NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.

FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?

BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Kini Baskara sudah berada didepan apotik. Disana dia mematikan mesin mobil yang ia kendarai. Dia keluar dari mobil dan masuk kedalam apotik itu. Fania hanya duduk diam didalam mobil. Fania menikmati bau harum Stella di mobil Baskara.

Fania melihat ke arah depan mobil. Disana banyak kendaraan berlalu lalang melintasi jalan. Jalan itu sangat ramai. Didalam mobil Fania mendengar suara kendaraan lain yang lewat.

Tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetok pintu jendelanya. Ada seorang pengemis disana. Fania membuka sedikit jendela mobil itu. Dan Fania merogoh saku roknya, dia mengambil sejumlah uang disana. Fania memberikan uang itu kepada pengemis itu.

Setelah pengemis itu pergi. Fania kembali menutup jendela mobil tersebut. Fania menunggu Baskara kembali itu lumayan cukup lama. Sepertinya didalam apotik itu sangat ramai makanya Baskara lama untuk kembali.

Fania kini kembali menatap depan kaca mobil itu. Fania melihat disana ada satu anak yang berdiri di pinggir jalan. Fania melihat di belakang anak itu ada sosok mencurigakan. Fania kini keluar dari mobil dan menghampiri anak itu.

Sosok yang berpenampilan mencurigakan itu pun pergi setelah Fania berada disitu. Kini Baskara sudah kembali. Disana Baskara tak melihat Fania didalam mobil. Baskara sedikit panik, tapi ia tetap mencoba untuk tenang.

Baskara menengok ke arah kanan dan kiri. Akhirnya Baskara menemukan Fania yang sedang bersama seorang anak di pinggir jalan sana. Baskara mendekat kearah Fania.

Disana Baskara menyuruh Fania untuk kembali ke mobil agar dia bisa mengobati memar itu. Tapi sebelum itu, Fania meminta Baskara untuk menemani anak itu menyebrang jalan.

Saat Baskara sudah mengantarkan, orangtuanya pun datang menjemput anak itu. Kini Baskara kembali ke Fania. Baskara dan Fania sudah berada didalam mobil kembali.

Baskara mulai mengobati memar yang ada dijidat Fania. Sesekali Fania merintih kesakitan. Setelah selssai, Baskara kembali menyalakan mesin mobilnya dan melajukannya.

Baskara akan mengantarkan calon istrinya itu untuk pulang. Sesampainya dirumah Fania, rumah itu sangatlah sepi. Sepertinya orangtua dan adek Fania masih bepergian.

Disana Baskara akan menemani calon istrinya itu. Karena dia tahu, pasti nanti Dion akan kembali jika Fania sendiri. Baskara tidak akan membiarkan Dion menyentuh calon istrinya.

Jika Baskara melihat dengan mata kepalanya sendiri. Jika ada laki-laki lain yang menyentuh Fania. Dengan terpaksa Baskara akan melenyapkan orang itu.

Rumah itu sangatlah hening. Tak ada satupun suara disana. Mereka hanya saling tatap-tatapan. Tiba-tiba saja terdengar bunyi hp dari Baskara. Ada seseorang yang meneleponnya.

percakapan dalam telepon\>

"Hallo!" ucap Baskara.

"Bos! Arabella mencoba untuk kabur! Bagaimana ini? Dan dia saat ini sudah menyuruh seseorang untuk melepaskannya disini" kata seseorang itu dari seberang sana.

"Kan sudah saya bilang! Ikat dia! Kenapa tidak diikat? Dasar tidak becus menjalankan tugas dari saya!" jawab Baskara.

"Maafkan saya, Bos! Terus apa yang harus saya lakukan sekarang?" ucap seseorang dari seberang sana.

"Tidak perlu melakukan apalun. Saya akan segera kesana. Tunggu saya! Jangan biarkan Arabella lolos bagaimana pun caranya"

Telepon berakhir....

Kini Baskara mematikan telepon itu. Dia bergegas meninggalkan Fania sendiri. Jika dia membawa Fania kerumah tua itu. Karena nantinya Fania akan terkena masalah juga.

Baskara sebenarnya sangat tidak ingin membiarkan Fania dirumah sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, keadaan memaksanya untuk meninggalkan Fania.

Sesampainya dirumah tua itu, Baskara melihat beberapa anak buahnya sedang berkelahi. Dan dia disana melihat Arabella yang sudah berdiri tepat dibelakang anak buahnya.

Baskara langsung mendekati Arabella. Dia memegang erat tangan Arabella. Arabella membelalakkan matanya ketika dia melihat ada sosok Baskara disini. Ada anak buah suruhan Arabella yang akan menendang Baskara dari belakang. Namun, Baskara mampu menghindarinya.

Ada beberapa orang yang meng keroyok Baskara. Tapi Baskara mampu menyelesaikan dan tangan Arabella masih dalam genggamannya. Setelah semuanya kalah. Kini tinggal Baskara dan Arabella saja.

Disana Arabella mencoba menggoda Baskara agar mau melepaskannya namun tak berhasil. Dan tiba-tiba, Arabella dengan nyalinya yang besar, dia mencium seorang Baskara.

