Di era teknologi yang melesat bak roket, manusia telah menciptakan keajaiban: sistem cerdas yang beroperasi seperti teman setia. Namun, Arcy, seorang otaku siswa SMA kelas akhir, merasa itu belum cukup. Di puncak gedung sekolah, di bawah langit senja yang memesona, ia membayangkan sistem yang jauh lebih hebat—sistem yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kekuatan energi spiritual, sebuah sistem cheat yang mampu merajut takdirnya sendiri. Mimpi itu, terinspirasi oleh komik-komik isekai kesukaannya, membawanya ke petualangan yang tak terduga, sebuah perjalanan untuk mewujudkan sistem impiannya dan merajut takdir dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evolved 2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sistem Impian
Di era teknologi modern ini, manusia telah mencapai tingkat kemajuan yang luar biasa.
Para ilmuwan, dengan keahlian dan pengetahuan mendalam mereka, telah menciptakan sistem cerdas yang membantu dan mempermudah berbagai aspek kehidupan.
Sistem cerdas, yang dirancang untuk beroperasi layaknya teman, menyediakan informasi, pengetahuan, bimbingan, dan hiburan.
Kehadiran asisten digital ini bagaikan mata tambahan yang selalu siap membantu kapan pun dibutuhkan.
Namun, seiring perkembangan pengetahuan, minat masyarakat bergeser ke arah pengembangan sistem pribadi yang tak terbatas dan sangat rahasia.
Berbeda dengan sistem cerdas umum yang tersedia untuk publik, sistem pribadi ini dikembangkan secara mandiri dan dikendalikan oleh pemiliknya, memungkinkan tingkat personalisasi dan kontrol yang jauh lebih tinggi.
Ini bisa mencakup berbagai fungsi, mulai dari pengelolaan informasi pribadi hingga kontrol perangkat canggih. Kerahasiaannya memastikan hanya pemilik yang memiliki akses penuh dan kendali atas sistem tersebut.
Kini, berbagai alat pembuat dan pembaruan sistem telah tersedia secara global, memungkinkan siapapun untuk mewujudkan sistem impian mereka.
Beberapa orang telah berhasil mengembangkan sistem yang mampu mengendalikan robot-robot canggih yang bisa bertransformasi dan berperilaku layaknya manusia.
Di tengah kemajuan teknologi yang pesat ini, Arcy, seorang anak lelaki berkaca mata, dan berparas tampan, merasa belum puas.
Di atap gedung sekolah, Arcy berdiri menikmati pemandangan kota sembari merasakan sejuknya angin yang berhembus.
Arcy, seorang otaku siswa kelas akhir SMA yang sukanya menyendiri, memiliki hobi membaca komik-komik asia, terutama yang bertemakan isekai atau dunia lain.
Ia begitu menggemari genre tersebut sehingga sering membayangkan dirinya sebagai tokoh utama dengan sistem cheat yang super canggih, seperti yang sering ia lihat di anime dan komik asia.
Ia menginginkan sistem yang tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga mampu memanfaatkan kekuatan energi spiritual.
Suatu hari, Arcy menyebut nama sistem, dan seketika jendela sistem berwarna biru muda muncul di depannya, menampilkan efek visual gelombang lembut.
Terdengar suara perempuan dari perangkat kecil di telinganya, menyapa, "Master, saya META, siap melayani segala perintah Master."
Arcy terdiam sejenak. Dia kemudian dengan iseng meminta pada sistem, “Berikan saya atribut sihir api, es, angin, air, petir, dan… cahaya, dan juga kegelapan.”
Arcy mencoba, meminta META untuk memberinya atribut sihir, seperti yang sering ia lihat di anime dan komik-komik asia.
“Mohon maaf, Master. Saat ini saya belum mampu menyediakan atribut sihir seperti api, es, angin, air, petir, cahaya, dan kegelapan. Peningkatan sistem, diperlukan atribut tambahan untuk mengaktifkan kemampuan tersebut.”
"Huu... payah," ejek Arcy kecewa.
META merespon, "Maaf, Master. Saya META, belum mampu memenuhi permintaan Master sepenuhnya.”
Namun tiba-tiba, sesaat panel sistem mengalami masalah, dan kembali normal. Sistem kemudian bersuara, “Namun, saya dapat memberikan informasi lengkap mengenai sihir dan metode pencariannya."
Arcy sedikit terkejut melihat gangguan pada sistemnya.
“... metode pencarian?”
Arcy penasaran, bertanya tentang metode pencarian tersebut. META kemudian menampilkan peta digital yang menunjukkan lokasi.
