Sekarang Rei sedang berjalan sendiri kearah Stasiun seperti yang dikatakan Erza, ia menunggu di depan gerbang agar nanti bisa melihat Erza jika datang.
Sudah 30 menit Rei menunggu Erza mengambil barangnya, ia melihat Erza yang sedang menyeret sejumlah barang bawaandi belakangnya. Sebenarnya Rei pernah melihatnya di Anime, tetapi saat melihatnya langsung ia sedikit kaget, dan juga lucu melihatnya.
"Apa kamu baik membawa barang sebanyak itu?"Tanya Rei
"Tentu aku sangat baik dengan barang bawaanku"Ucap Erza yakin
Setelah itu mereka berdua menaiki kereta di stasiun, lalu bergerak maju. Rei, dan Erza duduk saling berhadapan satu sama lain.
"Jadi Rei apa benar kamu bisa bermain pedang?"Tanya Erza penasaran
Rei mengangguk, dan berkata "Tentu, aku bisa bermain pedang, itu juga termasuk keahlian ku"
"Mengapa kamu tidak membawa pedang jika itu salah satu keahlianmu?"Tanya Erza sangat bingung.
"Yah kamu bisa melihatnya nanti"Ucap Rei semakin membuat Erza bingung.
Mereka terus memulai percakapan kecil, tetapi tiba tiba Rei tertidur karena meraaa sedikit lelah.
Beberapa jam berlalu, Rei masih tertidur dengan pulas dihadapan Erza, lalu ia merasakan tubuhnya tiba tiba terguncang, ia langsung membuka mata, dan pertama kali yang ia lihat adalah Erza yang sedang memegang kedua bahunya, bahkan mukanya sangat dekat, mereka saling bertatapan.
"Ada apa?"Tanya Rei dengan suara malasnya, ia juga tidak peduli saling bertatap dengan Erza.
Erza memerah karena merasakan Nafas panas dari Rei, lalu ia tersadar, dan berkata "Ayo, kita sudah sampai"
Setelah itu mereka berdua turun dari kereta, mereka melihat hari sudah gelap. Erza memutuskan untuk pergi ke walikota untuk melaporkan misinya sudah di terima dulu, ia berjalan santai dengan Rei sambil memulai percakapan kecil.
Sekarang mereka sudah berada di luar kantor Walikota, mereka langsung memasukinya, lalu mereka berjalan kearah Resepsionis untuk menanyakannya.
"Permisi, kami dari Guild Ekor Peri. Kami disini untuk menemui Walikota tentang pencarian ini"Ucap Erza lalu memberikan pamflet misi kepada Resepsionis itu agar percaya.
Resepsionis melihat pamflet itu, lalu mengangguk, dan berkata "Tunggu sebentar, saya akan memanggil Walikota dulu" lalu ia pergi menuju ruangan Walikota.
Beberapa menit Resepsionis itu kembali sambil membawa Pria Tua bersamanya.
"Terimakasih karena sudah ingin datang untuk membantu kami, anda datang pada saat yang tepat. Desa kami selalu di serang oleh sesuatu yang terbang seperti burung"Ucap Walikota.
"Maaf bisakah anda menjelaskan Burung itu secara detail agar kami bisa mengetahuinya?"Tanya Rei penasaran.
"maaf sebelumnya, Saya juga tidak terlalu tau, tetapi burung itu sedikit besar, dia juga selalu mengeluarkan api dari mulutnya"Ucap Walikota
"Baiklah anda bisa mengandalkan kami untuk membereskan itu"Ucap Erza, lalu bertanya "Bisakah anda merekomendasikan penginapan kepada kami?"
"Yah anda bisa pergi ke penginapan di depan kantor ini, hanya beberapa langkah lagi dari kantor ini"Ucap Walikota.
"Terimakasih, kalau begitu kami akan menyelesaikan itu besok"Ucap Erza lalu pergi dengan Rei menuju penginapan.
Setelah itu mereka berdua berjalan menuju penginapan sesuai arah Walikota, lalu Erza menuju Resepsionis untuk memesan kamar, sedangkan untuk Rei hanya menunggu karena ia tidak mempunyai uang.
"Aku pesan dua kamar"Ucap Erza kepada Resepsionis.
Resepsionis mengangguk lalu cek dulu, ia lalu menatap Erza, dan berkata "Maaf nona sekarang hanya ada satu kamar"
Mendengar itu, Erza sedikit memerah, tapi ia mengangguk, dan berkata "Tidak masalah, berikan saja, aku akan membayarnya" lalu Erza mengeluarkan Uangnya, dan menerima Kunci kamarnya.
Erza langsung berjalan kearah Rei, lalu menatapnya, dan berkata "Rei disini hanya ada satu kamar, jadi kita akan berbagi ranjang"
"Yah tidak masalah, kamu tenang saja aku tidak akan melakukan hal yang buruk"Ucap Rei tidak peduli dengan hal itu, ia hanya peduli dengan tidurnya.
mendengar ucapan Rei yang melakukan hal itu, Erza memerah karena ia mengerti, lalu mereka pergi kearah kamar berada.
Saat sudah di dalam kamar, Rei melihat Sofa, ia langsung meloncat kearah Sofa, lalu terbaring, dan menutup mata, tapi membuka mata menatap Erza untuk berkata "Aku tidur di sofa" lalu menutup mata lagi
Erza menghela nafas melihat tingkah laku Rei, ia sedikit kecewa karena merasa tidak di perdulikan olehnya. Erza langsung membereskan barang bawaannya dulu, lalu terbaring di tempat tidur karena merasa sedikit lelah juga.
Baru beberapa saat Rei, dan Erza membaringkan diri istirahat. Tiba tiba banyak suara Gemuruh diluar, bahkan banyak teriakan dari orang orang.
Sontak Erza terbangun lagi untuk melihat keadaannya, sedangkan Rei hanya membuka mata sedikit melotot karena kesal, lalu Rei berkata "B*TCH BIARKAN AKU ISTIRAHAT DULU" lalu ia bangkit keluar dari kamar untuk mencari masalah dari suara itu, ia meninggalkan Erza yang sedang bersiap mengepakan barangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Noname
gw suka nih MC dia gak peduli dengan yang namanya cinta atau apalah itu good job lah si Rei 👍👍👍👍👍
2022-02-17
2
VG
ahhhh kan kau punya skill bang pencipta an bang tinggal buat duit aj
2021-11-06
2
H Y P O C R I S Y
cuek boleh tapi jangan egois.mc terlalu banyak gaya.maaf ini kritik
2021-10-02
4