Ketika dalam sebuah perjuangan terdapat tantangan yang besar, berarti keberhasilan yang menanti juga lebih besar
Hari ini adalah hari yang cerah namun tidak dengan suasana hati Arya yang sedang kesal dengan Zaint.
'Huh...! Apakah dia masih menyimpan dendam pada ku yah?'
"Farel.... Apakah kau menyadari ada yang aneh dari ku?" tanya Arya yang terus merasa aneh dengan diri sendiri.
"Hem... Tidak ada kok, ada apa putri? Apakah ada yang salah?" tanya Farel khawatir.
"Tidak ada apa-apa, ayo!"
Mereka berdua terus saja berjalan sampai.... Mereka tiba di lapangan berlatih para kesatria. Di sana Arya bisa melihat Mereka semua sedang berlatih pedang. Tak jauh di sana dia juga melihat ada dua sahabatnya. Yah siapa lagi jika bukan Delvan dan Riden.
Riden yang memiliki kepekaan tinggi menoleh saat merasakan aura yang terasa familiar menuju kearah mereka.
"Salam putri Arya" sapa Riden.
Delvan yang akrab dipanggil Evan itu menoleh dan ikut menyapa juga. "Hai Arya" dia menyapa dengan senyum mengembang. Padahal bapaknya Evan itu orangnya dingin loh, mamak nya kalem lah anaknya random. Mungkin dapat di tong sampah samping rumah kali yak.
"Halo juga! Kalian lagi ngapain?" tanya Arya
"Oh aku lagi latihan pedang. Kenapa?" ujar Evan
"Gak apa-apa!"
Arya terus melihat pada pedang Evan yang terlihat berbeda. 'Apakah itu Aura?' baru pertama kali Arya melihat Aura dan itu mengesankan. Matanya berbinar terang ketika melihat Aura tersebut.
"Bolehkah aku belajar menggunakan Aura?" tanya Arya dengan mata yang masih berbinar.
"Eee.... Tapi jika seseorang menggunakan Mana maka akan sulit untuk menggunakan Aura. Kecuali elemen, karena setiap orang biasanya memiliki elemen yang berbeda. Jadi intinya sangat sulit buat kamu" jelas banget Evan gak mau ngajarin tapi...
"Aku tahu, tapi aku mau kamu mengajari ku, gak boleh nolak. Jika kamu masih gak mau mengajariku, aku akan mencincang mu, paham!?"
"Hah....! Kau sangat keras kepala! Baiklah tapi resiko tanggung sendiri paham!?" ujar Evan menghela nafas berat. Dia sangat enggan mengajari Arya karena jika terjadi sesuatu maka dia akan Mati secara tragis di tangan Zaint.
"Yey!!!! thanks Van!!" Arya bahagia dan mengambil pedang kayu nya untuk memulai.
"Baik, sekarang kau fokus..... Dan konsentrasi,tarik napas buang. Perhatian hatimu selalu pada pedang mu dan rasakan ada aliran yang mengalir ke pedang mu, stabilkan emosimu jangan tegang, dan juga jangan sampai kau kehilangan Fokus pada obyek didepan mu." arahan yang Diberikan Oleh Evan sangat membantu dan detik berikutnya semua orang melebarkan mata karena terkejut, apa yang terjadi? Ya Arya berhasil mengeluarkan aura nya yang berwarna merah darah, walaupun tipis tapi itu merupakan sebuah keajaiban. Kenapa? Pasalnya baru pertama kali mereka melihat seorang yang bisa menggunakan Mana dan juga bisa menggunakan Aura
"Eh, berhasil?" Arya pun kaget dan mengayun kan pedangnya dan berhasil memotong kayu didepannya.
"Woow" heh, kagum sendiri dia
"Kau yakin jika kau baru pertama kali belajar mengeluarkan Aura?" tanya Evan masih dalam keadaan terkejut yang luar biasa.
"Iya lah memangnya kalau aku tahu cara mengeluarkannya kek gitu memangnya perlu aku minta ajarin dari kamu? Aneh!!" dengus Arya kesal.
Arya terus belajar dan tak terasa sudah hampir pukul tiga sore. Disaat semua sedang berlatih tiba tiba ada yang datang dan menyuruh Arya untuk menemui Zaint.
"Putri, anda dipanggil oleh baginda" ujar pelayan itu memberitahu sambil menunduk.
"Untuk apa?" tanya Arya.
"Saya tidak tahu putri" jawabnya
"Hah, katakan aku tidak mau pergi!" Arya melambaikan tangannya untuk mengusir pelayan tersebut.
