Aleta Rayn atau sering di panggil dengan sebutan Mawar Hitam, seorang Agen rahasia yang sangat hebat dan profesional di bidangnya.
tetapi pada saat ia melakukan misinya ia dibunuh oleh teroris karena kecerobohannya sendiri, begitu lah kabar yang beredar di kalangan media , tetapi tidak sampai disitu Aleta Rayn atau mawar hitam tidak lah benar-benar meninggal jiwanya masih hidup di dalam raga seorang wanita yang sudah tiga tahun tertidur layak nya seperti putri tidur.
Apa kah Aleta Rayn atau Mawar Hitam akan membalaskan dendam nya kepada teroris yang membunuh nya itu atau justru ia membiarkan kematiannya begitu saja ?
siapa kah sosok wanita tidur itu ?
dan apakah kematian Aleta Rayn atau Mawar Hitam murni karena di bunuh oleh terotis atau justru ada seorang kerabat atau teman nya yang terlibat di dalam kematiannya itu ?
saksikan kisah selengkapnya hanya di Novel ini 🤗🥰 .
jangan lupa Like Comen dan Vote.
author nya juga di follow ya guysss hehehe 😁😁🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aleta yang Rakus
.
.
" Martin telpon suster nya Arkan dan suruh datang kemari " ucap Roger kepada asisten nya
" baik tuan " ucap Martin dan langsung memalukan apa yang di perintahkan oleh tuan nya itu
Roger kembali menatap putranya itu " Arkan mau apa hhhmmm? " tanya nya
" apa ada loti Papi? " ucap nya dengan expresi lucu nya
Roger tersenyum setalah nya ia membuka laci nakas dan di sana banyak sekali roti yang tersimpan dengan rapi dan berbagi macam rasa
" Arkan mau rasa apa ? " tanya Roger
" laca picang " jawab nya, Roger mengambil kan satu bungkus roti rasa pisang untuk putranya itu dan setalah nya ia membuka pembungkus roti itu dan memberikan nya kepada Arkan
tetapi bocah kecil itu tidak mengambilnya dan hanya menatap nya sekilas saja setalah nya kembali menatap Roger yang bingung melihat nya.
" apa ada yang salah Boy ? " tanya Roger
" Alkan gak mau jika hanya di kaci catu aja " ucap nya menggelengkan kepalanya
Roger menggaruk tengkuknya nya yang tidak gatal begini lah Arkan ia tidak ingin mengambil sesuatu jika tidak lebih dari satu.
Roger kembali membuka laci nakas dan mengambil roti yang sama " nahhh kalo cepelti ini Alkan mau " ucap nya dengan senang kedua tanganya terulur untuk mengambil dua bungkus roti itu ditangan Roger tetapi tangan kanan nya ia tidak bisa memegang makanan karena masih terpasang jarum infus
" heee... kok cuca cih.... Alkan gak cukaaa " ucap nya kesal karena tangan kanannya tidak bisa memegang roti
Roger tersenyum melihat nya " biar Papi suapin ya " ucap Roger tetapi Arkan menggelengkan kepalanya
" gak ucah Papi cimpan aja loti nya di camping Alkan " ucap Arkan menolak tawaran papinya itu, Roger menyimpan roti yang masih belum di buka pembungkus nya itu di samping putranya
dan dengan mulut yang terbuka dengan lebar Arkan mengigit roti itu sampai mulut nya penuh .
" Arkan suka ? " tanya Roger
" cukaaa ..... belikan Alkan loti yang banyak ya Papi " ucap nya dengan mulut yang penuh pipi nya terlihat membulat dan itu menambah kesal lucu di wajah nya
" tuan kecil gak mau membagi nya juga " ucap Martin yang menatap gemas putra kecil tuan nya itu
Arkan yang mendengar itu seketika menyembunyikan roti nya di belakang tubuh gembul nya dengan menatap tajam Martin, ia menelan roti yang masih ada di mulut nya itu setalah nya ia membalas ucapan Martin
" gak boleh ini punya Alkan paman beli cendiliii.... jangan minta punya nya olang " ucap nya menatap kesal Martin
rasanya Martin ingin mengigit pipi anak itu yang sangat imut dan lucu " tuan apa boleh saya mengigit nya dia sangat lucu " ucap gemas Martin
" tidak boleh dan jika kau mau buat sendiri sana " kesal Roger
Martin diam bagaimana cara ia membuatnya sedangkan istri saja ia tak punya , jangankan istri pacar saja tidak ada.
