Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11.
Flash back on 3.
Sudah 2 tahun mereka dekat meski hanya berkirim chat saja. Namun ketika di universitas mereka saling bertemu seperti saat ini mereka janjian.
"Kita mau kemana?",tanya Ugara karena mereka janjian ditaman untuk bertemu.
"Aku juga bingung",ucap Vanila, Ugara yang memandang juga nampak kaget, dia mengelus kepala Vanila dengan sayang.
"Gimana kalau nonton?",tanya Vanila.
"Baik lah, kita nonton saja",jawab Ugara.
Mereka dengan bahagia pergi ke bioskop lantas, awal nya Vanila mencengkram ujung baju milik Ugara, Ugara langsung menggandeng tangan Vanilaa seperti pasangan muda lain nya.
"Film nya bagus",ucap Vanila, karena tak mendengar maka Ugara mendekatkan telinga nya, Vanila terdiam, lalu meraba pipi Ugara.
Ugara tersenyum sambil menatap Vanila disamping nya.
"Ada apa?",tanya Ugara, kali ini Vanila yang mendekatkan telinga nya kearah Ugara.
Ugara terdiam sejenak, tempat di bioskop gelap hanya lampu dari layar yang menyala, Ugara berkedip, saat itu Vanila menoleh dan mereka bibir mereka bersatu.
Ugara bahkan menahan nafas nya, mata mereka saling menatap, lalu Vanila memejamkan mata nya.
Ugara melumat bibur sexy berwarna cherry milik Vanila, sedang tangan Ugara memegang kepala gadis itu, Ugara terus melumat bibir Vanila, menyesap nya bahkan memasukkan lidah nya kedalam mulut Vanila.
Vanila tidak berontak atau pun menolak malah membuka mulut nya hingga lidah mereka saling membelit.
Film yang mereka tonton pun selesai, Ugara dan Vanila masih terengah-engah bahkan bibir Vanila bengkak.
"Sakit?",tanya Ugara sambil mengusap bibir Vanila.
Vanila menggelengkan kepala nya lalu tersenyum, membuat Ugara gemas dan hendak mencium nya lagi.
"Keluar dulu",ucap Vanila.
"Ayo sayang",ucap Ugara, membuat Vanila tersipu malu.
"Lapar tidak?",ucap Ugara.
Vanila mengangguk lalu keluar sambil memakai masker, berpura-pura bersin, Ugara pun mencium pucuk kepala nya.
Mereka pergi ke restoran, Ugara memesan privat room untuk dua orang.
"Disini makanan nya enak",ucap Ugara Vanila membuka masker nya, masih agak bengkak bibir Vanila.
"Mau pesan apa yang",tanya Ugara.
"Samain aja",jawab Vanila lirih.
Ugara memesan dengan cepat dan banyak hidangan kepada pelayan yang mengantar menu restoran.
Ugara memandang Vanila begitu pun sebalik nya, Ugara kembali mendekatkan bibir nya Vanila tak menolak.
Mereka kembali berciuman bahkan lebih panas, Ugara tak memberi ampun menyesap, menjilat bahkan mengekplor bibir Vanila.
Mereka terengah-engah Ugara menghentikan ciuman panas nya, lalu tersenyum.
"I love you",bukan Ugara yang mengucapkan nya namun Vanila setelah nya Vanila menunduk.
Ugara langsung memeluk Vanila, menciumi pucuk kepala nya, mengelus pipi Vanila.
"Apa Lila yakin?",ucap Ugara yang diangguki oleh Vanila.
"Aku bukan orang kaya, apa Lila masih mau sama aku?",ucap Ugara, Vanila tak menjawab namun langsung mencium nya.
Vanila langsung memeluk Ugara tanpa menjawab apa pun lagi.
"I love you too",ucap Ugara lalu Ugara melepaskan pelukan Vanila dan kembali mereka berciuman.
Tangan Uhara tak tinggal diam menyusup ke balik baju Vanila membuka kancing hingga terbuka, membuka bra milik Vanila lalu meremas dada nya dengan lembut hingga Vanila mendesah dan memmeluk Ugara dengan lebih erat.
Ugara merebahkan Vanila di sofa lalu menindih nya, bibir Ugara kini menjilati tubuh bagian atas yang sudah terbuka semua dan tangan nya menyusup ke paha Vanila menarik sedikit kebawah daleman nya lalu memasukan jari nya.
