NovelToon NovelToon
Ibu Susu Anak CEO Arogan

Ibu Susu Anak CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:46.8k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Suaminya ketahuan selingkuh dan anak yang dikandungnya meninggal adalah petaka yang paling menyedihkan sepanjang hidup Belcia. Namun, di saat yang bersamaan ada seorang bayi perempuan yang mengira dia adalah ibunya, karena mereka memiliki bentuk rambut yang sama.

Perjalanan hidup Belcia yang penuh ketegangan pun dimulai, di mana ia menjadi sasaran kebencian. Namun, Belcia tak memutuskan tekadnya, menjadi ibu susu bagi bayi perempuan yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Penasaran dengan kisah Belcia? Ayo kita ikuti di novel ini🤗

Jangan lupa follow author💝
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
TT @Ratu Anu👑

Salam Anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Memiliki Luka Masing-masing

Semua orang yang ada di dalam sana terenyuh melihat Leticia yang akhirnya merespon. Marteen sampai merasa penasaran, apa yang sebenarnya sudah Belcia lakukan pada bayi itu, sampai membuat Leticia merasa sangat dekat.

"Kamu siapa?" ceplos Marteen tertuju pada Belcia, dan membuat semua orang menatap ke arahnya. Begitu juga dengan Belcia sendiri, ini pertemuan pertama mereka, dan dia tidak tahu siapa orang yang sedang bertanya ini.

"Aku ...." Belcia bingung menjawab, sambil sesekali melirik ke arah Jasper yang ternyata tak memberikan respon apapun.

"Aku ...."

Tiba-tiba Lidya merangkul bahunya.

"Dia ibu susu Leticia, Marteen. Karena Leticia tidak bisa minum susu formula, makanya kami minta donor ASI ke rumah sakit, dan kami dipertemukan dengan Nyonya Belcia," jelas Lidya tanpa memberitahu bahwa Belcia adalah istri dari orang yang menabrak Maureen.

Dia tidak mau Marteen berpikiran sama dengan Jasper, dan membuat situasi semakin bertambah runyam.

Mendengar itu, Marteen tampak tersenyum, karena dari tatapannya saja dia bisa melihat bahwa Belcia adalah wanita yang baik.

"Syukurlah, Leticia terlihat sangat menyukainya. Jadi, sebaiknya jangan memaksakan kehendak lagi," balas Marteen untuk menyindir Jasper. Karena dia dengar dari Sharon, Jasper terus memberikan susu formula meski tahu Leticia tidak suka.

Jasper mendengus kecil. Sialnya, Belcia tahu arti dengusan itu, Jasper tengah meremehkannya. Dan Belcia berusaha tidak peduli, saat ini yang paling penting adalah Leticia, dia ingin bayi itu tumbuh dengan baik.

Marteen ikut melirik dengan malas, lalu dia mendorong kursi roda ayahnya menuju Leticia untuk pamit.

"Cia ...."

Belcia mengangkat pandangannya saat Marteen menyebut nama itu, dia pikir Marteen tengah memanggilnya, tapi ternyata salah. Leticia juga punya panggilan yang sama.

"Kita pamit dulu ya, besok Om dan Kakek akan datang lagi ke sini dan membawakanmu banyak mainan. Jangan sakit lagi ya, jangan buat Mamamu sedih," sambung Marteen sambil memberi usapan kecil.

"Terima kasih ya, Lidya, Morgan, kalian sudah menjaga cucuku dengan baik, sementara aku mengurus diri sendiri saja kesulitan begini," timpal Tuan Den, karena sakit yang dideritanya, pria paruh baya itu tidak bisa beraktivitas dengan leluasa. Apalagi istri keduanya juga lebih dulu meninggalkannya, jadi dia selalu mengandalkan pelayan.

"Tidak masalah, Tuan Den, Leticia juga kan cucu kami," balas Lidya sambil tersenyum lebar. Tidak terbebani sedikit pun meski Jasper kerap menyalah artikan kebaikannya.

Di sini Jasper merasa tersisihkan dan tak dianggap apa-apa, sampai akhirnya dia memilih untuk menyingkir.

****

Setelah ada Belcia, Leticia seakan lupa siapa yang menemaninya sejak kemarin, bayi itu langsung lengket dan tak mau lepas dari pelukan Belcia, sehingga Jasper bisa bergerak bebas, makan dan beristirahat tanpa ada gangguan.

Namun, tetap saja dia belum bisa percaya sepenuhnya. Hingga dia tak berniat untuk meninggalkan rumah sakit, meski sang ayah memerintahnnya untuk pergi ke kantor.

