Episode 11

Julian berjalan menyusuri lorong sekolah dan dia sekarang sedang berada di sayap kanan yaitu tempat anak-anak yang tidak memiliki sihir. Ia berencana menggunakan sihirnya untuk sampai ke ruang guru tapi entah kenapa sihirnya seakan tersendat.

“ Apakah disayap bagian kanan ada sihir penyegel? Kenapa aku tidak bisa menggunakan sihirku.” Gumam Julian dengan alis bertaut. Ia keheranan tentang hal itu sebelumnya, sebab jarang sekali sekolah yang menggabung pendidikan akademik dan sihir. Karena biasanya anak sihir yang jahil senang membuat kericuhan.

Ia mengamati ke sekitar. Kalau saja ia tahu bahwa di tempat ini ada sihir penyegel, dirinya pasti akan membawa peta arah yang ditempel tadi. Dengan terpaksa ia harus bertanya pada seseorang yang berada di situ. Tapi sialnya tidak ada orang yang lewat.

“ Hey kau rambut putih, kemari!” Julian berteriak pada seorang lelaki berambut perak yang disebelahnya terdapat seorang gadis bermabut merah yang menunduk dalam.

Lelaki bermabut putih dan gadis berambut merah yang tak lain adalah Peter dan Agatha.Peter tak menyelingak. Ia bukanlah tipe orang yang ramah pada semua orang, Peter hanya ramah pada orang yang dekat dengan nya atau orang yang ia kenal. Sementara orang asing yang menyapanya itu tidak ia kenal sama sekali.

“ Apa kau tuli! Aku memanggilmu!” Julian tiba-tiba saja sudah ada di depan Peter dan Agatha.

“ Oh! Ada apa?” Tanya Peter. Sementara, gadis bernama Agatha itu mengangkat kepalanya dan melihat wajah yang tak asing baginya.

Julian! Kenapa secepat ini ketemunya sih.

“ Antar aku ke ruang guru!” lagi-lagi Julian terdengar memerintah.

“ Bai—” ucapan Peter terpotong karena Agatha segera menarik tanganya guna menghindari Julian. Sedangkan Julian yang terlampau kesal akhirnya kembali mencegat mereka. Kali ini ia harus berhasil memerintah. Bagaimana bisa ada orang yang tidak mematuhi perintahnya.

“ Tunjukan ruang guru cepat! Ini perintah bukan permintaan.” Julian masih tetap bersikap congkak.

“ Atas dasar apa kau memerintah kami? Kalau mau minta tolong, katakan dengan benar.” Ujar Agatha dengan nada ketus. Ia muak dengan wajah sombong Julian yang seakan bisa melakukan apapun. Padahal sang tokoh utama saja tidak memiliki wajah sombong seperti itu hanya wajah dingin saja.

Kening lelaki berambut putih kepirangan itu mengerut menahan amarah. Ia kenal gadis itu, gadis yang membuat dirinya dipaksa terjebak di sekolah menjengkelkan ini. Sebenarnya ia ingin sekali menjahit mulut Agatha yang berani menentangnya. Tapi ia harus menahan semua ini agar tidak tambah runyam.

“ Baiklah to-lo-ng antar aku ke ruang guru.” Ujarnya penuh penekanan. Sungguh ini pertama kalinya dalam hidup julian mengatakan kata ‘tolong’.

“ Dengan senang hati.” Balas Agatha dengan senyum penuh kemenangan.

***

Agatha, Peter dan Julian akhirnya sampai di depan ruang guru. Julian tanpa ragu masuk kedalam. Sementara, Agatha dan Peter pergi ke ruang kelas. Pelajaran dimulai seperti biasa. Namun kali ini gadis berambut merah itu nampak antusias dengan materinya. Ia berencana ingin menjadi gadis pintar karena kelak akan bersanding dengan Lucius.

Meski materi yang diterangkan amatlah sulit, ia tetap tidak menyerah. Agatha bertanya pada sang guru ataupun pada Peter, karna Peter termasuk anak yang cerdas. Hal itu dibuktikan dengan nilainya yang hampir semua sempurna.

Tak terasa jam istirahat pun tiba. Namun, Agatha lebih memilih untuk mengulang materi yang disampaikan ketimbang mengisi perutnya dengan makanan. Hal itu membuat Peter keheranan. Kalau Agatha yang dulu pasti akan berkeliling sekolah kemudian membuat banyak keributan dengan anak-anak lemah. Tapi seminggu belakangan sikapnya berubah 180 derajat.

“ Agatha kenapa tidak memakan bekalmu?” Peter bertanya heran.

“ Tidak, aku sedang belajar.” Ujar Agatha tak memalingkan wajahnya dari buku di hadapannya.

“ Begitu.” Peter hanya mengangguk mengerti.

Beberapa jam kemudian, bel pulang pun berbunyi. Agatha segera beberes dan menuju gerbang sekolah. Agatha bingung mengapa kereta kuda miliknya belum datang juga. Biasanya tidak pernah begini. Gadis itu terpaksa menunggu hingga kereta kudanya datang.

" Mau kuantar tidak?" Tawar Peter karena melihat Agatha belum ada jemputan.

Agatha menggeleng. Ia tidak ingin merepotkan orang lain. Alhasil, Agatha memilih untuk menunggu.

Sejam berlalu, namun kereta kuda yang dinanti tak kunjung datang menjemput. Ia ngin meminta bantuan Louis, tapi Ia sangat yakin Louis pasti sudah pulang menggunakan sihir teleport. Sementara Anastasia tidak berangkat ke sekolah, karena perempuan yang usianya 17 tahun tidak diwajibkan sekolah.

Huff. Agatha menghela nafas.

“ Kenapa belum pulang?”

“ Eh senior Lucius. Itu kereta kuda Saya belum datang.” Ujar Agatha jujur dengan mata yang dipenuhi binar harapan.

Wah wah bisa dianter sama tunangan nih.

Lucius hanya mengangguk lalu berlenggang pergi.

Eh kok engga ditawarin mau bareng atau engga.

“ Anu...Senior Lucius, Anda tidak mau mengantar Saya?”

“ Jadi kau minta diantar?” Lagi-lagi Lucius mengeluarkan hawa dingin yang amat menyengat kulit.

Agatha dengan ragu menggangguk. “ I-iya. Tapi kalau keberatan tidak masalah.”

“ Ya sudah ayo.” Ujarnya. Agatha merasa Lucius kembali pada sikap awalnya yang dingin dan tidak peduli an.

Kenapa aku merasa sama sekali tidak ada kemajuan antara aku dan Lucius. Tidak! Ini tidak bisa dibiarkan, karena parade terbesar itu akan diadakan dua bulan lagi! Itu artinya sebentar lagi Shelia akan muncul. Aku harus sering-sering menguunjungi Lucius!

Agatha terus berjalan dengan pikiran yang berkeliaran kemana-mana.

***

Happy Reading😘

Jangan Lupa untuk like, komen(kritik saran), dan tambah favorit ya. Terima kasih😘

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

Mendingan jangan terlalu berharap sama lucius daripada nanti sakit

2024-02-18

2

est

est

udah tau nanti dia yg bunuh masih aja nak ngejar capedeh...klo aku ogah..

2022-07-02

0

anca

anca

ngapain juga ngarep banvet aih,,,cyekin aja sekalian kan sudah

2021-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!