NovelToon NovelToon
BENANG KUSUT

BENANG KUSUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Gemini 75

Kirana berusaha menjaga keluarga, sementara Riana menyimpan rahasia. Cinta terlarang menguji mereka. Antara keluarga dan hati, pilihan sulit menanti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Gemini 75, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membebaskan Diri

Setelah menangis sejadi-jadinya di bahu Luna, Riana merasa seolah ada beban berat yang terangkat dari dadanya, seperti batu besar yang selama ini menindih hatinya. Ia merasa lelah secara fisik dan emosional, tetapi juga merasa lebih jernih. Ia tahu ia tidak bisa terus-menerus terlarut dalam kesedihan dan kebimbangan. Ia harus membuat keputusan, dan ia harus membuat keputusan yang terbaik untuk dirinya sendiri, bukan untuk Bima, bukan untuk orang lain, tapi untuk dirinya sendiri. Ini adalah hidupnya, dan ia berhak untuk menentukan arahnya.

Dengan suara yang lebih tenang dari sebelumnya, meskipun masih sedikit bergetar, ia berkata kepada Luna, "Aku sudah memutuskan. Aku tidak akan memberi Bima kesempatan lagi." Kata-kata itu terasa berat di lidahnya, seperti mengucapkan sumpah yang sakral. Namun, di saat yang sama, kata-kata itu terasa membebaskan. Seolah ia telah melepaskan rantai yang selama ini mengikatnya pada masa lalu yang menyakitkan. Ia merasa seperti burung yang akhirnya bisa terbang bebas setelah lama terkurung dalam sangkar.

Luna menatap Riana dengan tatapan yang penuh haru, kelegaan, dan kebanggaan. "Apakah kamu yakin?" tanyanya, meskipun ia sudah bisa membaca jawaban di mata Riana yang kini tampak lebih bersinar.

Riana mengangguk dengan mantap, tanpa ragu sedikit pun. "Aku yakin. Aku sudah cukup sakit hati. Aku berhak untuk bahagia, dan aku tidak akan membiarkan Bima menghancurkan kebahagiaanku lagi. Aku sudah memberikan terlalu banyak kesempatan, terlalu banyak maaf untuk seseorang yang tidak pantas mendapatkannya. Sekarang, giliran aku untuk memikirkan diriku sendiri, untuk mencintai diriku sendiri."

Luna tersenyum lebar dan memeluk Riana erat-erat, menyalurkan semua dukungan dan cintanya. "Aku bangga padamu," katanya, dengan suara yang sedikit tercekat karena haru. "Aku tahu ini bukan keputusan yang mudah, tapi aku yakin kamu telah membuat keputusan yang tepat. Kamu kuat, Riana. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira. Kamu bisa melewati ini, dan kamu akan keluar dari ini sebagai orang yang lebih baik."

Riana membalas pelukan Luna dengan erat, merasakan kehangatan dan kekuatan yang selalu diberikan sahabatnya. Ia tahu ia tidak sendirian dalam menghadapi semua ini. Ia memiliki Luna, keluarganya, dan teman-teman yang selalu siap mendukungnya.

Setelah melepaskan pelukan Luna, Riana meraih ponselnya yang tergeletak di meja samping tempat tidur. Dengan tangan yang sedikit gemetar, ia membuka aplikasi kontak dan mencari nama Bima. Jantungnya berdebar kencang saat ia menekan tombol "Blokir". Ia juga menghapus semua pesan dan foto Bima dari ponselnya, satu per satu, dengan hati yang berat. Setiap foto yang dihapus terasa seperti membuang sebagian dari dirinya, sebagian dari masa lalunya. Namun, ia tahu ia harus melakukannya untuk bisa move on dan memulai hidup baru. Ia merasa seperti sedang membuang sampah, sampah yang telah meracuni hidupnya selama ini, sampah yang harus dibersihkan agar ia bisa tumbuh dan berkembang.

Setelah selesai, Riana menarik napas dalam-dalam dan tersenyum pada Luna. Senyum yang tulus, senyum yang sudah lama tidak terlihat di wajahnya. Senyum yang memancarkan harapan dan keyakinan. "Sekarang apa?" tanyanya, dengan nada yang lebih ceria dan penuh semangat.

Luna tersenyum lebar, matanya berbinar-binar. "Sekarang, kita akan fokus pada dirimu sendiri," katanya. "Kita akan melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia, hal-hal yang membuatmu merasa hidup. Kita akan menemukan kembali dirimu yang hilang, dirimu yang sebenarnya. Kita akan pergi ke pantai, menikmati matahari terbenam, makan es krim sebanyak yang kamu mau, menonton film komedi sampai perut kita sakit karena tertawa, apa pun yang kamu inginkan. Ini adalah waktumu untuk bersenang-senang dan menikmati hidup."

Riana tertawa kecil, merasa senang dan bersemangat. "Kedengarannya menyenangkan," katanya. "Tapi pertama-tama, aku ingin mandi air panas yang lama dan tidur siang. Aku benar-benar lelah secara fisik dan emosional. Aku butuh istirahat."

Luna mengangguk penuh pengertian. "Tentu saja. Istirahatlah yang cukup. Aku akan membuatkan mu teh hangat yang menenangkan dan menyiapkan camilan favoritmu. Aku akan menjagamu."

Saat Riana masuk ke kamar mandi, ia menatap dirinya di cermin. Ia melihat seorang wanita yang lelah, namun di matanya terpancar kekuatan baru, sebuah tekad untuk bangkit dan memulai lembaran baru.

           **********

1
SitiGemini75
tunggu aja nanti 🤣
SitiGemini75
iya kak hukum aja 😍
SitiGemini75
kapan ya kak soalnya aku masih seneng mainin hidup Riana sih kak
SitiGemini75
iya ya kak kenapa nggak di blokir aja 😄😄🤭
kalea rizuky
riana oon blokir no semua mantan qm. itu bodoh
kalea rizuky
riana di hancur kan berkali. kali. kapan bahagia nya thor jahat lu
kalea rizuky
jahat qm. bim ya ampun riana nasib mu
kalea rizuky
moga Bima obat ya bukan luka baru
kalea rizuky
heleh g punya pilihan tp doyan buktiknya lu hamil najis
kalea rizuky
nunggu karma para penghianat
kalea rizuky
kasian riana adek kurang ajar
Heny
Kasian Riana di khianati
SitiGemini75: sebenarnya kasian juga tapi namanya takdir harus gimana lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!