NovelToon NovelToon
Amore

Amore

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: ENMom

Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.

Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.

Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 2

" hussh, Lila ngga boleh begitu, ngga sopan "

" kenapa?"

"karena kita ngga kenal dia"

"Lila kenal kok, nama nya kak Sarah"

Lila terus menjawab ucapan Lila, membuat pusing kepala Alan.

" iya tapi kan Lila dengar sendiri kalau kak Sarah itu mau menikah "

" hufft, Lila mau punya bunda seperti teman-teman disekolah"

Alan terdiam, ia tidak bisa menjawab ucapan Lila, karena selama ini ia tidak ada niat untuk mencari pendamping baru. Karena ia menyadari keterbatasan fisik nya saat ini, ia tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengenal seorang wanita lagi . Terlebih lagi status nya adalah seorang Duda yang memiliki 1 orang anak. Ia berfikir tidak ada seorang wanita yang mau mengorbankan dirinya untuk masuk kedalam bagian hidupnya.

Alan adalah pria yang sangat mapan, selain memiliki penginapan di desa. Ia adalah pewaris tunggal dari pemilik perusahaan kontraktor di kota. Saat ini Orang tua nya mengingin kan Alan meneruskan perusahaan tersebut, namun sayang Alan menolaknya. Terlebih lagi semenjak kecelakaan tersebut, ia selalu menarik diri dari keramaian. Ia tidak suka menjadi perbincangan orang lain karena kekurangan nya tersebut.

***********

Sarah telah membereskan barang nya, ia merebahkan badan nya dikasur karena ia cukup lelah hari ini.

*kring*

"gimana sudah dapat lokasi yang bagus?"

"aku baru sampai, jadi aku belum sempat mencari nya"

"jangan lama-lama, waktu ku ngga banyak"

" ya sudah kalau begitu kamu saja yang cari sendiri lokasi nya!"

"yang liburan kan dirimu, aku sibuk jadi tidak bisa mencari nya sendiri "

"kenapa ngga minta fotografer mu aja yang cari itu lokasi, yang mau nikah kamu, kenapa jadi aku yang repot, aku itu mau healing kesini, malah kamu kasih kerjaan ke aku!"

" ya maaf, aku kan minta tolong sama kamu, karena aku mau lokasi yang beda aja dari yang lain nya"

" kalau kamu mau minta tolong, jangan desak aku. Aku ngga bisa diburu-buru seperti itu!"

Sarah menutup telpon nya dengan kesal. Kedatangan nya kesini adalah ingin menjernihkan pikiran nya, namun sepupu nya meminta tolong diri nya untuk mencari lokasi untuk photo pre wedding nya.

Sarah memiliki hobi traveling dan memotret alam, ia tidak pernah meninggalkan kamera nya jika ia pergi ke suatu tempat yang ia kunjungi. Oleh sebab itu sepupu nya meminta tolong pada nya.

Sarah sendiri adalah seorang arsitek. Ia memiliki perusahaan kecil dibidang jasa tersebut. Walaupun perusahaan nya kecil, Sarah terkenal dikalangan arsitek-arsitek yang sudah memiliki nama besar, karena karyanya yang unik dan detail. Beberapa perusahaan besar pun banyak yang ingin merekrutnya, namun ia menolak nya, ia tidak ingin terikat kontrak dengan perusahaan - perusahaan tersebut. Ia tidak ingin dibatasi karya nya, karena ia sendiri mendesain suatu rumah hasil dari mood nya dan tidak bisa dipaksakan.

*********

*brakk*

Suara keras itu membangunkan Sarah dari tidur nya. Ia melihat jam sudah hampir sore.

"astaga, aku ketiduran, aku kan mau melihat sunset di perkebunan"

Ia pun bergegas mandi dan bersiap-siap. Ia juga mempersiapkan kamera nya. Sarah keluar dari kamar. Ia mendengar suara orang menangis. ia mencari suara tersebut dan ia mendapati Lila terjatuh dari sepeda.

Sarah bergegas menolong anak tersebut.

" sini Kaka bantu " Sarah membantu Lila berdiri, ia melihat luka di lutut nya.

" kamu bisa jalan ngga?"

Lila menggelengkan kepala nya. Sarah pun menggendong nya di belakang. Sarah melihat sepeda ukuran yang lebih besar dari badan Lila.

" kamu kenapa naik sepeda besar ini? ini bahaya!"

