Sephiroth Tree, Pohon kekuatan yang ditanam oleh entitas tertinggi. Sumber dari segala macam kekuatan.
Julian Marvelus, Tokoh utama yang di beri kutukan sekaligus berkah. Kutukan ditubuhnya membunuh pemilik tubuh asli dari Julian Marvelus sebelumnya hingga, tubuhnya yang kosong dirasuki oleh jiwa yang baru.
Julian Marvelus terlahir kembali, memegang Support Route dari pohon kekuatan Sephiroth Tree.
Sumber kutukan didalam tubuhnya hidup monster mengerikan yang disebut sebagai Voidbringer, bibit kekuatan milik Hollow King. Mengandung kekuatan yang besar atas bayaran yang besar.
Dengan kekuatan yang diberikan dia bertekad untuk membalaskan dendam orang-orang yang sudah membuangnya serta melaksanakan misi yang diberikan oleh Voidbringer atas bayaran kekuatan yang sudah diberikan kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fresh Wild, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23 (Latihan 1)
Pagi hari yang cerah dikota Notheim. Julian membuka jendela kamarnya sembari menguap. "Tumben sekali aku mimpi indah" Julian mengusap matanya yang berair akibat menguap.
Berdiri ditengah ruangan, ia meregangkan badannya setelah semalam ia tertidur dengan nyenyak akibat dari misi berat yang sudah ia jalankan.
"..Voin apa kau disana?" Julian memanggil Voidbringer yang berada didalam dirinya.
'Iya iya, aku disini' Suara Voidbringer muncul didalam kepalanya.
"..Aku berhasil mengurangi efek dari kemampuan Space Route" Ucap Julian menunjukkan bagaimana ia melakukannya tanpa memasukkan mananya sehingga hanya jarinya saja yang mememragakan.
'!' Voidbringer yang melihat ini terkejut bagaimana cara Julian mengakali kemampuan Space Route.
'...Aku tidak tahu bagaimana caranya tapi cara yang kau gunakan memang bisa berguna' Voidbringer mengakui Julian melakukannya.
'Tapi harus kau ingat batasan, cerobohnya penggunaan kemampuan dari Space Route akan berakibat kacaunya Mana Core mu' Voidbringer memberikan nasehat kecil kepada Julian.
"Akan ku ingat hal itu" Ucap Julian menganggukkan kepalanya. Ia lalu duduk sila diatas lantai kamarnya berencana menggunakan kemampuan Void Mana Gathering untuk mengisi lagi Mana yang sudah ia gunakan kemarin.
15 menit waktu yang cukup bagi Julian untuk mengisi Mananya. Ia lalu pergi berjalan keluar untuk mengambil sarapannya. Dilantai bawah dirinya tidak melihat Sylvia sama sekali.
"Sepertinya dia sudah pergi duluan" Ucap Julian yang cukup terkejut ternyata Sylvia juga menginap di Boar Inn dilantai 1.
Makanan datang dan disajikan. Diatas mejanya. "Selamat makan" Julian akhirnya bisa makan dengan tenang.
Makanan itu masuk kedalam perut Julian mengisi perasaan lapar. Melewati lidah sebagai indera perasa, merasakan kelembutan dan kelezatan dari makanan sarapannya.
Tidak butuh waktu lama untuk Julian menyelesaikan makanannya. "Ahh, kenyang juga" Ucap Julian bersandar pada kursi merasakan perutnya sudah kenyang.
"Setelah makan, sudah saatnya untuk mandi" Ucap Julian bangkit dari tempat duduknya dan menuju kamar mandi sebelum dirinya pergi menghampiri Renon.
...
Didalam ruangan Renon mengenakan kacamata duduk di kursinya membaca beberapa dokumen yang harus ia tandatangani. Tak lama setelahnya terdengar ketukan pintu ruangannya "Ini aku Julian" Julian kemudian berbicara dari arah depan pintu.
Renon mendengar suara Julian bahwa ia sudah datang. "Masuk" Renon mempersilahkan Julian untuk masuk kedalam ruangannya.
Mendengar hal ini Julian segera membuka pintu itu dengan tangannya dan didorong sedikit menggunakan tenaganya. Julian masuk kedalam melihat Renon sedang sibuk dengan dokumen-dokumennya.
"..Apa aku disini mengganggu mu?" Julian bertanya sebentar setelah melihat tumpukkan dokumen diatas meja Renon.
"Tidak juga" Renon menggeleng-gelengkan kepalanya sembari menyingkirkan kacamatanya dan meletakkan kacamata itu diatas kertas.
"Silahkan duduk.." Renon mempersilahkan Julian untuk duduk terlebih dahulu. Julian yang mendengar ini segera duduk dikursi yang ada didepan Renon.
"Ada perlu apa?" Tanya Renon menatap kearah Julian setelah dirinya memutuskan datang kesini.
"Aku ingin bertanya tentang beberapa hal" Julian menatap kearah Renon sembari mengusap-usap kedua tangan Julian sendiri.