"Ta, tapi putri baginda mengancam anda jika anda tidak datang maka beliau akan menyeret anda" ujar pelayan itu gemetar.
"Ap–" belum selesai Arya berbicara tiba-tiba ada sulur yang menangkapnya dan me.nye.ret. nya pergi. Membuat semua orang kaget.
'Sial, b\*j\*n\*an g\*la ini!!!' dengan wajah tersenyum dan hati mengutuk Arya diseret sampai diruang kerja Zaint. Semua pelayan yang berlalu lalang semua menatap kaget dengan penampakan yang waw itu.
"PAK TUA SI\*LAN, BISA BISANYA ANAK SENDIRI DIBUAT JADI TONTONAN ORANG-ORANG. GAK PUNYA HATI BANGET SIH!!!" pengen banget Arya teriak kayak gitu tapi takut 'citra putri bermartabat' nya hilang ogah banget deh.
"Ada apa ayah me,nye,ret,ku kesini?" jujur tangan Arya udah gemeteran dari tadi pengen mukul Zaint. Sumpah malu benget dia woy tiba-tiba ditangkap terus diseret kek karung, siapa coba yang terima?.
"Sebenarnya tidak ada apa-apa!" jawabnya terus membaca dokumen-dokumen di depannya dan sesekali menatap Arya.
"Jadi ayah menyuruhku kesini cuma buat ngeliat aku gitu?. Iya sih aku cantik tapi jangan pakai diseret juga kali" dih narsis. Zaint memutar matanya jengah dengan kenarsisan anaknya itu.
"Heh cantik? Wajah seperti boneka sa\*tet gitu dibilang cantik?" ujar Zaint sambil mencibir Arya.
"AYAHHH!!!!!" Arya sudah tidak bisa berkata-kata dan berteriak marah. Ta~pi Zaint tidak mendengarkan teriakan Arya dan fokus pada dokumen miliknya.
"Aku menyuruh mu kesini karena.... Apakah kamu yang mengerjakan semua dokumen ini? Dan juga memberikan solusinya? Ternyata kau cukup pintar!" tanya Zaint menaikan alisnya. Dia menunjuk sebuah dokumen yang berisi tentang masalah banjir yang sering terjadi di sekitar kekaisaran. Padahal bapak udah tau klo anaknya pintar, tapi masih nanya? G jls.
"Ga usah dipuji, nanti pas udah naik ke langit ketujuh tiba tiba dihempas, kan sakit!!" Arya berjalan mendekati sofa dan duduk.
Zaint terus saja menanyakan tentang dokumen dan Arya juga menjawab semua yang ditanyakan oleh Zaint. Sudah hampir lima jam arya ada di ruangan Zaint. Jadi pertanyaannya... KAPANKAH ARYA BISA KELUAR DARI RUANG KERJA ZAINT? DIA BOSEN BANGET WOY!!!
"Ayah apakah sudah? Ini udah hampir gelap lho" Karena bosan arya berbaring di sofa tanpa terasa dia hampir tertidur karena ngantuk.
"Jika kau bosan pergilah" hih, ngusir bapake.
"Good~" Setelah diusir Arya melenggang pergi dari sana dan bertemu Farel.
"Anda mau kemana, putri?" tanya Farel penasaran.
"Temani aku ke dapur"
"Untuk apa?"
"Yah untuk cari makanan lah, aku lapar tahu"
"Baiklah"
Sesampainya di dapur Arya bisa merasakan harum nya masakan yang sangat wangi. Banyak koki kerajaan di sana dan itu sungguh luar biasa.
'Waktunya bersikap imut' Arya menyeringai kejam.
"Paman koki~ boleh tidak aku mendapatkan Cemilan, teh sedikit kental, dan susu kental." Arya mulai bersikap imut dengan mengaitkan tangannya dibelakang dan mendongak.
"Maaf?, ah baiklah tuan putri, tapi...untuk apa Susu?"
"Rahasia~" hah mari buat susu teh, eh ralat maksudnya teh susu.
"Bawakan ke kamar yah" Ujar Arya sambil melenggang pergi.
•
•
•
Setelah sampai dikamar bertepatan dengan semua pesanannya pun juga datang, dia menyuruh Farel untuk duduk menemaninya tapi Farel selalu menolak. Minta diseret juga nih bocah!?.
Dan akhirnya Farel pun menyerah dan duduk di bangku kosong.
"Cobalah" ujar Arya menyodorkan sebuah cangkir yang berisi teh susu Ke depan Farel.
