NovelToon NovelToon
Marry Or Kill: My Husband

Marry Or Kill: My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.

Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 AKAL AKALAN FIORA

"Pokoknya aku mau Sera nurut terus ke kita"Kata Fiora menatap tajam ke arah Darian.

"Bagaimana aku tahu kalau dia sudah berani memberontak terhadap kita?"tanya Darian

"Ya kamu sebagai pacarnya tidak tegas,makanya dia mulai membangkang"

"Kalau gitu apa yaang membuat Sera mulai menjauhi kita?"tanya Darian bingung melihat Fiora yang marah.

"Ya kamu suruh lah Sera jauhin cowo itu"Fiora menunjuk ke arah panggung.

"Reindra itu?"tanya Darian bingung.

"Ya menurut kamu?"Fiora berjalan keluar dari aula.

Darian pun ikut keluar menyusul Fiora. Sera yang melihat mereka keluar tersenyum bangga karena misinya mempermalukan mereka di depan semua orang berhasil.

"Lihat mereka Rei"Sera menunjuk ke arah Darian dan Fiora yang pergi keluar.

"Kamu berhasil buat mereka malu Sera"Darian tersenyum lalu merangkul Sera.

"Tapi Darian jujur saja sebenarnya aku tidak mau mempermalukan mereka,mereka sendiri yang membuat ulah yang berencana mempermalukanku"

Penonton masih ramai di dalam aula, beberapa bahkan sibuk membicarakan betapa cocoknya Sera dan Reindra sebagai pasangan duta kampus. Sorakan mereka terus bergema, membuat Sera semakin percaya diri.

Sera menatap ke arah pintu Aula tempat dimana Fiora dan Darian tadi keluar.

"Toh mereka sendiri yang membuat masalah. Aku hanya kasih sedikit sentuhan biar semua orang bisa lihat siapa sebenarnya mereka"

"Sepertinya kamu terlalu dendam kepada mereka"kata Reindra.

"Mungkin" Sera tersenyum miring.

Mereka berdua lalu berjalan bergandengan turun dari panggung, sorotan lampu dan tatapan kagum masih mengikuti langkah mereka.Di luar aula, Darian dan Fiora berdiri di koridor yang remang. Fiora menggenggam tangannya dengan erat, wajahnya memerah karena amarah.

"Fiora tunggulah aku"teriak Darian.

"Lihat lah Darian gara gara kamu mereka mendapatkan tepuk tangan dan kita dipermalukan" Fiora hampir berteriak.

"Jangan kamu diam saja yang ada kita malah kehilangan Sera dan kita bakalan hancur"

Darian hanya terdiam menatap lantai,ia ingin berbicara tetapi entah kenapa kata kata di dalam tenggorokannya tidak bisa diutarakan. Sera dan Reindra yang keluar dari aula melihat kedua orang itu tengah bertengkar.

"Loh kalian tidak pulang?"tanya Sera lembut tetapi dalam hatinya ia muak pura pura baik dengan kedua pengkhianat ini.

"Eh..ini aku mau pulang bisakah kamu antarkanku"tanya Fiora merangkul lengan Sera.

"Kalian tidak mengucapkan selamat karena aku menang?"tanyanya menatap ke arah sahabat dan pacarnya.

"Ehh...ehh aaku hampir lupa Selamat ya Sera"kata Fiora melepas rangkulan di lengan Sera.

"Selamat ya sayangku"kata Darian tersenyum hangat.

Sera tersenyum tipis tetapi hatinya sudah dongkol dengan dia orang itu.

"Terima kasih tapi agak aneh rasanya dapat ucapan selamat dari kalian setelah tadi begitu semangat menjatuhkanku"

Fiora terdiam, matanya melirik sekilas ke arah Darian.

"Ehh..ehh bukan begitu maksudku, Sera...aku tadi takut kalau aku kalah...dan dimarahi ayahku"

Darian buru-buru menimpali, suaranya sedikit gemetar.

 "Iya, Sera. Jangan salah paham. Aku tetap bangga sama kamu kok. Tadi aku hanya membantu Fiora agar menang dan tidak dimarahi ayahnya"

Fiora mendekat ke arah Sera,dan berpura pura menangis.

"Sera..aku takut ayahku marah karena aku kalah jadi duta..kenapa kamu tidak mau mengalah denganku?"kata Fiora terisak isak.

"Bukannya setiap lomba itu sesuai kemampuan masing masing?"Sera menatap malas.

"Tapi agaknya sekali saja kamu mengalah kepada Fiora kasihan dia akan dimarahi ayahnya"Darian membela Fiora.

"Aku akan membantu kalian kalau itu hal benar,akan tetapi kalian meminta bantuan ku untuk hal yang salah makanya aku tidak mau"Jelas Sera.

