"Gue balik duluan yah"ucap Dila pada Kiran
"Okeh"Kiran masih menunggu Deron
"Wah wah wah, ketemu lagi kita"ucap Evan yang tiba-tiba muncul, Kiran merasa kaget, dan sekaligus takut
"Mau ngapain kak Evan kesini?"tanya Kiran memberanikan diri
"Menurut lo"
"Lo sadar gak sih, lo udah cari masalah sama siapa?"lanjutnya Evan
"Kak Kiran?"Teriak Deron yang melihat kakaknya sedang di ganggu oleh Evan
"Kebetulan banget nih, ada adiknya"ucap Evan
"Kak ayo kita pulang"ucap Deron yang langsung menarik tangan Kiran tanpa memperdulikan keberadaan Evan
"Wouy, lo bener-bener berani banget yah sama gue"ucap Evan yang merasa tidak terima karena dirinya diabaikan oleh Deron
"Maaf kami berdua harus pulang"ucap Deron
"Okeh, kali ini gue lepasin lo, liat aja nanti, apa yang bakal gue lakuin sama kakak lo"ancamnya Evan, dan Evan pun langsung pergi
Deron dan Kiran pun bergegas pulang, karena hari sudah sore, saat dirumah.
Tok tok tok
"Kak Kiran, boleh aku masuk?"tanya Deron dibalik pintu kamarnya Kiran
"Iya boleh"ucap Kiran
"Ada apa dek?"tanya Kiran, Deron pun menghampiri Kiran yang sedang duduk di tepi ranjang
"Kak, dengerin aku, mulai hari ini kakak harus lebih hati-hati lagi sama si Evan brengs*k itu, kalau ada apa-apa kakak langsung hubungi aku"ucap Deron yang merasa khawatir, sedari Deron pulang sekolah, dia terus memikirkan tentang omongan Evan, Deron tau Evan tidak pernah main-main dengan omongannya.
"Iya kamu tenang aja, kamu jangan khawatir kakak bisa jaga diri kok"ucap Kiran berusaha menenangkan adiknya, sebenarnya dia juga merasa takut, dan panik, tapi sebisa mungkin dia tidak memperlihat rasa takutnya kepada Deron sang adik.
Sedangkan disisi lain Evan sedang berkumpul dengan teman-temannya, di tempat tongkrongannya, tempat tongkrongan Evan seperti rumah yang lumayan besar, rumah itu memang sengaja mereka jadikan markas atau tempat tongkrongan.
"Van, gimana urusan lo sama cewek yang tadi siang disekolah itu?"tanya Riki sahabat Evan
"Hmmm, yang pasti belum selesai"ucap Evan
"Apa jangan-jangan, lo mau cicipin tubuh cewek itu?"tanya Doni, Evan memang lumayan sering mempermainkan wanita, kedua sahabatnya selalu memberi nasihat pada Evan, tapi dia tidak pernah mendengarkannya
"Mungkin aja"
"Jangan macem-macem deh lo Van, kita berdua kan udah sering ingetin lo, buat berhenti ngelakuin hal kayak gitu"ucap Doni dan Evan hanya diam tak menjawab apapun
Drttt drtttt drtttt (hp Evan berbunyi)
"Hallo dek?"ucap Evan diseberang telepon
"Kak, kapan pulang, ini udah malem?"tanya Liana
"Kenapa emangnya?"
"Nggak papa sih, cuma ngasih tau aja, nanti kalau mau pulang beliin aku es krim yah kak"
"Siap adikku yang paling cantik"ucap Evan sambil tersenyum, kedua sahabatnya hanya memperhatikan Evan saja
"Aku tutup teleponnya kak"ucap Liana, panggilan pun berakhir
"Emang ya lo cuma bisa bersikap lembut itu sama nyokap dan adik lo aja"ucap Riki
"Nggak juga, nanti kalau dia udah bertemu dengan tambatan hatinya gue yakin dia pasti langsung bucin, sebucin, bucinnya"ucap Doni
"Lo yakin bakal ada yang mau sama dia, dia aja deket sama cewek buat jadiin mainannya aja"ledeknya Riki
"Jangan pada gosip lo, kayak lo gak pernah ngelakuin itu aja"ucap Evan
"Itu bukan gosip, itu fakta, fakta, iya gue akui, gue juga pernah kayak lo, tapi gue kan udah tobat"tegasnya Riki
"Serah lo dah"ucap Evan sambil beranjak dari duduknya
"Mau kemana lo?"tanya Doni
"Pulang, capek gue dengerin kalian ngebacot mulu"ucap Evan
"Eh Ki, jangan lupa besok bawa baju basket gue, besok kan kita bakal main"ucap Evan
"Okeh siap"ucap Riki, Evan pun langsung melajukan motornya untuk pulang
Keesokan harinya Kiran dan Deron berangkat kesekolah menggunakan angkutan umum, karena ayah dan bunda nya masih berada diluar kota.
