NovelToon NovelToon
Queen Mafia Jadi Istri Kedua

Queen Mafia Jadi Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Mafia / CEO / Nikah Kontrak / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:216.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

Vexana adalah seorang Queen Mafia, agar terbebas dari para musuh dan jeratan hukum Vexana selalu melakukan operasi wajah. Sampai akhirnya dia tiba di titik akhir, kali ini adalah kesempatan terakhirnya melakukan operasi wajah, jika Vexana melakukannya lagi maka struktur wajahnya akan rusak.

Keluar dari rumah sakit Vexana dikejutkan oleh beberapa orang.
"Ibu Anne mari pulang, Pak Arga sudah menunggu Anda."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 - Nyonya Anne

"Ingat, Vexana. Ini adalah kesempatan terakhirmu. Kamu tidak bisa lagi melakukan operasi wajah. Jika kamu nekat, struktur wajahmu bisa rusak permanen."

Suara Monica, sahabat sekaligus dokternya, terdengar tegas namun penuh kekhawatiran. Ruangan itu sunyi, hanya suara mesin pendingin udara yang mengisi sela-sela keheningan.

Vexana menatap pantulan dirinya di cermin besar yang tergantung di dinding. Untuk pertama kalinya dia memandangi wajah yang mungkin harus ia terima sebagai satu-satunya. Wajah baru itu... cantik. Mata besar seperti mata kucing, memikat dan tajam. Hidungnya mancung sempurna, bibirnya tipis dan merah muda alami, seperti tak butuh sentuhan lipstik sedikit pun. Tapi di balik semua keindahan itu, ada beban masa lalu yang berat.

Dia menghembuskan napas panjang, seolah mencoba mengusir bayang-bayang identitas lamanya.

Vexana bukan wanita biasa, Ia adalah seorang Queen Mafia. Nama yang begitu ditakuti, ditakjubkan, sekaligus diburu. Dan untuk tetap bertahan, ia kerap mengganti wajah. Setiap kali musuh mulai mengenali, setiap kali hukum mulai mendekat, operasi wajah menjadi pelariannya. Tapi kini, dunia itu telah sampai pada ujungnya. Tak ada lagi jalan kembali.

"Jadi sekarang aku harus taubat?" Vexana bertanya pelan, hampir seperti bercanda, meski matanya menunjukkan ketidakpastian.

"Iya. Lagipula, uangmu sudah banyak, kan?" Monica tersenyum, mencoba memberi penguatan.

"Banyak sih… Tapi kadang aku selalu merasa kurang." Vexana menghela napas.

"Itu manusiawi. Yang penting, kamu belajar mengendalikan rasa itu." Monica menepuk bahunya ringan.

Sejenak hening. Lalu Vexana menatap cermin lagi. "Menurutmu, nama apa yang pantas untuk wajah ini?"

Monica berpikir sejenak, lalu berkata lembut, "Ana. Ambil dari belakang namamu. Simpel. Manis. Dan mudah diterima."

Vexana tersenyum kecil, senyum yang belum terbiasa ia lakukan. Senyum tanpa ancaman, tanpa maksud manipulatif. Wajah ini… mungkin benar-benar bisa membawanya pada kehidupan baru.

"Semoga aku tidak khilaf," bisiknya lirih. Karena jauh di dalam lubuk hatinya, insting gelap itu masih ada. Jiwa mafia julukan kejam yang ia sandang di dunia kriminal masih berdenyut. Baginya, membunuh adalah seni. Merampok adalah strategi. Menjual obat-obatan terlarang hanyalah cara cepat mendapatkan uang dan kekuasaan. Semua itu dulu terasa wajar. Tapi sekarang? Harus berhenti.

Setelah dokter menyatakan kondisinya stabil, Vexana akhirnya diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Hari ini, langit kota Servo mendung. Angin lembut menyapu pipinya yang kini tampak lebih lembut dan segar. Setiap langkah di koridor rumah sakit terasa seperti langkah pertama bayi yang baru lahir ... rapuh, tapi penuh harapan.

Dia harus membeli rumah baru.l, baju baru, hidup baru, Semua dari nol.

Tapi satu hal yang paling penting, dan selalu ia ingat, ini kesempatan terakhir untuk hidup. Jika musuh sampai tahu bahwa ""Ana adalah "Vexana", maka tamatlah sudah.

Vexana menarik napas panjang. Dia mencoba tersenyum di hadapan pantulan kaca lift, senyum manis, bukan senyum bengis yang selama ini menjadi ciri khasnya. Senyum yang menandakan seorang wanita ingin berubah.

Tapi di balik senyum itu, masih tersimpan pertanyaan yang belum terjawab, Apakah seorang pembunuh berdarah dingin bisa benar-benar menjadi orang baik?

"Bisa... bisa. Aku pasti bisa. Yang penting jangan pegang pisau," gumam Vexana pelan, hampir seperti mantra yang ia paksa untuk diyakini. Tangannya menggenggam erat gagang koper kecil warna abu-abu metalik. Di dalam koper itu, hanya ada beberapa pakaian, sepasang sepatu dan dompet tipis berisi black card.