Awalnya Dia ragu untuk mencicipi nya karena melihat senyum Arya yang terkesan jahat.
Gleg...
Satu tegukan itu membuat Farel membelalakkan matanya karena teh itu sangat enak. Ya iyalah gw aja suka masa dia enggak?
"Bagaimana?" tanya arya sambil menopang dagu nya dengan tangannya dan bersandar dimeja.
"Ini...sangat enak, bagaimana bisa teh ditambah susu bisa seenak ini?"
"Hehe, rahasia"
Waktu terus berjalan dan sekarang sudah waktunya Arya untuk tidur. Saat tengah malam ada yang masuk kedalam kamar Arya. Tapi dia tidak menyadarinya dan terus saja tidur nyenyak.
"Lima tahun yah? Ternyata sudah besar. Anak yang tidak menangis walau hampir mati ini ternyata bisa bertahan hidup ya?" ini pastinya adalah suara Zaint.
"Tentu saja dia hidup karena dia itu sangat kuat" tiba-tiba suara dark datang dari arah jendela. Menampilkan sesosok laki-laki dengan rambut panjang yang berkibar dan mata merah yang menyala.
"Siapa kau? Dan mengapa kau ada dikamar putriku?" Zaint memicingkan matanya berbahaya.
"Heh, aku ingin bertanya padamu. Bukankah tujuh tahun yang lalu kau berkata kau tidak akan pernah mau memiliki anak apa pun yang terjadi? Lalu siapa anak yang sedang tidur di sana?" tunjuk dark pada Arya yang sedang tidur.
"Kapan aku mengatakan jika aku tidak ingin memiliki anak? Dan siapa kau?" sanggah Zaint.
"Heh, apakah kau lupa siapa aku? Dan kau mengatakan jika kau tidak ingin memiliki anak apapun yang terjadi saat kau pertama kali menjadi kaisar saat berusia tujuh belas tahun kan? Apakah kau sudah melupakannya? Apakah kau masih ingin mengelak?" senyum seringai muncul dibibir seksinya itu.
'Siapa dia? Dan kapan kami bertemu?' alis Zaint mengerut karena bingung. Dark yang menyaksikannya mengerti dan menjelaskan semuanya.
"Gunung swely, gua tempat tinggal naga, apakah kau mengingat saat kau mengganggu tidur panjang ku dan sekarang putrimu juga mengganggu tidur ku lagi untuk yang kedua kali" Zaint sedikit terkejut dan mengingat semuanya.
Flashback 10 tahun yang lalu
Saat itu Zaint masih berusia sekitar 15 tahun. Dia berencana ingin menaklukan kekaisaran di bawah kakinya dan mencari kekuatan untuk itu.
Di gua, di gunung swely Ada seekor naga yang sedang hibernasi. Naga itu tidak memiliki nama dan selalu diberi nama NAGA HITAM.
Zaint yang selalu memiliki wajah dingin memasuki gua itu tanpa rasa takut sedikitpun. Di Sana dia bisa melihat ada sebuah gundukan yang bernafas.
'Benda apa ini?' tanpa basa basi Zaint menendang kulit keras naga itu.
"roarrr!!!! Beraninya kamu manusia menendang ku dan mengganggu tidurku!!"
"Kau siapa?" tanya Zaint tanpa merubah raut wajahnya.
"Aku adalah naga yang menjaga tempat ini" ujar Naga itu angkuh.
"Jika kau menjaganya untuk apa kau tidur?"
"Itu....itu...." Naga itu tidak bisa berkata kata. "Ahk... Sudah lah kau mau apa datang kesini mengganggu ku saja!"
"Tidak ada, aku mau pergi saja" Ujar Zaint berlenggang meninggalkan Naga itu yang marah.
"DASAR HUMAN BAJ\*N\*AN" teriak marah Naga Hitam
Flashback off
Nah udah tau kan kenapa naga nya ngamuk di desa kemaren? Yap penyebabnya tak lain dan tak bukan karena ZAINT. Orang lagi enak-enakkan tidur malah ditendang, kan ga ada akhlak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Frando Kanan
wkwkwkwkwk.....gk heran desa kna korban gara2 zaint...tpi di sisi lain gw marah jg sih ngapain cari melampiaskn amarah pda desa!
2022-06-08
2
R@3f@d lov3😘
😂😂😂buah jatuh GK jau dari pohonnya,,anak dan bpk sama" gesrek
2022-06-07
2
⋇⋆Hira-chan⋆⋇
misteri DNA
2022-04-29
1