"Deronnnn"teriak Riza teman sekelas Deron
"Eh kak Kiran"ucap Riza, Kiran pun hanya tersenyum ramah
"Tumben berangkat pagi?"tanya Deron, mereka bertiga pun berjalan menuju kelas secara bersamaan
"Iya, Mami gue ngomel mulu, jadi gue berangkat aja kesekolah"ucap Riza
Saat mereka bertiga melewati lapangan basket, ternyata disana sudah ada Evan dan kawan-kawan yang sedang bermain basket, Evan melihat ke arah Kiran dan Deron, dan Kiran pun sempat melihat Evan sekilas, tapi dia buru-buru mengalihkan pandangannya.
Bukkk
Evan melemparkan bola basket yang dia pegang tepat di kepala Deron.
"Kamu gak papa dek?"tanya Kiran yang merasa khawatir, dilihatnya Evan berjalan menghampiri mereka
"Huh, sorry gue gak sengaja"ucap Evan dengan senyum liciknya, Evan mengambil kembali bola basketnya dan melemparkannya lagi ke arah Deron dengan sangat keras.
"Awwww"ringisnya Deron yang merasa kesakitan, Kiran yang melihat merasa kesal, Kiran langsung menghampiri Evan yang masih berdiri didekatnya dan langsung menamparnya.
Plakkkk
Semua siswa yang melihatnya merasa terkejut karena baru pertama kali ada orang yang berani melawan Evan.
Evan yang mendapat tamparan dari Kiran langsung tersenyum meremehkan.
"Ayo, kita pergi"ucap Kiran sambil menarik tangan Deron
"Berani banget tuh cewek nampar gue, hah liat aja nanti, lo pasti bakal nyesel"gumamnya Evan
"Gilaaa, tuh cewek berani banget sama lo, hahaha"ucap Doni
"Gimana rasanya ditampar sama cewek?"tanya Riki
"Diem lo pada"ucap Evan, diapun langsung pergi meninggalkan mereka berdua
Dikelasnya Kiran
"Eh Kiran, lo berani-beraninya yah nampar kak Evan, jangan sok jagoan deh, lo seharusnya siap-siap buat ditendang dari sekolah ini ngerti gak"omelnya Yuri
"Eh lo denger gue ngomong gak sih"lanjutnya lagi Yuri karena tak mendapatkan respon dari Kiran sedikitpun
"Berisik tau gak"ucap Dila
"Gue gak ngomong sama lo yah, gue ngomong sama sahabat lo nih, susah emang ngomong sama orang macem lo"Yuri pun langsung meninggalkan Dila dan Kiran
"Dil, gue ke toilet dulu yah"ucap Kiran
"Mau gue temenin?"tanya Dila
"Nggak usah, gue sendiri aja"
"Ohhh, ya udah, kalau gitu"
Saat Kiran sedang berjalan menuju toilet, ternyata Evan melihatnya dan diapun mengikuti Kiran, saat Kiran akan masuk kedalam kamar mandi, Evan langsung menariknya dan membawanya ke arah gudang.
"Kak Evan, lepasin"ucap Kiran, karena toilet sekolah berada dibelakang jadi suana disana sangat sepi dan juga para murid pun sudah masuk jam pelajaran.
Evan langsung mendorong Kiran untuk masuk kedalam gudang, dan langsung mengunci pintu gudang tersebut, letak gudang sekolah memang berada di paling ujung dan jarang sekali ada orang yang lewat kesana.
Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Anak org kaya tapi skolah naik angkutan umum, Gak pake mobil minimalis ya pake motor lah,,,
2023-08-16
1
Riska
Semangat Kak... Mampir juga di novelku, judulnya terpaksa menikah sma, semoga sukaa...😅😁
2022-11-28
0