Dokter Amora Agatha Arnold seorang dokter Ahli bedah yang banyak di senangi oleh pasiennya dan sesama teman dokter nya, selain seorang dokter yang hebat Amora juga adalah putri tunggal dari seorang pengusaha sukses .
tetapi pada saat ia menemukan pria dambatan hati nya Daddy nya tidak memberikan restu kepada nya
" selama ini Daddy menuruti semua ke inginan mu tetapi yang satu ini maaf Daddy tidak bisa " ucap Shaka menundukkan kepalanya dia tidak bisa melihat putri nya menangis di hadapan nya hanya karena ingin meminta restu dari nya
apakah Shaka akan memberikan restu untuk Amora dan kekasih nya atau justru Shaka tidak akan pernah merestui hubungan putri nya itu
.
.
.
saksikan terus cerita nya jangan sampai ketinggalan 🤗 Like comen dan Vote 🥰🤗 Author nya juga jangan lupa di Follow ya guysss heheheehee 🤭🤭
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Roti coklat
.
.
kini mereka semua sudah berada di kanting menikmati makanan mareka
" hari ini sangat melelah kan " ucap suster Lisa
" betul... di tambah lagi ada orang yang marah tidak jelas " sambung suster Feby
" tapi setidaknya kan kita berhasil melakukan operasi besar ini " tambah suster Tiara senang
" dan itu semua berkat dokter Agatha yang meyakinkan kami semua untuk melakukan operasi besar ini " ucap dokter Widya bangga
Amora hanya tersenyum seraya menikmati makanan nya
" tapi aku yang menjadi korban nya, dapat pukulan cinta dari anak pasien nya " dokter Lucky berkata seraya menghembuskan nafas nya dengan kasar
" angap itu adalah hadiah termanis yang pernah kamu dapat kan " dokter Dito berkata seraya menahan tawa nya
" ck... sudah berapa lama aku jadi dokter disini tapi baru kali ini ada yang memukul ku seperti ini " dokter Lucky sangat kesal mengingat diri nya tadi di pukul oleh anak pasien nya
" itu semua rezeki bro kamu harus menerima nya dengan ikhlas " dokter Dito menepuk pundak dokter Lucky dengan pelan
semuannya tertawa, merayakan keberhasilan mereka dalam melakukan operasi besar ini untuk pertama kali nya. Amora yang juga ikut tertawa melihat mereka dan seketika di alihkan oleh drink ponsel nya dan dengan cepat Amora menjawab panggilan masuk itu yang tak lain dari Tenggara kekasih nya.
" ok ok... aku akan kesana " ucap Amora saat Tenggara mengatakan sesuatu di balik telepon, semua mata teman-teman nya mengarah kepada nya dengan tatapan bingung
" aku pergi dulu lanjut kan acara makan kalian " pamit nya seraya menunjuk kearah luar
" ciee... ciee... " ucap dokter Widya heboh
" iihh apa an sih... " dan dengan buru-buru Amora berlari keluar dari kantin meninggalkan semua teman nya
" aku jadi iri melihat nya sedangkan aku yang sudah berjuang bertahun-tahun lama nya masih aja di tolak " sindir dokter Dito seraya melihat kearah dokter Widya. seketika semua mata kembali tertuju kepada dokter Widya dan bergantian menatap dokter Dito
" apa jangan-jangan kalian berdua pedekate " tebak dokter Lucky
" heee... tidak apa an sih " dokter Widya kembali memakan makanannya dengan sangat buru-buru kembali mereka semua menatap dokter cantik dengan rambut sebahu itu dengan bingung. berbeda dengan dokter Dito yang hanya tersenyum saja.
di atas gedung rumah sakit, disana sudah ada Tenggara yang menunggu Amora dengan duduk di kursi besi seraya melipat kedua tangannya di depan dadah , melihat gadis pujaan hati nya datang Tenggara langsung berdiri dan tersenyum manis ke arah Amora
Amora membalas senyuman pria tampan itu lalu melangkah kearah Tenggara
" sejak kapan kamu ada disini " tanya Amora yang sudah duduk di kursi besi itu
" baru lima menit " Tenggara menjawab nya dengan santai
" maaf aku baru melihat pesanmu , hari ini aku melakukan operasi besar yang cukup melelahkan jadi nya aku tidak ada waktu untuk memegang ponsel " jelas Amora yang baru saja membaca pesan dari Tenggara
" tidak apa-apa,... apa kamu capek " tanya Tenggara menaik turunkan alis nya
Amora menyandarkan tubuhnya di sandaran kurus besi itu, angin malam yang bertiup mebuat rambut nya yang terurai ikut terbang .
