Xi Bao seorang wanita muda dari anggota militer di abad 19, dia meninggal saat menjalankan tugas di medan perang, dan jiwanya melanglang buana sampai puluhan tahun, hingga bertemu dengan dewa keabadian.
Dan dewa keabadian memberi dua pilihan pada Xi Bao, untuk hidup kembali di raga orang lain atau jiwanya tetap melanglang buana tanpa arah.
Xi Bao yang sudah lelah akhirnya memilih untuk hidup kembali meskipun di raga orang lain.
Dan sebelum jiwanya masuk ke raga barunya, dewa keabadian memberikan gambaran seperti apa sosok raga baru yang akan ia tempatinya. Xi Bao sempat menyesal memelih hidup kembali, karna raga yang akan di tempatinya adalah milik seorang gadis muda yang sedang di butakan oleh cintanya pada lelaki yang jelas jelas tidak menyukainya, berbeda dengan dirinya yang tidak pernah perduli dengan yang namanya percintaan, karna sejak kecil Xi Bao sudah di didik untuk menjadi anggota militer, tidak ada kesempatan bagi dirinya untuk merasakan seperti apa rasanya jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Di aula hotel terdengar suara tepuk tangan yang sangat meriah, yang di tujukan untuk pasangan pria dan wanita yang baru saja mengucapkan janji suci pernikahan, dan kini mereka berdua sudah resmi menjadi pasangan suami istri yang sah. Namun para tamu undangan yang hadir di sana di penuhi tanda tanya di kepalnya, di karnakan melihat si pengantin pria yang terus berwajah datar, tidak ada seutas kebahagiaan yang terpancar dari wajah tampannya.
Tapi tidak ada satu orang pun yang hadir di acara itu berani membicarakan tentang sikap sang pengantin pria, karna mereka terlalu takut dengan pengaruh yang di miliki oleh keluarganya, jadi mereka hanya menyimpan rasa penasarannya dalam hati mereka saja.
Sedangkan di pojok ruangan seorang wanita tersenyum simpul, saat melihat pasangan pengantin baru yang menunjukkan raut wajah yang berbeda, si pengantin wanita terus tersenyum, sedangkan si pengantin pria terus berwajah datar.
Tanpa bertanya pun wanita itu sudah bisa menebak, kalau pengantin pria melanjutkan pernikahannya karan terpaksa.
" Wang Peng, Wang Peng, ternyata kamu memang lemah jika di depan Nenekmu " batin wanita itu yang tak lain adalah Xi Bao.
'' Ternyata kamu di sini ''
Xi Bao langsung menoleh, dan melihat Lu Yiran menghampirinya sembari membawa segelas sampanye di tangannya.
'' Ada apa? '' tanyanya.
'' Aku pikir kamu tidak hadir '' tukas Lu Yiran, dia juga ikut duduk di kursi kosong yang berada di samping Xi Bao.
Mereka berdua duduk dengan tenang melihat pasangan pengantin baru yang berada di depan, sembari menikmati apa yang mereka pegang, Xi Bao mengunyah mini cake sedangkan Lu Yiran meneguk sampanye.
'' Xi Bao, apa kamu tahu?, Wang Peng sempat menolak melanjutkan hubungannya dengan An An ke jenjang pernikahan '' tanya Lu Yiran sembari menggoyang goyangkan gelas kosong bekas sampanye yang di teguknya.
'' Aku tidak tahu, tapi melihat wajah masamnya saat ini, aku sudah bisa menebaknya '' sahut Xi Bao. '' Tapi aku tidak perduli '' imbuhnya.
Lu Yiran menganggukkan kepalanya setuju, untuk apa perduli dengan pernikahan sahabatnya, toh itu juga sudah menjadi pilihan Wang Peng yang ingin menikah dengan Gu An An, dan ketika sudah tahu seburuk apa Gu An An kini hanya tinggal penyesalan Wang Peng.
" Sepertinya aku memang harus merasa bersyukur, karna dulu tidak sempat mengungkapkan cintaku pada An An" batin Lu Yiran ada perasaan lega di hatinya, karna ternyata Gu An An tidak sebaik yang ia lihat selama ini.
Diam diam Lu Yiran menatap Xi Bao yang berada di sampingnya, tiba tiba dia teringat kembali dengan perlakuan buruknya pada Xi Bao beberapa tahun ini, dan itu terjadi semenjak kehadiran Gu An An di antara mereka.
'' Kak, kenapa kamu menatapku seperti itu? ''
Kesadaran Lu Yiran seketika kembali, lalu dia tersenyum menatap Xi Bao yang juga menatapnya dengan penuh tanda tanya.
'' Tidak ada '' ucap Lu Yiran dan Xi Bao menganggukkan kepalanya.
Sedangkan dari jauh Wang Peng juga diam diam memperhatikan interaksi Xi Bao dan Lu Yiran, dia merasa iri pada Lu Yiran karna tidak bisa lagi sedekat itu dengan Xi Bao.