Vanila hanya terdiam mencengkram rambut kepala Ugara, pasrah, hingga kaki Vanila ditekuk dan di buka lebar, Vanila hanya melenguh.
Hingga beberapa lama lalu Ugara ambruk di tubuh Vanila, kembali melumat bibir sexy Vanila.
Vanila kira Ugara akan melakukan nya di restoran ini ketika mereka baru jadian namun tidak terjadi apa yang dia pikirkan hanya pemanasan belaka.
"Maaf sayang",ucap Ugara sambil cengengesan.
Lalu memakaikan kembali bra dan mengancingkan atasan milik Vanila lalu memakaikan bawahan nya yang sudah terlepas.
Ugara mencium bibir Vanila kembali, Vanila tersenyum manis duduk di pangkuan Ugara, sementara Ugara bersandar di dada Vanila, tak lama makanan datang, mereka makan Ugara yang menyuapi Vanila hingga selesai.
"Ayo kita pulang",ucap Ugara.
Mereka pulang namun dijalan kehujanan hingga mereka berteduh, hujan pun deras.
"Dingin sayang?",ucap Ugara, Vanila hannya mengangguk saja.
Ugara memakaikan jaket yang belum basah dari jok motor nya, lalu menarik Vanila duduk di pangkuan nya.
Mengelus dan berusaha mengeringkan rambut kekasih nya itu, wajah Vanila nampak dingin, Ugara mengelus pipi nya dan kembali mencium gadis pujaan nya itu.
Di bawah pohon yang rimbun, dibawah hujan sementara di jalan tak ada tempat berteduh, mereka berciuman dengan hangat sementara Vanila memejamkan mata nya dan memeluk Ugara dengan erat, udara dingin pun menjadi hangat.
Kembali Ugara membuka baju Vanila agar kulit mereka bisa bersentuhan dan bisa mengusir dingin, jujur Ugara ketagihan saat di restoran.
Vanila juga tidak peduli akan ada orang yang melihat mereka, jika di lihat orang tinggal menikah pikir nya simple.
Vanila duduk diatas paha Ugara, posisi mereka sangat intim, Vanila juga menginginkan kehangatan apa laagi dari lelaki yang sejak pertama bertemu sudah dia idamkan.
"Hem yang aku masih dingin",lirih Vanila membuat Ugara juga membuka pakaian nya.
Bodoh nya Ugara tidak membawa mobil, mereka sudahh berciuman cukup lama juga berpelukan dengan erat tanpa baju yang menempel.
Ugara segera membawa Vanila ke kost mewah nya, lalu membaringkan Vanila dan menyalakan penghangat.
Melepaskan semua baju yang melekat ditubuh Vanila lalu memakaikan selimut tebal milik nya.
Ugara segera mandi air hangat, agar bisa segera merawat Vanila, ya mengelap tubuh Vanila dengan air hangat setelah mencuci baju nya.
Ugara setelah naik ke atas ranjang, mereka sama-sama telanjang dalam satu selimut tak lupa Ugara memeluk kekasih nya yang cantik, tidak menyia-nyiakan wanita cantik yang berbaring diatas ranjang nya.
Pagi sekali Vanila bangun, di luar masih hujan, Vanila kembali menelusup dalam selimut.
"Kok guling aku besar?",ucap nya karena berpikir ada di rumah.
Vanila meraba nya, seperti tubuh telanjang seseorang, Vanila membuka selimut terlihat laah wajah tampan Ugara, Vanila tersenyum lalu dengan jahil mendekat lalu mengecup dada milik Ugara yang kekar.
"Suruh siapa kemarin hisap dada aku, sekarang gantian",ucap Vanila.
"Kamu tampan sekali, apa kau tahu aku sudah menyukai mu sejak pertama masuk ke kelas ku, dan sekarang menjadi kekasih ku",ucap Vanila memeluk tubuh berotot milik Ugara.
"Pantas saja direstoran tidak mau buka baju, se sixs pack ini",ucap Vanila lalu segera mengelus nya.
"Kalau dijilat enak nggak nya, kekar banget, untung dia kekasih ku",ucap Vanila.
Lalu menjilat otot perut Ugara, tangan lentik Vanila menyenggol sesuatu dan Vanila melihat nya, tangan lentik Vanila segera ditangkap tangan seseorang.
