Ex datang

Akhirnya Andi Ming datang ke rumah Bening. Dia ingin mengerjai Bayu, dan ingin melihat bagaimana sosok Wirya yang sering masuk berita karena hubungan dan skandalnya dengan para wanita cantik.

"Hei...Direktur Bening....akhirnya aku kembali kerumahmu." kata Andi sambil tersenyum. Dia terlihat tampan dengan gaya casualnya. Kaos Adidas yang selalu menjadi favoritnya melekat pas ditubuhnya yang atletis.

Bening menghela nafasnya.

"Jangan panggil seperti itu, ini rumah bukan kantor." jawab Bening. Dia sebenarnya masih mencintai Andi tapi kini dia sudah bersuamikan Bayu.

Andi mendekatkan wajahnya pada Bening," Apakah aku harus memanggilmu seperti dulu sayang..."

Muka Bening merona merah dia lalu tersadar dan memundurkan langkahnya. Hal itu tidak luput dari pengamatan sepasang mata yang menatap dengan aura marah.

Bayu menghampiri istrinya, aura dominan yang selama ini disembunyikannya kini nampak terlihat. Dia lalu memegang lengan Bening.

"Sahabatmu sudah tiba dan kau tidak menyuruhnya masuk,"

"Eh...ekhm aku sedang menyuruhnya masuk," kata Bening, kenapa kali ini dia menjadi gugup seperti orang yang ketahuan selingkuh.

"Hai namaku Bayu suami dari Bening," kata Bayu mengulurkan tangannya

"Aku Andi, direktur keuangan di tempat Bening bekerja."

"Mari silahkan masuk angin malam itu tidak baik untuk kita," ajak Bayu pada Andi.

Entah mengapa malam ini Bayu terlihat berbeda. Dia terlihat lebih berwibawa, lebih manly. Bening melihatnya dengan seksama, tidak ada yang berubah darinya. Pakaian yang sama lusuh dan rambut yang tidak terlihat rapih. Tapi cara berbicaranya terasa berbeda. Layaknya pemimpin pada bawahannya membuat orang terpana.

Biasanya Bening akan risih ketika berada didekat Bayu namun kali ini dia merasa nyaman dan tidak membantah ketika Bayu merangkul pundaknya dan mereka berjalan beriringan.

Dada Bayu yang lebar memberi rasa tenang, dan rengkuhan tangan kokoh itu membuat Bening terasa terlindungi. Dia memandang Bayu sekilas. Tapi lelaki itu tetap berjalan tanpa melihatnya. Tangan Bayu yang satu berada di saku celana. Mungkin jika dia itu bos maka gaya itu akan sangat cocok untuknya.

"Kenapa kau memandangku...terpana?" kata Bayu kembali ke gaya tengilnya membuat Bening kembali mual dan enek. Dia lalu melepaskan tangannya dari rengkuhan Bayu dengan kasar. Sekilas Andi dapat melihat itu dari bayangan di kaca lemari hias. Andi tersenyum penuh kemenangan.

"Wah...aku membawakanmu sebuah tas dari Gucci limited edition," kata Andi bangga. Sebetulnya dia sendiri ingin mempermalukan Wirya dan membuka kedok lelaki itu.

Andi meletakkan paper bag miliknya ke tangan Bening. Bening serta merta membukanya.

"Wah...Andi...kau sangat baik...ini tas yang sangat cantik sekali,"

"Gucci black suede leather...harga 29 jutaan, kau orang yang sangat menghargai wanita dengan memberikannya hadiah semewah ini," kata Bayu enteng.

" Bagimana dia tahu jika harganya 29 juta dan jenis tas ini," batin Bening.

"Untung wanita secantik Bening apa yang takkan kuberikan padanya, ho ..ho..." kata Andi senang.

"Tas KW seperti ini paling bekisaran antara delapan ratus sampai dua juta dipasaran."

"Apa maksudmu dengan tas KW ini asli kau bisa melihatnya, didalam tas itu ada number tracking."

Bening langsung membuka tasnya dan melihat memang ada nomer serinya.

"Aku bisa melihat itu barang palsu hanya dari warnanya. Komposisi warnanya tidak merara lihat di bagian lipatan tas warnanya agak memudar disana belum lagi..." Bayu langsung mengambil paksa tas itu dari tangan Bening. Bening menajamkan matanya yang marah ke arah Bayu yang dinilainya sok tahu itu.

"Bobotnya juga ringan barang Gucci dibuat dari kulit dengan kualitas baik jadi bobotnya lebib berat. Dan..."

"Kau jangan sok tahu...di dalam tas itu ada nomor seriesnya..." potong Bening kesal atas tingkah Bayu yang berlagak sok tahu.

Bayu menyeringai, Dia lalu membalikkan dalaman tas itu. Bening membelalakkan matanya tidak percaya atas tindakan Bayu yang arrogant.

"Itulah sifat Boss mudah diprofokasi, sehingga sifat arrogantnya pasti akan timbul jika dia mulai terdesak," batin Andi menang.

"Kau merusaknya bodoh," teriak Bening kesal ingin merebut tas itu kembali tapi postur tubuh Bayu yang tinggi menyulitkannya untuk mengambil tas itu.

"Tenanglah....coba lihat nomor seri ini...kalau tas Gucci nomor seri itu terlihat lebih dalam tulisannya. Dan juga ada kunci khususnya...jika kau tidak percaya coba check tracking numbernya dan cek di website resminya," kata Bayu santai dan menyerahkan tas itu kepada Bening kembali. Dia lalu duduk dikursi melipat kakinya dan menyatukan kedua tangannya.

Gaya maskulin yang baru dilihat oleh Bening. Bening langsung menggelengkan kepalanya agar tidak terpana oleh Bayu.

Bening lalu membuka laman web Gucci dan menuliskan tracking number yang tertera pada tas itu. Dia lalu menatap Bayu penuh arti.

"Apa jawabannya Bening...akh...jika ini palsu aku pasti dibodohi oleh penjualnya. Maafkan aku Bening...aku akan menggantinya dengan yang baru," kata Andi

"Ini memang palsu tapi terlihat asli, tidak semua orang bisa melihat ketidak aslian tas ini, kau jangan sedih aku selalu menerima pemberianmu dengan baik," kata Bening tersenyum dan menepuk pundak Andi agar lelaki itu tidak terlihat sedih lagi.

Bayu menatap Andi dengan tatapan datar tapi tangannya mengepal ingin rasanya dia menghancurkan muka innocent pria sipit itu.

"Kau memang wanitaku yang selalu pengertian." kata Andi tersenyum smirk.

"Kau lupa bahwa dia milikku, wanitaku..." kata Bayu tenang. Tak ada raut emosi yang terlihat. Tapi ketegangan sudah terasa ada diantara keduanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***