Episode 4 Hancur

Evan mulai mendekati Kiran yang sudah menangis karena merasa ketakutan.

"Kak Evan mau ngapain, jangan macam-macam, hiks hiks"ucap Kiran

"Hah, ini balasan karena lo udah berani nampar gue"ucap Evan yang sudah berada tepat didepan Kiran

Evan langsung manaikan rok sekolah yang dipakai Kiran dan menyentuh paha Kiran, Kiran yang mendapat perlakuan seperti itu merasa kaget dan tambah takut.

"Jangan takut sayang, kita akan bermain sekarang"ucap Evan dengan berseringai

"Jangan Kak, aku mohon, hiks hiks hiks"Kiran masih terus menangis tak berdaya

"Tenang saja, gue rasa, gue gak bakal ngelakuinnya sekarang, untuk sekarang kita pemanasan saja dulu"Evan langsung menjambak rambut Kiran dan mencium paksa bibir Kiran, kiran hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

"Bagaimana lo suka?"tanya Evan yang sudah melepaskan ciumannya, dan langsung membenturkan kepala Kiran ke lantai

"Awwww"Kiran meringis kesakitan

"Sekarang gue bakal kasih tawaran buat lo, gue gak bakal ganggu adik lo lagi, asalkan lo harus nurut sama gue, lo harus lakuin apapun yang gue minta, atau adik lo bakal terus gue ganggu"

"Gimana, lo mau pilih yang mana?"Kiran tak kunjung menjawab, Evan merasa kesal

"JAWABBB"teriak Evan

"Oke, aku ba..kal ngelakuin apapun yang kakak minta, asal jangan ganggu Deron"ucap Kiran gugup dan takut

"Bagus"ucap Evan sambil menepuk pelan pipi Kiran

"Mana hp lo?"tanya Evan

"Buat apa?"

"Jangan bikin gue marah"Kiran pun langsung memberikan hp miliknya kepada Evan, Evan langsung memasukkan nomor Kiran ke hp nya.

"Sekarang lo boleh pergi, inget lo harus nurutin apapun kemaun gue, inget itu baik-baik"Evan langsung membuka pintu gudang yang dia kunci dan membiarkan Kiran pergi.

Sebelum Kiran kembali ke kelasnya, dia terlebih dahulu pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Dilihatnya didalam kelas Kiran tidak ada guru yang sedang mengajar, Kiran pun langsung masuk.

"Lo abis dari mana aja sih, kok ke toilet lama banget?"tanya Dila

"Nggak, tadi gue ada urusan bentar kok"ucap Kiran berusaha tetap tenang

"Lo abis nangis yah?"ucap Dila sambil memperhatikan wajah Kiran

"Apaan sih, siapa juga yang habis nangis"

"Ngomong-ngomong tadi ada guru gak?"tanya Kiran

"Nggak ada, semua guru lagi rapat katanya"

"Ohhh"Kiran hanya ber "oh"

"Lo beneran gak papa?"tanya Dila berusaha untuk memastikan kembali

"Iya gak papa kok"

"Beneran?"Dila masih belum yakin

"Beneran dilaaaa"

Semua pelajaran disekolah telah selesai, waktunya para siswa dan siswi untuk pulang.

"Bentar Za, gue mau nelpon kakak gue dulu"ucap Deron

Drtttt drtttt drttt

"Deron"ucap Kiran, diapun langsung mengangkat telpon dari Deron

"Hallo dek, ada apa?"tanya Kiran

"Gini kak, aku ada mau ngerjain tugas di rumahnya Riza..."

"Iya terus?"

"Kakak pulang sendiri gak papa kan?"

"Ohhh, kakak kira ada apa, iya gak papa"ucap Kiran

"Okeh kak, aku tutup telponnya yah"

"Iya"

Kiran pun akhirnya pulang sendiri, dilihatnya suasana sekolah yang sudah mulai sepi, Kiran berjalan menuju gerbang sekolah sendirian.

"Hello, kita ketemu lagi"ucap Evan yang tiba-tiba muncul, Kiran hanya diam

"Dimana adik lo yang songong itu?"

"Nggak ada"ucap Kiran

"Bagus kalau gitu..."

