Setelah berkeliling cukup lama, akhirnya Arya menemukan Zaint berada di taman belakang istana kaisar.
Saat dia ingin mendekati Zaint, dia melihat ada seseorang yang sedang berbicara dengan Zaint. Arya terus berjalan dibelakang Zaint dengan diam diam untuk mengejutkannya.
Setelah Dia sudah tepat berada di belakangnya Arya mulai melancarkan aksinya.
DUARRR
Arya membuat Zaint dan orang sedang berbicara dengannya terkejut. Arya memeluk kaki Zaint yang jenjang itu sembari menyembunyikan wajahnya agar mereka tidak mengenalinya. Tapi sayangnya Zaint yang mengetahui kalau itu ada lah Arya, langsung saja dia menarik telinganya pelan.
"A...du...du...duh sakit ayah sakiit! Lepas...lepasin ayah ini sakit! Aduuuh!!!" keluh Arya sambil memegangi telinganya yang ditarik.
"Nakal?" ujar nya sambil melepas jewerannya di telinga Arya
"Engga kok aku cuma mau ngagetin ayah!" bantahnya karena Arya mana ada nakal, yang ada jahil. "Apakah ayah kaget?" tanya dia penuh harap.
Zaint yang melihat Arya seperti itu, hanya tersenyum kecil sambil berjongkok dan mengelus kepalanya lembut.
"Iya Aku kaget"
Arya yang mendapat perilaku seperti itu hanya tersenyum manis. Walau pun dia tahu jika Zaint sebenarnya hanya berpura pura kaget dia sih b, b aja ya kan, alias gak peduli.
Sedangkan, orang yang hanya diam mematung dan juga terkejut melihat perilaku lembut Zaint itu. Yang terkesan....
Tidak normal ? ! ! !
'apakah benar jika itu adalah kaisar Zaint yang terkenal dingin dan kejam itu. Apakah aku yang ketinggalan berita karena terlalu lama di Medan Perang?' batin orang itu merasa heran dengan perangai dari Zaint itu.
Orang itu adalah Farel sha Zereq, Kesatria Bulan Sabit yang baru saja tiba di kekaisaran setelah menyelesaikan tugasnya di medan perang selama empat tahun lamanya. Dia memiliki rambut berwarna merah muda pudar dan mata sedikit hijau toska yang juga terlihat agak pudar.
"Ayah siapa orang itu?" tanya Arya penasaran plus heran
"Oh, dia adalah kesatria yang baru saja melapor padaku" jawab Zaint
"Siapa namanya ayah?" tanya dia lagi
"Farel!" jawab Zaint singkat. "Dan Farel ini adalah putriku Arya, usianya tiga tahun." ajar Zaint sambil memperkenalkan Arya pada Farel.
"Halo!" sapa Arya pada Farel
"Salam saya putri" ujar Farel
"Dan mulai sekarang kau akan menjadi kesatria pelindung putriku"ujar Zaint pada Farel dan dibalas anggukan dari Farel.
'Hah!! Apakah kau gila wahai ayah!? Masa seorang kesatria jadi kesatria pelindung!? Anda sehat?!!'
Farel terus saja menatap Arya intens dan dia hanya membalas tatapannya. Ketika tatapan mata mereka bertemu, dia kaget saat melihat matanya Arya lalu berkata dalam hati
'dia sangat cantik dan sangat mirip dengan kaisar. Tapi kenapa tatapan matanya tidak biasa? seperti samudra yang sangat dalam jika terus diselami maka kita semakin tenggelam didalamnya. sangat mengerikan, seperti tatapan orang yang sering melakukan kejahatan membunuh dan sangat haus akan darah'
Setelah berbincang-bincang Zaint menggendong Arya dan membawanya ke ruang kerjanya.
Arya menatap Farel dari pelukan ayahnya dan mengulurkan tangannya.
"Semoga betah~" ucap Arya dengan wajah menyeringai.
Farel mengedipkan matanya cepat, dan ada perasaan aneh di dalam dirinya yang tiba-tiba memperingatinya agar tidak mendekati Arya.
Saat berada Didalam ruang kerjanya Zaint mendudukkan anaknya di sofa yang ada di ruangan itu sedangkan Farel hanya berdiri dibelakang mereka.
"Ayah, apakah ada yang ayah ingin bicarakan?" tanya Arya bingung karena penasaran dengan Zaint yang hanya menampilkan wajah dinginnya
"Ya, aku akan pergi berperang untuk waktu yang lama" jawab Zaint dengan wajah sedikit suram
Jeder....
