Berikan aku waktu

Wirya yang tadinya tersenyum ingin memberikan kejutan pada istrinya akhirnya ikut terkejut karena Bening tiba tiba jatuh pingsan. Dia dengan sigap menangkap tubuh Bening dan membawanya masuk ke dalam kamar yang diperuntukkan untuknya.

Setelah di beri minyak kayu putih akhirnya Bening tersadar kembali. Dia melihat ke sekelilingnya, banyak orang yang sedang memperhatikannya. Dan disisinya Bayu,

"Kau sudah sadar..." tanya Bayu alias Wirya.

Bening terhenyak, di langsung duduk. Ingatannya perlahan kembali,

"Kau..." tanya Bening.

"Maaf...aku tidak berterus terang padamu..."kata Bayu.

"Apakah ada cerita yang tidak kuketahui?" tanya Zen. Lovely mencubit perut suaminya, "Akh...sakit honey..."

"Dia tidak tahu tentang identitas asli pamanmu nak?" kata Edo,

"Bagaimana bisa...ukh...pasti seru ceritanya. Aku sendiri heran bagaimana bisa paman Wirya menyembunyikan identitas istrinya selama ini dan bersembunyi, ternyata bibiku ini sangat cantik dan masih muda paman takut jika kalah saing dengan keponakan keponakannya?"

"Memang kau mau bersaing lagi dengan pamanmu.?" tanya Lovely mengangkat alisnya.

"Tidak, sayang bukan begitu maksudku, ada kelana yang seumuran dengannya...ada lagi Rudy si duda ganteng..." jawab Zen. " Lagi pula hatiku ini hanya milikmu seorang."

"Minumlah ini..." kata Wirya pada Bening. Bening lalu meminum air putih di gelas itu.

"Para tamu menunggu kedatanganmu lagi, kau mau turun menemui mereka atau mau tinggal saja disini bersama adik ipar?" tanya Sara yang baru masuk ke dalam kamar Wirya.

Adik ipar...sesuatu yang asing terdengar di kupingnya.

"Love...kau bawa suamimu keluar dari sini, dia hanya akan meledek pamannya saja...?" kata Sara.

"Dan kau...sudah dewasa tapi tingkahmu seperti anak kecil saja tidak memperhitungkan dulu sebab dan akibatnya, kasihan iparku pasti dia shock karena selama ini dia kau bohongi." kata Sara lagi pada Wirya.

"Paman itu ingin mendapatkan istri yang benar benar mencintainya maka dari itu dia berbuat seperti itu," kata Zen. Bening lalu melihat ke arah Wirya. Lelaki itu hanya menunduk.

"Sayang....Rasha menunggu kita di bawah .. " kata Lovely menarik tangan suaminya. " Beri waktu pada mereka"

"Yah...sebaiknya kita tinggalkan mereka berdua, keluarga Bening menunggu kita di bawah." kata Sara.

"Bening maafkan tindakan suamimu yang payah ini, sebenarnya dia hanya butuh waktu untuk berterus terang padamu. Hanya saja aku sedikit memaksanya agar memperkenalkanmu ke khalayak umum sebagai istri Wirya Bayu Pradana Malik," kata Edo. Bening hanya mengangguk tersenyum.

Setelah dua orang itu pergi kini hanya ada mereka berdua, Bening jadi bingung menentukan sikap sekarang. Dia terlalu malu karena selama ini dia selalu melecehkan suaminya itu. Dan dia tidak pernah mengeluh atau marah sama sekali.

"Maaf...karena aku membohongimu selama ini," kata Wirya.

"Kau membuatku seperti orang bodoh dan kejam selama ini..." jawab Bening dengan suara yang bergetar.

"Bukan maksudku seper..." kata Wirya berusaha untuk memegang tangan Bening. Tapi ditepis oleh Bening...

"Aku hanya ingin mendapatkan cintamu tanpa embel embel nama besar keluargaku...maafkan jika itu salah menurutmu," lanjut Wirya.

"Aku membencimu..." kata Bening lalu beranjak bangun dari tempat tidur itu, Wirya ingin memegangnya tapi sekali lagi ditepis oleh Bening.

"Aku ingin pulang..."

"Aku akan mengantarkanmu," kata Wirya.Mereka lalu melewati jalan belakang agar tidak bertemu dengan yang lain.

Sesampainya di apartemen, Bening langsung menuju kamarnya dan menutup pintu itu. Dia berbaring, menangis, merasa sakit hati karena Wirya telah mempermainkan perasaannya. Dia juga malu terhadap lelaki itu karena selama ini memperlakukannya dengan tidak baik.

