Episode 6 Kemarahan Deron

"Dek, kamu anterin minumannya gih"ucap Kiran

"Temenin"ucap Deron

"Manja banget sih, kamu aja sendiri"

"Kak, si Evan br*ngsek itu mau ngapain yah kesini? sama orang tuanya lagi"

"Gak tau, kamu tanya aja sama orangnya, udah cepetan kamu anterin minumannya"

"Iya iya, punya kakak bawel banget sih"

"Eh bentar, ngomong-ngomong tadi siang kakak kenapa sih, kok murung terus?"tanya Deron yang penasaran

"Nggak papa, udah cepetan anterin ini, jangan nanya lagi"

"Iya"

Sedangkan di ruang tamu, kedua orang tua Kiran sudah berada disana dan sedang mengobrol.

"Mohon maaf tuan, sebenarnya apa yang membuat tuan datang ke rumah saya, apa Kiran atau Deron membuat masalah?"tanya Papa Deri

"Tidak, mereka tidak membuat masalah, hanya saja ada sesuatu hal yang menyangkut Kiran anak anda"

"Maaf, permisi, silahkan diminum dulu"ucap Deron

"Terimakasih"ucap Mama Yuna

"Sebelumnya saya benar-benar minta maaf atas kesalahan yang anak saya buat..."ucap Papa Robert

"Maksudnya, saya tidak mengerti?"tanya Bunda Lusi

"Ada apa ini, apa si Evan br*ngsek ini, mau tobat makannya datang kesini untuk minta maaf"gumamnya Deron dalam hati

"Anak saya Evan, telah melakukan hal yang tidak pantas pada Putri anda, dan kami akan bertanggung jawab atas semuanya"ucap Papa Robert

"Hal yang tidak pantas, maksud anda?"tanya Bunda Lusi yang sudah berkaca-kaca

Kiran yang masih berada di dapur, masih bisa mendengar pembicaraan mereka, Kiran mulai meneteskan air matanya

"Hmmm, anak saya sudah melecehkan anak anda, meskipun Kiran belum tentu hamil tapi kami akan tetap bertanggung jawab"ucap Papa Robert

"Apa, kenapa kamu melakukan itu kepada putri saya"teriak Bunda Lusi pada Evan, Evan hanya bisa diam saja

"Bun tenang"ucap ayah Deri berusaha menenangkan bunda

Deron yang emosi mendengar bahwa kakaknya disetubuhi oleh Evan, diapun langsung melayangkan pukulan pada Evan.

"DASAR BRENGSEK, APA YANG LO LAKUIN SAMA KAKAK GUE"TERIAK DERON YANG SUDAH SANGAT MARAH

Bukk bukk bukk

Deron terus memukul Evan, tapi entah kenapa Evan tidak membalas pukulan dari Deron.

Kiran yang melihat adiknya sedang tersulut emosi, langsung berlari menghampiri adiknya, agar adiknya bisa tenang.

"DERON ALAMSYAH"TERIAK KIRAN SAMBIL TERISAK MENANGIS

Deron langsung berhenti dan melihat kearah kakaknya.

"Kak"ucap Deron, diapun menangis dan langsung memeluk kakaknya

Bunda Lusi sudah tidak bisa membendung air matanya lagi, dia kini sudah menangis di pelukan ayah Deri.

"Kenapa Kakak gak bilang sama aku"ucap Deron sambil memegang bahu kakaknya

"Kak, jawab, kak, kenapa"ucap Deron

"Deron, Kakak gak papa kok, kamu jangan marah yah"ucap Kiran berusaha tenang meskipun terlihat bahwa dia berbicara sambil menangis

"Kak, cukup kak" Deron pun langsung memeluk kakaknya kembali, mereka berpelukan sambil menangis

Setelah suasana mulai tenang dan kondusif, merekapun melanjutkan pembicaraan mereka.

"Bu saya benar-benar minta maaf, atas semuanya"ucap Mama Yuna pada Bunda Lusi.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa karena ini sudah terjadi"ucap Bunda Lusi.

"Jadi mau bagaimana kedepannya?"tanya ayah Deri.

"Saya akan bertanggung jawab, saya akan menikahi Kiran"ucap Evan tanpa rasa gugup, meskipun wajahnya sudah bonyok karena dipukuli oleh Deron.

"Gue gak setuju lo nikah sama kakak gue, br*ngsek"ucap Deron yang masih emosi.

"Yang bakal nikah itu gue sama Kiran, lo gak usah ikut campur"ucap Evan kesal, saat Deron akan berbicara lagi dia langsung dicegah oleh ayah Deri.

