Episode 3 Gudang sekolah

"Gue balik duluan yah"ucap Dila pada Kiran

"Okeh"Kiran masih menunggu Deron

"Wah wah wah, ketemu lagi kita"ucap Evan yang tiba-tiba muncul, Kiran merasa kaget, dan sekaligus takut

"Mau ngapain kak Evan kesini?"tanya Kiran memberanikan diri

"Menurut lo"

"Lo sadar gak sih, lo udah cari masalah sama siapa?"lanjutnya Evan

"Kak Kiran?"Teriak Deron yang melihat kakaknya sedang di ganggu oleh Evan

"Kebetulan banget nih, ada adiknya"ucap Evan

"Kak ayo kita pulang"ucap Deron yang langsung menarik tangan Kiran tanpa memperdulikan keberadaan Evan

"Wouy, lo bener-bener berani banget yah sama gue"ucap Evan yang merasa tidak terima karena dirinya diabaikan oleh Deron

"Maaf kami berdua harus pulang"ucap Deron

"Okeh, kali ini gue lepasin lo, liat aja nanti, apa yang bakal gue lakuin sama kakak lo"ancamnya Evan, dan Evan pun langsung pergi

Deron dan Kiran pun bergegas pulang, karena hari sudah sore, saat dirumah.

Tok tok tok

"Kak Kiran, boleh aku masuk?"tanya Deron dibalik pintu kamarnya Kiran

"Iya boleh"ucap Kiran

"Ada apa dek?"tanya Kiran, Deron pun menghampiri Kiran yang sedang duduk di tepi ranjang

"Kak, dengerin aku, mulai hari ini kakak harus lebih hati-hati lagi sama si Evan brengs*k itu, kalau ada apa-apa kakak langsung hubungi aku"ucap Deron yang merasa khawatir, sedari Deron pulang sekolah, dia terus memikirkan tentang omongan Evan, Deron tau Evan tidak pernah main-main dengan omongannya.

"Iya kamu tenang aja, kamu jangan khawatir kakak bisa jaga diri kok"ucap Kiran berusaha menenangkan adiknya, sebenarnya dia juga merasa takut, dan panik, tapi sebisa mungkin dia tidak memperlihat rasa takutnya kepada Deron sang adik.

Sedangkan disisi lain Evan sedang berkumpul dengan teman-temannya, di tempat tongkrongannya, tempat tongkrongan Evan seperti rumah yang lumayan besar, rumah itu memang sengaja mereka jadikan markas atau tempat tongkrongan.

"Van, gimana urusan lo sama cewek yang tadi siang disekolah itu?"tanya Riki sahabat Evan

"Hmmm, yang pasti belum selesai"ucap Evan

"Apa jangan-jangan, lo mau cicipin tubuh cewek itu?"tanya Doni, Evan memang lumayan sering mempermainkan wanita, kedua sahabatnya selalu memberi nasihat pada Evan, tapi dia tidak pernah mendengarkannya

"Mungkin aja"

"Jangan macem-macem deh lo Van, kita berdua kan udah sering ingetin lo, buat berhenti ngelakuin hal kayak gitu"ucap Doni dan Evan hanya diam tak menjawab apapun

Drttt drtttt drtttt (hp Evan berbunyi)

"Hallo dek?"ucap Evan diseberang telepon

"Kak, kapan pulang, ini udah malem?"tanya Liana

"Kenapa emangnya?"

"Nggak papa sih, cuma ngasih tau aja, nanti kalau mau pulang beliin aku es krim yah kak"

"Siap adikku yang paling cantik"ucap Evan sambil tersenyum, kedua sahabatnya hanya memperhatikan Evan saja

"Aku tutup teleponnya kak"ucap Liana, panggilan pun berakhir

"Emang ya lo cuma bisa bersikap lembut itu sama nyokap dan adik lo aja"ucap Riki

"Nggak juga, nanti kalau dia udah bertemu dengan tambatan hatinya gue yakin dia pasti langsung bucin, sebucin, bucinnya"ucap Doni

"Lo yakin bakal ada yang mau sama dia, dia aja deket sama cewek buat jadiin mainannya aja"ledeknya Riki

"Jangan pada gosip lo, kayak lo gak pernah ngelakuin itu aja"ucap Evan

"Itu bukan gosip, itu fakta, fakta, iya gue akui, gue juga pernah kayak lo, tapi gue kan udah tobat"tegasnya Riki

"Serah lo dah"ucap Evan sambil beranjak dari duduknya

"Mau kemana lo?"tanya Doni

"Pulang, capek gue dengerin kalian ngebacot mulu"ucap Evan

"Eh Ki, jangan lupa besok bawa baju basket gue, besok kan kita bakal main"ucap Evan

"Okeh siap"ucap Riki, Evan pun langsung melajukan motornya untuk pulang

Keesokan harinya Kiran dan Deron berangkat kesekolah menggunakan angkutan umum, karena ayah dan bunda nya masih berada diluar kota.