" Tidak apa apa kamu membenciku, aku bisa menerimanya, tapi jangan cegah aku untuk menjagamu dari jarak jauh " batinnya dengan sangat yakin.
Wang Peng yang masih fokus memperhatikan Xi Bao dan Lu Yiran, dia tidak sadar jika Gu An An yang berada di sampingnya sedang menahan cemburu sekaligus kesal, karna Wang Peng sama sekali tidak mau menatap ataupun mengajaknya bicara walau hanya sepatah katapun, membuat rasa iri dan kebenciannya terhadap Xi Bao semakin bertambah besar.
Jam dua belas malam setelah acara pesta pernikahan usai, Gu An An di antar pulang oleh orang suruhan Wang Peng ke villa miliknya, sedangkan Wang Peng sendiri pergi bersama asisten Zhang entah kemana.
'' Nona, silahkan turun '' ucap sang sopir yang mengemudikan mobil yang membawa Gu An An.
Saat baru keluar dari dalam mobil, Gu An An langsung di sambut dengan pemandangan di sekeliling villa yang sangat mencekam, di karnakan banyaknya pohon besar yang berada di stiap sudut halaman villa.
'' Nona, mari '' ucap seorang pelayan wanita paruh baya dengan tersenyum, namun Gu An An malah merasa merinding melihat senyuman yang di tunjukan pelayan wanita di depannya.
Dengan perasaan tidak tenang Gu An An mengikuti langkah pelayan wanita pa yang membawanya masuk ke dalam villa, sedangkan di belakang pelayan pria menyeret koper besar miliknya.
Saat masuk ke dalam villa, perasaan Gu An An semakin tidak karuan begitu melihat desain interior villa yang terlihat seperti peninggalan jaman dahulu, di tambah lagi cahaya lampu di dalam villa tidak begitu terang, yang semakin terlihat seperti bangunan di abad sembilan belas.
'' Nona, villa ini memang terlihat seperti bangunan kuno, tapi anda tenang saja, karna tempat ini tidak seram, apa lagi villa ini di bangun sendiri oleh Tuan Muda Wang '' ucap pelayan wanita itu seakan akan bisa membaca pikiran Gu An An.
Gu An An terdiam berfikir, kenapa dia sama sekali tidak tahu kalau Wang Peng memiliki villa yang di bangun dengan nuansa horor seperti ini.
'' Apa suamiku sering tidur di sini? '' tanya Gu An An, panggilan suami yang di ucapkan oleh Gu An An, membuat pelayan wanita itu tersenyum sinis di balik cahaya temaram.
'' Tuan Muda akan tidur di sini jika dalam kondisi mendesak '' jawab si pelayan wanita.
Dahi Gu An An mengerut. '' Mendesak bagaimana maksudnya? '' tanyanya.
'' Saya minta maaf Nona, itu masalah pribadi Tuan Muda, saya tidak punya hak untuk menjelaskan detailnya ''
Gu An An menganggukkan kepalanya saja, walaupun kepalanya di penuhi dengan rasa penasaran.
'' Mari Nona, saya antar ke kamar anda ''
''Hem ''
Lalu Pelayan wanita itu membawa Gu An An ke kamarnya yang berada di lantai dua, dan saat pelayan wanita itu membuka pintu kamar dengan lebar, Gu An An langsung di sambut dengan kamar yang sangat luas, tapi sayangnya kamar itu memiliki cahaya kuning yang temaram.
'' Apa tidak ada lampu yang lebih terang lagi? '' tanya Gu An An yang terdengar sangat kesal.
'' Maaf Nona, Tuan Muda sendiri yang mengatur kamar anda, jika anda tidak puas, anda bisa mengatakannya langsung pada Tuan Muda '' timpal pelayan wanita itu.
Gu An An langsung mendengus, bagaimana dia bisa komplain pada Wang Peng, kini dirinya tidak tahu dimana keberadaan Wang Peng, bahkan nomornya saja sulit sekali di hubungi.
'' Ah sudahlah, aku akan menunggu suamiku pulang saja '' cetus Gu An An lalu melangkah masuk, dan sebelum itu dia mengambil kopernya yang di bawa oleh pelayan pria lalu menutup pintu kamarnya dengan kasar.
Brakk
Pelayan Pria dan wanita yang masih berdiri di depan pintu kamar itu hanya diam dengan tatapan datarnya.
'' Bibi, kalau benar dia istri Tuan, berarti dia adalah wanita yang di cintai oleh Tuan, tapi kenapa Tuan membawanya ke tempat ini? '' bisik pelayan pria itu penasaran.
'' Kamu benar, dia wanita yang di cintai Tuan, tapi sekarang Tuan menempatkan wanita itu di villa ini, bararti wanita itu sudah tidak berarti lagi bagi Tuan '' jawab si pelayan wanita dengan menatap pintu di depannya yang tertutup rapat.
semangat/Determined//Determined//Determined/
tidak nikmat 😂ceritamu bagus thorrr lov u lanjut😘
up
up
LAGI kk