NovelToon NovelToon
Aku Seorang Ibu Antagonis

Aku Seorang Ibu Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Keluarga / Romansa / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Barat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Vivienne terbangun, dan melihat tempat itu berbeda dari rumahnya. Dia mengingat bahwa merayakan festival tahun baru untuk pertama kalinya. Di tengah keramaian yang penuh sesak itu, dia mengalami serangan panik dan penyakit nya asma yang mungkin membuat nya meninggal.

Vivienne melihat sekeliling, "Dimana aku?"

"Tentu saja di kamar anda, ya mulia," ucap seseorang membuyarkan lamunannya.

"Ya mulia? siapa aku?"

"Anda Ya mulia permaisuri Vivienne Greyhaven."

Vivienne seketika teringat sebuah novel yang berjudul I'm a villain mom. Dimana tokoh sang ibu mati dengan mengenaskan di tangan ketiga pangeran, anak-anak nya. Lalu bagimana nasib Vivienne sekarang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[18] Menemui Putra Mahkota

Vivienne berjalan menuju paviliun yang di maksud kan Anna setelah memesan makanan untuk di bawah ke arah paviliun putra mahkota.

Di belakang nya, dua pelayan berjalan beriringan, yang satu memegangi tangan Asher dan yang lain memegangi nampan yang ingin Vivienne berikan pada putra mahkota.

"Anna, apakah tempat masih jauh?" tanya Vivienne menoleh pada Anna.

"Tidak jauh lagi Ya Mulia, di depan sana," ucap Anna menujuk dengan dagunya karena dia sibuk memegangi makanan.

"Baiklah, kita kesana," ujar Vivienne sangat bersemangat.

"Mama, aku takut, aku tidak mau bertemu kakak," sahut Asher bersembunyi di balik gaun Lily yang tadi mengandeng tangan Asher.

Vivienne terlihat menautkan bibir nya menatap Asher dengan seksama, dia tidak ingin meninggalkan putra nya tanpa pengawasan. Namun, melihat Asher terlihat ketakutan membuat nya tidak tega.

"Kalau begitu pergilah bersama Lily, Asher tidak takut," ucap Vivienne membungkukkan tubuhnya menatap kearah Asher.

"Tidak, aku tidak takut, karena sudah sejak lama aku dewasa," jawab Asher memegang pinggang nya dengan percaya diri.

"Haha… bagus lah," kekeh Vivienne ingin mengelus surai putranya yang kini tidak menolak lagi sentuhannya.

"Lily, antarkan pangeran ke kamarnya dan layanani semua keperluan nya,"titah Vivienne.

Lily membungkukkan tubuhnya, " Baik Ya Mulia, kalau begitu kami permisi dulu,"

Selepas melihat kepergian putranya dan Lily, mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju paviliun itu. Hingga beberapa saat mereka akhir sampai di paviliun yang di maksudkan Anna.

Tempat itu sangat hening bahkan kicauan burung saja hanya sesekali mampir seolah tempat itu sangat menakutkan, Vivienne tidak melihat bunga paviliun Orion, meskipun banyak tanaman hijau di area itu.

Lalu, dia menoleh pada paviliun yang ada di hadapan nya, "Paviliun? Hah yang benar saja… aku rasa, aku bisa mengajak satu keluarga ku kesini, orang tua ku, para kakak, Magnus dan ketiga anak ku bisa tinggal di rumah ini, kalau di dunia modern paviliun ini termasuk jenis rumah orang kaya," gumam Vivienne dalam hati sembari menyentuh dagunya.

"Tapi, kamar ku juga besar, aku bisa bermain sepak bola di dalamnya," gumam Vivienne dengan lantang yang terdengar oleh Anna dengan jelas.

Anna mendekatkan kupingnya pada bahu Vivienne,"Ya Mulia, apa itu sepak bola?"

"Ehm… sejenis kebugaran," Vivienne menyentuh dagunya.

"Bukankah kebugaran, biasanya memanah, latihan pedang, dan berkuda, Ya Mulia," ujar Anna makin mengerjapkan matanya, ingin mendengar lebih rinci.

"Ah, sudah lah sebenarnya kita sedang ingin melakukan apa," Vivienne melambaikan tangan nya seolah tak ingin membahas itu lagi.

Vivienne kemudian berjalan menuju pintu utama paviliun itu dan diikuti oleh Anna. Baru saja dia sampai di depan pintu itu terlihat Sir Cedric menghentikan langkah mereka.

"Ada apa Ya Mulia datang kesini?" ucap Cedric merentang tangannya kearah Vivienne dan tangan satunya memegang pedangnya erat seolah siap siaga dengan keadaan darurat.

"Apa-apaan pria berotot ini, apa aku salah ingin menemui putra ku sendiri?" gumam Vivienne dalam hati, memanyunkan bibirnya.

