NovelToon NovelToon
Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Era Kolonial / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:215.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: ICHA Lauren

Aku membuka mata di sebuah ranjang berkelambu mewah, dikelilingi aroma parfum bunga yang asing.
Cermin di depanku memantulkan sosok wanita bertubuh besar, dengan tatapan garang dan senyum sinis—sosok yang di dunia ini dikenal sebagai Nyonya Jenderal, istri resmi lelaki berkuasa di tanah jajahan.

Sayangnya, dia juga adalah wanita yang paling dibenci semua orang. Suaminya tak pernah menatapnya dengan cinta. Anak kembarnya menghindar setiap kali dia mendekat. Para pelayan gemetar bila dipanggil.

Menurut cerita di novel yang pernah kubaca, hidup wanita ini berakhir tragis: ditinggalkan, dikhianati, dan mati sendirian.
Tapi aku… tidak akan membiarkan itu terjadi.

Aku akan mengubah tubuh gendut ini menjadi langsing dan memesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selalu Salah di Matamu

Selesai makan siang, Nateya mengelus kepala Anelis, sebelum menyuruh Bi Warti mengantar si kembar ke kamar mereka.

“Biar mereka beristirahat,” ucapnya lembut.

Namun sebelum berlalu, Bi Warti menyerahkan sebuah surat undangan ke tangan Nateya.

“Nyonya… ini tadi dititipkan Nona Amara. Katanya undangan makan malam.”

Nateya menerima undangan itu. Ia membuka perlahan, membaca sekilas tulisan rapi berbahasa Belanda di dalamnya. Senyumnya tipis, hampir sinis.

"Baik. Aku mengerti. Terima kasih, Bi Warti.”

Setelah Bi Warti membawa anak-anak pergi, keheningan kembali menyelimuti ruang makan.

Nateya pun kembali ke kamar dan menutup pintu. Ia duduk di meja tulis, kembali menulis daftar menu sehat, lengkap dengan racikan minuman herbal yang berkhasiat meluruhkan lemak. Tangannya menggerakkan pena dengan lincah, seolah otak medis modernnya berpacu dengan semangat baru.

Di samping catatan itu, ia menulis jadwal olahraga. Targetnya jelas: dari bobot 80 kilogram, ia harus menurunkan 30 kilogram hanya dalam sebulan. Angka itu terdengar gila, tapi Nateya tersenyum penuh tekad.

“Tubuh ini harus berubah. Aku akan membuat semua orang tercengang."

Begitu menuliskan titik terakhir di jadwalnya, Nateya menegakkan tubuh. “Mengapa harus menunggu besok? Bukankah lebih baik aku mulai dari sekarang?” gumamnya.

Ia menoleh pada cermin, menatap tubuh tambun Seruni yang terbungkus kebaya hitam. “Sedikit penurunan sebelum jamuan makan malam besok pun sudah berarti banyak.”

Ia memejamkan mata, membayangkan setelan olahraga yang nyaman. Seketika, cahaya berkilau muncul di hadapannya. Saat cahaya itu meredup, tampak sepasang baju olahraga modern. Kaus ketat warna hitam dipadu celana training stretch biru tua dengan garis putih di sisi.

Bibir Nateya melengkung puas. “Sempurna.”

Lalu, ia membayangkan sebuah alat pembakar lemak yang efektif. Dalam sekejap, di sudut kamar muncul sebuah skipping rope berwarna merah menyala, seolah baru keluar dari toko olahraga masa depan.

Dengan hati riang, Nateya melepaskan kebayanya, lalu mengenakan setelan olahraga itu. Perasaan ringkas, bebas, dan ringan menjalari tubuhnya.

Ia meraih tali skipping dan mulai berlatih. Tubuh Seruni memang berat, tetapi dengan teknik dan stamina dari jiwa Nateya, ia mampu melompat dengan ritme teratur. Napasnya teratur, peluh mulai bercucuran. Meski begitu, senyum tidak pernah lepas dari wajah Nateya.

Si tengah semangatnya, terdengar bunyi pintu berderit. Nateya sontak berhenti, jantungnya terlonjak. Ia menoleh cepat.

Di ambang pintu, berdiri sosok tegap berseragam militer—Jenderal Elias, suami Seruni.