"Deronnnn"teriak Riza teman sekelas Deron

"Eh kak Kiran"ucap Riza, Kiran pun hanya tersenyum ramah

"Tumben berangkat pagi?"tanya Deron, mereka bertiga pun berjalan menuju kelas secara bersamaan

"Iya, Mami gue ngomel mulu, jadi gue berangkat aja kesekolah"ucap Riza

Saat mereka bertiga melewati lapangan basket, ternyata disana sudah ada Evan dan kawan-kawan yang sedang bermain basket, Evan melihat ke arah Kiran dan Deron, dan Kiran pun sempat melihat Evan sekilas, tapi dia buru-buru mengalihkan pandangannya.

Bukkk

Evan melemparkan bola basket yang dia pegang tepat di kepala Deron.

"Kamu gak papa dek?"tanya Kiran yang merasa khawatir, dilihatnya Evan berjalan menghampiri mereka

"Huh, sorry gue gak sengaja"ucap Evan dengan senyum liciknya, Evan mengambil kembali bola basketnya dan melemparkannya lagi ke arah Deron dengan sangat keras.

"Awwww"ringisnya Deron yang merasa kesakitan, Kiran yang melihat merasa kesal, Kiran langsung menghampiri Evan yang masih berdiri didekatnya dan langsung menamparnya.

Plakkkk

Semua siswa yang melihatnya merasa terkejut karena baru pertama kali ada orang yang berani melawan Evan.

Evan yang mendapat tamparan dari Kiran langsung tersenyum meremehkan.

"Ayo, kita pergi"ucap Kiran sambil menarik tangan Deron

"Berani banget tuh cewek nampar gue, hah liat aja nanti, lo pasti bakal nyesel"gumamnya Evan

"Gilaaa, tuh cewek berani banget sama lo, hahaha"ucap Doni

"Gimana rasanya ditampar sama cewek?"tanya Riki

"Diem lo pada"ucap Evan, diapun langsung pergi meninggalkan mereka berdua

Dikelasnya Kiran

"Eh Kiran, lo berani-beraninya yah nampar kak Evan, jangan sok jagoan deh, lo seharusnya siap-siap buat ditendang dari sekolah ini ngerti gak"omelnya Yuri

"Eh lo denger gue ngomong gak sih"lanjutnya lagi Yuri karena tak mendapatkan respon dari Kiran sedikitpun

"Berisik tau gak"ucap Dila

"Gue gak ngomong sama lo yah, gue ngomong sama sahabat lo nih, susah emang ngomong sama orang macem lo"Yuri pun langsung meninggalkan Dila dan Kiran

"Dil, gue ke toilet dulu yah"ucap Kiran

"Mau gue temenin?"tanya Dila

"Nggak usah, gue sendiri aja"

"Ohhh, ya udah, kalau gitu"

Saat Kiran sedang berjalan menuju toilet, ternyata Evan melihatnya dan diapun mengikuti Kiran, saat Kiran akan masuk kedalam kamar mandi, Evan langsung menariknya dan membawanya ke arah gudang.

"Kak Evan, lepasin"ucap Kiran, karena toilet sekolah berada dibelakang jadi suana disana sangat sepi dan juga para murid pun sudah masuk jam pelajaran.

Evan langsung mendorong Kiran untuk masuk kedalam gudang, dan langsung mengunci pintu gudang tersebut, letak gudang sekolah memang berada di paling ujung dan jarang sekali ada orang yang lewat kesana.

Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Anak org kaya tapi skolah naik angkutan umum, Gak pake mobil minimalis ya pake motor lah,,,

2023-08-16

1

Riska

Riska

Semangat Kak... Mampir juga di novelku, judulnya terpaksa menikah sma, semoga sukaa...😅😁

