"Ayah...mengapa tidak kau katakan jika Bening menikahi Wirya pengusaha Muda itu." tanya Dewinta pada ayah mertuanya.
"Wirya sendiri yang meminta aku untuk merahasiakan ini semua." kata Kakek Pram
"Apakah ayah yang menjodohkan dia dengan Wirya?" tanya Arnold.
"Tidak, dia datang sendiri kepadaku meminta Bening menjadi istrinya." kata Kakek Pram lalu beranjak pergi dari tempat duduknya.
"Lalu apa alasan Wirya menikahi Bening?" tanya Dewinta.
"Kau tanyakan saja kepadanya, yang jelas Bening beruntung mendapatkan lelaki seperti Wirya, dia dapat menjaga Bening dalam segi apapun." kata Kakek Pram meninggalkan orang orang di ruangan itu.
"Bening sama sekali tidak cocok mendapatkan Wirya..." kata Dewinta kesal.
"He..he..maksudmu Anggun lebih cocok mendapatkannya? Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa Bening menikahi seorang pengangguran dan kau terlihat bahagia mengatakannya, kini ketika identitas aslinya terbuka kau mengatakan tidak cocok.'' kata Bianca tersenyum sinis.
"Bening memang selalu beruntung, dulu dia sekolah di universitas terbaik dan menjadi lulusan terbaik pula, baru luluspun dia langsung menjadi direktur utama. Kini dia menikahi seorang billioner kaya, dia tidak perlu lagi bekerja hanya perlu untuk berhias saja." kata Anggun.
"Mam...kau carikan aku pria lain seperti Wirya mam...kau ingin aku kalah saing dengan Bening?" pinta Anggun lagi.
"Kau dan ibumu harus dicuci otaknya dengan detergent agar bisa berfikir lebih bersih," kata Bianca.
"Kenapa kau tiba tiba membela anak itu bukankah kau selama ini membencinya?" tanya Dewinta.
"Jika aku memberi perhatian lebih kalian pasti tidak akan membiarkan dia hidup tenang. Maka dari itu aku bersikap dingin padanya agar kalian sedikit bisa berbaik hati padanya. Dan satu lagi Bening adalah satu satunya cucu dikeluarga ini." kata Bianca. Mengorek luka pada hati Arnold.
Bianca lalu pergi dari ruangan itu diiringi pandangan benci dari Dewinta.
"Kenapa kau diam saja ketika kita dipermalukan olehnya?" kata Dewinta pada suaminya.
Arnold menarik nafasnya."Jaga emosimu...bersikaplah tenang dalam menghadapi masalah" jawab Arnold.
"Mam aku lelah aku mau ke kamarku dulu?" kata Anggun lalu mencium ibu dan ayahnya dan beranjak pergi.
"Bagaimana kasus di Mall xxx," tanya Dewinta pada Arnold
"Kasus ditutup...mereka mengira Andi sebagai pelaku penggelapan dana itu. Dan lelaki itu kini telah mati."
"Yah...kita mengira lelaki itu yang akan mendapatkan Bening ternyata ayah malah menikahkannya dengan Wirya, aku masih tidak habis pikir mengapa ayah tidak menceritakan ini pada kita semua. Bagaimanapun Bening itu masih keponakan kita."
"Seperti Bianca katakan hanya Bening penerus keluarga ini, anak anak kita tidak dihitung oleh mereka, kita harus puas dengan status kita ini." kata Arnold lalu bergerak pergi meninggalkan Dewinta sendiri di ruangan ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di apartemen Bayu sedang menata makan malamnya tatkala Bening datang dengan baju tidurnya. Seperti biasa wanita itu selalu terlihat cantik di mata Wirya. Kain sutera baju tidur itu menampilkan lekak lekuk tubuh Bening walau jubah tidur menutupinya.
"Kau memesan makanan apa?" tanya Bening.
"Pesto chicken baked dan cah jamur brokoli. Dan makanan penutupnya puding kelapa jeruk, kau harus mencobanya." kata Wirya lalu menarik kursi untuk Bening duduk.
"Terima kasih,"
"Aku menyiapkan anggur merah untuk makan malam kali ini."
"Kau tahu aku tidak suka minum, walau itu dapat meningkatkan cita rasa makanan." kata Bening.
"Ini tidak akan membuatmu mabuk jika hanya meminumnya sedikit," jelas Wirya.
Bening hanya menatapnya tajam.
"Baiklah jika kau tidak menginginkannya." kata Wirya.
Mereka lalu makan bersama.
"Siapa namamu sebenarnya, aku perlu mengenalmu kan?"
"Wirya Bayu Andara Malik, orang biasa memanggilku Wirya, ayahku dari Turki dan ibuku asli penduduk pribumi. Mereka telah meninggal dunia."
"Hanya satu kakakmu atau ada yang lain?"
"Aku mempunyai tiga orang kakak, dua kakak lelakiku dan satu kakak perempuan.Aku anak bungsu."
"Kau tahu semua mengenaiku dan aku bahkan tidak tahu namamu, yang aku tahu namamu itu Bayu."
