Yura yang terjerat masalah terpaksa meninggalkan Hanan suaminya dan putri yang baru dilahirkannya, agar mereka tetap hidup karena kritis dirumah sakit akibat kecelakaan. Hanya keluarga suaminya yang memiliki uang yang bisa membantunya dengan satu syarat menyakitkan!
Lima tahun kemudian, Yura dipertemukan dengan anak yang dilahirkan, dibawa sebagai pengasuh oleh istri baru Hanan. Dengan kebencian dari keluarga Maheswari serta pria yang di cintai, mampukan Yura bertahan demi anaknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Pemimpin Misterius.
Gendhis masuk kedalam kamar Yura sambil membawa pakaian ganti untuk Aura. Ia mendengar kata-kata yang diucapkan Aura dengan begitu tulus sebagai anak kecil, pasti Aura merasakan kalau Yura tulus padanya sehingga perasaan Aura sebagai anak kecil juga nyaman.
Gendhis masih ingat ada puluhan baby sitter yang datang namun tidak ada satupun yang Aura terima baik. Aura selalu menolaknya, bahkan mengerjainya saat sedang dites uji coba sehari menjadi Pengasuhnya, namun justru para calon pengasuhnya yang tidak sanggup merawatnya dan mengundurkan diri langsung.
Tapi Yura, bahkan tidak berniat menjadi Pengasuhnya serta melamar pekerjaan padanya, hanya satu insiden saat Aura hampir ketabrak mobil dan Yura menjadi ibu peri yang menyelamatkannya, hati Aura langsung tersentuh dan terus ingin berada didekat Yura, mau tidak mau Yura harus menjadi Pengasuhnya.
"Sayang, ganti pakaian dulu ya. Baru nanti ngobrol lagi sama bibi baik!" Gendhis masuk kedalam kamar.
Aura maupun Yura menoleh kearah Gendhis, Yura mengusap rambut Aura untuk menurut, Gadis kecil itu lalu berdiri memeluk Gendhis. "Saya pinjam kamar mandinya ya mbak!" Ucap Gendhis, karena Aura ingin buang air kecil.
"Silahkan bu Gendhis!" Jawab Yura. Gendhis tau privasi, jadi dia meminta izin meskipun didalam rumahnya sendiri tetap saja kamar Yura harus dihargai privasinya.
Tidak lama, Gendhis dan Aura keluar, Aura sudah cantik dengan dress pendek. Wajahnya segar dan sudah pada aromanya harus khas anak kecil yang manis. "Mama mau kelja lagi?..." Tanya Aura.
"Iya, mama harus kembali ke boutique. Aura dirumah kan, sama bibi Yura? Temani bibi Yura!"
Aura mengangguk setuju, kalau ada Yura dirumah dia akan betah meskipun tidak ada papa dan mamanya.
"Mbak Yura, kalau begitu saya tinggal ya. Saya mau kembali ke boutique!"
"Baik bu Gendhis. Saya akan jaga Nona kecil!"
Gendhis tersenyum, mencium pipi kanan kiri putrinya dengan penuh cinta barulah dia pergi, meskipun rasanya berat meninggalkan Aura dirumah. Tapi Gendhis tetap harus bekerja dan mengejar mimpinya.
Aura berjalan menuju ranjang, Gendhis tadi juga membawakan beberapa mainan boneka untuk Aura supaya bermain didalam kamarnya Yura saja. "Bibi Yura, kita main boneka apa bibi bisa? Apa bibi masih sakit?" Tanya Aura.
"Tidak sayang. Ayo main sama bibi, kemari lah!" Jawab Yura. Mana mungkin dia menolak permintaan Aura yang ingin main boneka dengannya, bahkan selama hidupnya bertahun-tahun Yura mengharapkan momen ini.
Aura tersenyum lebar, meraih dua bonekanya diatas sofa membawanya keranjang lalu Yura membantunya naik. Aura duduk disampingnya dan memberikan satu boneka untuk bibinya.
Hal yang paling indah dihidup Yura selama lima tahun, melihat senyum dan tawa riang dari putri yang dia lahirkan. Dan penyebab kebahagiaan yang terpancar diwajah Aura adalah karena dirinya, Yura tidak bisa membayangkan kalau insiden beberapa hari itu tidak terjadi.
Dia tidak ingin Aura kenapa-kenapa atau kecelakaan, tapi Yura juga bersyukur karena insiden itu mempertemukannya dengan buah hatinya yang selama ini hanya bisa dia rindukan lewat ratapan doa dan harapan satu-satunya hanya ingin bisa bertemu Aura meskipun satu kali pun.
Setelah bermain boneka hingga kelelahan, Aura tertidur disamping Yura. Yura menarik selimut membungkus tubuh mungil itu dengan selimut sebatas dada, baru nanti setelah bangun Aura akan makan siang.
