Episode 8

Kediaman Duke Carrol,

Seminggu telah berlalu sejak kejadian itu, semua nya kembali berjalan normal. Kecuali dua orang anggota keluarganya. Anastasia dan Louis. Anastasia berubah menjadi sosok pendiam dan hampir tidak pernah mengejek Agatha lagi. Sementara Louis terus saja memperhatikan gerak-gerik Agatha dari jauh, meski Agatha sendiri telah menyadari orangi yang terang-terangan menguntitnya itu.

“ Ayolah kak,kenapa kau terus mengikutiku sih?”Agatha berdecak untuk kesekian kalinya. Namun Louis terlihat biasa saja.

Lagi-lagi mata Louis jelalatan kesana kemari. “ Kau itu terlalu percaya diri ya. Aku tidak sedang mengikutimu, aku hanya sedang menatap pohon drys di sebelahmu itu.”Sanggah Louis.

Gadis berambut merah itu menghela nafas. “ Baiklah tatap saja pohon itu terus dan jangan mengikutiku lagi!”Agatha bergegas meninggakan Louis.

***

Agatha memutuskan untuk berkeliling mengitari kediaman Duke. Pendengarannya tertarik dengan suara dencingan pedang. Ia pun menghampiri sumber suara itu.

Setelah sampai, terlihat dua orang kesatria tengah berlatih pedang. Keringat mengucur deras dari kedua kesatria itu, namun mereka tak memperdulikannya.

“ Akh!” Pekik salah satu kesatria yang lengannya tergores pedang hingga membuat luka cukup panjang. Agatha mentap kasihan ke arah kesatria itu.

“ Kita sudahi latihan kali ini.” Ujar kesatria bernama Knight Diaz Marcello. Sementara kesatria yang tergores segera pergi untuk mengobati lukanya untuk menghentikan pendarahan.

Agatha nampak tertarik menyaksikan permainan pedang itu. Kehadiran Agatha ternyata disadari oleh Diaz. Dirinya segera memasukkan pedang ke sarung pedang dan menghampiri Agatha.

“ Salam Nona Carrol.” Diaz mencondongkan badannya ke depan dengan tangan kanan yang disilangkan ke dada.

“ Salam Sir—” Agatha menjeda kalimatnya karena tidak mengetaui nama kesatria di hadapnnya.

“Marcello,Nona.”Ujar Diaz.

“ Salam Sir Marcello.” Agatha mengulangi. “Permainan Anda sangat lah bagus.”

“ Terima kaish Nona, Anda terlalu memuji.”

“ Lain kali, boleh kah aku belajar berpedang?” Agatha nampak antusias. Menurutnya orang yang bisa bermain pedang terlihat keren.

“ Nona-nona.”Lucy berlari terpogoh ke arah Agatha. Sedari tadi Lucy berkeliling mencari Agatha dan akhirnya Lucy menemukan gadis itu.

“ Nona, hosh...hosh...Tu-Tuan Duke meminta Anda untuk menuju ruangannya.” SuaraLucy terdengar tak keruan karena berburu dengan nafasnya.

“ Baiklah.” Agatha segera menanggapi.

Agatha dan Lucy segera beranjak untuk ke ruangan Duke.

“ Nona, tadi Anda bertanya apaah Saya bersedia mengajari Anda berpedang, jawabannnya adalah Dengan senang hati, Nona.” Ujar Diaz dengan cepat.

Agatha tak menyelingak, dirinya justru tertarik pada Lucy yang nampak ketakutan.

“ Ada apa?” Tanya gadis itu penasaran.

“ No-nona saya sebenarnya berbohong jika Tuan Duke memanggil Anda. A-apa Nona lupa kalau Sir Marcello adalah orang yang sering Nona perintah untuk memotong bagian tubuh pelayan jika mereka melanggar perintah,meski begitu Anda selalu risih jika orang itu berada di dekat Anda. Itu sebabnya saya sedikit tidak nyaman Nona berada di dekatnya.” Terang Lucy.

Jujur saja Agatha begitu terkejut. Sekarang wajah terkejutnya bahkan lebih aneh dari pada puding yang gosong.

Berarti maksud dari ‘Saya akan mengajari Anda berlatih pedang’ adalah ‘Saya akan mengajari Anda memotong dengan sadis.’

Agatha bergidik ngeri dan berjanji tak akan pernah mengunjungi tempat latiihan itu. Untung saja Lucy datang, jika ia tidak datang mungkin saja dirinya sudah berlatih pedang bersama algojo itu.

