NovelToon NovelToon
Heavanna

Heavanna

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Smiling27

Karena penghianatan pacar dan sahabatnya, Zianna memutuskan untuk pindah sekolah. Namun siapa sangka kepindahannya ke SMA Galaxy malah mempertemukan dirinya dengan seorang cowok bernama Heaven. Hingga suatu ketika, keadaan tiba-tiba tidak berpihak padanya. Cowok dingin itu menyatakan perasaan padanya dengan cara yang sangat memaksa.

"Apa nggak ada pilihan lain, selain jadi pacar lo?" tanya Zia mencoba bernegosiasi.

"Ada, gue kasih tiga pilihan. Dan lo harus pilih salah satunya!"

"Apa aja?" tanya Zia.

"Pertama, lo harus jadi pacar gue. Kedua, lo harus jadi istri gue. Dan ketiga, lo harus pilih keduanya!" ucap Heaven dengan penuh penekanan.

Follow IG Author : @smiling_srn27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Smiling27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. COWOK ANEH

Satu minggu berlalu sejak kejadian di minimarket, Zia sudah bisa kembali berbicara dengan normal setelah dua hari berlalu. Selama tiga hari Zia tidak datang ke sekolah, dikarenakan kondisinya yang kurang baik. Malam setelah kejadian itu, Zia mengalami demam tinggi akibat bayangan yang membuatnya merasa semakin ketakutan dan tertekan.

Hal itu membuat Paman Max dan Tante Viara khawatir bukan main, tidak ada cara lain untuk membantu Zia selain meminta Zion untuk datang menemani. Hanya Zion lah orang yang paling bisa membuat Zia merasa terlindungi, dan itu sangat efektif membantu penyembuhannya kala itu.

Kini sudah satu minggu lebih Zia menutut ilmu di sekolah barunya, sejak kedatangannya sekalipun tidak pernah bertemu dengan sepupunya. Pernah sesekali ia datang ke kantin bersama kedua sahabatnya, tapi tetap saja tidak ada sosok Kenzo ataupun para sahabatnya di sana. Hal itu membuatnya merasa sedikit aneh, tapi untuk apa Zia memikirkan lagi seseorang yang tidak pernah peduli padanya.

Saat ini Zia sedang berlari mengelilingi lapangan, karena apa lagi kalau bukan mendapatkan hukuman. Dia terlambat datang ke sekolah akibat bangun kesiangan. Sungguh, sejak tadi ia terus mengumpat Handa yang telah melarangnya tidur semalam.

Handa menelepon dirinya hingga larut malam, memaksa untuk menjadi pendengar setia curhatannya. Curhat tentang mantan pacarnya yang terpergok sedang kencan bersama cewek lain. Zia yang merasa kasihan akhirnya menemani Handa yang menangis semalaman, karena dulu ia juga pernah merasakan hal yang sama.

"SATU PUTARAN LAGI!" teriak Pak Rudi. Guru yang sedang menghukum Zia bersama empat siswa yang terlambat lainnya.

Zia terus berlari bersama dua orang perempuan kakak kelasnya, satu cowok teman sekelasnya. Dan satu lagi cowok yang sejak tadi berlari di belakangnya, cowok yang satu minggu lalu bersamanya di minimarket. Sahabat dekat dari Agam mantan pacar Handa, yang tidak lain adalah Heaven.

Zia yang penasaran dengan sosok Heaven, akhirnya bertanya pada Handa. Dua hari saja tidak cukup bagi Handa untuk menceritakan semua hal tentang cowok itu, intinya lebih baik jauh jauh dari yang namanya Heaven di sekolah ini. Itulah peringatan yang berulang kali Handa katakan padanya.

Tanpa Zia sadari cowok yang berlari di belakang terus memperhatikan dirinya. Menurutnya rambut Zia yang digerai itu begitu indah bergerak ke sana ke mari seiring dengan langkah gadis itu berlari. Heaven, dia terus berlari di belakang Zia meski tiga orang lain sudah hampir sampai. Dia tidak ingin meninggalkan gadis itu sendirian.

"HEY KALIAN BERDUA CEPAT SEDIKIT!" teriak Pak Rudi pada Zia dan Heaven.

"SEBENTAR PAK!" Zia berteriak dengan suara terengah-engah.

Ah sialan, seandainya tidak ada siapapun di sini mungkin sudah Heaven tambal mulut guru laknat itu. Tidak bisakah bersabar sedikit, melihat Zia yang kelelahan saja sudah membuat perasaannya tidak karuan.

Zia berhenti tepat di depan Pak Rudi dengan nafas yang tersengal, ia bahkan sampai membungkuk dengan kedua tangan di pinggang. Sedangkan Heaven hanya diam memperhatikan cewek itu, baginya lari sepuluh putaran tidak ada rasanya sama sekali.

"Kalian berdua kembali ke kelas!" titah Pak Rudi.