"Aku akan tetap di sini!" kukuh Jasper.

Baru bicara seperti itu, ponselnya mendapat panggilan masuk dari Arsen. Semua orang menatapnya, dan dia buru-buru menerima panggilan tersebut sebelum sang anak terbangun karena bising.

"Ada apa kali ini?" tanya Jasper di sudut ruangan, suaranya kecil dan nyaris berbisik.

"Tuan, saya bukannya tidak mengerti posisi Anda saat ini, tapi klien penting akan datang. Perusahaan benar-benar membutuhkan Anda, jadi sebaiknya Anda datang, karena jika tidak—Anda akan kehilangan kesempatan," jelas Arsen dengan gamblang.

Jasper memijat pelipisnya dan membuang nafas kasar karena merasa situasi yang dia hadapi sangat rumit. Andai saja, andai sang istri masih ada di sisinya, semua tidak akan terjadi. Dan pemikiran seperti ini malah semakin membuatnya membenci Belcia dan Ronan.

"Baiklah, dua jam lagi aku akan tiba di kantor. Pastikan jadwalnya tidak mepet!" pungkas Jasper, akhirnya memilih untuk meninggalkan Leticia, karena perusahaan juga cukup penting untuknya.

Setelah panggilan terputus Jasper menghampiri putrinya yang kini digendong oleh Belcia, setelah minum susu Leticia langsung tertidur. Dia menatap teduh Leticia sambil mengusap rambutnya dengan lembut.

"Sayang, Papa kerja dulu ya. Leticia jangan rewel dan harus cepat sehat, supaya Papa tidak khawatir lagi," ucap Jasper dengan nada yang terdengar ramah di telinga.

Leticia hanya sedikit mengangkat kepala, dan menjatuhkannya lagi di bahu Belcia sebagai bentuk respon. Sementara Jasper dan Belcia terlihat sangat canggung, bahkan saat netra mereka bertabrakan Jasper langsung membuang muka dengan cepat.

"Aku titip Leticia sebentar, Pa, Arsen bilang ada klien penting hari ini," papar Jasper dan langsung mendapat uluran tangan dari Tuan Morgan, pria paruh baya itu mempersilahkan.

"Pergilah. Leticia akan aman, dia sudah membaik setelah Belcia datang," balas Tuan Morgan mempertegas, tapi Jasper selalu menampiknya. Akhirnya dia pergi tanpa bicara lagi, karena merasa semua orang tidak ada di pihaknya.

'Ada apa dengan semua orang?' batinnya sambil berjalan ke arah parkiran.

***

Saat tiba di rumah, Jasper langsung disambut oleh Sharon yang sepertinya sudah menunggu sejak tadi. Wanita itu menghampiri Jasper, tapi pria itu malah berjalan cepat dan membuatnya susah untuk mengimbangi langkah.

"Bagaimana keadaan Leticia, Jas, dia baik-baik saja kan? Aku belum sempat menjenguknya karena banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan, tapi ... tapi, aku sudah memberitahu Marteen dan Papa, mereka sudah datang kan ke rumah sakit?" ujar Sharon tak menyerah untuk mendekati duda anak satu itu.

Seketika langkah Jasper langsung terhenti, dan hampir membuat Sharon terjerembab ke depan. Pria itu menatap Sharon dengan mata yang berkilat.

"Kau yang memberitahu Marteen?" tanya Jasper nampak tak suka.

Sharon langsung manggut-manggut, berpikir bahwa idenya ini bagus dan akan membuat Jasper bersimpati padanya. Nyatanya dia salah.

Jasper malah menarik sudut bibirnya sinis dan bicara dengan nada ketus.

"Jangan pernah bicara sembarangan tentangku, jika kamu tidak tahu apa-apa! Apalagi ini menyangkut Leticia. Dan ingat, kalian tidak akan pernah bisa merebutnya."

Jasper sampai menunjuk-nunjuk wajah Sharon dan membuat senyum di wajah itu memudar. Detik selanjutnya Jasper melanjutkan langkah untuk masuk ke dalam kamarnya, dan Sharon langsung mengejar.

"Tunggu, Jas, jangan salah paham!" seru Sharon sambil meraih tangan Jasper, tapi Jasper langsung menangkisnya dan mempercepat laju kakinya.

"Jas, biar aku jelaskan dulu. Aku hanya bilang pada Marteen kalau keponakannya sakit. Aku tidak ...."

Brak!

Pintu ditutup dengan keras, membuat Sharon tersentak kaget dan tak bisa mengejar lagi, bahkan dia mendengar suara kunci yang diputar dari dalam.