suster Arkan datang seraya membawa makanan dan pakaian untuk tuan kecil nya itu Roger kembali menatap putranya
" Arkan " panggil nya dengan suara lembut nya
Arkan yang sedang menonton kartun kesukaan nya itu di Ipad milik nya melirik sekilas kearah Roger
" ya papi " ucap nya
" Arkan sama suster dulu ya, Papi ingin mengunjungi mami sebentar ok " ucap nya dengan hati-hati
Arkan mengalihkan pandangan nya dari layar IPadnya ia menatap serius papi nya itu
" apa Arkan bica ikut papi " tanya nya berharap papi nya itu ingin membawa nya menemui ibu nya wanita yang sudah melahirkan nya ke dunia ini
Roger tersenyum lembut setalah nya ia mengelus kepala Arkan dengan lembut " nanti ada waktu nya Papi akan membawa Arkan menemui Mami ya, tapi bukan sekarang " ucap nya lembut
" kapan.... Alkan ingin beltemu lancung cama mami, Alkan bocan lihat poto mami telus " kesal nya
" nanti ya boy... sabar ya " ucap Roger
" baik lah... pelgila dan Alkan titip calam lindu untuk mami , meckipun oma Dola dan bibi Ulal bilang jika mami Alkan itu gak cayang cama Alkan tapi Alkan tetap cayang cama mami " ucap nya dengan wajah polos nya
Roger yang mendengar itu menghembuskan nafas nya dengan kasar, ternyata mama nya dan juga Paula sudah mulai mempengaruhi Arkan, tetapi anak itu kasih sayang nya sangat besar kepada ibu kandung nya yang sudah tiga tahun ini tidak pernah ia lihat.
" oh ya, papi kapan Alkan pulang nya lacanya Alkan cudah bocan tinggal di kamal yang bau nya cangat aneh ini " ucap nya menatap Roger
" setelah kondisi Arkan sudah membaik dan dokter sudah mengizinkan untuk pulang... ingat jangan rewel dan jangan membuat suster repot ok " ucap nya sebelum ia pergi.
Arkan menurut ia menganggukkan kepalanya. setalah nya Roger pergi bersama dengan Martin.
.
.
.
Amerika
Aleta sedang duduk di atas brankar nya seraya menikmati makanan nya dan sudah banyak pembungkus makanan yang isi nya sudah habis berserahkan di atas lantai.
dokter Regi masuk seraya membawa banyak sekali paperback di tangan nya dan isi paperback itu adalah makanan pesanan Aleta.
dokter Regi meletakkan nya di hadapan wanita itu yang sedang menikmati pizza nya.
" apa kakak ipar kerasukan setan kelaparan ? " tanya nya yang benar saja dari Aleta bangun dari tidur panjang nya kerjaan wanita itu hanya makan dan setalah nya melati organ tubuh nya yang kaku supaya bisa bergerak dengan normal.
Aleta menatap dokter Regi dengan mulut nya yang penuh dengan makanan " diam lah... nyalakan televisi nya aku ingin melihat berita " ucap nya
dokter Regi menghela nafasnya dengan sabar tetapi ia tetap malakukan permintaan dari kaka ipar nya itu, sambil ia berharap Roger segera datang karena jika Aleta makan sebanyak ini setiap hari nya ia bisa bangkrut , karena uang yang ia pakai untuk membeli makanan untuk Aleta itu adalah uang pribadi nya dan setalah ini ia akan meminta bayaran yang besar dari Roger.
setalah televisi itu menyala yang pertama muncul adalah berita kematian Aleta Rey atau Mawar Hitam , ternyata berita kematian agen Rahasia yang sangat sadis itu sudah sampai di luar negeri .
" pemirsa masih bersama dengan saya dan hari ini saya akan membawakan berita tentang kematian agen rahasia Aleta Rey atau lebih di kenal dengan sebutan Mawar Hitam , dan saya mendapatkan informasi dari salah satu teman Mawar Hitam jika kematiannya itu adalah kecerobohan dari dirinya sendiri karena tidak ingin mendengar saran dari tim nya , dan dia sangat yakin dengan rencananya sendiri tetapi rencananya itu bukan lah berhasil melainkan gagal total dan membuat dirinya sendiri yang rugi karena di bunuh oleh teroris dari luar dengan cara yang sangat tragis " ucap reporter itu di dalam layar televisi dan setalah nya ia memutar ulang tayangan dimana potongan-potongan tubuh Aleta Rey atau Mawar Hitam di masukkan kedalam petih mati dan siap untuk di kuburkan
" sangat sadis " ucap dokter Regi
Aleta yang melihat itu mengepalkan tangan kiri nya yang tidak terpasang infus dengan tatapan matanya yang tajam dan penuh arti.
.
.
.
Typonya tolong di tandai ya guysss 🙏🙏😔🤗
jangan lupa Like, comen dan Video 🤗
.
.
.
kaukan ceo penyidikan kok cma peristiwa itu knp gk diselidiki asal muasal paula?
lanjur up lagi thor💪💪💪💪