Fiora terisak lebih keras, tangannya menggenggam lengan Darian kencang.

"Lihat, Darian kekasihmu tidak punya hati. Aku ini sahabatnya, tapi dia nggak peduli sama sekali denganku. Kalau nanti aku dimarahi ayahku habis-habisan, itu semua gara-gara dia semua gara gara kamu Sera!!"

Darian menatap Sera dengan tatapan menghakimi.

"Kamu bisa kan, Sea... sekali aja berkorban untuk orang lain? Kamu terlalu keras kepala. Harusnya kamu ngerti kondisi Fiora. Dia cuma butuh sedikit dukunganmu, bukan malah dibiarkan jatuh begitu saja. Dia ingin membanggakan ayahnya tetapi kamu mementingkan egomu"

Sera mengangkat dagunya, matanya tajam menatap mereka berdua.

"Dukungan? Kalian sebut itu dukungan? Yang kalian maksud dukungan adalah aku harus menurunkan diriku, merusak kerja kerasku, supaya kalian terlihat bagus. Itu bukan dukungan, itu manipulasi. Dan aku tidak mau itu"

Wajah Fiora langsung merah padam, tangisnya makin menjadi-jadi.

"Lihat, Darian dia selalu menyalahkan aku"

"Kamu selalu egois Sera"Darian menatap Sera dingin.

"Cukup kalian"Darian menatap tajam ke arah Darian.

"Jangan pernah lagi kamu bilang Sera egois. Dia sudah cukup banyak mengalah selama ini, hanya saja kalian berdua terlalu buta untuk melihatnya atau kalian sengaja"

Ia lalu menoleh ke arah Fiora.

"Dan kamu, Fiora. Kalau benar kamu dimarahi ayahmu, itu bukan salah Sera. Itu salahmu sendiri yang tidak jujur pada dirimu, yang lebih mementingkan pencitraan daripada kemampuan"

Reindra kemudian berdiri lebih dekat ke Sera, seolah ingin melindunginya.

"Aku nggak akan biarkan kalian menyudutkan dia lagi. Jadi kalau kalian masih ingin mencari kambing hitam, cari saja orang lain. Karena Sera sudah terlalu sabar menghadapi kalian"

Reindra menarik tangan Sera dan meninggalkan kedua orang itu berdiri terpaku. Setelah Sera dan Reindra menjauh.

"Kita harus ngebuat Sera sendiri dan biarkan dia merasa kalau dia butuh kita dan mencari kita"kata Fiora menghapus air matanya.

"Kamu ingat kan dulu?dia hampir nangis pas kita tinggal dia?" Fiora menatap ke arah Darian.

"Jadi kita harus ngejauhi Sera agar dia mengemis kepada kita?"tanya Darian.

"Ya,kamu ngerti kan, Darian? Kalau Sera terus dibiarkan dekat sama Reindra, dia bakal beneran ninggalin kita. Kita harus bikin dia sadar kalau satu-satunya orang yang bener-bener ada buat dia ya cuma kita"

Darian menghela napas panjang di satu sisi ia bener bener sayang sama Sera tetapi di satu sisi juga ia ingin bersama Fiora. Pemuda satu ini memang sedikit naif.

"Tapi Sera itu pacar aku, Fio. Masa aku tega ninggalin dia begitu aja?"

Fiora langsung mendengus, tangannya menepuk bahu Darian.

"Makanya kamu harus putus sama dia"

"Apa?Putus"Darian kaget.

"Iya, Justru dengan itu, dia bakal makin hancur. Kamu bayangin, Darian. Selama ini dia ngerasa kamu sandarannya, pacarnya, tempat dia pulang. Kalau kamu yang mutusin dia, Sera bakal kehilangan pegangan. Dia bakal nyari kita lagi. Dia bakal jatuh, dan di saat itu kita yang jadi penyelamatnya."Fiora tersenyum licik, matanya berkilat penuh keyakinan.

Darian menggertakkan gigi.

"Tapi aku masih sayang sama dia"

"Kamu sayang dia?kalau kamu sayang kenapa kamu mau selingkuh sama aku"Fiora meninggikan nadanya.

"Kamu harusnya nurut sama aku,lagipula Sera bakalan kembali biar kita manfaatin. Sera tu ga bakal bisa hidup sama kita"

Darian menunduk, pikirannya kacau. Ada perasaan bersalah yang menekan dadanya, tapi juga ada ketakutan kehilangan Sera untuk selamanya. Di lain sisi juga ia senang karens bisa berduaan dengan Fiora.

"Kamu mau ikutin rencanaku atau kamu mau dekat dengan Sera dan kehilangan dia"kata Fiora menatap ke arah Darian.

"Lagipula aku disini sayang denganmu"Fiora tersenyum sambil memainkan jarinya di dada bidang Darian.

1
Intan Marliah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!