"Gue denger di rumah lo lagi gak ada siapa-siapa yah, gimana kalau kita berdua main dirumah lo"

"Mau ngapain?"tanya Kiran yang sudah mulai takut

"Lo ingetkan yang tadi gue bilang di gudang"

"Iya"

"Lo gak usah ngebantah gue"akhirnya Kiran pun pasrah dan membawa Evan menuju rumahnya, saat sampai dirumah mereka berdua langsung masuk kedalam rumah.

"Aku...aku mau kekamar dulu"ucap Kiran

"Gue ikut"ucapnya Evan, Kiran tak mengatakan apapun, dia langsung berjalan menuju kamarnya diikuti oleh Evan, saat sudah berada didalam kamar Evan langsung mengunci pintu kamarnya Kiran.

"Kenapa dikunci?"tanya Kiran

"Menurut lo"

"Kita akan bersenang-senang sayang"ucap Evan lalu diapun langsung mendorong tubuh Kiran keatas kasur dan Evan langsung menindih tubuh Kiran.

"Kakak mau ngapain, lepasin"ucap Kiran yang sudah sangat takut

"Tidak semudah itu, ini balasan karena lo udah berani nampar gue disekolah"ucap Evan

Evan menahan kedua tangan Kiran dan langsung mencium bibir Kiran dengan kasar, Kiran terus berusaha memberontak tapi tenaga Evan lebih kuat darinya, Kiran mulai merasa lelah dan pasrah, dia hanya bisa menangis.

Perlahan Evan membuka pakaiannya, setelah itu dia langsung membuka seluruh pakaian Kiran dengan paksa, Kiran berusaha menutupi bagian dadanya, tapi Evan langsung menyingkirkan tangan Kiran.

"Kak aku mohon jangan lakukan ini, aku mohon, aku akan ngelakuin apa aja asal jangan ini, hiks hiks hiks"ucap Kiran yang masih terus menangis, Evan tidak mendengarkan Kiran dia terus saja sibuk dengan kegiatannya.

"Kita langsung ke intinya saja"ucap Evan dengan nafas terengah-engah, dan tanpa merasa bersalah, dia langsung memasukannya dengan sedikit paksaan, Kiran benar-benar merasa kesakitan.

"Awwww, sakit kak, hiks hiks, jangan hiks hiks hiks"ucap Kiran tapi tetap saja Evan tidak memperdulikannya, setelah Evan merasa puas, diapun langsung menghentikannya dan langsung masuk kedalam kamar mandi yang ada didalam kamarnya Kiran, sedangkan Kiran, pikirannya benar-benar kacau, dia merasa sangat malu dengan dirinya sendiri, Kiran terus saja menangis tanpa henti, tak lama kemudian Evan keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan pakaiannya, dia menghampiri Kiran yang masih berbaring dengan tubuh yang ditutupi selimut.

"Bagaimana menyenangkan bukan?"tanya Evan sambil tersenyum licik

"Baiklah, sepertinya lo butuh istirahat, sebaiknya gue pulang"ucap Evan diapun langsung pergi meninggalkan Kiran sendirian, saat Evan sudah tidak ada dikamarnya Kiran langsung berteriak dan menangis sejadi-jadinya.

"Aaaahhhkkkkkkk, hiks hiks hiks, kenapa ini semua terjadi sama aku, hiks hiks hiks"Kiran terus menangis tanpa henti.

Kini Kiran sudah membersihkan dirinya, tapi pikirannya masih tetap kacau, dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Bagaimana kalau aku hamil"gumam Kiran sambil berusaha menahan air matanya.

Keesokan harinya Kiran tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa, yaitu pergi ke sekolah, akan tetapi dia terlihat sangat murung.

"Kak"panggilnya Deron

"Kak Kiran?"panggilnya lagi Deron karena Kiran tak kunjung menjawab

"Hmm, eh iya dek, ada apa?"tanya Kiran

"kakak kenapa sih, kok gak kayak biasanya"

"Nggak papa kok, itu cuma perasaan kamu doang kali"ucap Kiran berusaha untuk tetap tersenyum

"Kakak yakin gak papa?"

