Terlahir kembali sebagai Tian Feng di Desa Batu Angin yang terpencil, ia merasakan keputusasaan total.
Mantan Dewa Langit, kini terperangkap dalam tubuh lemah tanpa Dou Qi, menjadi sasaran cemoohan.
Titik baliknya adalah penemuan batu hitam misterius yang ternyata menjadi wadah bagi Yao Ling, seorang ahli Dou Zun yang disegel.
Di bawah bimbingannya, Tian Feng tidak hanya melatih Dou Qi dari nol, tetapi juga melatih kembali jiwanya untuk menerima kondisi fananya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 9
Satu bulan sebelum kedatangan utusan sekte terasa seperti setahun yang penuh tekanan bagi Desa Batu Angin. Setiap sudut desa, dari kedai arak hingga tempat para wanita mencuci baju, dipenuhi dengan topik yang sama: pertarungan antara dua jenius, sang jenius lama dan sang jenius baru. Siapakah yang akan benar-benar bersinar pada hari ujian?
Bagi keluarga Li, satu bulan itu adalah perlombaan melawan waktu dan harga diri. Li Jin menggunakan semua koneksi dan kekayaannya, membeli beberapa pil penambah energi tingkat rendah yang mahal dari kota. Li Shen, didorong oleh kebencian dan rasa malu, berlatih siang dan malam seperti orang gila. Setiap kali ia memejamkan mata, ia melihat tatapan tenang Tian Feng dan merasakan getaran menyakitkan di tulangnya. Ia bersumpah untuk menghapus penghinaan itu. Di bawah tekanan dan bantuan pil, ia berhasil menerobos dua tingkat, mencapai Dou Zhi Qi Tingkat 7.
Bagi Tian Feng, satu bulan itu adalah penempaan terakhir.
Malam-malamnya adalah lautan rasa sakit, siang harinya adalah lautan keringat. Setelah semua tulangnya selesai ditempa, kecepatan kultivasinya meningkat drastis. Ia tidak lagi perlu menghabiskan energi untuk membangun fondasi, melainkan hanya untuk mengisi wadah yang telah sempurna.
Dou Zhi Qi Tingkat 6, Tingkat 7, Tingkat 8... Setiap beberapa hari, auranya menjadi lebih kuat, lebih padat. Yao Ling juga memberinya tugas baru untuk mengasah kontrolnya.
"Kekuatan mentahmu sudah cukup," kata roh tua itu. "Tapi kontrolmu masih seperti anak kecil yang mengayunkan palu godam. Coba ini: hancurkan bagian dalam kerikil ini tanpa meninggalkan goresan sedikit pun di permukaannya."
Selama berminggu-minggu, Tian Feng berlatih tanpa henti di tempat tersembunyinya. Awalnya, setiap pukulannya menghancurkan kerikil menjadi debu. Perlahan, ia belajar cara memfokuskan getaran Tinju Getar Dalam menjadi jarum yang sangat halus. Akhirnya, seminggu sebelum ujian, ia berhasil. Ia meletakkan kerikil di atas daun, memukulnya dengan sentuhan ringan, dan saat ia mengangkatnya, kerikil itu hancur menjadi pasir di tangannya sementara daun di bawahnya tetap utuh.
Pada malam sebelum hari ujian, di tengah keheningan kamarnya, Tian Feng berhasil mengumpulkan helai terakhir Dou Qi yang ia butuhkan. Sembilan siklus energi berputar di dalam tubuhnya. Ia telah mencapai puncak dunia fana Dou Zhi Qi Tingkat 9.
Hari ujian tiba. Langit cerah, tetapi udaranya terasa tegang. Seluruh penduduk desa berkumpul di alun-alun, meninggalkan pekerjaan mereka. Di tengah alun-alun, dua sosok berdiri dengan angkuh. Mereka adalah utusan dari Sekte Angin Pegunungan. Yang satu, Kakak Senior Guo, memiliki wajah keras dan tatapan tajam. Yang lebih muda, Kakak Senior Chen, tampak lebih ramah dan penasaran.
Di antara mereka berdiri sebuah pilar batu setinggi satu meter. Batu itu berwarna hitam kelam dan permukaannya halus seperti cermin. Ini adalah Batu Penguji Dou, sebuah artefak yang bisa mengukur tingkat dan potensi seorang kultivator di bawah ranah Dou Shi.
"Aturannya sederhana!" suara Kakak Senior Guo menggema, membungkam semua bisikan. "Majulah satu per satu. Pukul batu ini dengan seluruh kekuatanmu. Batu ini akan menunjukkan tingkat Dou Zhi Qi-mu. Tingkat 5 ke atas diterima sebagai murid luar. Di bawah itu, coba lagi tahun depan!"
Ujian dimulai. Anak-anak desa maju dengan gugup.
"Tingkat 2, gagal!"
"Tingkat 1, gagal!"
"Tingkat 3, gagal!"
Setelah lebih dari sepuluh anak gagal, keputusasaan mulai menyelimuti desa. Kakak Senior Guo tampak semakin tidak sabar.
"Selanjutnya, Li Shen!"
Li Shen melangkah maju dengan percaya diri. Ia telah pulih, dan kekuatannya yang baru membuatnya kembali sombong. Ia menatap Tian Feng dengan seringai mengejek sebelum berbalik menghadap batu itu.
"HAAAA!"
Ia meraung, mengumpulkan semua Dou Qi di tinjunya, yang kini bersinar dengan cahaya kuning samar. Ia memukul batu itu dengan keras.
BZZZZT!
Batu hitam itu berdengung. Satu per satu, cincin cahaya putih menyala di permukaannya. Satu, dua, tiga... terus menyala hingga cincin ketujuh!
"Tujuh cincin cahaya! Dou Zhi Qi Tingkat 7!" seru seseorang dari kerumunan.
Seluruh desa gempar. Ini adalah bakat terbaik yang pernah mereka lihat dalam dekade terakhir. Li Jin membusungkan dadanya dengan bangga.
Kakak Senior Guo akhirnya menunjukkan sedikit perubahan ekspresi. Ia mengangguk tipis. "Bakat tingkat menengah atas. Tidak buruk untuk tempat terpencil seperti ini. Kau diterima."
Li Shen mengepalkan tangannya dengan penuh kemenangan. Ia berbalik dan menatap Tian Feng, tatapannya jelas berkata: Sekarang giliranmu, sampah. Kalahkan itu jika kau bisa.
Kakak Senior Guo melihat daftar di tangannya. "Hanya tersisa satu nama." Ia mengangkat kepalanya, tatapannya menyapu kerumunan dan berhenti pada sosok kurus yang berdiri diam di samping orang tuanya.
"Selanjutnya, Tian Feng."
Semua suara lenyap. Angin pun seolah berhenti bertiup.
Di bawah tatapan seluruh desa tatapan penuh harap dari orang tuanya, tatapan penuh kebencian dari Li Shen, dan tatapan dingin penuh selidik dari utusan sekte Tian Feng melangkah maju dengan tenang.
