"Apa ini?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Ini adalah surat terakhir yang tuan besar tulis untuk anda tuan.Terdapat pesan jika anda harus pergi ke negara Indonesia untuk mencari keberadaan nyonya Amelia."
"Kamu menyuruh aku mencari keberadaan wanita itu?"tanya pria itu dengan nada sinis.
"Itu pesan terakhir tuan besar untuk anda tuan."pria itu melihat foto yang nampak sudah usang.
Pria itu langsung membaca surat itu dan baru mengetahui kebenaran yang selama ini yang disembunyikan selama bertahun-tahun dari dirinya.
Apakah dia akan melakukan itu dan mencari kebenaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sekretaris baru
Setelah Sean keluar dari kamarnya,Ia segera pergi menuju ruang kerja.Sean mulai sibuk dengan pekerjaan mengecek beberapa dokumen yang masih tertinggal di ruangan itu.
Tiba-tiba saja terdengar suara dering dari handphone miliknya.
"Ya halo."
"Apa kamu bilang,dia sedang menemui mereka?" tanya lagi Sean yang semakin yakin pasti ini kaitan dengan rencana mereka.
"Iya tuan, sepertinya pria itu sedang merencanakan sesuatu tuan." Sean pun hanya terdiam mendengar penjelasan dari Asistennya itu.
"Biarkan saja,kita lihat apa yang sedang pria itu rencanakan pada kita.Lalu bagaimana dengan mereka?" tanya Sean tentang 4 pelaku yang saat ini sudah ada di kantor polisi.
"Sepertinya satu orang ini tetap tak mengakui jika dirinya melakukan ini karena diperintahkan oleh pria itu, sepertinya dia sedang menghalang-halangi sesuatu tuan." ucap Arlan yang mencurigai pria yang bernama Rudi.
"Kamu awasi pergerakan pria itu,dan aku yakin pria itu akan merencanakan sesuatu setelah rencana pria itu gagal." Pesan Sean yang sudah waspada dengan apa yang dilakukan oleh pria itu.
"Baik tuan." jawab Arlan yang langsung memutuskan sambungan teleponnya dengan tuannya.
"Kedatanganku disini tak sia-sia juga,aku langsung menghadapi orang itu setelah sekian lama tidak bertemu dengan pria itu." gumam Sean yang harus berurusan dengan musuhnya itu.
Malam hari
Sean sudah berada di ruang meja makan menikmati makan malam yang sudah disiapkan dimeja makan.
Sean pun langsung menikmati menu malam itu.Setelah selesai makan dia segera menuju ruang kerjanya kembali mengecek email dari Carlos asistennya.
"Secepatnya aku harus menyelesaikan pekerjaanku setelah itu aku harus menyelesaikan urusanku dengan mama." gumam Sean yang dipusingkan masalah pekerjaan dengan masalah keluarganya.
"Tok...tok..."
"Masuk."
Datanglah Keysha membawa minuman kopi untuk tuannya.
"Maaf tuan ini kopinya." ucap Keysha yang langsung meletakkan kopi di sebelah kanan meja.
"Besok malam kamu tidak perlu memasak lagi,besok malam aku akan keluar." ucap Sean pada Keysha yang hanya reaksinya terdiam mendengarkan penjelasan dari Sean.
"Baik om." Seketika Sean melirik dengan tatapan tajam.
"Maaf om." Keysha menepuk mulutnya dengan tangannya.
"Berhenti memanggilku om." ucap Sean yang terlihat kesal.
"Iya tuan maaf." jawab Keysha dengan menundukkan kepala,Sean melanjutkan pekerjaannya.Keysha bergegas keluar dari ruangan itu,Keysha mengelus dadanya.
"Benar-benar mirip singa lagi ngamuk, untungnya aku masih sabar.Kalau tidak sudah habis dia." ucap Keysha yang merasa kesal sendiri dengan tingkah majikannya.
Pagi hari
Posisi Sean sudah ada dimeja makan,dia sibuk mengecek handphone miliknya sembari mengirim pesan pada seseorang.
Saat posisi Sean sudah selesai sarapan pagi,datanglah Arlan yang langsung menghampiri tuannya.
"Tuan." sapa Arlan pada tuannya.
"Sudah siap semuanya?" tanya Sean pada asistennya.
"Sudah tuan." jawab Arlan, akhirnya Sean berdiri dari tempat duduknya dan segera berangkat ke kantor bersama Arlan asisten pribadinya.
Dari balik tembok ada seseorang mengintip mereka berdua.
"Akhirnya pria itu pergi juga." batin Keysha yang sengaja mengintip dari balik tembok.Setelah Sean pergi,Keysha langsung bersih-bersih.
