerang Raina. Ia tidak membunuhnya, tetapi memotong ikatan antara Raina dan kekuatan kegelapan. Raina berteriak, kekuatannya mulai melemah, dan matanya kembali normal. Ia jatuh tersungkur ke lantai, kelelahan.

"Maafkan aku," bisik Raina, air mata membasahi pipinya. "Maafkan aku, anakku."

"Tidak apa-apa," jawab Sora. "Kau sudah kembali."

Pertarungan berakhir, dan Kota Emas menjadi tempat yang aman. Elias tersenyum. "Kau telah membuktikan dirimu. Sekarang, ambil kekuatan Kode Genesis. Gunakan untuk membangun masa depan yang lebih baik."

Sora menatap ke arah platform kristal, lalu menatap Anya. "Kita akan mengambil kekuatan ini. Dan kita akan menggunakannya bersama-sama."

Sora dan Anya melangkah ke atas platform kristal, cahaya Kode Genesis menyelimuti mereka. Kekuatan kuno itu meresap ke dalam diri mereka, bukan sebagai beban, melainkan sebagai bagian dari diri mereka. Sora merasa seolah ia dapat melihat takdir, mengetahui di mana setiap orang berada, dan merasakan setiap pikiran. Anya, di sisi lain, merasakan kekuatan untuk membangun dan menyembuhkan. Palu Perusaknya kini tidak hanya merusak, tetapi juga dapat memanipulasi materi, mengubah puing-puing menjadi struktur baru.

"Kita... kita bisa mengubah Neo-Kyoto," bisik Anya, suaranya dipenuhi oleh kekaguman. "Kita bisa membangunnya kembali."

Sora mengangguk, matanya menatap ke arah patung leluhurnya. "Ini adalah takdir kita. Bukan untuk menguasai, melainkan untuk melayani. Bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk membangun."

Dengan kekuatan baru mereka, Sora dan Anya, bersama dengan Raina yang kini telah sadar, kembali ke markas mereka. Raina, yang dulunya adalah pemimpin Klan Naga yang kejam, kini menjadi salah satu pilar peradaban baru mereka. Ia menggunakan pengetahuannya tentang kekuatan kuno untuk membantu Sora dan Anya.

Mereka memulai misi baru mereka: merekonstruksi Neo-Kyoto. Sora menggunakan Kode Genesis untuk memanipulasi jaringan data kota, membersihkan korupsi, dan menyingkirkan kejahatan. Anya menggunakan Palu Perusaknya untuk membangun kembali bangunan-bangunan yang hancur, mengubah jalan-jalan yang kotor menjadi taman-taman yang indah. Raina, dengan kekuatannya, menyembuhkan orang-orang yang sakit, menyembuhkan luka-luka yang disebabkan oleh teknologi dan kekejaman.

Neo-Kyoto mulai berubah. Lampu neon yang berkedip-kedip diganti dengan cahaya yang lembut, polusi udara diganti dengan udara bersih, dan di antara gedung-gedung yang tinggi, tumbuh pepohonan yang rimbun. Harapan yang dulunya hanya sebuah bisikan, kini menjadi kenyataan.

Orang-orang mulai menyebut mereka sebagai Malaikat Penyelamat, hantu-hantu yang membantu orang-orang di Neo-Kyoto. Mereka tidak ingin dikenal, mereka hanya ingin melihat dunia yang lebih baik.

Di markas mereka, Sora, Anya, dan Raina duduk bersama, melihat hologram Neo-Kyoto yang kini bersinar dengan cahaya harapan. Namun, di tengah semua kebahagiaan itu, ada sebuah pertanyaan yang mengganjal di benak mereka.

"Bagaimana dengan Kaelen?" tanya Anya. "Kita memiliki kekuatannya, tapi kita tidak memiliki dia."

Sora tersenyum, matanya menatap Katana Jiwa di tangannya. "Dia ada di sini. Kekuatannya, keberaniannya, dan harapannya... semua ada di dalam diriku. Dia adalah bagian dari fajar baru Neo-Kyoto."

Neo-Kyoto telah berubah, dan Sora, Anya, dan Raina kini menjadi pelindung kota.

Neo-Kyoto telah bertransformasi menjadi sebuah keajaiban teknologi dan alam. Pohon-pohon menjulang tinggi di antara gedung-gedung pencakar langit yang kini bersih. Udara yang dulu beracun sekarang terasa segar, dan suara tawa anak-anak terdengar di taman-taman yang baru. Sora, Anya, dan Raina, yang dikenal sebagai Malaikat Penyelamat, telah membawa kedamaian ke kota. Namun, kedamaian itu tidak datang tanpa biaya, dan tidak akan bertahan selamanya.