Tatapan dinginnya menusuk, alisnya berkerut rapat melihat pemandangan yang tidak biasa: istrinya yang tambun, kini berkeringat, memakai pakaian aneh, dan bergerak dengan penuh energi.

“Seruni, apa yang sedang kau lakukan?” tanya Jenderal Elias. Suara baritonnya terdengar berat, rendah, bercampur dengan nada heran.

Alih-alih menjawab, Nateya justru menarik napas, lalu tersenyum penuh tantangan. Ia malah balik bertanya dengan suara tenang.

“Dan, kenapa Jenderal Elias hari ini sering masuk ke kamarku tanpa izin?”

Ia melangkah maju satu langkah, sorot matanya berkilat. “Bukankah tadi kau bilang akan pulang larut malam? Atau jangan-jangan kau mencari Amara?”

Nama itu meluncur tajam dari bibir Nateya. Senyumnya berubah sinis. “Kalau begitu, kau salah tempat. Amara tidak ada di sini. Dia sudah pulang ke rumah orang tuanya.”

Ruangan seketika mencekam. Elias menatapnya, sulit dibaca apakah itu kemarahan, keterkejutan, atau sekadar keheranan pada perubahan mendadak istrinya.

Elias mendengus pelan. “Jangan memulai pertengkaran, Seruni. Aku pulang bukan karena urusan sepele. Aku mendapat laporan dari Victor bahwa istri Jenderal Bastian datang ke rumah ini dan bertengkar denganmu. Apa itu benar?”

Nateya mengangkat dagunya, sorot matanya berkilat tajam. “Jadi Victor, yang mengaku ajudan setiaku, ternyata hanya tukang mengadu.”

Nada suaranya penuh sinisme, membuat kerut di dahi Elias semakin dalam.

“Jangan salahkan Victor,” balasnya dingin. “Itu memang tugasnya. Ia harus melapor padaku apa pun yang terjadi. Dan sekarang aku ingin tahu…masalah apa lagi yang kau buat, Seruni? Kenapa sampai bertengkar dengan Eleanor?”

Nateya mendengus, dada naik-turun menahan getir. Ia menyilangkan tangan di dada, tubuhnya tegap walau lingkar pinggangnya besar.

"Ah, tentu saja. Bagimu, aku selalu biang onar. Jadi, apa pun yang kulakukan akan selalu terlihat salah di matamu.”

Tatapan Nateya tidak goyah sedikit pun. Sambil maju perlahan, ia melanjutkan kalimatnya.

“Kalau kau ingin tahu penyebabnya, tanyakan langsung pada Victor. Bukankah dia lebih kau percaya?”

Elias melangkah maju, aura dingin militernya mengurung ruangan. Suaranya merendah, tajam bagai pedang.

“Aku bertanya pada istriku. Jadi, kau yang harus menjawab, Seruni.”

Seringai tipis menyungging di bibir Nateya. Mulai detik ini, ia akan melawan dominasi Elias.

“Percuma. Apa pun jawabanku akan kau cap sebagai kebohongan. Lebih baik, kau menjenguk Julian dan Anelis di kamar. Biarlah mereka yang bercerita. Sekarang, keluar dari kamarku."

Kata-kata Nateya yang lugas, nyaris seperti pengusiran, membuat rahang Elias menegang. Sorot matanya menyala marah.

“Kau….” desisnya lirih, hampir seperti geraman. Ia tidak terbiasa diabaikan, terlebih oleh istrinya sendiri.

Dalam sekejap, Elias meraih lengan Nateya dengan cengkeraman kuat.

“Kau harus ikut denganku ke kamar Julian dan Anelis,” perintahnya keras.

Tak kenal takut, Nateya mencoba meronta. Namun, Elias lebih sigap. Dengan gerakan cepat yang mencerminkan jam terbang seorang perwira, ia meraih pinggang istrinya lalu melingkarkan lengannya erat-erat. Tubuh Seruni yang besar sekalipun tak mampu melepaskan diri.

Napas Nateya tercekat. Ia bisa merasakan otot-otot keras Elias menekan tubuhnya, mengunci geraknya.

Elias menunduk, bibirnya nyaris menempel di telinga Nateya. Suaranya turun menjadi bisikan yang menggetarkan, dan penuh ancaman.

