NovelToon NovelToon
Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Siapa Aku ? Fresha/ Sha Legenda Sang Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:570
Nilai: 5
Nama Author: Lingga Mn

Fresha seorang gadis lugu, kurang percaya diri yang viral mirip Sha Artis legend yang telah meninggal 20 tahun.
Setelah kacamata Fresha terlepas maka tanpa sadar Fresha jadi Sha, yang percayadiri , aura bintang dia mulai muncul.
Fresha bisa tahu masa lalu Sha Sangat Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lingga Mn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fresha Jadi Sha lagi

Fresha berjalan menyusuri koridor sekolah. Bisik-bisik mulai terdengar di sekitarnya. Beberapa murid saling berpandangan, lalu menatapnya dengan tatapan menilai. Ada yang berani terang-terangan berkomentar, meski dengan nada mengejek.

"Eh, lihat deh, itu kan yang mirip Sha?"

"Mirip dari Hongkong! Sha KW super malah!"

Tiba-tiba, seorang murid cowok berteriak, "Woi, Sha versi sedotan! Ha-ha-ha!"

Seorang cewek menimpali, 'Itu mah Sha ondel-ondel! Beda jauh!' Tawa mereka meledak, membuat Fresha semakin salah tingkah.

Ucapan-ucapan itu menghantam Fresha bagai gelombang pasang. Malu dan sakit hati bercampur jadi satu. Tanpa bisa menahan diri, ia berlari menuju kelas, lalu menelungkupkan wajahnya di meja, membiarkan air mata tumpah tanpa suara. Fiona, yang duduk di sebelahnya, segera menyentuh pundaknya dengan cemas.

"Fresha, lo kenapa"' tanyanya lembut.

Fresha mengangkat wajahnya yang basah. "Gue salah apa, sih? Gue nggak pernah ngaku mirip Sha atau jadi penggantinya," alirihnya, berusaha menahan isak tangis.

Fiona menggenggam tangannya. 'Ini semua bukan salah lo, Fre. Yang bilang lo mirip itu kan netizen. Lo nggak salah apa-apa. Udah, tenang ya? Fokus aja sama pelajaran," hiburnya.

Bel masuk berdering, menandakan pelajaran akan segera dimulai. Namun, baru beberapa menit guru menerangkan, pintu kelas terbuka. Bu Lani, guru BK, berdiri di ambang pintu.

"Fresha, bisa ikut Ibu sebentar?"panggilnya.

Dengan perasaan cemas, Fresha mengikuti Bu Lani menuju ruang BK. Sesampainya di sana, Bu Lani langsung menatapnya dengan tatapan serius.

" Fresha , kamu tahu kalau kamu viral?" tanyanya tegas.

"I... iya, Bu. Ta... tapi, saya nggak ngapa-ngapain," jawab Fresha gugup.

"Kamu tahu nggak, di luar gerbang sekolah, ada wartawan, influencer, bahkan fansbase-nya Sha datang. Mereka mau ketemu kamu, dan satpam sudah kewalahan. Katanya kamu mau mengadakan jumpa pers di sekolah, apa benar?"

"Enggak, Bu. Bukan saya yang ngadain," jawab Fresha cepat.

Tiba-tiba, seorang satpam masuk ke dalam ruangan. 'Lapor, Bu. Massa yang ingin bertemu Fresha semakin mendesak. Mereka minta agar Fresha segera keluar,' lapornya.

Bu Lani menghela napas. "Baik, Fresha akan keluar, tapi tolong tenangkan mereka dulu," Perintah Bu Lusi kepada Satpam.

''Fresha, kamu harus keluar dan temui mereka," perintah Bu Lusi dengan tegas.

'Tapi... tapi, saya takut, Bu,' kata Fresha gugup.

'Ini satu-satunya cara agar ketertiban tidak terganggu di sekolah ini,' kata Bu Lusi, kembali menegaskan.

Fresha pasrah. Ia berjalan menuju gerbang sekolah dengan langkah berat. Jantungnya berdegup kencang melihat kerumunan orang di depan sana. Namun, di tengah kepanikan, sebuah bisikan tiba-tiba terdengar di telinganya.

'Lepas kacamatamu!'

Fresha menurut. Entah bagaimana, rasa paniknya berangsur-angsur menghilang. Ia merasa berubah menjadi Sha, berjalan dengan percaya diri menuju gerbang sekolah yang masih tertutup. Para fans Sha, yang terdiri dari ibu-ibu hingga remaja, mulaia berteriak-teriak memanggil nama 'Sha'. Beberapa bahkan histeris dan pingsan. Fresha mengangkat toa dan berbicara dengan lantang.

'Sahabat Sha, tenang dulu!'

