NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhang Jian

The Legend Of Zhang Jian

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.

Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.

Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.

Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.

Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.

Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Basis Kultivasi

Dunia Kultivasi terbentang seperti langit tak berbatas, dan setiap Kultivator yang menapakinya harus melewati tangga-tangga yang disebut Ranah ataupun basis Kultivasi. Masing-masing Ranah memiliki tantangan tersendiri, dan hanya mereka yang memiliki tekad, bakat, dan keberuntungan yang cukup bisa mendaki hingga ke puncaknya.

Ranah Qi Meng adalah yang paling dasar. Ini adalah tahap pengumpulan Qi dari alam dan memasukkannya ke dalam tubuh. Kultivator yang berada di ranah ini masih rentan dan belum bisa menggunakan kekuatan besar, tapi sangat penting karena fondasi yang kuat akan menentukan kestabilan kultivasi di ranah-ranah berikutnya.

Setelah Qi dalam tubuh cukup stabil, seorang Kultivator akan menembus ke Ranah Pembentukan Fondasi, yang terdiri dari tingkat satu hingga tingkat sembilan. Di tahap ini tubuh dan meridian akan diperkuat secara drastis. Setiap tingkat akan menambah kekuatan tubuh, ketahanan, serta kemampuan untuk mengendalikan Qi. Inilah ranah yang menjadi batas antara murid biasa dan mereka yang dianggap telah menapaki jalan sejati Kultivator.

Setelah menyelesaikan kesembilan tingkat Fondasi, seseorang akan menembus ke Ranah Jin Dan atau Inti Emas. Di ranah ini, Kultivator membentuk sebuah inti Qi murni di dalam dantian mereka, yang menjadi pusat kekuatan. Ranah ini juga terdiri dari tingkat satu hingga sembilan. Mereka yang mencapai Jin Dan bisa menghancurkan gunung kecil dengan satu serangan dan bergerak secepat angin.

Di atas Jin Dan adalah Ranah Hua Shen, ranah transformasi spiritual. Kultivator di tahap ini kekuatannya mulai mendekati para makhluk surgawi. Qi mereka bisa meresap ke dalam jiwa dan mengubah bentuk tubuh menjadi lebih mendekati wujud spiritual. Ranah ini hanya memiliki dua tahap, tahap awal dan puncak.

Berikutnya adalah Ranah Chen Zhen, di mana Kultivator telah melewati batas manusia. Pada tahap ini, tubuh dan jiwa hampir menyatu dengan Dao, hukum tertinggi alam. Kultivator dapat menciptakan teknik yang bisa menghancurkan kota atau menghidupkan tanah mati. Seperti Hua Shen, ranah ini terdiri dari tahap awal dan puncak.

Namun, masih ada satu ranah lagi—yang berada di puncak legenda, yaitu Ranah Mahayana.

Di ranah ini, kekuatan Kultivator tidak bisa lagi diukur dengan satuan duniawi. Mereka mampu berjalan di antara bintang, mengendalikan ruang, dan berkomunikasi langsung dengan entitas surgawi. Para Mahayana dianggap setara dengan Dewa. Hanya satu dari sejuta Kultivator yang bisa menembusnya. Banyak yang berkata, mereka yang mencapai ranah ini bukan lagi manusia.

Zhang Jian memejamkan mata sejenak, membayangkan tangga langit yang terbentang di hadapannya. Dia masih di dasar, masih sangat jauh dari Zhou Fan yang sudah melangkah ke tingkat pertama dari Pembentukan Fondasi. Namun hatinya tak goyah, ia bertekad akan menyusul basis Kultivasi para murid inti.

Dia tahu, dunia Kultivasi ini bukan perlombaan, tidak kata terlambat untuk berkultivasi, jalan menuju keabadian itu sangat panjang.

“Pangeran Jian, aku mendengar rumor Chu Peng kembali berkonflik dengan faksi kuat. Dia memukuli murid senior yang ingin meminta upeti di goa batunya, sepertinya ia memang kuat padahal tidak memiliki harta Karun Kerajaan seperti Anda,” kata Wan Yunsheng yang berasal dari Klan kecil ibukota Kerajaan Naga Agung.

Dia sangat pandai berteman alias ahli dalam menjilat pada yang kuat. Setelah selesai mendapatkan gulungan tehnik dasar dari Tetua Kedua, ia tidak langsung pulang ke goa batunya. Dia berbaur dengan murid-murid baru lainnya dan mendengarkan rumor dari mereka. Rumor yang paling berkesan baginya adalah tentang Chu Peng. 

“Dia itu seorang Protagonis Utama alias utusan surgawi, bakat kita tidak bisa dibandingkan dengannya,” sahut Zhang Jian.

“Ah, Pangeran mulai lagi dengan delusinya,” keluh Zhang Fei yang juga tertarik dengan rumor tentang Chu Peng.

Zhang Fei masih bingung bagaimana cara Chu Peng menjadi sekuat itu? Padahal ia berasal dari Klan kecil yang hampir dimusnahkan oleh orang-orang misterius, secara logika seharusnya Chu Peng tidak memiliki sumberdaya untuk berkultivasi.

...***...