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Deron
3 Episode 3 Gudang sekolah
4 Episode 4 Hancur
5 Episode 5 Tanggung jawab
6 Episode 6 Kemarahan Deron
7 Episode 7 Butik
8 Episode 8 foto prewedding
9 Episode 9 Hari pernikahan
10 Episode 10 Pengantin baru
11 Episode 11 Pindah ke apartemen
12 Episode 12 Yuri
13 Episode 13 Suami ganteng
14 Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15 Episode 15 Pacar
16 Episode 16 Hari Pertama kerja
17 Episode 17 Hamil gak?
18 Episode 18 Kiran hilang
19 Episode 19 Rumah sakit
20 Episode 20 Doni, Riki Menginap
21 Episode 21 Visual
22 Episode 22 Hubby
23 Episode 23 Dila & Riki
24 Episode 24 Rumah baru.
25 Episode 25 Pindah rumah
26 Episode 26 Ujian Nasional
27 Episode 27 Joging
28 Episode 28 Dua bulan kemudian
29 Episode 29 Ruang tv
30 Episode 30 Pergi
31 Episode 31 Kangen
32 Episode 32 Kelulusan Kiran
33 Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34 Episode 34 Deron Dan Evan
35 Episode 35 Bebek goreng
36 Episode 36 Mual
37 Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38 Episode 38 Kram Perut
39 Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40 Episode 40 Enam bulan kemudian
41 Episode 41 Ngampus
42 Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43 Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44 Episode 44 Kepercayaan
45 Episode 45 Nengokin baby
46 Episode 46 Kumpul-kumpul
47 Episode 47 Kecelakaan
48 Episode 48 Kenzo Antonio
49 Episode 49 Harus kuat
50 Episode 50 Bertahan atau tidak
51 Episode 51 Surat
52 Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53 Episode 53 Berziarah ke makam
54 Episode 54 Kelulusan Deron
55 Episode 55 Ngapel
56 Episode 56 Dua tahun kemudian
57 Episode 57 Ngumpul bareng
58 Episode 58 Mulai lagi
59 Episode 59 Tumben
60 Episode 60 Dedek bayi
61 Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62 Episode 62 Adik bayi
63 Episode 63 Keluarga bahagia
64 Episode 64 kekepoan yang hqq
65 Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66 Episode 66 Bercerita
67 Episode 67 Anak baru
68 Episode 68 Letta
69 Episode 69 Gisel
70 Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71 Episode 71 Angga punya adik lagi
72 Episode 72 Angga merajuk
73 Episode 73 Perasaan Cia
74 Episode 74 Sakit hati Cia
75 Episode 75 Rumah Opa Robert
76 Episode 76 Jauhi dia
77 Episode 77 Mulai menjauh
78 Episode 78 Rumit
79 Episode 79 kekesalan Angga
80 Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81 Episode 81 Masuk SMA
82 Episode 82 Kenzo sakit
83 Episode 83 Kangen
84 Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85 Episode 85 Hanya kamu
86 Episode 86 Pantai
87 Episode 87 Perpisahan sekolah
88 Episode 88 Kangen Papa Evan
89 Episode 89 Akhir kisah
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Deron
3
Episode 3 Gudang sekolah
4
Episode 4 Hancur
5
Episode 5 Tanggung jawab
6
Episode 6 Kemarahan Deron
7
Episode 7 Butik
8
Episode 8 foto prewedding
9
Episode 9 Hari pernikahan
10
Episode 10 Pengantin baru
11
Episode 11 Pindah ke apartemen
12
Episode 12 Yuri
13
Episode 13 Suami ganteng
14
Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15
Episode 15 Pacar
16
Episode 16 Hari Pertama kerja
17
Episode 17 Hamil gak?
18
Episode 18 Kiran hilang
19
Episode 19 Rumah sakit
20
Episode 20 Doni, Riki Menginap
21
Episode 21 Visual
22
Episode 22 Hubby
23
Episode 23 Dila & Riki
24
Episode 24 Rumah baru.
25
Episode 25 Pindah rumah
26
Episode 26 Ujian Nasional
27
Episode 27 Joging
28
Episode 28 Dua bulan kemudian
29
Episode 29 Ruang tv
30
Episode 30 Pergi
31
Episode 31 Kangen
32
Episode 32 Kelulusan Kiran
33
Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34
Episode 34 Deron Dan Evan
35
Episode 35 Bebek goreng
36
Episode 36 Mual
37
Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38
Episode 38 Kram Perut
39
Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40
Episode 40 Enam bulan kemudian
41
Episode 41 Ngampus
42
Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43
Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44
Episode 44 Kepercayaan
45
Episode 45 Nengokin baby
46
Episode 46 Kumpul-kumpul
47
Episode 47 Kecelakaan
48
Episode 48 Kenzo Antonio
49
Episode 49 Harus kuat
50
Episode 50 Bertahan atau tidak
51
Episode 51 Surat
52
Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53
Episode 53 Berziarah ke makam
54
Episode 54 Kelulusan Deron
55
Episode 55 Ngapel
56
Episode 56 Dua tahun kemudian
57
Episode 57 Ngumpul bareng
58
Episode 58 Mulai lagi
59
Episode 59 Tumben
60
Episode 60 Dedek bayi
61
Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62
Episode 62 Adik bayi
63
Episode 63 Keluarga bahagia
64
Episode 64 kekepoan yang hqq
65
Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66
Episode 66 Bercerita
67
Episode 67 Anak baru
68
Episode 68 Letta
69
Episode 69 Gisel
70
Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71
Episode 71 Angga punya adik lagi
72
Episode 72 Angga merajuk
73
Episode 73 Perasaan Cia
74
Episode 74 Sakit hati Cia
75
Episode 75 Rumah Opa Robert
76
Episode 76 Jauhi dia
77
Episode 77 Mulai menjauh
78
Episode 78 Rumit
79
Episode 79 kekesalan Angga
80
Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81
Episode 81 Masuk SMA
82
Episode 82 Kenzo sakit
83
Episode 83 Kangen
84
Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85
Episode 85 Hanya kamu
86
Episode 86 Pantai
87
Episode 87 Perpisahan sekolah
88
Episode 88 Kangen Papa Evan
89
Episode 89 Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!