"Iya gak papa kok, kakak duluan masuk kelas yah"ucap Kiran

"Lo beneran udah ngelakuin hal itu sama Kiran?"tanya Riki

"Iya"ucap Evan santai

"Gila lo yah"ucap Riki

"Tapi kalau dipikir-pikir, gue kok kasihan yah sama dia"ucap Evan tiba-tiba

"Hah?"ucapnya Doni dan Riki secara bersamaan

"Lo tau kan, gue biasanya ngelakuin hal itu sama cewek yang udah gak perawan lagi, tapi Kiran..."ucapnya

"Nah kan nyesel lo, udah mendingan lo nikahin aja dia"ucap Riki

"Setuju gue"ucap Doni

"Gila lo yah, main nikah nikah aja"

"Apa maksud dari pembicaraan kakak tadi"ucap Liana yang tiba-tiba, sebenarnya Liana sudah mendengarkan semua yang kakaknya katakan, dia tidak menyangka kalau kakaknya melakukan hal seperti itu, dia kira Evan hanya sekedar nakal saja dan tidak melebihi batas wajar tapi nyatanya tidak.

"Dek, kok kamu ada disini?"tanya Evan yang merasa kaget, Doni dan Riki memang sudah mengetahui dari awal kalau Liana adalah adik Evan.

Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gak takut KARMA kamu Van, Ingat kamu punya adik cewek, Gimana nanti kalo adek mu di gituin oleh cowok lain,,,??😡😡😡🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-08-16

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah kayak cerita Novel mimin Sinta,PACAR ADOPSI, Caramel dan Milo ,,Milo jadiin Cara jadi babunya di sekolah, yg hujung2 nya jadi Bucin sama Caramel ..

2023-08-16

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kenapa peran ceweknya lemah thor??!!😔😔

