Episode 5 Tanggung jawab

"Apa maksud dari pembicaraan kakak tadi"ucap Liana yang tiba-tiba, sebenarnya Liana sudah mendengarkan semua yang kakaknya katakan, dia tidak menyangka kalau kakaknya melakukan hal seperti itu, dia kira Evan hanya sekedar nakal saja dan tidak melebihi batas wajar tapi nyatanya tidak.

"Dek, kok kamu ada disini?"tanya Evan yang merasa kaget, Doni dan Riki memang sudah mengetahui dari awal kalau Liana adalah adik Evan.

"Aku gak nyangka, kok kakak tega banget sih, apa kakak lupa kalau kakak itu punya adik perempuan, apa Kakak tidak takut kalau perbuatan kakak berimbas pada ku juga, bagaimana perasaan Kakak kalau aku yang ada diposisi Kiran, hiks hiks hiks"ucapnya Liana panjang lebar, dia berbicara sambil terus menangis, karena tidak menyangka kakaknya telah berbuat hal yang menjijikkan

"Wah gawat nih"ucap Doni

"Dek kakak bisa jelasin sama kamu"ucap Evan

"Jelasin apa lagi kak"teriak Liana sambil terus menangis

"Aku bakal bilang sama Mama, sama Papa tentang masalah ini"ucap Liana

"Jangan dek, kakak mohon"

"Kakak harus bertanggung jawab, gimana kalau Kiran nanti hamil"ucap Liana dan dia langsung pergi kembali kerumah, Liana sengaja langsung pulang kerumah dan tidak bersekolah, dia ingin langsung memberitahukan semuanya kepada orang tuanya.

"Dek kamu mau kemana?"teriak Evan

"Lianaaa"teriaknya lagi Evan

"Aahhhkkkk, sialll"teriak Evan, posisi mereka sedang berada di taman sekolah, dan disana keadaannya sangat sepi, jadi tidak ada orang yang mendengarnya

Sedangkan Liana dia kembali lagi kerumahnya menggunakan taksi online.

"Loh Lian, sayang kamu kenapa nak?"tanya Mama Yuna, mamanya Liana dan juga Evan

"Kamu kenapa kok nangis sih, cerita sama Mama"ucap Mama Yuna

"Ma, aku kecewa banget sama kak Evan, hiks hiks hiks"ucap Liana masih terus menangis

"Kenapa memangnya, apa yang udah kakak kamu lakuin?"tanya Mama

"Dia udah melakukan hal yang seharusnya tidak dia lakukan mah hiks hiks hiks, kak Evan memp*rkosa teman ku, hiks hiks hiks hiks"ucap Liana, kini tangisnya makin menjadi jadi

"Apa?"Mama Yuna merasa kaget tapi dia berusaha tetap tenang

"Kamu gak salah ngomong kan sayang?"tanya Mama Yuna memastikan

"Nggak mah, tadi aku niatnya mau samperin kak Evan, terus aku denger kak Evan lagi ngomong sama temennya, kak Evan bilang "dia

biasanya melakukannya kepada cewek yang udah gak perawan, tapi sekarang Kiran.." kak Evan bilang kayak gitu mah"

"Kamu tenang dulu yah sayang, nanti Mama bakal omongin masalah ini sama Papa, kamu jangan nangis terus"

"Mama, mau telpon Papa dulu sebentar"

Drttt drttt drttt

"Hallo Ma, ada apa?"tanya Papa Robert

"Papa lagi sibuk gak?"

"Nggak kok Ma, kenapa memangnya?"

"Papa bisa pulang sebentar gak, Mama mau bicarain sesuatu sama Papa"

"Okeh, Kalau gitu, Papa berangkat sekarang"

Panggilan pun berakhir, setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya Papa Robert datang, dan Liana masih saja menangis.

"Loh, Lian, kok kamu gak sekolah nak? terus kenapa kamu nangis?"tanya Papa Robert yang baru saja tiba

"Ma, ada apa? kenapa Lian?"tanya Papa Robert

"Begini Pa......"Mama Yuna pun menceritakan semua yang Lian katakan tadi, Papa Robert sungguh tidak menyangka dengan perbuatan anak laki-laki nya itu, dia benar-benar sangat marah

"Lian kamu tidak berbohong bukan?"tanya Papa Robert

"Nggak Pa, aku denger sendiri, kak Evan bilang kayak gitu"ucapnya

"Evannnnn, benar-benar anak itu"teriak Papa Robert

"Pa, Papa tenang dulu"ucap Mama Yuna

Kini mereka bertiga sedang menunggu Evan pulang, dan ingin mendengarkan penjelasannya langsung dari Evan.