Cup!!

Arabella mencium mulut Baskara dengan lembut. Satu kecupan, membuat genggaman tangan Baskara terlepas. Arabella tersenyum puas karena dia mampu mencium Baskara.

Arabella kini berlari keluar dari rumah tua itu. Baskara berlari mengejar Arabella dan pada akhirnya Arabella tertangkap juga.

"Mau kemana kamu? Jangan harap kamu bisa lolos dariku! Aku tidak akan mengampunimu!"

Dorrr!

Satu peluru mendarat di kepala Arabella. Dan itu membuat Arabella kesakitan.

"Kamu tidak akan bahagia, Raja Baskara Abimanyu! Kamu akan hancur nantinya"

Dorr!

Satu tembakan lagi mendarat di perut Arabella. Kini Arabella sudah tak bernyawa. Disana Baskara menyuruh anak buahnya untuk mengurus jasad Arabella.

˃ 𖥦 ˂

Disisi lain...

Pov Fania!

Fania saat ini masih duduk terdiam didalam rumahnya. Fania tak melakukan apapun disana. Fania kini akan masuk kedalam kamarnya. Tiba-tiba saja, ada seseorang yang membekapnya dari belakang.

"Emp-" Kini Fania sudah tak sadarkan diri. Dia sudah terbius saat bekapan tadi.

Fania digendong oleh seseorang itu, dan Fania dibawa kedalam rumahnya. Tak lama kemudian, Fania pun kini sudah sadarkan diri. Dia melihat sekelilingnya. Disana banyak kotak-kotak berserakan dan beberapa serangga yang berkeliaran.

Mulut Fania saat ini ditutup oleh kain tebal agar ia tak bisa berteriak. "EMP!!"

Keluar sosok laki-laki dari luar. Fania benar-benar tak menyangka jika dia berani melakukan ini kepadanya. Ya, laki-laki itu adalah Dion. Dion yang sudah menculik Fania. Fania mencoba untuk berbicara namun tak bisa.

"Emp... Emp.."

"Kenapa, Sayang? Kamu mau ngomong apa?" ucap Dion.

"Emp!"

"Apa, Sayang? Aku tidak dengar"

Dion melepaskan kain itu dari mulut Fania. Dan akhirnya Fania bisa berbicara kembali. Sebenarnya Fania sangat ingin memukul atau menendang Dion. Tapi tak bisa ia lakukan, karena kaki dan tangannya diikat.

"Tolong! Tolong! Tolong saya! Saya diculik" teriak Fania.

"Diam!" Dion membentak Fania.

"Lepasin! Lepasin aku!" Fania masih berteriak.

"Diam, Sayang!"

Dion kembali menutup mulut Fania dengan kain itu kembali. Kini Fania tak bisa berbicara kembali. Dion saat ini meninggalkan Fania sendiri diruangan itu.

Fania melihat gunting berada diatas meja sana. Namun ia sulit untuk mengambil nya. Fania tidak tahu harus bagaimana sekarang. Fania benar-benar pasrah.

'Apa yang bisa aku lakukan?'batin Fania.

˃ 𖥦 ˂

Disisi lain...

Pov Baskara!

Baskara telah kembali kerumah Fania. Disana sudah ada orang tua dan adek Fania. Mereka sedang asik mengobrol. Baskara masuk kedalam rumah itu, dan dia tak menemui Fania disana.

Baskara tidak tahu dimana keberadaan Fania. Baskara langsung menelepon anak buahnya untuk mencari Fania. Padahal tadi Baskara hanya meninggalkan Fania sebentar, tapi dia sudah tak berada di rumahnya.

Dan itu sangat membuat orangtua Fania panik. Karena mereka takut jika Fania diculik.

percakapan telepon\>

"Cari tahu dimana keberadaan Fania sekarang. Cari sampai dapat. Kabarin saya segera" perintah Baskara.

"Baik!" ucap seseorang itu dari seberang sana.

panggilan berakhir...

Baskara mematikan telepon itu. Kini Baskara ikut mencari dimana keberadaan Fania. Baskara tahu Fania tak pernah seperti ini. Fania jika sudah diperintahkan untuk dirumah saja pasti dia dirumah. Dan sekarang Fania hilang tak ada kabar. Apalagi Fania tak memiliki ponsel sama sekali. Baskara lupa, saat ia di pantai tadi dia akan membelikan ponsel untuk Fania. Tapi nyatanya tidak.

Baskara mencari Fania sampai ke tempat terlatang, namun tak kunjung ketemu.

"Kamu dimana sih Sayang? Siapa yang membawamu pergi? Tolong kembalilah" gumam Baskara.

Baskara kembali menelepon anak buahnya.

panggilan dalam telepon\>

"Hallo! Bagaimana dengan Fania? Apa sudah ketemu?" tanya Baskara dalam telepon.

"Belom! Saya sudah menugaskan yang lainnya untuk ikut mencari. Tapi belum ketemu juga, ini masih sangat diusahakan untuk mencarinya" jawab seseorang dari seberang sana.

"Kalau begitu carilah terus sampai ketemu"

panggilan berakhir....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!