Saat jam istirahat Evan dan kawan-kawan, berjalan menuju kantin.
"Van kali-kali lah lo nongkrong lagi, udah lumayan lama banget kita gak nongkrong bertiga"ucap Doni
"Iya Van, bener kata Doni"ucap Riki
"Gue juga sebenarnya mau, tapi gue kan sekarang punya tanggung jawab lebih, sehabis pulang sekolah kan gue harus kerja, kalau gue gak kerja, mau dikasih makan apa si Kiran nanti"jelasnya Evan panjang kali lebar
"Iya juga sih"
"Ya udah nanti malam Minggu aja kita nongkrong, kayaknya malam Minggu gue bisa"ucap Evan
"Okeh boleh tuh, setuju"
Kiran dan Dila yang baru saja keluar dari kelasnya, langsung berjalan menuju kantin, tidak Kiran sadari ternyata Evan berada tepat dibelakangnya, kelas Evan berada di ujung, jadi jika dia ingin pergi kekantin, dia pasti melewati kelas Kiran.
"Nanti lo mau makan apa Ran?"tanah Dila
"Gue mau mie ayam dengan campuran lima sendok sambel, uhh menggiurkan, enak banget kayaknya, udah lapar banget"ucap Kiran yang memang perutnya sudah sangat lapar, Kiran sangat menyukai makanan pedas
"Lo gak kira-kira sambelnya lima sendok"ucap Dila, pembicaraan mereka tak luput dari pendengaran Evan, mereka masih belum menyadarinya bahwa Evan ada dibelakang mereka
"Hehehe, dari kemarin gue pengen banget makanan yang pedessss banget"
"Jangan-jangan..."Dila menggantung omongannya
"Jangan-jangan apa?"
"Lo ngidam yah"ucap Dila
"Ngaco lo, nggak lah"Kiran langsung memukul bahu Dila
"Siapa tau aja, lo kan udah ehem ehem sama kak Evan"
"Stttt, berisik, nanti takut ada yang denger"
"Eh, gue kepo dong, gimana rasanya?"Dila yang semakin kepo, dan Evan yang masih setia mendengarkan obrolan Kiran dan Dila, dan mereka masih belum sadar
"Apanya?"
"Itu loh, ehem ehem"
"Kepo lo"
"Eh tapi kalau dilihat-lihat kak Evan ganteng juga yah, tapi karena dia udah punya lo, gak apa-apa deh, gue sama temennya aja"ucap Dila sambil tersenyum
"Jangan jadi cewek gatel"Kiran menyentil kening Dila
"Ihhh, gue kan cuma berkhayal"
"Terus menurut lo gimana, Kak Evan ganteng gak?"lanjutnya Dila bertanya
"Hmmm, ganteng lah diakan suami gue, hihihi"Kiran merasa malu berbicara seperti itu
"Ngaku juga lo"
"Eh tapi, gue gak berharap banyak sih sama kak Evan"ucap Kiran sambil menghela nafas panjang
"Kenapa?"
"Diakan ganteng, gue sama kak Evan itu ibaratkan bubuk berlian dengan bubuk rengginang, sangat jauh berbeda, jadi gue gak berharap banyak"ucapnya Kiran mendramatis
"Dapat kata-kata dari mana lo?"
"Hehehe, ada deh"ucap Kiran sambil tertawa kecil dan tidak sengaja dia menengok ke belakang
"Eh kak Evan"ucap Kiran kikuk, Dila langsung berbalik dan melihat ada Evan dan kedua sahabatnya
"Duh, Ran, mereka denger gak apa yang kita bicarain tadi?"Dila berbisik
"Nggak tau deh gue, malu sumpah, kita kabur aja yuk"Kiran berbisik
"Kak aku duluan yah"ucap Kiran yang sudah merasa malu, diapun langsung berlari kecil bersama Dila
"Ternyata Kiran seru juga yah orangnya"ucap Doni
"Hmmm, iya kayaknya"ucap Riki, Evan hanya tersenyum
"Ngapa lo senyum-senyum sendiri?"tanya Riki yang melihat Evan
"Nggak"Evan langsung berjalan mendahului Riki dan Doni
"Wouy njirrr, tungguin kali"teriak Doni, mereka berdua pun langsung menyusul Evan yang sudah berjalan lebih dulu
Saat dikantin, Evan mencari keberadaan Kiran, dia langsung menghampiri Kiran yang sedang makan bersama Dila, Evan langsung duduk di samping Kiran, dan langsung mengambil mangkok yang berisi mie ayam milik Kiran.