"Dia terlihat kesal sekali pada Marteen, memangnya anak itu bicara apa sih?" gerutu Sharon sambil melipat kedua tangan di depan dada. Padahal dia sudah dandan secantik mungkin, tapi Jasper masih belum mau meliriknya.

***

Pulang dari kantor Jasper langsung pergi ke rumah sakit. Dan ternyata Belcia masih ada di sana, dia ditemani Maria, sebab Lidya dan Tuan Morgan izin pulang sebentar.

Tatapan mereka kembali bertemu, tapi kali ini Belcia yang lebih dulu memutusnya. Jasper melihat Maria yang duduk di sisi Leticia, sedangkan Belcia habis dari toilet.

"Aku akan pulang," ucap Belcia, sesuai kesepakatan dengan Lidya, dia akan pergi setelah Jasper menemui putrinya lagi.

Belcia mengambil tasnya, kebetulan Leticia sedang tidur. Dia berjalan melewati pria itu, dan tiba-tiba terdengar sebuah deheman.

"Ehem ...."

Belcia melirik tanpa menoleh.

"Semua orang ada di pihakmu sekarang dan membuatku terlihat sangat jahat pada putriku sendiri. It's oke, aku membiarkanmu berada di sisi Leticia, tapi bukan berarti aku sudah melupakan semuanya," kata Jasper dengan angkuh.

Belcia meremas buku jarinya dan menelan ludahnya yang tiba-tiba tercekat di tengah tenggorokan.

"Terserah, lagi pula aku juga datang hanya untuk Leticia, bukan untuk mengemis padamu. Kamu harus tahu, Tuan, setiap orang memiliki luka masing-masing!" balas Belcia dengan lantang, sampai membuat Maria ikut tercengang.

***

Bang, kata gua mah lu jadi Casper aja, jadi Casper 🙄

1
enur 🍀⚘
hahaha niat hati mau memancing Jasper dengan menggoda Leticia ,, tapi Leticia justru marah dan menjambak rambut Sharoon 🤣 sukuriiiin ,🤣👎 mungkin jika Leticia bisa ngomong ,, kamu mau pph q ? maka langkahi dulu m4y4t q .. 🤭😁
Alexandra Juliana
Dih si Sharon bukannya pulang ke rumahnya msh ada tinggal di rumah Jasper, dasar muka tembok ga tau diri..
Alexandra Juliana
Jas sdh seperti bodyguard dong berjalan dibelakang Bel..🤭😄
Radya Arynda
mantap leticia,,,,,manusia muka dua harus di hancurkan........jangan taku belcia💪💪💪💪💪
Maria Kibtiyah
lagian knp si sharon masih di rumah itu
Dien Elvina
Leticia aja tau klo s Sharon wanita uler yg mau merebut Daddy nya 😏anak kecil pasti tau siapa yg tulus dan yg hanya modus 😏
Naufal Affiq
menarik
Threeanie
Rasain,,anak kecil aja tau mn yg tulus & mana yg modus
Nia Apriani
Leti ❤️❤️❤️
Dian Rahmawati
seru
Dian Rahmawati
sukurin sharoon
Niͷg_Nσͷg🐼
Sukurinnn..anak kecil itu lebih peka, leticia tahu dengan sikap yang kamu tunjukkan itu Tulus atau modus. lagian yang ada dalam otak kamu, sebenarnya bukan mengajak Leticia bercanda, tapi kamu sedang menggodahh bapaknya 🤭 makanya leticia langsung melindungi bapaknya, dari terkaman singa betina 🤣

lagian kamu tuh kok kagak punya malu? kamu tuh tinggal di rumah siapa? meskipun kamu kakak dari almarhum maureen, bukankah maureen sudah tiada. terus kenapa kamu masih bertahan di rumah jasjus, dengan alasan ingin mengawasi leticia 😒 jelas2 leticia ogahh sama kamu? kok yaa masih betah bertahan di rumah iparr...memuakkan 😒
Ny Rudi Harianto
dah mulai luntur itu ego nya.....
anziyaa
keren,, luar biasa
*Septi*
dia merasa bersalah bel karena udah negatif thinking ke kamu
*Septi*
bener bangettt.. untung ada Leticia jadi penghibur Belcia
*Septi*
sabar Arsen 🤣🤣
*Septi*
salah sendiri nggak cari tau... terlalu larut dalam kebencian
Asyatun 1
lanjut
Ari Atik
ya btul....
setelah dia tau kronologi kecelakaan itu.jaspeer jdi kerasukn jin baik/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!