"aku mau belajar sepeda, biar bisa pulang dan pergi ke sekolah sendiri, Aku ngga mau ayah menjemputku, teman-teman di sekolah bilang pada ku, ayahku buta tidak bisa apa-apa, aku kasihan pada ayah"

"jahat sekali anak-anak itu! Tapi ibu nya kemana?kenapa tidak ibu nya saja yang mengantar nya sekolah, kenapa harus ayahnya??" Sarah merasa kesal sekaligus penasaran mendengar cerita Lila.

Sarah tau, ayah Lila tidak mungkin mengajari Lila menggunakan sepeda karena keterbatasan nya. Tapi ia penasaran dengan ibu nya. dimana dia?? Kenapa ia tidak membantu suaminya untuk mengurus Lila.

"cckkk, Lila harus bersyukur masih memiliki ayah, karena Kaka sudah tidak memiliki ayah dari kecil"

"ayah kakak kemana?"

"dia sudah di syurga"

"berarti sama dong dengan bunda Lila, kata ayah, bunda Lila sudah di syurga bersama Tuhan"

*deg*

Seketika hati Sarah menjadi sedih mendengar ucapan Lila. Ternyata ini lah alasan kenapa ayah Lila yang selalu menemani nya kemana pun ia pergi.

Ia tau rasanya jadi Lila yang tidak memiliki orang tua yang utuh, dan Sarah masih merasa beruntung dari Lila, karena ibu nya sehat dan tidak memiliki keterbatasan fisik seperti ayah nya Lila.

"apa ayahmu ada di rumah?"

Lila mengangguk

Sarah mengantarkan Lila sampai rumah dengan menggendongnya di belakang.

Sesampai dirumah Lila, Sarah pun mengetuk pintu rumah milik Lila. Alan pun membuka nya, ia kembali mencium aroma parfum milik Sarah.

"ada yang bisa saya bantu?" tanya Alan pada Sarah

"ayah, maaf Lila tadi jatuh"

Mendengar putri nya menangis, Alan pun panik, tangan nya mencari badan Lila, namun sayang nya tangan nya menyentuh wajah Sarah. Alan menarik dengan segera tangan nya dari wajah Sarah.

" ma maaf mba " Alan terbata, ia merasa tidak enak hati pada Sarah.

" lutut nya luka, ia tidak bisa berjalan jadi saya menggendong nya"

Sarah pun masuk ke dalam rumah tanpa permisi. Ia meletakkan Lila di sebuah sofa yang berada di ruang tamu.

" kamu dari mana? Kenapa bisa jatuh?"

" maaf, tadi Lila bawa sepeda ayah yang digudang, Lila mau belajar naik sepeda tapi kaki Lila tidak sampai dan terjatuh"

" ayah kan sudah bilang, jangan naik sepeda itu, itu sudah rusak!" Alan sedikit memarahi Lila.

"bapak punya obat luka dan plester?" Sarah mencoba mengalihkan amarah Alan, karena ia merasa kasihan pada Lila.

"biar saya saja yang mengobati nya nanti" ucap Alan

" bapak tinggal bilang dimana letak obat nya, nanti saya yang akan ambil sendiri " ucap Sarah tidak peduli ucapan Alan.

"di ruang makan, di dekat pintu dapur ada kotak obat" jawab Lila

Sarah pun mengambil obat tersebut, ia menyusuri tiap ruangan rumah itu kecuali kamar "layout yang kacau" Sarah menggelengkan kepala nya. Untuk rumah yang ditempati oleh seorang difable seperti Alan, rumah tersebut terlihat kacau.

Sarah kembali ke ruang tamu, untuk mengobati luka Lila.

" Tara! Bim salabim besok sembuh fuuhh" Sarah bercanda dengan Lila.

Lila pun tertawa dan senang melihat Sarah.

"besok pulang sekolah ke penginapan ya, Kaka punya surprise buat kamu" Sarah mencolek hidung Lila.

" terimakasih sudah mengobati Lila" Alan mengucapkan terimakasih pada Sarah

" bapak jangan suka galak sama Lila, nanti Lila saya culik kalau bapak galak-galak sama dia!" ucap Sarah pada Alan

Alan tersenyum tipis sembari menggarukkan kepala nya yang tidak gatal saat mendengar ucapan Sarah.

" ya sudah kalau begitu, Kak Sarah balik dulu. Jangan lupa besok " ucap Sarah sembari mengedipkan mata nya pada Lila.

Lila pun mengangguk senang.

"sekali lagi terimakasih, maaf sudah merepotkan"

"not at all"

Sarah pun pergi dari rumah Alan, dan melihat langit sudah gelap

"gagal deh hari ini dapat Photo cantik"

Sarah tidak jadi mengambil photo karena hari sudah gelap. Ia pun memutuskan untuk pergi ke cafe yang letaknya ada di dalam penginapan tersebut.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!