Tengara tersenyum seraya merapikan rambut Amora yang sedikit berantakan akibat ter tiup angin.
" sebenarnya aku sangat capek,... tetapi pas melihat kamu rasa capek itu semua nya seketika langsung hilang " jelas nya dengan menatap wajah tampan Tenggara
Tenggara mencubit gemas hidung mancung Amora " sudah pintar ngegombal rupanya hhmm... "
" iihh sakit jangan di gituin,... " ucap nya kesal seraya mengusap hidup mancung nya
Tenggara mengeluarkan sebungkus roti coklat dari saku jaket nya lalu memberikannya kepada Amora
" kamu pasti lapar kan... " ucap nya menaik turunkan alis nya
" apa ini untukku " tanya Amora dengan mata yang berbinar, Tenggara menganggukkan kepalanya dan dengan cepat Amora segera meraih sebungkus roti coklat itu di tangan Tenggara
" terimakasih ... aku memang masih merasa lapar " ucap nya seraya membuka pembungkus roti itu lalu memakan isi nya.
Tenggara hanya tersenyum melihat senyuman cantik di wajah kekasih nya itu
" hhhmmm... ini sangat enak... kamu harus mencoba nya ayo buka mulut mu " Amora menyuapi Tenggara dan dengan senang Tenggara menerima suapan dari kekasih nya itu
tiba-tiba ponsel Tenggara berdering dan dengan cepat pria itu mengangkat nya dan sedikit menjauh dari Amora
Amora tidak mempedulikan hal itu ia kembali memakan roti coklat itu sampai habis, hingga Tenggara kembali menghampiri nya dan kembali duduk di sampingnya.
" siapa ? " tanya Amora menatap Tenggara yang sedang bersandar di sandaran kursi besi
" dari atasan ku... seperti nya aku harus pergi " Tenggara menatap wajah cantik kekasih nya itu
" pergi...? padahal aku mau mengajak mu untuk menonton film yang pernah aku perlihatkan " Amora mengerucut kan bibir nya dengan lucu
Tenggara sangat gemas melihat itu " lain kali ya sayang ku... saat ini aku harus pergi aku janji setelah kembali aku akan mengajak mu jalan-jalan " Tenggara mencubit gemas pipi mulus Amora
" janji ya " ucap Amora tidak ingin Tenggara mengingkari janji nya
sebelum Tenggara menganggukkan kepalanya sebuah Helikopter mendekat ke atas gedung rumah sakit dimana mereka berada
Amora dan Tenggara segera berdiri " aku tidak banyak waktu lagi.. aku pergi dulu jaga dirimu dengan baik, dan selama kepergian ku mungkin aku tidak bisa di hubungi " ucap Tenggara seraya melangkah melambaikan tangannya kepada Amora senyum di bibir pria tampan itu tidak lepas dari kekasih nya hingga ia benar-benar masuk kedalam helikopter.
Amora hanya bisa memandangi kepergian kekasih nya itu dengan pasaran dan dengan penuh banyak pertanyaan . siapa sebenarnya Tenggara ? dan apa pekerjaan nya ?
saat helikopter itu kembali terbang Amora terus berdiri menatap kepergian nya rambut panjang nya tertiup oleh angin helikopter itu sampai helikopter itu tidak terlihat lagi.
Amora melangkah menuruni gedung rumah sakit dengan langkah yang pelan , setelah ini ia harus pulang ke Mansion Daddy nya karena sejak dari semalam tak henti-hentinya Daddy nya itu mengirimkan pesan kepada nya.
di depan rumah sakit sudah ada Kayla yang menunggu nya, dan dengan wajah sedih nya Amora segera masuk ke dalam mobil sahabat nya itu
" tuh muka kenapa di tekuk seperti itu " tanya Kayla yang sudah menjalankan mobil nya.
" hhmm... sebenarnya apa pekerjaan Tenggara..? " tanya Amora ia tau pasti Kayla mengetahui nya mengingat pacar Kayla adalah teman Tenggara
Kayla menghembuskan nafasnya lalu menjawab pertanyaan dari sahabat nya itu " maaf... Mora seperti nya aku tidak ada hak untuk menjawab nya biar Tenggara sendiri yang menceritakan kepada mu "
" tak masalah... antar aku ke Mansion Daddy ku " ucap pasrah ia juga tidak bisa memaksa Kayak untuk menjawab pertanyaan nya itu, mungkin ada alasan di balik semua nya sehingga Kayla tidak berani menjawab pertanyaan nya.
.
.
.