Agatha dan Lucy berjalan menelusuri lorong.

“ Akh!” agatha mendengar pekikan itu dari sebuah kamar yang pintu nya sedikit terbuka. Langkahnya terhenti.

“ Kamar siapa itu Lucy?”

“ Itu kamar Nona Pertama, Nona Anastasia.” Jawab Lucy.

Tanpa ragu Agatha segera mengetuk pintu kamar itu. Namun sampai ketukan ketiga, Anastasia tak mengubris Agatha.

“ Lucy kau tetap lah di luar.” Perintah Agatha. Lucy mengiyakan.

Agatha memutuskan untuk masuk. Dan betapa terkejutnya ia melihat kakak pertamanya itu terkapar dengan kaki penuh luka. Terlihat juga ada salep berukuran cukup besar yang tercecer di sebelah Anastasia. Dapat simpulkan kakaknya itu terjatuh saat sedang mengobati luka di kakinya.

“ Apa yang kau lakukan? Mau menertawaiku? Pergi sana!” Anastasia berkata dengan tenaga yang tersisa.

Agatha tak tega. Dia segera menghampiri Anastasia dan akan memberi bantuan. Jelas saja Anastasia menampik uluran tangan Agatha. Dia terus bersikeras untuk bangun dengan usahanya sendiri. Namun hal itu tentu saja tak berhasil.

“ Apa yang terjadi padamu, kak?” Agatha kembali mengulurkan tangannya. Namun kali ini Anastasia menerima uluran itu karena sudah terlalu pasrah.Gadis berambut merah itu menuntun Anastasia menuju ranjang dan mendudukanya disana.

“ Ayah menambah kelas tatakrama ku. Kau tau kan Viscountess Margaret bagaimana padaku, jadi hal ini sudah biasa.”Anastasia berubah muram.

Kupikir kau salah satu pemeran antagonis, ternyata ada yang lebih antagonis.

“ Ini sudah keterlaluan! Kau harus melaporkannya pada Tuan Duke.” Amarah Agatha seketika naik.

“ Kau pikir ayah akan lebih percaya pada siapa? Margaret, adik ayah itu terlalu licik.”

Viscountess Margaret adiknya Tuan Duke ternyata.

“ Kau kan tinggal menunjukan lukamu.” Agatha semakin geram.

Anastasia tertawa pedih. “ Aku sudah mencobanya dan sebuah tamparan aku dapatkan dari ayah. Margaret dia berpura-pura sedih dan mengatakan kalau dia hanya mengajariku dan aku hanya mengada-ada. Ayah sangat menyayangi adiknya jelas dia lebih mempercayai adiknya ketimbang anak yang lahir dari wanita yang menghianatinya.”

Agatha cukup dibuat terkejut dengan pernyataan Anastasia. Sungguh di dalam novel tidak pernah menyingung hal seperti ini.

“ Maksudnya Ibu kita menghianati Tuan Duke.”Lontar Agatha.

Di dalam novel memang diceritakan bahwa hubungan Tuan Duke dan Ibu Agatha tidak baik. Tapi tidak diceritakan bahwa Ibu Agatha menghianati Tuan Duke.

“ Aku akan melakukan sesuatu untuk menyingkirkan Margaret.” Ujar gadis berambut merah itu.

Anastasia mengerutkan alisnya.“ Apa pedulimu! bukankah dulu kau selalu bersikap tak acuh padaku dan malah terkadang menertawai ku saat aku dalam keadaan seperti ini.”

“ Itu dulu sekarang aku sudah besar.”

“Beberapa bulan tidak mungkin membuatmu tumbuh dewasa lagipula kau kan memang masih 14 tahun.”

“ Jangan remehkan aku kak.” Agatha melirik Anastasia yakin.

***

...(Anastasia Orlin de Carrol)...

...(Kakak Pertama Agatha)...

Happy Reading😘

Jangan Lupa untuk like, komen(kritik saran), follow author ANWi dan tambah favorit ya. Terima kasih😘

Terpopuler

Comments

Naraa 🌻

Naraa 🌻

plis deh Agatha kW Lo jgn omong doang dong

2024-02-23

0

Zulvianti

Zulvianti

tampilannya manis tapi salfok sama belati yg di pegangnya

2022-03-10

1

Netty S

Netty S

aku kira itu agathaaa,,kecewa deh

2021-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!