Yura memandangi wajah cantik Aura yang tertidur pulas, membelai wajah dan rambut halus itu dengan penuh cinta. "Meskipun hanya bisa memberikan kasih sayang lewat seorang pengasuh, tapi Mama bahagia nak. Bisa melihat kamu tumbuh sehat, cantik dan ceria. Maafin mama ya, sayang, mama tidak bisa menjadi ibu yang baik, yang selalu ada untuk kamu dari lahir, memberikan kasih sayang seorang ibu. Tapi selama mama masih ada disini, mama janji akan melimpahkan kasih sayang mama untuk Aura. Meskipun sebagai pengasuh, mama tetap bahagia!" Gumam Yura, air matanya yang menetes segera dia hapus.
.....
Hanan sibuk di perusahaan, semenjak ayahnya pensiun dia yang menangani perusahaan Maheswari sendirian, sementara adiknya masih kuliah diluar negeri melanjutkan studi S2. Baru setelah lulus akan kembali ke ibu kota dan ikut bekerja di perusahaan Maheswari.
Setelah Hanan menikah dengan Gendhis, pria itu memilih membeli rumah sendiri atas permintaan Gendhis, perjanjian mereka karena Gendhis tidak ingin satu atap dengan mertuanya, apalagi Hanan mampu membeli rumah sendiri.
Bukan tidak menyukai mertuanya, namun Gendhis tidak mau berselisih atau salah paham, tinggal satu atap dengan mertua sebaik apapun pasti akan selalu ada konflik sekecil apapun. Terlebih Aura bukan anak kandungnya, sudah pasti Eva akan merasa menjadi nenek terbaik dan mengambil setiap keputusan atas Aura sesuka hatinya meskipun Gendhis tidak, karena sebagai ibu dan Nenek pasti jalan pola pikirnya berbeda.
Hanan sebenarnya sekarang sedang gelisah, dia kepikiran kondisi Yura. Kemari mobilnya melaju begitu kencang, tapi bagaimana kondisi Yura bisa baik-baik saja. Bagaimana kalau ada luka dalam yang serius, tapi Hanan tidak sudi menelpon Yura dan bertanya langsung mengenai kondisi wanita itu.
Apa Hanan begitu kejam? Dalam hati kecilnya dia merasa begitu, tapi sisi lain hatinya yang ditutupi kebencian, Hanan merasa tidak bersalah, semua itu karena kesalahan Yura sendiri yang nekat melompat dari mobil.
Sekarang juga pikiran Hanan terbagi kemana-mana, pria yang menolong Yura sama persis dengan foto pria yang ditunjukkan Eva, ibunya.
"Jangan-jangan mereka masih berhubungan? Jangan-jangan pria itu mengawasi Yura dimanapun Yura berada, sampai-sampai dia bisa pas ada dibelakang dan nolong Yura!" Hanan mulai negatif thinking dan menebak-nebak sendiri.
Apalagi saat ditanya Yura hanya diam saja, seolah membenarkan pertanyaan Yura kalau pria itu adalah selingkuhannya. Hanan yakin sekali, pria bajingann itu yang mungkin menghasut Yura, sampai meninggalkannya. Memangnya dia punya apa, sampai Yura mau ikut dengannya, paling juga hanya pria miskin yang sedikit beruntung, tidak ada apa-apa dari Hanan. Pikir pria itu.
Sekretaris Hanan masuk kedalam ruangan setelah meminta izin. "Permisi, Pak Hanan. Minggu depan klien dari grup Wilson sudah bisa tiba. Pemimpinnya sudah pulang dari luar negeri, saya akan menghubungi mereka kembali dan mengatur kembali jadwal untuk bertemu dengannya!" Ucap Anita.
"Grup Wilson?" Hanan sampai hampir lupa dengan grup Wilson yang sangat dia kejar tanda tangan kontrak untuk kerjasama dengannya.
Grup Wilson adalah perusahaan yang berpengaruh dikota, kalau grup Maheswari bisa bekerja sama dengannya, perusahaan Hanan bisa terkenal dan kesulitan apapun bisa dihadapi dengan mudah.
"Pemimpin grup Wilson begitu rahasia, dia tidak pernah muncul dipublik, setelah bangkrut dan putranya yang menggantikan, perusahaannya semakin maju dan berkembang pesat! Atur saja jadwalnya, kita harus bisa mendapatkan tanda tangan kontraknya!" Sahut Hanan menjawab.
Anita menggangguk setuju, grup Wilson memang banyak yang mengejar untuk bisa bekerja sama dengannya, apalagi banyak yang penasaran seperti apa wajah pemimpin barunya sepuluh tahun terakhir. Beberapa bulan yang lalu, dia pindah keluar negeri karena urusan tertentu, pemimpin itu semakin misteri dan sekarang pasti banyak yang mencarinya.
"Baik pak, saya akan usahakan yang terbaik mungkin!" Balas Anita.
"Ya. Pergilah. Saya percaya kalau kamu bisa mendapatkan tanda tangan kontrak grup Wilson. Gaji kamu akan saya naikkan kalau kamu bisa, Anita!"
*****
Ada yang ingat siapa grup Wilson? Gimana nanti kalau Hanan tau grup Wilson adalah...😂😂😂
wah untung ajaa ada paman tampan 😌
kasihan tauuu 😥😥😥
buat yura sama nicko ajaaa lebih baik dari hanan yg oon 🙄