"Ehh kak, itu..."ucap Kiran,Dila yang melihat nya hanya melongo
"Hai Kiran, dan temen nya Kiran, boleh yah kita gabung"ucap Riki
"Iya boleh kak"ucap Dila, Kiran masih memperhatikan Evan yang sedang memakan mie ayam miliknya
"Eh Van lo makan mie ayam punya Kiran?"tanya Riki
"Hmmm"Evan menganggukkan kepalanya
"Kak aku masih lapar"ucap Kiran
"Nih"Evan memberikan kembali mie ayam milik Kiran dan Kiran langsung memakannya kembali tanpa rasa jijik sedikitpun, mungkin karena mereka sudah menyandang status sebagai suami istri, dan Evan langsung meminum,minuman milik Kiran.
"Lo mau pesen apa Van?"tanya Doni
"Mie ayam aja, sama jus jeruk"ucap Evan
"Eh kenalin dong, namanya siapa"ucap Riki pada Dila, sambil mengulurkan tangannya
"Eh, Dila kak"ucap Dila
"Cantik"
"Makasih"ucap Dila malu-malu
Saat makanan yang dipesan Evan sudah datang, diapun langsung memakannya, Kiran baru saja selesai makan, tapi perutnya masih terasa lapar, dia hanya melihat Evan yang makan dengan lahap.
"Kenapa?"tanya Evan yang sadar bahwa Kiran sedang memperhatikan nya
"Eh, nggak kok, hehe"Kiran kikuk, Evan langsung melanjutkan acara makannya, dan menghabiskan mie ayam nya.
"Kenyang gue"ucap Doni
Ting tong ( bel sekolah berbunyi)
"Dil, ke kelas yuk"ajak Kiran
"Ayo"
"Kak aku ke kelas duluan yah"ucap Kiran
"Iya"Kiran dan Dila pun segera pergi menuju kelasnya
"Dil lo duluan aja ke kelasnya, gue mau ke kamar mandi dulu"ucap Kiran
"Okeh"Dila pun pergi ke kelas sendiri
Kiran berjalan menuju kamar mandi sendirian, saat baru saja akan masuk kedalam kamar mandi, tangan Kiran langsung ditarik oleh seseorang.
"Yuri, apaan sih, lepasin gak"ucap Kiran dan ternyata Yuri lah yang menarik tangan Kiran
"Berisik, ikut gue sekarang"bentaknya Yuri, dia langsung membawa Kiran ke area gudang
"Aww"Kiran meringis kesakitan saat Yuri membanting tubuhnya sampai terjatuh
"Gue udah bilang sama lo, gue gak akan pernah terima lo bisa deket sama kak Evan ataupun jadi pacarnya kak Evan, gue bakal kasih lo pelajaran"teriak Yuri, diapun langsung menghampiri Kiran dan menarik rambut Kiran
"Awww, lepasin, sakit"Kiran kesakitan, dia sangat ingin menangis
Plak
satu tamparan mendarat di pipi Kiran
Plak
Dua tamparan mendarat di pipi Kiran
Kini Kiran sudah menangis karena merasa kesakitan, dia ingin melawan tapi entah kenapa badannya sangat lemas, dia hanya bisa berharap ada seseorang yang bisa membantunya.
Yuri masih terus-menerus memukuli Kiran dari mulai menampar, menjambak, hingga menendang Kiran, setelah puas Yuri langsung berhenti.
"Ini baru permulaan, gue peringatin lagi lo jangan pernah deketin kak Evan, kalau hidup lo mau tenang"ancamnya Yuri, diapun langsung pergi meninggalkan Kiran yang kini sudah sangat lemas, dia merasakan sakit di sekujur tubuhnya
Kiran berusaha untuk mengambil handphone nya yang ada disaku rok nya, dengan sisa tenaga yang dia punya, dia langsung menelpon Evan, entah kenapa dia merasa ingin Evan memeluknya.
Drtt drtt drtt
"Kiran"tumben dia nelpon pas jam pelajaran, Evan langsung mengangkat telepon dari Kiran karena sekarang posisi di kelas sedang tidak ada guru
"Hallo Kiran, ada apa?"ucap Evan
"....."Kiran masih berusaha untuk berbicara, dia sudah sangat lemah dan susah untuk berbicara, wajah Kiran sudah penuh dengan luka lebam akibat pukulan dari Yuri
"Kiran, ada apa?"
"Kak...to...longin aku"ucap Kiran terbata-bata
"Apa, lo ada dimana?"
"...."
"Hallo Kiran, lo ada dimana?"ucap Evan yang sudah merasa khawatir, dan Kiran sudah pingsan.
Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Si Cantik 21 + 🌽🍎
si yuri kayk laki ih....pake kekerasan
2021-06-08
0
A.0122
yuri bnr² hrus diberi pelajaran nie
2021-06-06
0
Liyana Tns
lemah banget
2021-05-30
3