"Setelah ini aku bisa istirahat." batin Keysha yang sudah selesai dengan pekerjaan rumah kini tinggal dirinya duduk santai menikmati hidup lebih tenang.
Posisi Sean dan Arlan sudah sampai di kantor, mereka berdua berjalan melewati lobi yang dimana mereka langsung disambut beberapa orang di perusahaan.
Kedatangan Sean membuat orang di kantor semakin menjaga perilaku mereka,apalagi mereka tak ingin mendapatkan masalah setelah rekan kerja mereka akhirnya mendapatkan hukuman dari atasan mereka.
Bukan Karena dipecat tapi dipenjara,hal itu yang membuat takut mereka ketika sudah berurusan dengan hukum.
Posisi Sean sudah berada di tempat kerjanya,seperti biasanya di meja kerjanya sudah banyak beberapa dokumen yang harus dia periksa.
Tiba-tiba terdengar suara ketukkan dari arah ruang kerjanya."Masuk." Ternyata yang mengetuk pintu adalah Arlan dengan membawa seorang wanita.
"Tuan,saya diperintahkan tuan Aska untuk mengantarkan wanita ini pada anda tuan.Dia adalah sekretaris yang akan membantu anda tuan." ucap Arlan,Sean yang melihat hanya hanya terlihat cuek dengan wanita itu.
"Kamu ajari dia bekerja,awas saja kalau dia melakukan kesalahan." ucap Sean yang langsung mengintimidasi wanita itu.
"Baik tuan." jawab Arlan yang langsung mengajak wanita itu keluar dari ruang kerja tuannya.
Arlan pun menuntun wanita itu ditempat meja kerja."Kamu tahu kan apa tugasmu?" tanya Arlan pada wanita itu.
"Saya mengerti, dengan tugas apa yang harus saya lakukan." jawab wanita yang penuh dengan keyakinan.
"Bagus,kamu kerjakan semuanya yang ada dimeja kerjamu dan setelah itu serahkan pada tuan.Dan ingat jangan pernah membuat kesal tuan Sean, terutama pakaian yang kamu pakai juga harus sopan."Arlan mengomentari bagaimana wanita itu memakai baju super ketat dan sedikit sexy.
"Maaf,ini pakaian yang biasanya saya pakai." jawab Wanita itu yang masih membela dirinya sendirinya.
"Kamu jangan banyak alasan,kamu harus merubah tata cara pakaian yang sopan jangan terlalu terbuka didepan tuan." Pesan Arlan yang mengingat untuk berhati-hati.
"Baik." jawab wanita dengan nada sedikit kesal.
Setelah Arlan pergi meninggalkan wanita itu,wanita itu duduk ditempat kerjanya.
"Apa-apaan dia mengatur aku pakai pakaian kerja seperti itu,tapi tampan juga tuan itu.Aku harus berhasil mendekatinya dan nantinya aku menjadi kekasihnya dan dia akan menjadikan aku sebagai istrinya." gumam wanita itu yang diam-diam merencanakan hal licik.
Wanita itu langsung cepat bekerja karena dia ingin menemui tuannya,setelah selesai menyelesaikan tugasnya dia berdandan rapi tidak lupa dia merapikan bajunya yang sedikit terlihat ketat.
"Aku harus bisa menggodanya,akan aku lakukan segala cara untuk meluluhkan dia." gumam wanita itu yang membawa dokumen yang sengaja dia berikan pada tuannya.
"Tok...tok..."
"Masuk." Terdengar suara dari dalam ruangan yang dimakan posisi Sean masih sibuk mengecek hasil laporan.
"Maaf tuan,ini dokumen yang harus anda tanda tangani." ucap Wanita itu dengan nada sedikit genit.
Sean pun melirik kearah depan,yang di mana wanita itu memakai baju super ketat dengan penampilan sexy yang dia tunjukkan kearahnya.
"Siapa namamu?" tanya sean pada wanita itu.
"Nama saya Bella tuan." Mendengar tuannya bertanya siapa namanya semakin membuat dirinya percaya jika tuannya mulai terpesona dengan dirinya.
"Apa begini kamu bekerja ,memakai baju super ketat dan Sexy.Apa tujuanmu sebenarnya ada disini,bekerja atau kamu hanya ingin menggoda aku dengan cara pakaianmu itu.Ingat Bella, seharusnya kamu harus menjaga sifatmu ,dan kamu harus mengubah cara pakaianmu jika kamu masih tetap ingin bekerja perusahaan ini." ucap Sean langsung membuat wanita itulah sedikit ketakutan atas pernyataan dari tuannya itu.