Mendengar perkataan Fresha yang lantang, kerumunan itu terdiam.

'Saya Fresha, bukan Sha. Umur saya 17 tahun, masih pelajar. Mungkin saya mirip dengan Sha, tapi saya bukan Sha. Tapi, kalau kalian ingin saya menjadi obat rindu kalian kepada Sha, saya bersedia. Hanya saja, tidak sekarang. Sekarang adalah jam sekolah. Jadi, mohon pengertiannya untuk membubarkan diri. Maaf, bukan maksud mengusir, tapi mohon dipahami.'

'Kapan kami bisa bertemu lagi?' teriak salah seorang fans.

'Saya janji hari Minggu, dua hari lagi. Tempatnya akan saya umumkan besok Sabtu, melalui teman-teman influencer dan wartawan,' jawab Fresha lantang.

'Oke, kami mengerti! Tapi, nyanyikan sedikit salah satu lagu Sha!'

'Saya coba ya...'

Tanpa sadar, Fresha hafal salah satu lagu Sha. Suaranya yang mirip dengan sang idola membuat para fans semakin histeris.

Setelah selesai menyanyi dan mengucapkan terima kasih, kerumunan itu berangsur-angsur membubarkan diri.

Fresha berjalan menghampiri Bu Lusi.

'Beres, Bu,' kata Fresha.

'Terima kasih, Sha... eh, maaf, Fresha. Kamu memang sangat mirip Sha saat ini. Ini kacamatamu,' sahut Bu Lusi sambil menyerahkan kacamata yang tadi sempat dilepas Fresha.

Fresha memakai kacamatanya. Seketika, ia kembali menjadi Fresha sepenuhnya. Namun, baru beberapa langkah ia berjalan, tiba-tiba tubuhnya limbung dan ia jatuh pingsan.

"Di sebuah rumah tua di Desa C, sebuah desa kecil yang tenang, tinggallah seorang nenek bernama Fatma, atau yang lebih akrab disapa Bunda Fatma. Ia duduk di kursi roda, air mata mengalir di pipinya saat menatap layar ponsel yang memutar video Fresha berbicara di depan gerbang sekolah.

Gia, anak dari nenek itu, duduk di meja makan, memperhatikan ibunya dengan tatapan prihatin. Ia menghampiri sang mama, berjongkok di samping kursi roda.

'Ma, dia bukan Sha. Kalau dia Sha, pasti usianya sudah sekitar 37 tahun. Dia bukan pelajar,' ucap Gia lembut.

'Wajah itu, badan itu, mata itu... sama persis seperti Sha. Mama yakin dia Sha,' kata Nenek, berusaha meyakinkan putrinya.

'Ma, dia bukan Sha,' ulang Gia lembut.

Akbar, anak pertama bunda Fatma, ikut menimpali. 'Kalau Mama ingin bertemu dengannya, besok kan kita akan ke Kota J. Tapi, hari ini kita periksa kesehatan dulu,' ujarnya dengan nada menenangkan.

'Kamu janji, besok kita ketemu Sha?' tanya bunda Fatma itu dengan nada penuh harap.

'Kalau kesehatan Mama bagus... ya sudah, sekarang Mama istirahat dulu,' kata Akbar.

Bunda Fatma pun dibawa ke kamarnya oleh Akbar. Gia kembali duduk di meja makan, meraih ponselnya, dan menghubungi seseorang.

'Halo, cari tahu semua tentang Fresha. Juga, awasi Zeshe,' perintah Gia dengan nada tegas.

"Sementara itu, Lidia, ibunda Fresha, bertemu dengan kakaknya, Profesor Zidan, di kantor sang profesor.

'Kak, apakah Fresha akan kembali menjadi Sha? Aku takut, Kak,' kata Lidia dengan wajah penuh kecemasan.

'Tapi, berdasarkan penelitian, kemungkinan Fresha menjadi Sha sangat kecil. Karena semua memori Sha telah terhapus dan digantikan dengan memori Fresha, anakmu,' kata Profesor Zidan.

'Lalu, mengapa dia bisa menyanyi sama persis seperti Sha?' tanya Lidia, bingung.

Profesor Zidan menghela napas. 'Mungkinkah ada kesalahan dalam penelitianku? Jika itu benar, kita tidak bisa mencegah Fresha untuk kembali menjadi Sha sepenuhnya,' kata Profesor Zidan dengan nada cemas."

Bersambung.

1
Johana Guarneros
❤️Karakter-karakter dalam cerita ini begitu hidup dan membuatku empati padanya.
Layla
Luar biasa!
Gái đảm
Terima kasih Thor, karena ceritamu aku jadi bisa mimpi indah malam ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!