Prang...
siuuuu...
Duar...
Arya yang melihat wajah suram Zaint, dia hanya bisa menghela nafas panjang lalu bertanya. "Berapa lama, ayah akan berperang?"ucapnya sambil memiringkan kepalanya kesamping hingga terlihat sangat imut.
"Apakah kamu akan baik baik saja jika Aku tinggal?" Oh ayolah masa hanya ditinggal, Arya akan tidak baik, malahan jika dia ditinggal sampai tiga-empat tahun pun dia tak masalah. Karena dia bisa bebas ingin melakukan hal sesuka hatinya, tapi sayangnya dia akan di awasi oleh Kesatria yang Zaint suruh menjaganya lagi.
Haish kok jadi kesal yah? ಥ⌣ಥ
"Iya aku akan baik baik saja!" jawab Arya. "Kapan ayah akan pergi?"tanyanya lagi
"Minggu depan!" jawabnya Zaint
•
•
•
Waktu terus saja berlalu, hingga sore pun datang. Arya pamit pada Zaint untuk pergi ke kamarnya yang berada di samping kamar Zaint. Saat sudah sampai Arya pun masuk kedalam kamarnya dan menyuruh Farel berjaga diluar ruangan.
Saat Arya tengah berbaring di kasur nya yang empuk tiba tiba dia dilanda rasa bosan dan bangkit untuk mengambil cemilan di atas meja namun semua cemilannya sudah habis. Karena sedikit lapar akhirnya dia keluar dari kamar dan melangkah pergi ke dapur diikuti oleh Farel dari belakang.
"Tuan putri...." belum sampai Farel mengatakannya sudah ke duluan dengan arya.
"Panggil Nona saja! Tidak perlu memanggil dengan embel-embel yang panjang itu!!!" seru Arya pada Farel dibelakang.
"Baiklah nona, nona ingin pergi kemana dan untuk apa?" Tanyanya heran
"Ke dapur ambil cemilan" jawab Arya singkat.
Setelah itu mereka pun melanjutkan perjalanan ke dapur. Saat sampai di dapur, mereka semua yang ada di dapur kaget dan bertanya-tanya mengapa dia berada di dapur yang kotor ini.
sedangkan Arya langsung menuju salah satu dari pelayan dan meminta cemilan sore nya. Pelayan itu yang tadinya kaget langsung tersadar dan langsung memberikan keranjang yang berisikan cemilan sore. Setelah dari dapur, Arya pun langsung pergi ke taman.
Di taman suasananya sangat tenang. Arya pun mulai duduk dan menikmati pemandangan indah didepan mata. diliriknya Farel yang berada dibelakangnya sambil berdiri menjaganya dari belakang.
"Sir Farel kenapa anda tidak duduk? Silahkan duduk" ujar Arya menyuruhnya untuk duduk di samping dia
"Tidak perlu nona!" tolaknya tegas.
"Tidak pernah ada yang menolak ku, bahkan ayah pun tak pernah menolak ku tuh!" ucap Arya karena merasa kesal.
"Aku menyuruhmu duduk ya duduk, jangan berdiri terus!!. Jika kau tidak mau duduk di sampingku maka aku akan mengatakannya pada ayah!!" ucap Arya sambil mendesaknya untuk duduk di sampingnya.
Karena desakan dari Arya akhirnya dia pun mau duduk di samping Arya. Arya mengajaknya mengobrol tentang ini dan itu, dan cuman dibalas senyum tipis. tapi walau begitu cogan mah tetap cogan gak bisa kalau gak kagum ye kan
Tak disadari oleh mereka ada orang yang mengintip mereka dari balik kegelapan. Namun saat Arya menoleh karena merasakan kehadiran seseorang, dia tidak menemukan siapa siapa di sana.
'Mungkin hanya perasaan ku saja kali'
Karena sudah hampir malam Arya pun langsung menuju ke ruang makan yang sudah ada Zaint disana. Farel tidak mengikuti nya, dia lebih memilih menunggunya di diluar ruangan.
Selesai makan Arya pun pamit undur diri untuk kembali ke kamarnya yang sudah dia rindukan, aek
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
ayooo siapa yg ngintip...
2023-05-29
0
Indonesia Crayfish
PP up
2022-11-30
0
ulia🐣
lanjut lagi
2022-05-26
2