Wirya mengetuk pintu kamar. " Bening bisakah aku bicara padamu..." tapi tidak ada jawaban.

Dia lalu mencoba membuka pintu itu, ternyata tidak dikunci. Nampak Bening yang berbaring menelungkupkan tubuhnya sembari menangis.

"Tinggalkan aku sendiri...." teriak Bening.

"Tidak kita harus berbicara menyelesaikan masalah ini secara dewasa." kata Wirya. Bening langsung duduk menghadap Wirya, rambutmya telah memenuhi wajahnya yang cantik, matanya kini sembab dan merah.

"Dewasa, kau mungkin telah dewasa tapi kau tidak berhak membohongi anak kecil ini..." kata Bening sarkas.

Wirya berjongkok dihadapan Bening memegang tangannya.

"Ku mohon maafkan aku...bukankah aku sudah mengatakannya padamu , bahwa aku ingin kau melihatku sebagai Bayu bukan Wirya yang dikejar para wanita hanya karena kemapanannya."

"Aku yang seharusnya meminta maaf padamu tidak selayaknya tuan Wirya yang Agung kuperlakukan begitu buruk selama ini,"

"Bening, walau aku kau anggap sebagai seorang yang tak layak untukmu tapi kau tetap mempertahankan pernikahan kita selama ini. Kau menghormati hubungan ini. Tidak pernah kau membawa pria lain ke tengah hubungan kita. Ku tahu kalau kau berusaha untuk menerimaku apa adanya itu yang membuatku yakin untuk membuka jati diriku padamu hari ini." kata Wirya.

"Aku tidak mengeluhkan perlakuanmu padaku, aku menikmatinya..."

"Itulah yang membuatku terlihat kejam padamu..." sambung Bening.

Wirya menangkup wajah Bening.

"Jangan katakan kalau kau kejam, jika wanita lain yang berada diposisimu mereka pasti akan bertindak lebih dari itu. Aku datang tiba tiba lalu menjadi suamimu dalam waktu yang bersamaan. Kau mungkin shock, belum lagi statusku yang tidak jelas membuatmu merasa ilfeel. Aku faham atas perasaanmu itu, tapi kau coba untuk menerimaku walau tidak sepenuh hatimu. Kau tidak pernah berkata untuk meminta cerai dariku, hatimu tidak menerimaku tapi kau berusaha untuk bertahan dengan pernikahan kita."

"Berilah aku waktu untuk mencerna semua ini," kata Bening.

"Mungkin jika aku lebih dahulu jujur padamu maka kau tidak akan seshock ini." kata Wirya merapikan anakan rambut yang menutupi wajah cantiknya. Lalu mengusap bekas air mata Bening dengan tangannya.

"Mungkin ini terlalu cepat untukmu tapi aku mencintaimu apa adanya, dan aku ingin memulai awal yang indah untuk kita,"

"Aku butuh waktu untuk hubungan ini..." kata Bening.

"Aku akan menunggumu hingga kau bisa menerimaku sepenuh hatimu," jawab Wirya.

Bening menatap mata Wirya," Kenapa...padahal aku sudah sangat menghinamu...kenapa kau tidak membalasnya dan kenapa kau tidak mencari wanita lain yang sepadan denganmu.."

"Cinta tidak butuh alasan untuk mencintai...karena itu datangnya dari hati," jawab Wirya. Lalu berdiri dan mengecup dahi Bening.

"Aku akan membuatkanmu makan malam...".

"Aku hanya ingin tidur jika kau ingin, makan saja sendiri," kata Bening.

"Bagaimana aku bisa makan jika sebagian dari diriku tidak menginginkannya..dan aku adalah bagian dari diriku yang lain itu," jawab Wirya.

"Aku akan memesan makanan...kau bersihkan dirimu dahulu dan ganti pakaianmu, aku menunggumu di meja makan...kali ini jangan membantahku" perintah Wirya.

Bening tersenyum..."Kini kau yang mulai memerintah.."

"Aku hanya tidak ingin melihatmu sakit, jika kau tidak menurutiku aku yang akan mengganti pakaianmu,"

Bening membelalakkan matanya yang lentik.

"Ini baru wanitaku..." kata Wirya lalu meninggalkan Bening sendiri di kamarnya.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

wooow amazing story thor lanjutkan seruuuu banget ceritanya

2023-05-21

0

Jane

Jane

dia YG jahat dia malah dia YG ngambek

2023-01-07

0

YuWie

YuWie

lha kena bayu jg yg disalahkan...akhlak kamu yg gak bgt tuh, suka meremehkan org. eman2 si wirya alias bayu dpt kamu 😀😃😄

2022-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!