2023-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Deron
3 Episode 3 Gudang sekolah
4 Episode 4 Hancur
5 Episode 5 Tanggung jawab
6 Episode 6 Kemarahan Deron
7 Episode 7 Butik
8 Episode 8 foto prewedding
9 Episode 9 Hari pernikahan
10 Episode 10 Pengantin baru
11 Episode 11 Pindah ke apartemen
12 Episode 12 Yuri
13 Episode 13 Suami ganteng
14 Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15 Episode 15 Pacar
16 Episode 16 Hari Pertama kerja
17 Episode 17 Hamil gak?
18 Episode 18 Kiran hilang
19 Episode 19 Rumah sakit
20 Episode 20 Doni, Riki Menginap
21 Episode 21 Visual
22 Episode 22 Hubby
23 Episode 23 Dila & Riki
24 Episode 24 Rumah baru.
25 Episode 25 Pindah rumah
26 Episode 26 Ujian Nasional
27 Episode 27 Joging
28 Episode 28 Dua bulan kemudian
29 Episode 29 Ruang tv
30 Episode 30 Pergi
31 Episode 31 Kangen
32 Episode 32 Kelulusan Kiran
33 Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34 Episode 34 Deron Dan Evan
35 Episode 35 Bebek goreng
36 Episode 36 Mual
37 Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38 Episode 38 Kram Perut
39 Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40 Episode 40 Enam bulan kemudian
41 Episode 41 Ngampus
42 Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43 Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44 Episode 44 Kepercayaan
45 Episode 45 Nengokin baby
46 Episode 46 Kumpul-kumpul
47 Episode 47 Kecelakaan
48 Episode 48 Kenzo Antonio
49 Episode 49 Harus kuat
50 Episode 50 Bertahan atau tidak
51 Episode 51 Surat
52 Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53 Episode 53 Berziarah ke makam
54 Episode 54 Kelulusan Deron
55 Episode 55 Ngapel
56 Episode 56 Dua tahun kemudian
57 Episode 57 Ngumpul bareng
58 Episode 58 Mulai lagi
59 Episode 59 Tumben
60 Episode 60 Dedek bayi
61 Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62 Episode 62 Adik bayi
63 Episode 63 Keluarga bahagia
64 Episode 64 kekepoan yang hqq
65 Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66 Episode 66 Bercerita
67 Episode 67 Anak baru
68 Episode 68 Letta
69 Episode 69 Gisel
70 Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71 Episode 71 Angga punya adik lagi
72 Episode 72 Angga merajuk
73 Episode 73 Perasaan Cia
74 Episode 74 Sakit hati Cia
75 Episode 75 Rumah Opa Robert
76 Episode 76 Jauhi dia
77 Episode 77 Mulai menjauh
78 Episode 78 Rumit
79 Episode 79 kekesalan Angga
80 Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81 Episode 81 Masuk SMA
82 Episode 82 Kenzo sakit
83 Episode 83 Kangen
84 Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85 Episode 85 Hanya kamu
86 Episode 86 Pantai
87 Episode 87 Perpisahan sekolah
88 Episode 88 Kangen Papa Evan
89 Episode 89 Akhir kisah
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Perkenalan
2
Deron
3
Episode 3 Gudang sekolah
4
Episode 4 Hancur
5
Episode 5 Tanggung jawab
6
Episode 6 Kemarahan Deron
7
Episode 7 Butik
8
Episode 8 foto prewedding
9
Episode 9 Hari pernikahan
10
Episode 10 Pengantin baru
11
Episode 11 Pindah ke apartemen
12
Episode 12 Yuri
13
Episode 13 Suami ganteng
14
Episode 14 Menjelaskan kepada Dila
15
Episode 15 Pacar
16
Episode 16 Hari Pertama kerja
17
Episode 17 Hamil gak?
18
Episode 18 Kiran hilang
19
Episode 19 Rumah sakit
20
Episode 20 Doni, Riki Menginap
21
Episode 21 Visual
22
Episode 22 Hubby
23
Episode 23 Dila & Riki
24
Episode 24 Rumah baru.
25
Episode 25 Pindah rumah
26
Episode 26 Ujian Nasional
27
Episode 27 Joging
28
Episode 28 Dua bulan kemudian
29
Episode 29 Ruang tv
30
Episode 30 Pergi
31
Episode 31 Kangen
32
Episode 32 Kelulusan Kiran
33
Episode 33 Rumah Bunda Dan Ayah
34
Episode 34 Deron Dan Evan
35
Episode 35 Bebek goreng
36
Episode 36 Mual
37
Episode 37 Hari Pertama Ngampus
38
Episode 38 Kram Perut
39
Episode 39 Dunia serasa milik berdua
40
Episode 40 Enam bulan kemudian
41
Episode 41 Ngampus
42
Episode 42 Ancaman gak di kasih jatah
43
Episode 43 Ungkapan yang tidak terduga
44
Episode 44 Kepercayaan
45
Episode 45 Nengokin baby
46
Episode 46 Kumpul-kumpul
47
Episode 47 Kecelakaan
48
Episode 48 Kenzo Antonio
49
Episode 49 Harus kuat
50
Episode 50 Bertahan atau tidak
51
Episode 51 Surat
52
Episode 52 Mengikhlaskan dan bangkit
53
Episode 53 Berziarah ke makam
54
Episode 54 Kelulusan Deron
55
Episode 55 Ngapel
56
Episode 56 Dua tahun kemudian
57
Episode 57 Ngumpul bareng
58
Episode 58 Mulai lagi
59
Episode 59 Tumben
60
Episode 60 Dedek bayi
61
Episode 61 Welcome to the world Kaivan
62
Episode 62 Adik bayi
63
Episode 63 Keluarga bahagia
64
Episode 64 kekepoan yang hqq
65
Episode 65 Kebenaran tentang Evan
66
Episode 66 Bercerita
67
Episode 67 Anak baru
68
Episode 68 Letta
69
Episode 69 Gisel
70
Episode 70 Gimana cara deketin cewek
71
Episode 71 Angga punya adik lagi
72
Episode 72 Angga merajuk
73
Episode 73 Perasaan Cia
74
Episode 74 Sakit hati Cia
75
Episode 75 Rumah Opa Robert
76
Episode 76 Jauhi dia
77
Episode 77 Mulai menjauh
78
Episode 78 Rumit
79
Episode 79 kekesalan Angga
80
Episode 80 Perjodohan tiba-tiba
81
Episode 81 Masuk SMA
82
Episode 82 Kenzo sakit
83
Episode 83 Kangen
84
Episode 84 Kemandirian Kenzo dan Kaivan
85
Episode 85 Hanya kamu
86
Episode 86 Pantai
87
Episode 87 Perpisahan sekolah
88
Episode 88 Kangen Papa Evan
89
Episode 89 Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!