"Lalu bagaimana dengan sekolah Kiran?"tanya bunda

"Kalian tenang saja, masalah sekolah, Kiran dan Evan, masih bisa tetap sekolah meskipun sudah menikah, kita akan melangsungkan acara pernikahan secara sederhana dulu dan hanya anggota keluarga saja yang akan datang, baru setelah mereka lulus kita bisa mengadakan pesta resepsi"jelasnya Papa Robert

"Baiklah, kami juga sebagai orang tua tidak bisa berbuat apa-apa, ini semua sudah terjadi, kami hanya berharap nak Evan bisa menjaga Kiran, seperti kami menjaganya"

"Kapan acara pernikahannya, akan dilaksanakan?"tanya bunda

"Minggu depan, bagaimana?"tanya papa Robert

"Kiran, bagaimana?"tanya ayah Deri

"Hah, terserah ayah aja"ucap Kiran

"Baiklah, saya setuju"ucap ayah Deri

"Terimakasih, dan maaf"ucap Papa Robert

Setelah membahas masalah yang terjadi pada Evan dan Kiran, kini keluarga Evan berpamitan untuk pulang.

"Bunda, Ayah, maafin Kiran, hiks hiks hiks"ucap Kiran sambil menangis

"Udah gak papa, ini bukan salah kamu kok, kamu jangan nangis lagi yah"ucap bunda Lusi mencoba menenangkan Kiran

"Iya nak, kamu gak usah nangis terus, ayah sama bunda gak marah sama kamu kok"ucap ayah Deri

"Sebaiknya, kamu istirahat yah, biar bunda anter kekamar"ucap bunda Lusi, Kiran mengangguk

Sedangkan Evan, dia sudah sampai dirumahnya dan sedang berada dikamarnya, sejenak dia memikirkan Kiran dan juga Liana, Evan pun keluar dari kamarnya.

Tok tok tok

"Dek, kakak boleh masuk gak?"tanya Evan

"Masuk aja kak"ucap Liana, Evan pun masuk kedalam kamar Liana, dilihatnya Liana sedang duduk di tepi kasur sambil bersandar, Evan pun ikut duduk dikasur Liana

"Dek, kamu masih marah sama kakak?'tanya Evan

"Masih, sedikit"ucap Liana

"Maafin Kakak dek plissss"ucap Evan

Iya deh, aku maafin kakak"ucap Liana

"Makasih, ya udah, kakak kekamar dulu yah, kamu istirahat yah"

"Iya"Ervin pun kembali ke dalam kamarnya

Keesokan harinya Kiran tetap berangkat kesekolah bersama Deron, di antarkan oleh ayahnya.

"Dek, maafin kakak yah"ucap Kiran pada Deron saat mereka sedang berjalan menuju kelas

"Harusnya aku yang minta maaf sama kakak, aku gak bisa jagain kakak"ucap Deron

"Nggak kok, kamu udah jagain kakak, kamu kan adik kakak yang paling kuat"ucap Kiran sambil tersenyum

"Dalam keadaan seperti ini pun kakak masih bisa tersenyum, aku harap kakak bisa selalu bahagia"ucap Deron dalam hati

"Kakak masuk kelas duluan yah dek"ucap Kiran

"Iya kak, dahhh"ucap Deron sambil melambaikan tangannya

"Awwww"ucap Kiran saat dia bertabrakan dengan Evan

"Kalau jalan pake ma..."ucapan Kiran tak dilanjutkan karena ternyata yang bertabrakan dengannya adalah Evan

"Maaf"ucap Evan secara tiba-tiba

"Hah?"Kiran merasa bingung

"Gue minta maaf, lo punya telinga gak sih?"

"Iya"

"Ya udah, sana masuk kelas, mau ngapain lagi"ucap Evan masih dengan ekspresi dingin

Kiran pun langsung masuk kedalam kelasnya.

Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.

jaga kesehatan terus semuanya.

Terpopuler

Comments

Endang Pipit

Endang Pipit

bagus banget ceritanya thorr...lnjutttt

2021-10-07

1

suha suharni

suha suharni

dinovel aja cerita,x pengen bertanggung jawab atas apa yang SDH diperbuat tp klo kisah nyata sih banyakan dah perkosa org langsung lari g punya etika tuk bertanggung jawab.

