NovelToon NovelToon
Dia Juga Anakku

Dia Juga Anakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duda / Janda / Hamil di luar nikah / Cerai
Popularitas:357.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yutantia 10

Pernikahan yang terjadi karena hamil duluan saat masih SMA, membuat usia pernikahan Ara dan Semeru tidak berjalan lama. Usia yang belum matang dan ego yang masih sama-sama tinggi di tambah kesalah pahaman, membuat Semeru menjatuhkan talak.
Setelah 7 tahun berpisah, Ara kembali bertemu dengan Semeru dan anaknya. Namun karena kesalah fahaman di masa lalu yang membuat ia diceraikan, Semeru tak mengizinkan Ara mengaku di depan Lala jika ia adalah ibu kandungnya. Namun hal itu tak membuat Ara putus asa, ia terus berusaha untuk dekat dengan Lala, bahkan secara terang-terangan, mengajak Semeru rujuk, meski hal itu terkesan memalukan dan mudahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU BUKAN PECUNDANG

"Meru berhenti!" Ara memukuli punggung Meru yang saat ini tengah memboncengnya. Ia benar-benar takut jika Meru sampai nekat membawanya ke klinik aborsi. "Turunin aku Meru! Aku janji gak akan minta tanggung jawab kamu. Aku menganggap ini adalah kesalahanku, aku yang akan merawat sendiri anak ini nantinya." Ia tak bisa berhenti menangis, hatinya dipenuhi ketakutan. "Meru please, aku gak mau gugurin anak ini."

Meru hanya diam awalnya, namun Ara yang terus bicara sambil memukulinya, membuat ia kehabisan kesabaran juga pada akhirnya.

"Bisa diem gak!" bentak Meru sambil menoleh sesaat.

"Enggak, aku gak akan diem sebelum kamu berhenti."

Meru tak mempedulikan ucapan Ara, terus saja menarik gas, menyalip beberapa kendaraan di depannya. Namun situasi tak berpihak padanya, di depan, traffic light menyala merah, membuat ia mau tak mau harus menghentikan motor.

Ara yang merasa ini kesempatan yang bagus untuk kebur, bersiap turun, namun lengannya dicekal Meru.

"Lepasin aku!" Ara menarik tangannya kasar.

"Aku akan tanggung jawab," ucap Meru lantang, tak peduli jika ini adalah tempat umum dan banyak orang di sekitarnya.

Ara yang sebelah kakinya sudah menginjak aspal dan bersiap turun, seketika terdiam. Terhenyak mendengar Meru berkata akan tanggung jawab.

"Kamu mau mempertahankan janin itu kan? Ok, aku akan tanggung jawab," ulang Meru. "Aku bukan pecundang." Tadi saat meninggalkan Ara sendiri di makam, pikirannya berkecamuk. Logikanya memaksanya untuk pergi saja, tak peduli pada Ara, karena masa depannya menjadi taruhan, namun hatinya terasa berat. Anak itu hasil perbuatannya dengan Ara, adilkah jika hanya Ara yang menanggung aib ini? Enggak, dia bukan pecundang. Dia tak bisa membiarkan Ara menanggung semua ini sendirian.

Ara masih terdiam, namun beberapa orang yang lokasi kendaraannya dekat dengan motor Meru, langsung menoleh mendengar ucapannya. Kata-kata yang keluar dari mulut laki-laki itu, mengundang rasa penasaran dan perhatian orang sekitar, namun Meru tak peduli karena merasa tak kenal.

"Lampu udah mau hijau, buruan duduk yang bener kalau tidak mau jatuh."

Ara akhirnya kembali memperbaiki posisi duduknya. Tak lagi menangis apalagi memukuli Meru saat motor pria itu kembali melesat cepat membelah jalanan yang lumayan padat sore ini. Motor tersebut berbelok ke sebuah perumahan elit, lalu berhenti di depan rumah besar dengan pintu gerbang tinggi yang membuat bagian depan rumah tak terlalu tampak dari luar.