Arcy, terheran-heran, bergumam, "Toko Merajut Takdir Dunia? Puffttt..." Arcy terkekeh, merasa nama itu terlalu berlebihan untuk sebuah toko. Namun, ia terdiam saat melihat waktu buka tokoh tersebut.
"Buka hari Rabu dan Jumat, jam 03.00 malam?!"
Baru kali ini ia tahu ada toko yang buka jam 3 malam. Karena penasaran, terbesitlah niat untuk mengunjungi toko tersebut.
Sesak napas tiba-tiba menyerangnya, ia menarik napas panjang. Gangguan pernapasan ini sudah sering dialaminya. Sejak kecil, Arcy memang menderita penyakit paru-paru.
Arcy menuruni tangga, dia tak sengaja mendengar suara tawa perempuan dibawah tangga.
Ia melihat beberapa anak perempuan dan anak laki-laki sedang membuli siswi lain.
Salah satu anak perempuan tertawa, sambil merekam, “Mukanya kayak badut!”
“Wkwkwk… Jangan lupa di-share ke semua orang!
Sementara korban, merasa sedih dan tertekan.
Arcy berjalan mendekati mereka, tubuh atletisnya menunjukkan bentuk yang ideal untuk seorang pria, dengan tubuh seperti itu membuatnya sedikit percaya diri.
Pembulian disekolah ini memang kerap terjadi, dan pemandangan seperti ini bukan hal baru baginya.
Anak-anak itu memandanginya, anak lelaki menatapnya sinis, sementara anak perempuan tersenyum melihatnya.
Arcy bersikap dingin melewati mereka, ia sedikit melirik anak perempuan yang dibuli, tampak ia menunduk takut dengan rambut yang kusut, seperti habis dijambak. Dia terus melewati mereka seakan tak mempedulikan anak perempuan itu.
Saat kakinya hendak menyentuh lantai, terdengar suara rintih gadis itu.
Salah satu anak perempuan memukulnya lagi dan lagi disertai tangisan pilu si korban.
Anak perempuan dan teman-temannya begitu menikmatinya, mereka tertawa dan mengejeknya.
Namun saat tangannya hendak memukulnya lagi, tangannya tiba-tiba di hentikan oleh seseorang, anak perempuan itu tampak terkejut dan bingung melihatnya.
Arcy menatapnya tajam sambil mencengkeram erat tangan anak perempuan itu. Ia tidak bisa lagi menahan diri, dan hanya diam saja melihat orang lain ditindas.
“Hei, apa yang kau lakukan?” tanya anak perempuan itu.
“Cukup! Berhenti menyakitinya!”
Anak perempuan itu meringis kesakitan, merasakan sakit pada tangannya yang digenggam kuat.
"Aduh sakit!" rintihnya.
Seorang anak lelaki yang tampak paling bajingan diantara mereka lalu mendekatinya dan menonjoknya.
Kaca mata Arcy jatuh dan pecah, tapi dia berusaha menyeimbangkan tubuhnya, wajahnya terasa sakit, dan sudut bibirnya berdarah.
"Lo pikir lo siapa? Sok keren banget!” bentak anak lelaki itu.
Rambut Arcy kemudian dijambak, dan hendak di tampar oleh anak lelaki itu, tapi Arcy seketika menahan tangannya, dia kemudian membalas dengan memukul keras ke perut anak lelaki itu hingga anak lelaki itu terjatuh dari tangga.
Saat Arcy mendekatinya, anak lelaki yang satunya melayangkan pukulan dari belakang, Arcy reflek menghindar, lalu dengan santai menendang bokong anak lelaki itu hingga terjungkal menindih temannya dibawah.
“Hei! Apa yang kau lakukan?! Berani-beraninya kau memukul mereka?! Kau ini siapa sih?!” teriak anak perempuan itu.
Arcy berkata dengan dingin, “Kalian pikir kalian hebat? Hanya berani membully orang lemah? Kalian tidak lebih dari sekumpulan pengecut! Bagaimana bisa kalian tega melakukan hal seperti ini? Kalian tidak punya hati nurani!”
Arcy kemudian mendekati anak perempuan yang dibuli, melihat memar dan luka di wajah gadis itu. "Kau tidak apa-apa?" tanyanya dengan lembut.
Gadis itu tidak menjawab, hanya menunduk takut.
Arcy kemudian membawa anak perempuan itu pergi.
"Brengsek! Kau tunggu saja balasannya!” geraman pelan anak perempuan itu.