Zia dan Heaven berjalan menuju kelas, tiga murid lain sudah pergi dari lapangan lebih dulu. Sebenarnya Zia merasa sangat haus, ditambah pagi ini ia tidak sarapan sama sekali. Tapi tidak mungkin juga dia pergi ke kantin sekarang, sedangkan pelajaran mungkin sudah dimulai sejak tadi.

Zia terus berjalan menuju kelasnya tanpa memedulikan apapun, dia hanya ingin cepat sampai agar bisa mengistirahatkan kakinya yang terasa pegal. Tanpa diduga seseorang tiba-tiba menarik tangannya, terang saja Zia langsung terkejut melihat siapa yang kini tengah menariknya.

"Ngapain? Lepasin tangan gue, lo mau bawa gue ke mana?" Zia berusaha melepas cengkraman tangan itu, tapi percuma. Cowok itu tidak membiarkannya dan terus menariknya pergi.

"Kak Heaven lepas!" pekik Zia. Persetan dengan peringatan Handa waktu itu, setidaknya ia harus lepas dari cowok itu sekarang.

Heaven menghentikan langkahnya, "Lo tahu nama gue?!" tanyanya sambil mengernyit.

Zia hanya diam saja, dasar cowok aneh. Pertanyaan macam apa itu, memangnya siapa yang tidak tahu seorang Heaven Arsenio Galvander di sekolah ini. Bahkan sejak satu bulan yang lalu Zia masih mengingat namanya meski hanya kata depannya saja.

"Lepasin, gue mau ke kelas!" Zia kembali mencoba melepaskan tangan Heaven darinya, tapi sekali lagi Heaven tidak peduli.

Cowok itu kembali menarik Zia melewati koridor, tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang melihat. Hingga akhirnya Heaven menghentikan langkahnya. Zia baru menyadari kini sedang berada di kantin yang cukup sepi karena belum waktunya jam istirahat.

Ternyata di sana juga ada tiga orang yang di hukum bersama tadi, mereka sedang menghilangkan dahaga di pojok kantin. Tentu saja mereka langsung saling berbisik melihat seorang Heaven tengah memegang tangan seorang cewek. Salah satu kejadian paling langka di sekolah, mungkin sebentar lagi kutub utara akan mencair. Tinggal menunggu bagaimana nasib kutub selatan nantinya.

Heaven mengambil dua botol air mineral di dalam showcase minuman, lalu menyerahkan uang pada ibu kantin. Setelahnya ia menyerahkan minuman itu pada Zia, dengan mulut yang masih tertutup rapat.

"Apa?" tanya Zia melihat Heaven mengarahkan minuman dingin itu padanya.

"Buat lo!"

"Gue nggak haus," balas Zia menolak.

Heaven memejamkan mata menahan kesal, ingat dia tidak suka dibantah apalagi ditolak. Cowok itu membuka salah satu minumannya lalu menenggaknya di depan Zia hingga tandas. Tentu saja Zia langsung menelan salivanya yang sudah kering gersang itu dengan susah payah.

"Masih nggak haus juga?" Heaven kembali menggantungkan minuman di depan Zia.

Mau tidak mau Zia menerimanya, karena ia sudah sangat kehausan saat ini. Masa bodo dengan gengsinya, yang terpenting ia tidak akan mati kehausan setelah ini.

"Makasih minumannya, gue mau ke kelas dulu."

Zia membalikkan badan hendak pergi meninggalkan kantin, tapi Heaven tidak membiarkannya pergi dengan menarik tangan Zia hingga kembali menghadap padanya.

"Zianna Azkia," ucap Heaven membaca tanda pengenal yang tersemat di seragam Zia.

Zia menghempas tangan Heaven, ajaibnya cengkraman itu langsung terlepas. Mungkin Heaven sedang tidak terlalu fokus pada pegangannya, atau memang sengaja melepasnya. Zia tidak peduli dengan itu dan langsung pergi meninggalkan kantin. Tapi lagi dan lagi Heaven masih mengikutinya.

Zia terus berjalan menuju kelasnya meski tahu saat ini Heaven masih mengikutinya, mungkin saja cowok itu memang sengaja mengambil jalan memutar untuk kembali ke kelasnya. Namun ternyata dugaan Zia salah, Heaven masih mengikutinya hingga sampai di depan kelas. Sudah cukup, Zia mulai kesal. Sampai di depan kelas Zia membalikkan badan hendak menegur cowok itu.

"Lo kenapa sih ngikutin gue mulu?" tanya Zia dengan kesal.

"Gue nggak ngikutin lo," jawabnya santai.

"Terus ngapain lo di sini? Kelas lo kan di sana." Zia menunjuk kelas Heaven yang jauh di sebrang kelasnya.

"Gue cuma mau bilang kalau lo belum bayar minumannya!"

Konyol, Zia menatap Heaven dengan raut wajah tak habis pikir. Ia pikir Heaven memberikan minuman itu secara cuma-cuma, tapi ternyata tidak. Ah apa yang kau pikirkan Zia, mana mungkin seorang Heaven sebaik itu pada orang yang tidak dikenalnya.

