NovelToon NovelToon
Transmigrasi: Menjadi Istri Tentara Di Tahun 80-an

Transmigrasi: Menjadi Istri Tentara Di Tahun 80-an

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:58.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rs_31

Olivia adalah seorang Desainer terkenal di abad ke-21, saat acara penghargaan dirinya dia tidak sengaja mengalami insiden kecelakaan di tempat acara sampai akhirnya dirinya meninggal dunia. Namun, bukannya dia pergi ke alam baka arwahnya justru terlempar ke zaman di era 80-an, memasuki tubuh istri seorang tentara yang Antagonis. Di komplek militer dia sering membuat onar sampai membuat banyak orang yang tidak menyukai dirinya. Lantas bagaimana jika Olivia masuk kedalam tubuh wanita tersebut, apakah Olivia akan bertahan? atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

gara-gara salah paham

"Dokter jadi bagaimana keadaan nya sekarang?" tanya jendral Rakha suaranya sedikit menegang.

Dokter Dewi langsung terdiam mengingat kembali pasien yang baru saja dia periksa. Lalu menghela nafas panjang sebelum menatap Jendral Rakha." Jendral saya berharap anda bisa menjaga istri anda dengan baik, dia saat ini kekurangan vitamin dan gizi. Apalagi dia saat ini sedang hamil muda," kata Dokter Dewi kepada Jendral Rakha.

Rakha menegakan tubuhnya menatap Dokter Dewi. "Apa? hamil Muda bagaimana bisa dokter?" tanya jendral Rakha tidak percaya.

Dokter Dewi yang mendengar perkataan Jendral Rakha memutar bola matanya dengan malas. " Ya jelas bisa jendral.Dia kan istri anda. Tentu saja yang menyentuhnya juga anda."

Arka yang mendengar ucapan Dokter Dewi merasa salah tingkah daun telinganya memerah sampai ke belakang.Wajahnya sudah merah padam bagaikan tomat busuk. Sungguh Arka begitu sangat malu saat ini, ini pertama kalinya Arka terjebak di antara dua orang dewasa yang sedang membicarakan hal-hal yang sangat intim.

"Tapi dia bukan istri saya Dokter," potong Rakha sambil meraup wajahnya dengan kasar seperti seseorang yang sedang menahan pusing.

Rakha menelan ludahnya dia tidak ingin membahas lebih jauh. Sejak kepergian Putri Ayu, aia menutup pintu rapat- rapat hatinya dari perempuan. Bahkan tatapannya saja sulit dia berikan kepada orang lain kecuali Putri Ayu.

Dokter Dewi dan Arka sontak menatap Rakha bersamaan.

Sekarang justru Dokter Dewi dan Arka yang terkejut saat mendengar pengakuan Jendral Rakha." Jendral jangan bercanda, kalai bukan istri anda, lalu siapa dia?" tanya Dokter Dewi dengan tatapan penuh selidik.

"Tentu saja dia adalah Istri teman saya, kebetulan saat ini dia sedang dinas keluar kota," jawab sang Jendral. Menjelaskan siapa perempuan itu.

Dokter Dewi berdecak kesal."Ck, kenapa tidak bilang dari tadi Jendral? saya kira perempuan itu benar-benar istri Anda," timpal Dokter Dewi menatap Jendral Rakha dengan tatapan malasnya.

Jendral Rakha mendelik, menatap dokter Dewi dengan kesal.

"Lah, dokter juga nggak nanya dulu. kenapa jadi saya yang salah," kata Jendral Rakha tidak mau kalah.

" Sudahlah lebih baik cepat kamu masuk dan jaga perempuan itu di dalam." Dokter Dewi memangkas pembicaraan dengan Jendral Rakha. Setelah itu dia berjalan pergi meninggalkan Jendral Rakha dengan Arka.

"Hmm,"

Namun,sebelum benar-benar pergi ia berhenti. Tatapannya berpindah dari Arka ke Rakha. Hatinya merasa ada yang mengganjal seolah mereka berdua itu ada sesuatu yang lebih dari sekedar kenalan.

" Emm, Jendral ngomong-ngomong istri anda yang dulu mana saya tidak pernah melihat istrimu lagi sejak melahirkan?" tanya Dokter Dewi.

Setelah melahirkan Arka waktu itu Putri Ayu tidak pernah membawa Arka ke rumah sakit kita meskipun hanya untuk pemeriksaan sang bayi.

Jendral Rakha terdiam sebelum menjawab ucapan Dokter Dewi." Dia sudah pergi dokter," jawab Jendral Rakha menundukan pandangannya.

Dokter Dewi menutup mulutnya tidak percaya." Astaga, saya turut berduka cita. Maaf saya tidak tahu kalau—"

" Sembarangan," kata Rakha dengan kesal.Dokter saya bilang istri saya sudah pergi bukan meninggal kenapa dokter mendoakan istri saya meninggal," timpal jendral Rakha sembari mendengus kesal.

" Dokter Dewi tersipu kikuk." Eh saya kira dia sudah meninggal, maafkan saya Jendral saya tidak tahu, kalau begitu saya permisi."

"Iya."

Setelah kepergian Dokter Dewi Arka segera masuk kedalam diikuti oleh Jendral Rakha.Dia menatap wanita itu dengan lekat." Syukurlah Bibi dan kandungannya baik-baik saja," gumam Arka dengan pelan sembari menatap ke arah wajah pucat perempuan itu.

Sedangkan Jendral Rakha dari belakang memperhatikannya diam-diam tanpa berkedip. Ada ketenangan aneh setiap kali memandang wajah pemuda itu. Arak itu terlalu mirip dengannya. Saat Arka menoleh, Rakha terpaku pada matanya yang bulat itu mengingatkan kepada seseorang.

