Menjadi Pengasuh Anakku
Brraakkkk!!!
Dentuman yang begitu keras terdengar dijalan raya besar. Mobil bagian belakang ringsek akibat diseruduk truk dari belakang. Hanan berusaha melindungi Yura yang tengah hamil delapan bulan.
Beberapa jam kemudian, mereka telah berada diruang instalasi gawat darurat (IGD). Yura menahan sakit diperutnya begitu membuka matanya, darah keluar dari area bawah, ia menoleh kesamping dan melihat Hanan Maheswari, suaminya penuh dengan luka terbaring tidak sadarkan diri.
Dibeberapa bagian tubuhnya terdapat alat-alat medis yang dipasang, Yura tau kalau suaminya tidak baik-baik saja karena melindungi dirinya.
"Bu, operasi harus segera dilakukan! Tapi keluarga tidak ada yang mau tanda tangan!" Seorang perawat menyampaikan pesan untuk Yura.
Sambil menahan tangis dan sakit, Yura menjawab. "Bagaimana, kondisi suamiku?"
"Pak Hanan harus segera melakukan operasi karena benturan keras dikepalanya, dia juga kehilangan banyak darah."
Yura menangis mendengar jawaban dokter. Lalu tidak lama, orang tua Hanan masuk kedalam ruangan. Mereka berjalan dan berhenti diantara Yura dan Hanan. "Ini semua salahmu! Kau memang pembawa sial!" Bentak ibunya Hanan.
Wanita itu tidak pernah menyukai Yura karena hanya gadis miskin, Hanan memaksa menikahi Yura satu tahun yang lalu.
Sedangkan ayahnya Hanan, dia tidak mempermasalahkan Hanan menikah dengan siapapun termasuk Yura.
Keluarga Yura belum tiba karena rumah mereka lumayan jauh, hanya keluarga Hanan yang paling dekat dan tiba lebih awal. Yura tidak bisa meminta tolong pada siapapun kecuali ibu mertuanya.
"Kami akan siapkan ruang operasi untuk pak Hanan dan bu Yura. Tolong urus pendaftaran dan administrasinya!" Dokter dan perawat pergi.
"Saya tidak akan membiayai kamu ataupun Hanan!" Tegas Eva. Suaminya langsung menatapnya.
"Hanan putra kita, Yura juga menantu kita! Nyawa anak dan cucu kita dipertaruhkan!"
"Diam! Jangan ikut campur, pah! Ini urusan mama! Karena wanita itu, putra kita jadi celaka!" Bentak Eva. Yang menjadi donatur uang suaminya adalah Eva, jadi dia lebih berkuasa dan suaminya tidak bisa bertindak apapun.
Yura tidak tau harus melakukan apa. Dia terus memohon supaya ibu mertuanya memiliki belas kasihan apalagi ada anak dan cucunya yang nyawanya dipertaruhkan. "Yura mohon, ma. Tolong selamatkan Mas Hanan dan bayi ini! Jika bukan untuk Yura, untuk anak dan cucu mama!"
Yura hanya gadis biasa, dia bekerja di perusahaan Maheswari sebagai sekretaris, lalu Hanan jatuh cinta dan menikahinya, namun ibunya tidak merestui karena bibit bebet bobot Yura sebagai menantu tidak memenuhi kriteria Eva.
"Seharusnya saya dari awal memisahkan kalian! Sekarang, anak saya kritis itu semua karena kamu yang pembawa sial!" Maki Eva dengan amarah yang memuncak.
Eva tidak akan menerima Yura sebagai menantunya, bahkan sampai dia mati. Yura hanya gadis miskin, tidak pantas bersanding dengan putranya apalagi menjadi menantunya. Bagi Eva, Yura seperti aib, dia bahkan tidak pernah diperkenalkan pada semua orang dan dijadikan seperti babu dirumah.
Air mata Yura menetes deras, rasa sakit diperutnya semakin menjadi. Namun dia juga merasakan sakit dihati, bukan hanya perkataan ibu mertuanya, namun melihat kondisi suaminya yang belum ada tindakan.
"Aku akan melakukan apapun, tolong! Aku berjanji, apapun yang mama katakan aku akan lakukan!" Disela menahan sakitnya, Yura masih terus memohon untuk anak dan suaminya.
"Baik, saya akan membayar administrasinya. Tapi dengan satu syarat, kamu harus meninggalkan Hanan dan bayi itu setelah kamu melahirkan!"
Duarrr!!!
Bagai tersambar petir, Yura menggelengkan kepalanya dengan pelan. Dia tidak sanggup untuk berpisah dari suami apalagi anaknya yang belum lahir.
"Kalau kamu tidak mau, silahkan urus sendiri. Sejak Hanan menikahimu, hati saya sudah beku dan tidak akan iba melihatnya meregang nyawa, meskipun dia putra kandungku!" sambung Eva.