“Meski tubuhmu kuat, kau lupa siapa aku. Aku sudah terbiasa melatih diri, terbiasa bertempur di medan perang. Kau tak akan pernah bisa melawanku, Seruni.”

Ruangan seketika hening, hanya terdengar napas keduanya yang saling bersahutan. Nateya merasakan degup jantungnya berpacu, bukan hanya karena kaget, tetapi juga karena getaran asing yang berdenyut di bawah kulitnya.

1
Wega Luna
terserah seruni saja ,,,,,yg penting cerita pengobatan nya lebih di banyak kan .🤭 asal pilihan mu tidak merugikan anak anak mu saja resiko perceraian yh mental itu.siap siap aja sih nanti di sekolah anak-anak mu ada yg ngatain ,,,, biasanya yh....
Siska Sutartini
eh memperbaiki? katakan gimana caranya tuan jenderal. gelas yg sudah pecah dilempar ke lantai apakah bisa kembali seperti semula? kalo pun direkatkan toh hasilnya tidak akan sama. spt itulah hati seruni retak2 sudah tak berbentuk bahkan sejak awal masa pernikahan kau lebih memprioritaskan Amara bukan?
Erna Fkpg
duh thor pengen baca terus ni soalnya ceritanya bagus berharap double upnya ☺️💪💪💪
Nurhayati Nurhayati
jangan mau seruni. Elias sudah bikin kamu kecewa,
Dianra Malakut
jgn mau baikan sm Elias seruni, dia mau sm seruni krn fisiknya sdh cantik, ramping & elegan, d tmbah lg seruni jenius bs ngobatain orang, dlu2 si Elias kmna aja wkt fisik seruni gendut kliatan kan si Elias ga tulusnya sm seruni. klo dia bnr2 tulus apapun keadaanya Elias mau nerima seruni namun faktanya Elias laki2 munafik & ga pnya pendirian & ketegasan
lin s
apapun keputusan seruni smga brdampak baik dimasa depan buat dia dan anak2nya, penasaran thor akankah seruni berubah pikiran, elias apakah dia pnya perasaan jg keamara ketika seruni mnjaga jarak utk elias
Wega Luna
lebih suka cerita kearah pengobatan nya daripada cinta cinta an nya ..
🍒⃞⃟🦅 ☕︎⃝❥Maria Grey
sdh merasa diabaikan dicuekkin baru terasa kehilangan jeneral🤣🤣🤣
Imas Masripah
terimakasih KK di tunggu update selanjutnya /Heart/
Erna Fkpg
tetap semangat seruni walaupun banyak orang yang meragukan kemampuanmu
Erna Fkpg
terimakasih untuk upnya 💪💪💪
Siska Sutartini
Siap-siap masuk jebakan kau amara. skalian aja kau rayu dg mesra si Elias tu, jadi bukti perselingkuhan langsung didapatkan Seruni. merasa paling cantik? eeuw kamu terlalu percaya diri Amara. namanya juga pelakor
lin s
meskipun byk rintangan smga mnjdi lngkah menuju kesuksesan dalam karirnya seruni krn berjasa mengobati para warga, kan klo dpt kprcayaan dri gubernur suatu saat klo seruni kesulitan bisa dibntu /Smile/
Myra Myra
jgn berlagak amara dia tak heran ngan elias bodoh tu... tunggu jew nnty...
Sandy Aulia Putri
pertama kasih like
Siska Sutartini
Wah gila bgt sih ini pelakor saudara tiri, hatinya busuk ga ada kawan. mudah-mudahan setuni aman dari fitnah si pelakor amara & emaknya si nenek sihir
lin s
lnjut thor knp satu bab kurang puas/Smile/
lin s
ya ampun pnya saudara tiri begitu enaknya diapain thor.. apalagi klo ayahnya seruni tau klakuan busuknya plus aibnya lama kelamaan trbongkar dihadapan publik psti amazing 🤭🤣
Wega Luna: di santet 🤣🤣🤣🤣,ilmu paling ampuh untuk perempuan macam Amara
total 1 replies
Erna Fkpg
wah GK sabar nunggu serangan balasan dr seruni untuk amara
Myra Myra
bila nak terbongkar kebusukan amara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!