Tin

Gerbang tinggi tersebut seketika dibuka setelah mendengar Meru membunyikan klakson. Ara melihat dua orang satpam menunduk sopan pada Semeru.

Jantung Ara berdebar kencang, keringat dingin membasahi tubuh melihat betapa besar dan mewah rumah di hadapannya itu. Seketika, ia merasakan kesenjangan sosial yang membuat insecure. Mungkinkah orang tua Meru mau menerimanya? Ia hanya seorang yatim piatu sekarang.

"Buruan turun!" titah Meru sambil menoleh dan melepas helm.

Ara mengangguk lalu turun dan melepas helm. "Ru, kamu yakin?" Sebuah pertanyaan bodoh dikala si laki-laki bersedia tanggung jawab.

Semere berdecak kesal. "Kamu gak mau gugurin kandungankan? Menurut kamu ada jalan lain selain jujur ke orang tuaku dan minta kita dinikahkan."

"Tapi bagaimana jika mereka tidak setuju?" Ara sering melihat orang-orang kaya di TV yang sering merendahkan orang miskin sepertinya. Orang tua Meru pasti membela anaknya, dan mereka tentu akan mengutamakan masa depan Meru dibanding dirinya apalagi kandungannya. "Aku takut mereka malah minta aku gugurin kandungan."

"Orang tua aku gak sejahat itu. Ayo!" menggenggam tangan Ara, membawanya masuk ke dalam rumah.

1
Hani Ekawati
Ayo Padud, berpikir keras lah dengan kata kata Zaky apa arti sebenarnya 😅
masa iya kamu masih belum paham 😁🤭
Hani Ekawati
Berarti kamu tidak bisa mengambil hati anakmu 😅😅😅
Hani Ekawati
Anda salah sangka Padud 🤣🤣🤣
Hani Ekawati
Sabar ya Padud, kamu masih butuh proses biar bisa kumpul bareng mereka 😁
Hani Ekawati
Huhuhuhu...😭😭😭
Peluk jauh untuk Lala 😭
Hani Ekawati
Sedih banget jadi Lala 😭😭😭
Jadi inget sama Rania, Lala dan Rania nasibnya hampir sama tidak merasakan kasih sayang seorang ibu dimasa masa tumbuh kembangnya😭 Tapi klo Lala masih bisa bertemu mamahnya karena masih ada sosok ibu hanya karena terpisah oleh keadaan tapi klo Rania udah jadi piatu dari bayi 😭
Hani Ekawati
😭😭😭😭😭😭
Hani Ekawati
Lucu tapi sedih, bayangin anak seusia Lala harus mengerti keadaan
Hani Ekawati
Owalah bocilmu ngambek Ra, bisa jadi kode keras dia ga mau punya bapak tiri. 😁😅
Uba Muhammad Al-varo
Semeru nggak ngerti juga apa yang dikatakan Zaki,hadeuh 🤦🏼‍♀️ karena kelamaan menduda jadi pikiran Semeru loading
Rina
Senyum" bacanya/Facepalm//Facepalm/
Eli sulastri
ga komen apa2 ah kasihan sama Meru dia kan udah minta maaf sama Ara
Irma Minul
luar biasa 👍
Wiwik Emy
lanjut Thor
Sugiharti Rusli
dan si Zaki lagi mengatakan sesuatu yang bikin si Meru bertanya-tanya jadinya kan😝
Sugiharti Rusli
paling tinggal si Meru yang bingung sendiri melihat putrinya ga menolak Zaki dan mau menerima hadiahnya
Sugiharti Rusli
si Lala juga bisa diajak kerjasama yah dia, ga menunjukan sedih lagi dan bahkan dah terlihat ceria ketemu om Zaki😁😁😁
Sugiharti Rusli
dia biarkan si Meru merana dulu dan menebak-nebak apa yang Ara katakan ke putri mereka biar ga ngambek lagi
Sugiharti Rusli
sepertinya Ara ga akan membiarkan si Meru geer dulu yah sekarang tuh😆😆😆
Bunda dinna
Meru .emang mudah menyimpulkan tanpa berusaha mencari fakta..nyesek kan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!