"Assalamualaikum"ucap Evan yang baru saja pulang

"Evan kesini kamu"ucap Papa Robert sedikit berteriak

"Aduh mati gue"gumamnya Evan dalam hati

Evan langsung menghampiri papa dan mama nya, sedangkan Liana sedang berada dikamarnya.

"Ada apa Ma, Pa ?"tanya Evan

"Apa benar yang Lian katakan sama Papa dan Mama, kalau kamu sudah memp*rkosa temannya?"tanya Papa Robert, Evan masih diam saja, dia bingung harus berbicara apa

"JAWAB EVAN ANTONIO"TERIAK PAPA ROBERT

"Iya Pa, semua itu benar"ucap Evan dengan tegas

"Apa yang kamu lakukan Evan, apa kamu sadar apa telah kamu lakukan, Papa benar-benar gak nyangka sama apa yang telah kamu lakukan"

"Pa aku khilaf"ucapnya dengan enteng

"Apapun alasannya kamu harus bertanggung jawab, kamu harus menikahi wanita itu"ucap Papa Robert

"Apa, nikah, aku gak mau Pa"

"Apa kamu gak mikir, bagaimana kalau wanita itu hamil, apa kamu akan membiarkan anak kamu hidup tanpa ayah, hah, jawab"

"Bener juga apa yang Papa bilang, gimana kalau nanti Kiran hamil anak gue, gini-gini juga gue gak rela kalau nanti anak gue terlantar, kenapa gue pake acara lupa juga, ngeluarinnya di dalam"

"EVAN JAWAB"teriak Papa Robert

"Okeh, aku bakal tanggung jawab, tapi aku minta, aku sama Kiran masih tetap bisa sekolah"ucapnya

"Bagus kalau kamu mau bertanggung jawab"

Sedangkan dirumah Kiran.

"Dek, kakak kamu kenapa, kok dari pulang sekolah dia dikamar terus?"tanya Bunda Lusi, kedua orang tua Kiran baru saja tiba kemarin malam

"Aku juga gak tau Bun, tadi disekolah juga kak Kiran murung terus, aku jadi khawatir deh"

Dikamar Kiran

Tring ( pesan masuk)

"Nanti malam gue bakal kerumah lo"tulisnya Evan dalam pesan tersebut, Kiran tak membalas pesannya

Tring

"Gue mau tanggung jawab, atas apa yang telah gue lakuin sama lo, gue bakal datang kerumah lo sama kedua orang tua gue"tulisnya dalam pesan

"Gue mau tanggung jawab karena gue takut lo hamil, dan gue takut anak gue terlantar nantinya"tulisnya lagi dalam pesan

Kiran melihat pesan tersebut.

"Apa benar dia mau bertanggung jawab"gumam Kiran dalam hati

Malam pun tiba, jam sudah menunjukkan pukul 19.00. Evan, Liana dan juga kedua orang tuanya sedang dalam perjalanan menuju rumah Kiran.

Tok tok tok

"Dek, kamu bukain pintu gih, ada tamu kayaknya"ucap Kiran yang sedang fokus membaca novel, mereka berdua sedang berada di ruang tamu, dan Deron yang tidur di paha kakaknya

"Males ah Kak, kakak aja sana"

Tok tok tok

"Dek, cepetan kamu bukain"ucap Kiran lagi

"Aku males kak"ucapnya lagi

"Deron"teriak Kiran

"Kak Kiran"teriaknya lagi Deron tak mau kalah, sampai teriakan mereka terdengar keluar

"Apa, cepetan bukain pintunya"ucap Kiran sambil berteriak

"Kan Kakak, kakak aku, jadi kakak yang harus bukain pintunya"

"Justru karena kakak ini, kakak kamu, kamu harus nurut sama kakak"

"Nggak bisa gitu dong"

"Eh ini kenapa pada berantem, bukannya bukain pintunya, udah jangan berantem biar Bunda aja yang bukain pintunya"

"Ini nih Bun, Deron ngeselin"

Bunda Lusi pun membukakan pintunya, dan langsung mempersilahkan keluarga Evan masuk, karena bunda tahu yang datang itu adalah pemilik sekolah, Kiran dan Deron masih terus-menerus adu mulut.