Di markas mereka, Sora mengamati hologram Neo-Kyoto yang kini begitu berbeda. Matanya, yang sesekali memancarkan cahaya keemasan Kode Genesis, menemukan anomali. Sebuah pola energi yang tidak wajar, berdenyut di perbatasan Zona Mati, jauh di luar jangkauan pengaruh mereka. Pola ini tidak mirip dengan teknologi modern, juga bukan dari sisa-sisa klan kuno. Ini adalah sesuatu yang lain.

"Ada sesuatu di luar sana," kata Sora, suaranya dipenuhi kecurigaan. "Sesuatu yang besar, dan baru."

Anya dan Raina mendekat, menatap pola energi yang aneh itu. Raina, dengan pengalamannya yang luas, mengerutkan kening. "Ini... ini bukan sihir kuno. Ini adalah gabungan teknologi dan biologi yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ini adalah sesuatu yang dibuat."

"Dibuat oleh siapa?" tanya Anya.

Sora menoleh ke arah mereka. "Aku tidak tahu. Tapi aku bisa merasakannya. Kekuatan ini sangat kuat, dan sangat berbahaya. Mereka mendekat, dan tujuan mereka... adalah Neo-Kyoto."

Pola energi itu semakin membesar, dan di hologram, muncul sebuah simbol yang mengerikan: tengkorak dengan tiga mata. Itu adalah lambang dari Korporasi Xenon, sebuah korporasi bioteknologi yang telah lama hilang dari peta dunia. Mereka terkenal karena eksperimen genetiknya yang kejam dan ambisi mereka yang tak terbatas.

"Korporasi Xenon," bisik Sora. "Mereka tidak hanya ingin menguasai Neo-Kyoto. Mereka ingin mengubahnya. Mengubah setiap makhluk hidup di sini menjadi pasukan mereka."

Sora, Anya, dan Raina tahu bahwa mereka dihadapkan pada ancaman baru. Ancaman yang tidak datang dari masa lalu, tetapi dari luar. Mereka telah mengalahkan naga, tetapi sekarang mereka harus melawan monster yang dibuat oleh manusia itu sendiri.

"Kita akan melindunginya," kata Anya, menggenggam erat Palu Perusaknya. "Ini adalah rumah kita. Kita tidak akan membiarkan mereka mengambilnya."

Sora mengangguk. "Kau benar. Kita akan melindunginya. Tapi kali ini, kita tidak akan sendirian."

Sora menggunakan Kode Genesis untuk mengirimkan sinyal ke seluruh Neo-Kyoto. Sinyal itu bukan lagi tentang harapan, melainkan tentang panggilan. Panggilan untuk bersatu, panggilan untuk melindungi rumah mereka. Di seluruh kota, orang-orang yang telah mereka bantu, yang telah mereka berikan harapan, mendengar panggilan itu.

Mereka mulai berkumpul, membentuk sebuah pasukan yang tidak terikat oleh kekuasaan atau uang, tetapi oleh harapan. Pasukan yang dipimpin oleh tiga pahlawan yang telah mengubah nasib Neo-Kyoto.

1
Yusi Yustiani
Next...
Isa Tawaf
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Isa Tawaf
Next thorrrr🔥
Nomaero
Fress banget Thor ini🥶
Nomaero
Nanggung😌
Asep Opow
Lanjutkan jngan kasih kendor thoorrrr
Asep Opow
🤯🤯🤯
Hidden
Semangat Thor 😁
Hidden
Mati semua kah??
Arifah Hidayat
Lanjutkannya ditunggu Thor udh tambah ke rak buku hehe
Arifah Hidayat
Mantep nih
Amrullah Algifari
moga up nya konsisten😁
Amrullah Algifari
Next next
Alvin Mirza
Next lanjutkan thorrrrr
Alvin Mirza
Next Thor masih penasaran, ga mungkin sampe sini ka?🤣
Alvin Mirza
Thor becanda
Alvin Mirza
pembawaan karakternya bagus
Alifa Alfatunisa
Aku suka cerita yg alurnya fantasi, kebanyakan rata2 alurnya hampir sama, TPI ini beda baru Nemu ada author yg buat cerita tema cyberpunk.
Keren Thor Aku ikutin novelnya😉😉😉
Alifa Alfatunisa
ditunggu lanjutannya Thor😉
Alifa Alfatunisa
MC Mati beberapa chapter🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!