.....
Lima jam kemudian, operasi berjalan dengan lancar. Hanan telah dipindahkan keruang pemulihan begitu juga Yura, namun mereka berbeda ruang kamar.
Kondisi Yura cukup membaik, dia sudah sadar satu jam yang lalu. Yura hanya diam dengan pandangan kosong, berbaring diatas ranjang didalam ruangan dingin dengan bau karbol.
Beberapa saat yang lalu, Eva masuk kedalam ruangan. Mengatakan kalau bayinya sudah lahir, namun yang membuat hati Yura hancur, dia tidak diizinkan bertemu anaknya yang berada didalam inkubator karena lahir secara prematur.
"Saya sudah memenuhi janji saya, sesuai kesepakatan. Kamu harus pergi dari sini! Jangan pernah muncul lagi!" Tegas Eva. Dia mengeluarkan sebuah amplop coklat lalu menyodorkannya untuk Yura.
"Didalamnya ada uang dua puluh juta. Anggap saja sebagai imbalan karena kamu sudah melahirkan cucu pertama keluarga Maheswari!"
Begitu pedih dan menyakitkan perkataan yang keluar dari mulut wanita itu. Yura menahan tangisannya. "Aku tidak menyewakan rahimku. Aku tidak butuh uang ini. Aku tulus mencintai Hanan!"
Mendengar jawaban Yura, Eva merasa muak. Gadis itu hanya pura-pura menolak saja, padahal ia tau, Yura menikahi Hanan hanya untuk harta dan kehidupan mewah. "Cih! Kau pikir kau itu siapa? Sampai saya mati pun, kamu tidak akan bisa masuk kedalam keluargaku!"
"Tolong izinkan aku bertemu anakku! Aku ingin melihatnya!"
"Tidak bisa! Kau tidak bisa bertemu anakmu! Aku tidak ingin, cucuku terkena sial! Mulai hari ini, jangan pernah muncul dihadapan Hanan. Hanan tidak pantas memiliki istri sepertimu, dan cucuku tidak pantas memiliki ibu yang miskin sepertimu!"
Setelah mengatai Yura dengan kalimat menyakitkan, Wanita itu melangkah pergi dengan sombong. "Tapi aku yang melahirkannya!" Yura berusaha berteriak, namun Eva tidak perduli. Sejak cucunya lahir, maka hubungan mereka sudah putus dari Yura.
.....
Lima tahun kemudian.
Seorang gadis kecil berlari ditepi jalan, mengejar balonnya yang terbang, namun saat berusaha menggapai talinya, balon itu semakin menjauh.
"Balonku, berhenti!" Gadis itu memanggil, berharap balon warna merah mudanya berhenti.
Disisi lain, Seorang wanita dewasa baru saja keluar dari sebuah toko pakaian untuk melamar pekerjaan, namun ternyata tidak ada. Yura Alexandria, dalam sehari sudah melamar beberapa pekerjaan namun tidak ada yang menerimanya.
Memang benar, dikota jauh lebih sulit. Dulu dia begitu mudah masuk ke perusahaan karena direkomendasikan oleh dosennya, Selama empat tahun, Yura bekerja disebuah perusahaan besar, namun sayangnya dia terkena masalah dan difitnah mencuri, alhasil didipecat atasannya.
"Yatuhan, aku harus mencari pekerjaan kemana lagi?" Gumam Yura. Gadis itu memilih berjalan sembari melihat kanan kiri barangkali ada yang membuka lowongan pekerjaan.
Namun meskipun berjalan ratusan kilo, sepertinya memang susah. Kalau seperti itu, lebih baik Yura pulang ke rumah orang tuanya dan mencari pekerjaan disana, meskipun dengan gaji kecil. Yura pikir dia bisa membiayai ayahnya yang sakit, tapi ternyata pekerjaan pun belum ia dapatkan.
Saat Yura tiba-tiba menoleh kejalan, ia melihat seorang gadis kecil yang berlari. Di sisi jalan lain, ada mobil yang melaju kearahnya. "Hei nak! Awas!" Dia berteriak, namun gadis kecil itu tidak mendengar. Yura akhirnya berlari dan menangkap gadis kecil itu, tapi dia tersenggol lampu sein mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Reni Septianing
lanjut up lagi kak.. cerita awal bagus kak othor. semangat buat nulisnya💪😊
2025-09-08
0
Uba Muhammad Al-varo
awal ceritanya sungguh memilukan,miris dan menyedihkan juga menyakitkan karena ulah seorang ibu mertua yang melihat seorang wanita / istri/mantu dari tahtanya 🤦🏼♀️🤦🏼♀️🤦🏼♀️
2025-09-26
0
Cicih Sophiana
hadir di sini kak...
2025-10-09
0