"Apa liat-liat"ucap Kiran

"Siapa yang liatin kakak, ge'er banget"

"Alah ngeles mulu, kayak bajai"

"Apa"ucap Deron

"Apa"ucap Kiran tak mau kalah

"Kakak yang apa"

"Stopppp, berhenti"teriak Bunda Lusi, seketika perdebatan mereka berdua pun berakhir

"Lo, ngapain lo kesini"ucap Deron saat dia melihat Evan, Kiran langsung menutup mulut Deron dengan tangannya.

"Aku kira dia bohong, ternyata dia bener datang kerumah"gumam Kiran dalam hati

"Kak, kakak mau bunuh aku yah"ucap Deron

"sttt, diem"ucap Kiran

"Maaf sebelumnya tuan, nyonya, membuat kalian tidak nyaman, beginilah sifat mereka kalau dirumah"ucap bunda Lusi

"Silahkan duduk"bunda mempersilahkan keluarga Evan untuk duduk

"Tidak apa-apa, namanya juga adik, kakak"ucap Mama Yuna

"Kiran, kamu tolong ambilkan minum nak"titahnya Bunda

"Siap Bun"ucap Kiran

"Dek, ayo bantuin kakak"ucap Kiran

"Siap kakakku yang paling cantik sejagat raya"ucap Deron dengan candaannya, mereka berdua pun pergi menuju dapur

Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gaknada ART nya di rumah ini, ..Aku mau setelah mereka menikah Kiran cuekin Evan, Biarkan Evan yg ngejar2 Kiran, Biar tau rasa dia..

2023-08-16

1

Phoenix VR

Phoenix VR

salut jg m evan langsung mw tanggung jawab

2021-07-18

0

Sri Lestari

Sri Lestari

sebenarnya bagus tapi aku feel nya blm dapet tapi tetep lanjut baca siapa tau ada kejutan di pertengahan bab
semangat author