Dari gerakkan bibir itu, Sir Cedric tau bahwa permaisuri tidak menyukai nya. Sir Cedric pun memalingkan wajah seolah mengatakan, 'Aku juga tak menyukai mu, kau selalu menganggu putra mahkota ku,'

"Ya tentu saja aku melihat keadaan putra ku, apa masalahnya?" ujar Vivienne menatap Cedric dengan nyalang.

"Anda tidak bisa masuk, karena putra mahkota tidak mengizinkan nya," jawab Cedric tetap menolak.

"Aku permaisuri, ibunya, apa urusan mu tidak mengizinkan ku masuk, aku akan tetap masuk, meskipun kau akan menghunus kan pedang pada ku, meskipun aku mati setidak nya kau akan mati penjara bawah tanah," tunjuk Vivienne pada pedang yang tersamat di pinggangnya Cedric itu.

Cedric memundurkan tubuhnya, tidak penyangka permaisuri mengetahui isi pikirannya yang kotor, Cedric melepaskan tangannya dari pedang nya.

"Saya tidak berani Ya Mulia," bantah Cedric membungkukkan tubuhnya.

"Kalau begitu aku akan masuk sekarang," jawab Vivienne berjalan memasuki paviliun itu.

Vivienne melihat interiornya terlihat klasik dan elegan, dengan lukisan dan patung yang terpajang di beberapa titik ruangan itu, dia terus berjalan maju. Berharap dia sendiri yang menemukan Orion tidak perlu bertanya dengan Cedric yang menyebalkan baginya.

Tidak berselang lama dia menemukan Orion di salah satu sudut ruangan yang memiliki tirai besar, dan Orion nampak tidur di sofa panjang di depannya tanpa membuka tirai itu.

Vivienne kemudian mendekatnya lalu membuka tirai itu tanpa di ketahui oleh Orion, Orion tersentak bangun dan duduk dari tidurnya.Tangan terlihat mencengkram lututnya dengan kuat.

"Cedric, apa yang kau lakukan sudah ku bilang, jangan buka tirai-tirai ini!" teriak Orion.

Sir Cedric berlari dengan cepat menuju kearah teriakkan Orion, "Ya Mulia maafkan saya," ucap Cedric nampak membungkuk.

"Orion, ini Mama," sahut Vivienne nampak menautkan kedua tangannya dengan wajah khawatir.

Detik berikut, Orion menoleh pada Vivienne, ternyata itu ibunya dan bukan Cedric yang tadi membuka tirainya. Mata Orion menatap nyalang pada ibunya seperti akan menghunuskan pedang pada ibunya.

"Kenapa Anda bisa masuk kesini?" ketus Orion.

"Hem… Orion sinar matahari baik untuk mu, sesekali bukalah tirai mu, agar ruangan ini bisa mendapatkan sinar. Kamu tau tentang penyakit kuning dan paru-paru, itu sangat menyeramkan," jelas Vivienne menakut-nakuti Orion, namun sebenarnya dia khawatir dengan kesehatan Orion.

"Saya bertanya pada Anda, kenapa Anda datang kesini? mengapa Anda malah mengutuk saya," ujar Orion memandang Vivienne dengan mata elangnya.

"Orion putra ku, aku hanya mengkhawatirkan mu, bukan mengutuk. O ya, Mama…"

"Tidak perlu memanggil dengan sebutan sayang seperti itu, kita tidak terlalu akrab. Aku sudah tau Anda berpura-pura kan, apa keinginan Anda sekarang?" sela Orion.

Vivienne menggigit bibirnya kasar, dan berkata dalam hati, "Ternyata lebih mudah memecahkan batu, di banding meluluhkan hati Orion, apa lagi mancari tau isi pikiran nya,"

"Entah apa presepsi mu tentang ibu mu, tapi aku kesini, ingin menjenguk dan memberikan kue ini. Pasti kamu memiliki hari yang buruk, setidaknya makanlah sedikit," ujar Vivienne meletakkan kue yang di bawa di samping sofa yang tidak Orion duduki.

Orion menoleh kue itu sekilas lalu memalingkan wajah seolah tidak perduli dengan pemberian ibunya itu.

Namun, di dalam hatinya sedikit ada rasa suka pada apa yang ibunya lakukan hari ini, tetapi beberapa detik kemudian dia menampik semua perasaannya itu, setelah mengingat masa lalunya.

"O ya, katanya kamu terluka, apakah sudah di obati?" tanya Vivienne menyelidik pada Orion dengan melihat wajah putra nya.

"Anda tidak perlu tau, Permaisuri," ketusnya.

"Kamu ini ketus sekali," ucap Vivienne menyentuh bahu Orion.

Namun, Orion malah meringis kesakitan sepertinya Vivienne telah menyentuh lukanya, saat menyentuhnya Vivienne mulai berfikiran bahwa luka itu cukup besar, dan Vivienne bisa merasakan nya sendiri.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Rere Lumiere: di tunggu ya 🙏
total 1 replies
swanaswana
lanjuttt thorrrrr, cumungud yaww🌷
Rere Lumiere: Makasih
total 1 replies
koko
author kok episode ngulang lagi
Rere Lumiere: oke siap
total 15 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!