" Putri Ayu, Apa jangan- jangan dia..."

Untuk memastikannya, Jendral Rakha mendekat dan menepuk pundak Arka dengan pelan.

"Nak siapa nama kamu?" tanya Pria matang itu yang tak lain adalah Jendral Rakha.

"Arka, Jendral," jawabnya sopan. Arka menatap Jendral Rakha yang saat ini sedang menatapnya dengan dalam.

Jendral Rakha terdiam merasa ada ikatan batin antara Jendral Rakha dengan Arka. Dia terdiam bukan karena nama itu, tetapi karena tatapannya yang begitu mirip dengan miliknya sendiri.

" Arka, wajahmu familiar sekali. Seperti seseorang yang sangat berarti dalam hidupku."

Arka terdiam mengamati setiap inci raut wajah Jendral Rakha yang begitu sangat mirip dengannya bak pinang di belah dua.

"Apakah mungkin dia ayahku? tapi margaku Pratama," gumam Arka dalam hati.

"Arka, apa tujuanmu ke ibu kota?" tanya Jendral Rakha.

Arka menatap Jendral Rakha dengan tatapan rumit. Dia akhirnya mengeluarkan suaranya hanya untuk mengisi kecanggungan. Memberitahukan tujuan dia datang ke ibukota.

"Tentu saja Arka sedang mencari markas militer, Jendral" jawab Arka.

Rakha langsung waspada."Markas militer? Untuk apa? jangan macam-macam Arka."

Arka tersenyum tipis. "Saya datang kemari untuk mengikuti pelatihan yang direkomendasikan dari kampung Arka," jawab Arka kepada Jendral Rakha.

"Owh jadi kamu ikut pelatihan juga, keren juga kamu Arka bisa lolos seleksi masuk kedalam markas militer, " kata Jendral Rakha mengangukan kepala pelan ada rasa bangga dalam dirinya yang menyelinap masuk kedalam hatinya.

"Terima kasih, Jendral."

"Kalau begitu kamu ikut Aku ke markas lalu setelah itu kamu bisa istirahat di sana."

"Baik, Jendral." kata Arka menatap wajah Jendral. Dalan hatinya ada pertanyaan lain yang jauh lebih besar darinya.

"Jika benar dia bukan ayahku, kenapa wajah kami mirip seperti pinang di belah dua?"

Banyak pertanyaan yang bersarang di kepala Arka. Dia bertanya-tanya tanya tentang Jendral Rakha? Tidak mungkin ada sesuatu yang kebetulan seperti ini. Arka juga mengingat ucapan mamanya kalau ayahnya adalah seorang tentara, Jendral muda yang begitu bersinar. Tapi, apakah mungkin dia Jendral Rakha.

Entah kenapa bersama dengan Jendral Rakha, Arka merasa begitu tenang, terlindungi dan juga aman. Ada rasa tersendiri yang sulit dia jelaskan kepada orang lain termasuk Jendral Rakha. Dia juga yakin bahwa Jendral Rakha telah menyadari sesuatu di antara kami berdua.

" Jendral Rakha sebenarnya kamu siapa? Apakah kamu ayahku yang hilang? Atau ini semua hanya kebetulan saja?"

Sama seperti Arka Jendral Rakha juga memikirkan hal yang sama. Dia bertanya-tanya dalam hatinya. Kenapa Arka sangat mirip dengannya? Bukan hanya mirip tapi sembilan puluh persen seperti Jendral Rakha waktu usianya muda seperti Arka. Dia adalah jiplakan wajah Jendral Rakha semasa masih muda. Namun, yang berbeda darinya adalah matanya yang terlihat seperti seseorang yang sangat dia rindukan.

" Ayu, apa mungkin Arka itu anakku?"

Rakha melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan itu. Namun, sebelum itu Rakha menoleh ke arah Arka." Arka tunggu sebentar saya ke toilet dulu," kata Jendral Rakha kepada Arka.

Arka mengagukan kepala." Iya Jendral."

Rakha masuk ke toilet kecil mengunci pintunya dari dalam. Dia, mengambil dompet usang di belakang celananya, Dia membuka dompet itu dengan perlahan di dalamnya terselip foto usang dirinya beraama dengan Putri Ayu.

Rakha menatap foto usang itu dengan seksama memperlihatkan dirinya yang sedang tersenyum bersama istrinya Putri Ayu.

Deg

" Dia sangat mirip sekali denganku waktu muda, aku harus selidiki apakah Arka benar anakku?"

1
Lala Kusumah
penasaran 🤔🤔🤔
kalea rizuky
bukannya udah cerai berarti mantan suami mkali
kalea rizuky
g cinta tp bisa hamil munafik ama bodoh sama aja rakha plin plan amat pengecut
kalea rizuky
mending cerai aja ayu
Sholihah Sari
menarik jalan ceritanya
Lala Kusumah
bahagianya 😍😍😍
Lala Kusumah
uuuuhhh so sweet nya Arka n Cantika 😍😍😍
Dewiendahsetiowati
calon mantumu bu Anggun
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Alana kalista
untuk lah
Lala Kusumah
syukurlah
Alana kalista
fix 100% pasti hamil
Tinta_Hitam
Semoga saja Ayu hamil😍
Lala Kusumah
pasti hamil ya Ayu, semoga 🙏🙏👍👍
Lala Kusumah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Lala Kusumah
ngidam ayu sangat extreme 😂😂😂👍👍🤭🤭🫣🫣
Ita Xiaomi
Semangat Arka. Jaga diri baik-baik.
Ita Xiaomi
Penuhi janjimu jgn ada drama spt ayahmu.
Ita Xiaomi
Jd kangen mama😢
Ita Xiaomi
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!