"Kalau begitu panggil saja Bayu, jika kau menyukainya, sama saja bagiku." jawab Wirya.
Bening menghela nafasnya, "Kenapa kau mau menikahiku, jawablah dengan jujur, jika itu cinta kita bahkan belum pernah bertemu sama sekali?"
"Aku memang tidak mencintaimu pada awalnya. Hanya saja ada sesuatu hal yang belum bisa kuceritakan hari ini padamu, mungkin suatu hari nanti. Lambat laun perasaan ini mulai berubah, aku terbiasa denganmu dan aku menemukan hidupku didirimu."
"Jangan katakan cinta jika kau sendiri tidak yakin dengan perasaanmu, mungkin itu hanya rasa suka sesaat. Aku tahu track recordmu, kau selalu berhubungan dengan banyak wanita sebelum bertemu denganku, maka dari itu aku ingin sekali mendengar kejujuran darimu untuk kali ini tentang alasanmu menikahiku."
"Baiklah aku akan menceritakannya tapi setelah kau menghabiskan makan malam kita, kita akan membicarakan ini di kamar. Tidak ada bantahan..." jawab Wirya.
Mereka lalu meneruskan makan malam dengan fikiran masing masing. Setelahnya mereka membereskan bekas makanan mereka bersama sama.
"Ini air putihnya, kau selalu turun di malam hari untuk mengambil air minum."
"Kau tahu...?" kata Bening terkejut
"Aku selalu memperhatikanmu, dan aku selalu menunggu kau datang ke dapur untuk sekedar melihatmu," jawab Wirya. Kata kata Wirya yang tulus menyentuh hati Bening.
Wirya lalu menggenggam tangan Bening dan membawanya masuk ke dalam kamar. Hal ini membuat dada Bening berdegub kencang, ini pertama kalinya dia harus satu tempat tidur dengan seorang pria.
Wirya menaruh tempat air minum di sisi tempat tidur.
"Kau akan tidur di sisi sebelah kiri karena kau selalu nyaman jika tidur disisi itu, dan aku akan tidur disisi sebelahnya." kata Wirya.
"Kau selalu tahu tentangku, apa yang kau tidak tahu tentangku..."
"Hanya bagian penting dari tubuhmu saja yang belum kuketahui," jawab Wirya pelan di telinga Bening. Hal itu membuat tubuh Bening menegang. Dan wajahnya memerah karena malu.
"Kau dulu terlihat sangat berani mengapa sekarang kau malah bertingkah seperti wanita yang malu malu." goda Wirya, dia lalu merengkuh pinggang Bening dan menciumnya tiba tiba.
Bening sendiri masih bingung, dia ingin melawan tapi pria ini suaminya. Akhirnya dia hanya diam dan menerima setiap perlakuan Wirya padanya.
Wirya mulai mengeksplor ciumannya membuat Bening terbuai, sehingga membalas ciuman itu. Satu tangan lainnya mengusap pelan punggung Bening dan tangan lainnya meremas bokong Bening.
Bening merasakan gelenyar aneh pada dirinya.Tubuhnya makin menempel pada tubuh Wirya. Tapi disaat itu Wirya malah melepaskannya.
"Kau tahu aku menahan hasrat ini selama berbulan bulan, tapi aku akan menahannya hingga kau sendiri yang memintanya. Karena disaat itu aku yakin kau telah menerimaku sepenuh hatimu."
Nafas Bening masih terengah engah dia yang telah terbuai dan terpancing gairahnya kini hanya berdiri dengan kaki lemas menatap Wirya.
"Bukankah hubungan seperti itu tidak memerlukan cinta di dalamnya." tanya Bening lalu dia duduk di pinggiran tempat tidurnya.
Tangan wirya yang panjang kini berada disisi kanan dan kiri Bening. Mengungkung wanita itu.
"Kalau aku hanya ingin bercinta dengan wanita itu mudah bagiku, semua wanita yang aku inginkan akan langsung membuka ************ mereka dengan senang hati. Tapi aku ingin memadu kasih denganmu, ingin menyatukan diri kita baik secara fisik maupun hati karena aku tidak melakukan itu pada wanita manapun. Aku ingin memilikimu sepenuhnya dan aku juga akan menjadi milikmu sepenuhnya. Kau mengerti..." kata Wirya.
Wirya lalu berdiri dan melangkah kesisi tempat tidur yang lain dan berbaring. Dia sendiri menahan hasratnya sangat keras. Sesuatu dibawah sana sudah mengeras meminta untuk disalurkan, hanya saja egonya tidak membuatnya memaksa Bening untuk melakukannya. Walau dia tahu tanpa dipaksapun Bening akan rela menerimanya. Hanya saja dia butuh cinta Bening bukan hanya tubuhnya semata.
Sejenak mereka terdiam, lalu Bening mulai membuka suaranya.
"Kau katanya mau bercerita alasanmu menikahiku.." tanya Bening.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Imam Sutoto Suro
buseeet mantap dah thor lanjutkan seruuuu
2023-05-21
0
Pooh
wirya bener laki banget😍
2021-06-05
1
mama kenand
makin seru nih
2021-06-04
1