Satu bulan kemudian berlalu begitu cepat, Zhang Jian dan rekan-rekannya berkultivasi sangat giat. Mereka tidak pernah menyia-nyiakan waktu, Zhang Jian berhasil mencapai Ranah Pembentukan Fondasi Tingkat Lima—jauh meninggalkan rekan-rekannya yang memiliki Akar Spritual level menengah dan rendah yang baru mencapai Ranah Pembentukan Fondasi Tingkat Dua dan Satu.

Xiao Mei tidak lagi gelisah tidak mampu menyerap Qi. Kini kegiatannya hanya bermain-main di goa batu, kadang-kadang ia juga menyapu goa batu agar tidak berdebu. Zhang Jian memanjakannya layaknya adik perempuannya sendiri—sehingga murid-murid dari Klan kecil dan rakyat jelata semakin kagum pada Zhang Jian, dan menganggapnya sebagai Raja masa depan yang pantas diikuti.

“Apakah semua orang sudah berkumpul?” tanya Zhang Jian.

Jadwal penerimaan jatah bulanan Batu Spritual adalah hari ini. 

Zhang Jian mengatakan agar mereka pergi bersama, karena jika pergi sendiri-sendiri maka mereka mungkin akan dipalak oleh murid senior. Dia tidak ingin anggota faksinya terhambat berkultivasi karena kekurangan Batu Spritual.

Zhang Yilan mengatakan Zhou Fan dan murid-murid dari Klan besar lainnya sudah sepuluh hari hanya berlatih seni beladiri saja tanpa berkultivasi, sebab mereka kehabisan Batu Spritual yang saat pertama kali masuk Sekte Kunlun harus disetorkan sebagian sebagai upeti perlindungan pada Faksi Duan Xiuyuan.

Semakin tinggi basis Kultivasi Kultivator, maka semakin besar Batu Spritual yang dibutuhkan agar Kultivasi mereka meningkat. Cara tercepat lainnya adalah dengan mengkonsumsi Pil Spritual yang terbuat dari bahan-bahan herbal langka dan Batu Spritual monster level tinggi. 

Namun, untuk mendapatkan Pil Spritual membutuhkan banyak Poin Sekte, sebagai murid pemula Zhang Jian dan rekan-rekannya tidak akan sanggup membeli Pil Spritual tersebut.

“Semua orang sudah di sini, tapi apakah Xiao Mei akan ikut juga?” Lu Han takut Xiao Mei akan dihukum oleh Tetua karena ia tak kunjung juga bisa menyerap Qi, bahkan hingga kini Batu Spritual miliknya masih utuh atau tidak berkurang sedikitpun.

“Mei Mei tetap ikut, haknya harus diberikan oleh Sekte. Bagaimana jika ia tiba-tiba bisa menyerap Qi dan Telur Roh Binatang Mistisnya menetas?” sahut Zhang Jian. 

“Benar juga, junior Xiao Mei membutuhkan banyak Batu Spritual untuk meningkatkan basis Kultivasinya.” Lu Han merasa ia seharusnya tidak menanyakan hal itu, lagi pula Zhang Jian memiliki harta Karun Kerajaan sebagai pelindungnya.

“Baiklah, ayo pergi sekarang agar tidak mendapatkan antrian paling belakang. Apa kalian mau mengantri sampai sore, murid Sekte Kunlun itu ribuan,” balas Zhang Jian.

Ketika mereka keluar dari goa batu, murid-murid Puncak Matahari sudah banyak yang turun gunung termasuk rombongan Zhou Fan dan rekan-rekannya dari Klan besar.

“Akhirnya kalian keluar dari goa batu!” seru Zhang Yilan yang hendak memanggil Zhang Jian dan yang lainnya.

Zhang Jian mengangguk pelan sembari tersenyum lebar. “Seorang jenius memang beda dibandingkan murid pelengkap seperti kami,” candanya setelah memperhatikan aura Qi dari sepupunya itu.

Zhang Yilan sudah mencapai Ranah Pembentukan Fondasi Tingkat Sembilan hanya dalam satu bulan saja. Jika ia melangkah ke Ranah Jin Dan atau Inti Emas, maka ia sudah bisa mengambil misi keluar Sekte atau melakukan petualangan di dunia beladiri.

Ekspresi wajah Zhang Yilan tetap datar dengan pujian Zhang Jian padanya, karena sulit membedakan apakah pujian Zhang Jian tulus atau hanya kedok saja sebab sang pangeran terlalu sering melakukan pencitraan dan berpura-pura baik di depan orang lain, lalu mencibirnya setelah orang itu pergi.

1
sibaweh abduh
baik sekali
Sarip Hidayat
waah
Purnama Servis Kamera Demak
Bagus zhang jian on proses menuju kultivator hebat.
angin kelana
mau duel seru malah habisss,di pantengin up nya lg thorr...
angin kelana
latihan yg giat gak di bully musuh😂
angin kelana
ketahuan jg ternyata orda pelakunya...lanjut bang..
Ferry Zhou
lanjut ngab
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
update
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
lg
sangtaipan
kerenn
Buang Sengketa
Excellent
Wardi's
luarrr biasaaa
Arsyad Jabar
bantai
y@y@
licik jg😂🤣😂🤣
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Hana Aini
Selalu suka karya2 bang Regar,selalu beda alur cerita dengan yang lain,ringan,dengan bahasa yang mudah difahami..konflik tidak bertele2..semangat nulis terus,semoga sampai tamat ya bang
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!