Langkahnya menyusuri lorong rumah sakit menuju lobi terasa asing. Dunia di luar sana kini benar-benar aneh. Tanpa pasukan, tanpa pengawal pribadi, tanpa senjata. Tanpa kekuasaan.

Begitu tiba di lobi, Vexana atau sekarang seharusnya disebut Ana mengangkat tangan untuk memesan taksi daring. Tapi sebelum jari-jarinya menyentuh layar ponsel, tiga pria berjas hitam tiba-tiba menghampirinya dari sisi kanan.

"Nyonya Anne, mari pulang. Tuan Arga sudah menunggu Anda," ucap salah satu dari mereka dengan ekspresi netral namun suara tak terbantahkan.

Vexana mengerutkan alis. "Apa? Nyonya Anne? Aku tidak kenal_"

"Tuan Arga berpesan untuk tidak membuat keributan. Mari pulang sekarang," Pria yang lain bicara lebih tenang, tapi sikapnya tak memberi ruang untuk penolakan.

Vexana mendadak siaga, detak jantungnya sedikit melonjak, seperti sebelum baku tembak. Ia menimbang kemungkinan untuk kabur, tapi siapa Arga?

'Jangan-jangan… identitasku bocor?' pikirnya panik. Tapi tidak, Monica adalah satu-satunya orang yang tahu.

'Atau... ini bagian dari identitas baru? Apakah rumah sakit menjual dataku untuk menyamar sebagai orang lain?' pikirannya mulai berkelana, terlalu liar. Maklum, hidup Vexana selama ini selalu seperti roller coaster.

Orang-orang itu tidak kasar, bahkan membuka pintu mobil hitam mengilap di depan rumah sakit dengan sopan. Tapi justru itulah yang mencurigakan, kesopanan yang terlalu rapi biasanya menyimpan jebakan.

"Maaf... siapa Tuan Arga itu?" tanya Vexana, mencoba menggali informasi dengan nada kalem.

"Beliau suami Anda."

1
Lela Angraini
wooowww,semakin menarik dan menantang. aku suka aku sukaaaaaa. siap" ya don,,kamu yg di depak sama arga. semangat buat othor 🤗
Anna
Ratu Mafia kok dilawan..
hahaha
Puspa Andriati
wkakakakakaka🤣🤣🤣🤣🤣 arga bisanya kalah sama queen mafia 🤣🤣👏🏻👏🏻❤️❤️
💥💚 Sany ❤💕
Makanya Donn... jangan terlalu angkuh jadi orang.
💥💚 Sany ❤💕
Wiiihhh..... Arga emang tak terbantahkan 😁😁😁. Siap2 dech Donn, saingan mu Anna loh bukan Anne 😅
Puspa Andriati
asyikkk...anna bener2 ingin membuat arga bucin🤣🤣👍👍👏🏻👏🏻🩷🩷
Kar Genjreng
wuaaa di ajak mandi menolak jelas pasti Arga mencemaskan vexana, don don cari masalah dengan vexana akan menyelidiki justru vexana sudah lebih siap terdahulu,,, keliatan nya akan ketahuan siapa dirimu donn ,,,siaplah kawan mu Queen Mafia wiisss keren abis,,,coba Suami mu sudah terpikat pesona ratu Mafia 🤭. aduh Nemu lawan ni vexana mana sudah di pastikan musuh pandai berdrama ahhh pasti akan di slepet baaaaa ,,,,siap tempur coba yang ngajak mandi Arga Vexana pasti tidak menolak,,seruuu,, semangat Thor Lunoxs,,
💥💚 Sany ❤💕
Kali ini Donna dongkol tak terkira, salah sendiri juga ngapain ngancam2 Anne
💥💚 Sany ❤💕
🤣🤣🤣🤣 sejak kapan ne Queen mafia jadi ratu drama, bahkan akting mu sangat sempurna Ann 😁
ari sachio
ayolohhhh...g enak kan ....makanya jgn beli bumerang buat jadi mainan km..
klo km blm pintar memainkany....ketimpuk sakitkan....
Fittar
mantap. Arga bisa tegas pada Donna.
Michelle26
/Tongue//CoolGuy/
mey
😍😍😍😍
Ita rahmawati
nyeselkan kamu dona atas keputusanmu membeli anne dn ternyta dapetnya anna 🤣
Ig:@authorlunoxs: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Ita rahmawati
ini cerita sampe bab ini bner² seru bacanya dn gk blm bikin emosi 🤣
Ilda Mendri
Mak jleb.....
🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ
Donna terlalu percaya diri 😂 dan sekarang Anne yang menang👏👏
🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ
ulalaaaa Donna fix sudah kalah
Susi Akbarini
jreng3...
😀😀😀❤❤❤❤
she
wkwk🤭🤭🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!