"Apa lo pikir minuman itu gratis?" tanya Heaven dengan senyum miring terukir di bibirnya.

"Oh sorry, gue nggak tahu!" Zia membuka tas untuk mengambil uang.

Heaven mendekat saat Zia sibuk mencari uang di dalam tasnya. Wajahnya semakin mendekat pada wajah Zia yang tengah sibuk menunduk.

"Gue anggap lo hutang, pulang sekolah gue tunggu uangnya di parkiran." Heaven langsung berlari pergi setelah mengucapkannya.

"Tapi ini uangnya-" Ucapan Zia terhenti melihat punggung Heaven yang semakin menjauh, padahal ia sudah mengambil uangnya.

"Dasar cowok aneh!" gerutu Zia. Menatap uang kertas berwarna biru di tangannya.

"Siapa yang aneh?" Suara Icha berhasil mengagetkan Zia, entah sejak kapan cewek itu sudah berada di sana.

"Bukan siapa-siapa, ngagetin aja lo." Zia memegang dadanya yang sedikit berdebar karena terkejut.

"Lo nggak papa kan?" tanya Icha khawatir.

"Nggak papa, kenapa memangnya?" tanya Zia bingung.

"Gue takut aja lo di apa-apain sama Kak Heaven," jawab Icha menyengir imut. Cewek itu baru saja kembali dari toilet dan sempat melihat apa yang di lakukan Heaven pada Zia dari kejauhan tadi.

"Gue nggak di apa-apain kok!" Zia menarik Icha masuk ke dalam kelas.

"Abis dia kan nggak pernah deket sama siapapun kecuali sahabatnya, gue takut aja lo abis bikin dia marah."

"Kayaknya iya deh," gumam Zia sambil duduk di kursinya.

"APA?" pekik Icha membuat semua penghuni kelas terkejut.

"Cha bacot lo, gangguin orang tidur aja!" pekik salah satu siswa kesal karena Icha telah mengganggu tidur cantiknya. Namun Icha tidak memedulikannya, karena masih terkejut dengan apa yang di katakan Zia tadi.

"Lo beneran abis bikin kesalahan ke dia Zi?" tanya Icha melotot.

"Gue nggak tahu, orang dia sendiri yang narik tangan gue tiba-tiba." Zia membuka minuman dan langsung meminumnya, tidak ada untungnya juga memikirkan cowok aneh itu lagi.

Icha memperlihatkan raut wajah bingungnya, pernyataan Zia membuatnya semakin bingung. Masa iya seorang Heaven menarik tangan cewek lebih dulu. Sedangkan yang terjadi biasanya malah sebaliknya, dan setelah itu Heaven pasti tidak akan membiarkan cewek itu hidup dalam ketenangan.

"Masa sih Zi, lo nggak bohong kan?" Icha kembali memastikannya.

"Iya lah, masa iya gue bohong. Udahlah nggak usah bahas dia lagi." Zia melirik gadis yang sedang memejamkan mata di samping Icha, gara gara gadis itu dia jadi telat ke sekolah.

"Ini anak satu molor terus dari tadi," gerutu Icha.

Zia hanya menggeleng melihat Handa yang tidur dengan lelapnya, terlihat ada sedikit kantung hitam di bawah matanya. Ia yakin Handa juga terlambat bangun tadi pagi, hanya saja rumahnya lebih dekat dengan sekolah. Sangat kecil kemungkinan dia terlambat ke sekolah dengan akses jalan yang jarang terjadi kemacetan.

1
레이디핏
Si Icha ini pen gue tempelenggggg, ziana juga kenapa ikut2an segalaaa
strawberry milk
bagus
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Dari tadi Drama nabrak mulu..
Qaisaa Nazarudin
Katanya Dia paling berkuasa di sekolah itu,Masa untuk mencari data dan kelas seorang Zea aja gak bisa..ckk patut di curigain...
Qaisaa Nazarudin
Dio emang sengaja berdandan kek cupu gitu..
Qaisaa Nazarudin
Feeling ku mrngatakan kalo mereke ini putus Karna salah paham,Agam menyangka kalo Handa ada yg lain,Dan Handa juga lebih kurang mikir yg sama..
Qaisaa Nazarudin
Mungkin Agam TERPAKSA mutusin Handa takut Handa jadi sasaran musuhnya...
Qaisaa Nazarudin
Imut banget mukanya gak cocok jadi ketua gengster...😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
Jangan nilang Itu Heaven ya..Heaven hanya untuk Zea...
klmnanara_
Luar biasa
Iyank Nha Rully
/Facepalm//Curse//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Mamay
gala pdhl suka handa,
@ellenlenn`
bikinn Zia sukaa dongg Ama heaven
Angrani
kapan lanjut lagi nih thor😪😭, udh lama tau nunggu nyah huft
Fenti
aku mampir kak😁
Yuli Yanti
gala cita2nya jadi PMR 😁😁
Alif
bagus banget semangat kak untuk novel2 selanjutnyaaa ...
Alif
astagaa nandaaaa .. ngakak abis kalau SMA nandaa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!