"...mengenai 9 Skills of Destruction apa anda mengetahui sesuatu tentang kemampuan itu?" Julian bertanya penasaran kepada Renon.
"Tentu, 9 Skills of Destruction dibuat sebagai kemampuan tempur tambahan bagi seorang Router" Ucap Renon menjelaskan seperti seorang mentor yang mengajarkan pada muridnya.
"9 Skills of Destruction tidak mengandalkan kemampuan dari Sephiroth Tree, kemampuan ini murni dari manifestasi Mana yang direalisasikan" Renon melanjutkan menjelaskan.
"Kuat tidaknya setiap kemampuan itu tergantung seberapa mahir mereka mengendalikan Mana" Ucap Renon.
Julian mendengarkan penjelasan dari Renon dengan seksama.
"Siapa yang membuat kemampuan ini?" Timbul pertanyaan dibenak Julian yang ia utarakan kepada Renon. Jika kemampuan ini tidak berasal dari Sephiroth Tree maka ada seseorang yang sudah membuatnya.
"Raja Aslan 1" Ucap Renon menjawab pertanyaan dari Julian.
"!!!" Mendengar hal ini Julian seketika terkejut.
"Raja Aslan 1 menurunkan kemampuan ini setelah dirinya berhasil menembus batasan kekuatan manusia yaitu Stage 4" Renon memberitahukan sejarah singkat tentang 9 Skills of Destruction.
"Raja Aslan 1 hanya memberikan mentahan kemampuan dari 9 Skills of Destruction dan memberitahukan mekanisme cara kemampuan itu bekerja.." Renon menjelaskan.
"..Hingga sekarang 9 Skills of Destruction terus dikembangkan sesuai dengan user masing-masing" Renon memberitahukan bahwasanya 9 Skills of Destruction berbeda dengan kemampuan dari setiap Route pada umumnya.
"Apa anda bisa mengajarkannya kepadaku tentang 9 Skills of Destruction?" Julian yang mendengar ini tertarik untuk belajar langsung dengan Renon. Walaupun dirinya sudah bisa menggunakan yang nomor 9 yaitu Canon Ball, namun secara konsep Julian masih belum matang.
"Memang niatnya aku ingin mengajarkan kemampuan ini kepadamu.." Ucap Renon sedikit tersenyum mendengar antusias Julian.
"..Karena kemampuan ini menjadi kekuatan dari seorang Support Route untuk menyerang musuh" Ucap Renon menjelaskan bahwa 9 Skills of Destruction bisa menjadi kemampuan yang berguna untuk seseorang seperti Julian.
Mendengar Renon berniat mengajarinya seketika Julian tersenyum merasa senang. Renon kemudian bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari ruangannya "Ikuti aku" Renon menyuruh Julian untuk mengikutinya dibelakang.
Mereka berdua berjalan keluar ruangan kantor Renon. Mereka berdua berjalan menuju lantai 1 dan disana mereka bertemu dengan Rani yang sedang berjaga sembari menjaga buku.
"Master.." Rani menyapa Renon yang baru turun dari lantai atas.
"..Rani tolong jaga Tower sebentar, aku ingin keruang latihan bersama dengan Julian" Renon memerintahkan kepada Rani untuk berjaga sebentar dan mewakilkannya selagi Renon melatih Julian.
"Baik Master" Rani menganggukan kepalanya mengiyakan perintah Renon.
Renon kemudian berjalan menuju lukisan burung Phoenix yang digantung di sisi kanan ruangan di lantai 1. Renon mengarahkan tangannya menuju lukisan itu sembari mengeluarkan Mana dan memasukkannya kedalam lukisan.
Seketika salah satu lantai bergetar. Pintu rahasia berbentuk persegi menuju ruang bawah tanah terbuka. "Ayo kita masuk" Ucap Renon segera berjalan masuk kedalam pintu rahasia itu diikuti Julian dibelakangnya.
Mata Julian melihat tangga menuju ruang bawah tanah yang cukup dalam dan gelap. Renon mengayunkan tangannya kedepan dan seketika seluruh penerangan diruang bawah tanah itu menyala seakan-akan seluruh ruangan itu berjalan sesuai dengan kehendak Renon.
Lembab dan bergema, Julian mendengar kan pantulan suara dari langkah kaki mereka. Lorong yang terlihat cukup panjang dan besar. Dinding yang sudah disemen sehingga lebih kokoh dengan ukiran-ukiran yang indah, lantai lorong itu juga terbuat dari batu marmer yang kokoh. Julian melihat takjub melihat bagaimana ada lorong yang seindah itu dibawah tanah.
Mereka berdua kemudian berjalan hingga akhirnya sampai disebuah gerbang berukuran 2,5 meter berwarna hitam dengan ukiran pedang yang saling menyilang. Renon lagu-lagu mengeluarkan Mana nya kearah gerbang hitam itu dan seketika gerbang itu bereaksi dan terbuka sendiri. Decitan menggema ketika gerbang terbuka mengeluarkan hembusan angin yang cukup besar.
Mereka masuk kedalam.