NovelToon NovelToon
My Little Girls

My Little Girls

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:16.8k
Nilai: 5
Nama Author: Encha

Kehidupan seorang gadis cantik bernama Calista Angela berubah setelah kepergian Ibunya dia tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.
Ayahnya menikah dengan Ibu dari sahabatnya, dan semenjak itu, Calista selalu hidup menderita dan sang Ayah tidak lagi menyayanginya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Mulai Nyaman

Tiga hari di rawat di Rumah Sakit keadaan Calista sudah lebih baik dan diperbolehkan pulang oleh Dokter dengan catatan tidak boleh banyak pikiran dan harus banyak istirahat.

Calista sendiri- dia sudah sangat bosan berada di rumah sakit. Walaupun Leon tidak sama sekalian meninggalkannya, selalu disana menemaninya.

"Kamu yakin udah sehat, aku minta dokter buat periksa ulang oke."

"Leon,, No.! Aku udah baik-baik aja. Plis aku bosan di rumah sakit, aku mau pulang."

Leon mengangguk dan membantu Calista turun dari bed. Zidan masuk dengan membawa kursi roda membuat Calista menatap Leon.

"Kursi rodanya Tuan."

"Leon,"

"Nurut "

"Oke fine."

Calista duduk di kursi roda dengan Leon membantu dan mendorongnya. Zidan berjalan dibelakang mereka menyusuri rumah sakit.

Beberapa pasang mata menatap kearahnya, lebih tepatnya mereka terpesona dengan ketampanan seorang Leon dan Calista bisa akui soal itu.

Calista mendongak, wajah Leon memang begitu sempurna. Pantas saja banyak yang terpesona.

Calista bangun saat sudah sampai di samping mobil, Leon segera membantunya. Leon sangat hati-hati dengan gadisnya, dia tidak ingin terjadi sesuatu dengannya lagi.

"Makasih.." Ucap Calista tersenyum.

"Sama-sama." Leon mengusap lembut rambut Calista dan berputar duduk di samping gadis kecilnya.

Zidan melaju mobil keluar.

Selamat perjalanan Calista hanya diam. Dia menatap keluar jendela membuat Leon menoleh.

"Ada yang ganggu pikiran kamu?"

Calista menoleh dan menggeleng. Dia kembali menatap keluar jendela. Namun- Leon dia yang memang peka menggenggam tangannya.

Calista diam dan menunduk, menatap tangannya yang digenggam Leon. Terasa nyaman dan dia suka keadaan ini. Dekat dengan Leon, dia merasa dihargai. Perhatian Leon membuatnya nyaman dalam dekatnya.

Tapi-

Calista menatap wajah Leon. Apa mereka bisa seperti ini- Bersama.

Calista kembali menatap keluar jendela, hingga mobil sudah berada di halaman Mension.

Lagi- Leon membantunya. Mendorong kursi roda masuk rumah hingga sampai di dalam kamarnya.

"Istirahat.." Ucap Leon menyelimuti kaki jenjang gadisnya.

"Kamu mau kemana?" Ucap Calista ragu. Dia tidak ingin Leon pergi tapi- dia juga tidak harus menahannya.

Leon tersenyum dan menatap wajah gadisnya, wajah yang sudah tidak terlalu pucat tapi tetap terlihat sangat cantik di mata Leon.

"Kenapa Hem? Kamu mau aku di sini. Temani kamu?"

"Bu- bukan itu."

"Aku ada urusan sebentar, setelah selesai aku langsung pulang."

"Janji." Ucap Calista keceplosan membuat Leon semakin gemas.

Leon mengangguk "Janji."

Calista menatap Leon yang mulai berjalan keluar, hingga tubuhnya tidak terlihat. Dia memejamkan matanya- mengingat bagaimana hidupnya sekarang. Dia seperti seorang Ratu. Di jaga dan diperlakukan begitu baik. Apa semua ini pantas dia dapatkan. Apa ini akan berlaku selamanya atau hanya seperti mimpi yang kapan saja bisa hilang saat terbangun nanti.

"Bagaimana keadaan kamu Ca."

Suara Lila, membuat Calista membuka matanya dan tersenyum.

"Aku sudah baik."

Lila terdiam, dia tau jika Calista sedang memikirkan sesuatu. Dia berjalan mendekat dan berdiri dekat.

"Apa ada yang kamu pikirkan? Mau cerita?"

Calista menggeleng. Dia tidak mungkin menceritakan semuanya.

"Yakin? mungkin aku bisa bantu?"

Calista menunduk, dia memainkan jarinya membuat Lila duduk di sisi ranjang dan menggenggam kedua tangan Calista.

"Maaf kalau kesannya aku lancang, tapi aku sudah menganggap kamu seperti adik aku sendiri Calista. Aku tau, kamu tidak sedang baik-baik saja. Aku tau kamu sedang memikirkan sesuatu."

Calista menatap Lila dan tersenyum.

"Makasih Lila,"

"Jadi.?"

"Aku bingung Lila."

"Soal.?"

Calista menghela napasnya dan menatap keluar jendela, menatap suasana luar. terik matahari yang begitu cerah.

"Aku- aku bingung dengan perasaan aku Lila. Aku nyaman saat bersama Leon, saat seperti ini. Dia baik, perhatian. Tapi aku juga takut."