2021-06-18

3

。•Jaenni Kim・。

。•Jaenni Kim・。

ceritanya seru, semangat ya thorr salam dari Ken & Kinan

2021-06-11

3

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Deron
3 Episode 3 Gudang sekolah
4 Episode 4 Hancur
5 Episode 5 Tanggung jawab
6 Episode 6 Kemarahan Deron
7 Episode 7 Butik
8 Episode 8 foto prewedding
9 Episode 9 Hari pernikahan
10 Episode 10 Pengantin baru
11 Episode 11 Pindah ke apartemen
12 Episode 12 Yuri
13 Episode 13 Suami ganteng
14 Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15 Episode 15 Pacar
16 Episode 16 Hari Pertama kerja
17 Episode 17 Hamil gak?
18 Episode 18 Kiran hilang
19 Episode 19 Rumah sakit
20 Episode 20 Doni, Riki Menginap
21 Episode 21 Visual
22 Episode 22 Hubby
23 Episode 23 Dila & Riki
24 Episode 24 Rumah baru.
25 Episode 25 Pindah rumah
26 Episode 26 Ujian Nasional
27 Episode 27 Joging
28 Episode 28 Dua bulan kemudian
29 Episode 29 Ruang tv
30 Episode 30 Pergi
31 Episode 31 Kangen
32 Episode 32 Kelulusan Kiran
33 Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34 Episode 34 Deron Dan Evan
35 Episode 35 Bebek goreng
36 Episode 36 Mual
37 Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38 Episode 38 Kram Perut
39 Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40 Episode 40 Enam bulan kemudian
41 Episode 41 Ngampus
42 Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43 Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44 Episode 44 Kepercayaan
45 Episode 45 Nengokin baby
46 Episode 46 Kumpul-kumpul
47 Episode 47 Kecelakaan
48 Episode 48 Kenzo Antonio
49 Episode 49 Harus kuat
50 Episode 50 Bertahan atau tidak
51 Episode 51 Surat
52 Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53 Episode 53 Berziarah ke makam
54 Episode 54 Kelulusan Deron
55 Episode 55 Ngapel
56 Episode 56 Dua tahun kemudian
57 Episode 57 Ngumpul bareng
58 Episode 58 Mulai lagi
59 Episode 59 Tumben
60 Episode 60 Dedek bayi
61 Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62 Episode 62 Adik bayi
63 Episode 63 Keluarga bahagia
64 Episode 64 kekepoan yang hqq
65 Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66 Episode 66 Bercerita
67 Episode 67 Anak baru
68 Episode 68 Letta
69 Episode 69 Gisel
70 Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71 Episode 71 Angga punya adik lagi
72 Episode 72 Angga merajuk
73 Episode 73 Perasaan Cia
74 Episode 74 Sakit hati Cia
75 Episode 75 Rumah Opa Robert
76 Episode 76 Jauhi dia
77 Episode 77 Mulai menjauh
78 Episode 78 Rumit
79 Episode 79 kekesalan Angga
80 Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81 Episode 81 Masuk SMA
82 Episode 82 Kenzo sakit
83 Episode 83 Kangen
84 Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85 Episode 85 Hanya kamu
86 Episode 86 Pantai
87 Episode 87 Perpisahan sekolah
88 Episode 88 Kangen Papa Evan
89 Episode 89 Akhir kisah
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Deron
3
Episode 3 Gudang sekolah
4
Episode 4 Hancur
5
Episode 5 Tanggung jawab
6
Episode 6 Kemarahan Deron
7
Episode 7 Butik
8
Episode 8 foto prewedding
9
Episode 9 Hari pernikahan
10
Episode 10 Pengantin baru
11
Episode 11 Pindah ke apartemen
12
Episode 12 Yuri
13
Episode 13 Suami ganteng
14
Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15
Episode 15 Pacar
16
Episode 16 Hari Pertama kerja
17
Episode 17 Hamil gak?
18
Episode 18 Kiran hilang
19
Episode 19 Rumah sakit
20
Episode 20 Doni, Riki Menginap
21
Episode 21 Visual
22
Episode 22 Hubby
23
Episode 23 Dila & Riki
24
Episode 24 Rumah baru.
25
Episode 25 Pindah rumah
26
Episode 26 Ujian Nasional
27
Episode 27 Joging
28
Episode 28 Dua bulan kemudian
29
Episode 29 Ruang tv
30
Episode 30 Pergi
31
Episode 31 Kangen
32
Episode 32 Kelulusan Kiran
33
Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34
Episode 34 Deron Dan Evan
35
Episode 35 Bebek goreng
36
Episode 36 Mual
37
Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38
Episode 38 Kram Perut
39
Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40
Episode 40 Enam bulan kemudian
41
Episode 41 Ngampus
42
Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43
Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44
Episode 44 Kepercayaan
45
Episode 45 Nengokin baby
46
Episode 46 Kumpul-kumpul
47
Episode 47 Kecelakaan
48
Episode 48 Kenzo Antonio
49
Episode 49 Harus kuat
50
Episode 50 Bertahan atau tidak
51
Episode 51 Surat
52
Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53
Episode 53 Berziarah ke makam
54
Episode 54 Kelulusan Deron
55
Episode 55 Ngapel
56
Episode 56 Dua tahun kemudian
57
Episode 57 Ngumpul bareng
58
Episode 58 Mulai lagi
59
Episode 59 Tumben
60
Episode 60 Dedek bayi
61
Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62
Episode 62 Adik bayi
63
Episode 63 Keluarga bahagia
64
Episode 64 kekepoan yang hqq
65
Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66
Episode 66 Bercerita
67
Episode 67 Anak baru
68
Episode 68 Letta
69
Episode 69 Gisel
70
Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71
Episode 71 Angga punya adik lagi
72
Episode 72 Angga merajuk
73
Episode 73 Perasaan Cia
74
Episode 74 Sakit hati Cia
75
Episode 75 Rumah Opa Robert
76
Episode 76 Jauhi dia
77
Episode 77 Mulai menjauh
78
Episode 78 Rumit
79
Episode 79 kekesalan Angga
80
Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81
Episode 81 Masuk SMA
82
Episode 82 Kenzo sakit
83
Episode 83 Kangen
84
Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85
Episode 85 Hanya kamu
86
Episode 86 Pantai
87
Episode 87 Perpisahan sekolah
88
Episode 88 Kangen Papa Evan
89
Episode 89 Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!