2021-06-12

5

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Deron
3 Episode 3 Gudang sekolah
4 Episode 4 Hancur
5 Episode 5 Tanggung jawab
6 Episode 6 Kemarahan Deron
7 Episode 7 Butik
8 Episode 8 foto prewedding
9 Episode 9 Hari pernikahan
10 Episode 10 Pengantin baru
11 Episode 11 Pindah ke apartemen
12 Episode 12 Yuri
13 Episode 13 Suami ganteng
14 Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15 Episode 15 Pacar
16 Episode 16 Hari Pertama kerja
17 Episode 17 Hamil gak?
18 Episode 18 Kiran hilang
19 Episode 19 Rumah sakit
20 Episode 20 Doni, Riki Menginap
21 Episode 21 Visual
22 Episode 22 Hubby
23 Episode 23 Dila & Riki
24 Episode 24 Rumah baru.
25 Episode 25 Pindah rumah
26 Episode 26 Ujian Nasional
27 Episode 27 Joging
28 Episode 28 Dua bulan kemudian
29 Episode 29 Ruang tv
30 Episode 30 Pergi
31 Episode 31 Kangen
32 Episode 32 Kelulusan Kiran
33 Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34 Episode 34 Deron Dan Evan
35 Episode 35 Bebek goreng
36 Episode 36 Mual
37 Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38 Episode 38 Kram Perut
39 Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40 Episode 40 Enam bulan kemudian
41 Episode 41 Ngampus
42 Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43 Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44 Episode 44 Kepercayaan
45 Episode 45 Nengokin baby
46 Episode 46 Kumpul-kumpul
47 Episode 47 Kecelakaan
48 Episode 48 Kenzo Antonio
49 Episode 49 Harus kuat
50 Episode 50 Bertahan atau tidak
51 Episode 51 Surat
52 Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53 Episode 53 Berziarah ke makam
54 Episode 54 Kelulusan Deron
55 Episode 55 Ngapel
56 Episode 56 Dua tahun kemudian
57 Episode 57 Ngumpul bareng
58 Episode 58 Mulai lagi
59 Episode 59 Tumben
60 Episode 60 Dedek bayi
61 Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62 Episode 62 Adik bayi
63 Episode 63 Keluarga bahagia
64 Episode 64 kekepoan yang hqq
65 Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66 Episode 66 Bercerita
67 Episode 67 Anak baru
68 Episode 68 Letta
69 Episode 69 Gisel
70 Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71 Episode 71 Angga punya adik lagi
72 Episode 72 Angga merajuk
73 Episode 73 Perasaan Cia
74 Episode 74 Sakit hati Cia
75 Episode 75 Rumah Opa Robert
76 Episode 76 Jauhi dia
77 Episode 77 Mulai menjauh
78 Episode 78 Rumit
79 Episode 79 kekesalan Angga
80 Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81 Episode 81 Masuk SMA
82 Episode 82 Kenzo sakit
83 Episode 83 Kangen
84 Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85 Episode 85 Hanya kamu
86 Episode 86 Pantai
87 Episode 87 Perpisahan sekolah
88 Episode 88 Kangen Papa Evan
89 Episode 89 Akhir kisah
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Deron
3
Episode 3 Gudang sekolah
4
Episode 4 Hancur
5
Episode 5 Tanggung jawab
6
Episode 6 Kemarahan Deron
7
Episode 7 Butik
8
Episode 8 foto prewedding
9
Episode 9 Hari pernikahan
10
Episode 10 Pengantin baru
11
Episode 11 Pindah ke apartemen
12
Episode 12 Yuri
13
Episode 13 Suami ganteng
14
Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15
Episode 15 Pacar
16
Episode 16 Hari Pertama kerja
17
Episode 17 Hamil gak?
18
Episode 18 Kiran hilang
19
Episode 19 Rumah sakit
20
Episode 20 Doni, Riki Menginap
21
Episode 21 Visual
22
Episode 22 Hubby
23
Episode 23 Dila & Riki
24
Episode 24 Rumah baru.
25
Episode 25 Pindah rumah
26
Episode 26 Ujian Nasional
27
Episode 27 Joging
28
Episode 28 Dua bulan kemudian
29
Episode 29 Ruang tv
30
Episode 30 Pergi
31
Episode 31 Kangen
32
Episode 32 Kelulusan Kiran
33
Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34
Episode 34 Deron Dan Evan
35
Episode 35 Bebek goreng
36
Episode 36 Mual
37
Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38
Episode 38 Kram Perut
39
Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40
Episode 40 Enam bulan kemudian
41
Episode 41 Ngampus
42
Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43
Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44
Episode 44 Kepercayaan
45
Episode 45 Nengokin baby
46
Episode 46 Kumpul-kumpul
47
Episode 47 Kecelakaan
48
Episode 48 Kenzo Antonio
49
Episode 49 Harus kuat
50
Episode 50 Bertahan atau tidak
51
Episode 51 Surat
52
Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53
Episode 53 Berziarah ke makam
54
Episode 54 Kelulusan Deron
55
Episode 55 Ngapel
56
Episode 56 Dua tahun kemudian
57
Episode 57 Ngumpul bareng
58
Episode 58 Mulai lagi
59
Episode 59 Tumben
60
Episode 60 Dedek bayi
61
Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62
Episode 62 Adik bayi
63
Episode 63 Keluarga bahagia
64
Episode 64 kekepoan yang hqq
65
Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66
Episode 66 Bercerita
67
Episode 67 Anak baru
68
Episode 68 Letta
69
Episode 69 Gisel
70
Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71
Episode 71 Angga punya adik lagi
72
Episode 72 Angga merajuk
73
Episode 73 Perasaan Cia
74
Episode 74 Sakit hati Cia
75
Episode 75 Rumah Opa Robert
76
Episode 76 Jauhi dia
77
Episode 77 Mulai menjauh
78
Episode 78 Rumit
79
Episode 79 kekesalan Angga
80
Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81
Episode 81 Masuk SMA
82
Episode 82 Kenzo sakit
83
Episode 83 Kangen
84
Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85
Episode 85 Hanya kamu
86
Episode 86 Pantai
87
Episode 87 Perpisahan sekolah
88
Episode 88 Kangen Papa Evan
89
Episode 89 Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!