"Takut kenapa Ca?"

"Aku takut ini semua hanya mimpi yang bisa kapan saja aku terbangun."

Lila mengusap bahu Calista.

"Apa kamu menyukai Tuan Leon?"

Calista langsung menoleh dan menatap Lila.

"Maksudnya."

"Kamu bilang nyaman dengan keadaan seperti ini, kamu bahkan tidak mau bangun jika ini memang seperti mimpi."

"Aku gak tau Lila. Saat bersama Leon, aku ngerasa tenang, nyaman. Leon baik sama aku. Dan sebagai seorang perempuan, siapapun pasti akan merasa seperti aku kan."

Calista menutup wajahnya. Lila tersenyum dan mengusap bahu Calista.

"Kalau aku bilang Tuan Leon juga menyukai kamu?"

Calista membuka tangannya dan menatap Lila.

"Gak mungkin Lila, secara Leon seorang pengusaha dan pasti banyak perempuan di luar yang menyukainya. Atau mungkin, Leon juga udah punya kekasih."

Lila menggeleng "Setahu aku, Tuan tidak pernah membawa perempuan ke Mension."

"Kamu serius?"

"Ya, Tuan Leon tidak menyukai orang luar. Dia hanya mau bicara dengan orang yang memang dia kenal."

"Tapi bukannya aku juga orang luar, kita bahkan baru bertemu dua kali saat aku ke mension."

"Karena kamu berbeda Ca, aku bisa lihat semua itu dari tatapan mata Tuan Leon, bagaimana Tuan memperlakukan kamu. Kamu spesial di mata Tuan Leon."

"Lila plis, jangan bikin aku semakin berharap. Aku hanya takut, aku tidak mungkin selamanya tinggal di sini. Aku gak mau terus merepotkan Leon."

"Calista, jangan pernah berpikir buruk dengan apa yang tidak akan pernah terjadi. Kamu bukannya harus banyak istirahat. Lebih baik kamu istirahat dan dokter juga bilang, jangan banyak pikiran."

Calista mengangguk dan membaringkan tubuhnya.

"Istirahat dan aku yakin setelah bangun nanti pikiran kamu udah lebih baik."

"Lila,,"

"Ya."

"Terimakasih, karena kamu udah baik dan mau jadi teman aku."

"Sama-sama Ca, aku juga berterimakasih sama kamu. Karena kamu mau anggap aku teman. Sekarang istirahat. Aku temani kamu di sini."

Calista mengangguk dan mulai memejamkan matanya.

Lila terus menatapnya dan tersenyum.

Aku sangat tau Tuan Leon mencintai kamu Ca, tapi ini bukan tempat aku untuk memberitahu ke kamu. Biar Tuan Leon yang akan memberitahu soal perasaannya, aku tau kalian sama-sama saling menyukai dan memilih rasa nyaman. Aku bisa melihat bagaimana Tuan terhadap kamu, dan kamu saat bersama Tuan.

Lila berjalan mendekat, Calista sudah terlelap dan dia membenarkan selimutnya. Dia mengusap lembut pucuk rambut Calista dan berjalan keluar. Dia membiarkan Calista untuk istirahat.

Dert,,

Ponselnya berdering. Lila segera menggeser tombol hijau saat melihat Leon yang menghubunginya.

"Halo Tuan."

"Bagaimana Calista."

"Nona baru saja tidur Tuan."

"Terus temani dia, jangan sampai dia telat makan dan minum obat "

"Baik Tuan."

"Langsung hubungi saya kalau ada sesuatu."

"Pasti Tuan."

Lila menyimpan ponselnya dan kembali berjalan turun. Dia akan mengerjakan pekerjaan lain.

Leon memang memintanya untuk mengurus gadis kecilnya, namun Lila akan melakukan pekerjaan lain disaat tidak bersama Calista.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
partini
pasang yg cocok yg satu suka lobang yg satu suka batang,,semoga kena penyakit kelamin biar mamfussss
wo te
ko skrng up nya 1 ja kak 🤔🤔
Cindy
lanjut kak
partini
busettt mau main" kamu ma Leon
Cindy
lanjut kak
partini
ihhh Kunti kepo banget,,
partini
betul kan dia punya rasa cinta,,kalau kamu diem aja bakal bikin huru hara yg tegas jadi laki jangn myek2 ,,ular punya seribu bisa yg berbaya so be smart don't be stupid,,like novel yg aku baca percaya masa teman ujungya nyesek di tinggal pergi jauh
Cindy
lanjut kak
partini
teman ?
itu kamu kalau dia mah ga cuma teman pasti ada rasa lah
kamu aja yg ga peka ,,hati" dia bisa bikin masalah kedepan nya
biasanya ceritnya seperti itu
Salsa aja
mosok iya setragis ituu sehhh pk bagas.. /Facepalm/
#cumadinovelll
terkesan lebay
Encha Imout: Thanks buat masukannya Kak 🙏
yuk aku bakal baca cerita karya kakak
total 1 replies
wo te
tadi aletha skrng Bianca bntr lgi viola 🤣🤣🤣
wo te
ko Aleta SH 🤔🤔
wo te
ruang krja x kak BKN rmh krja 🤭🤭
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!