Episode 3

Agatha sudah siap dengan gaun berwana pastel yang tidak mencolok dan perona wajah yang sangat natural. Semua pelayan kediaman duke terheran melihat tampilan Agatha yang seperti itu.

" Lama sekali! Dasar manja!" Celoteh seorang lelaki berambut pirang dengan pakaian serba hitam yang entah darimana muncul nya.

Mendengar itu , Agatha seperti tertusuk rasanya. Baru saja dia berhasil meyakinkan dirinya untuk tetap tenang dan bertahan hidup dengan damai sampai cerita novel nya selesai. Namun sialnya, ia melupakan keluarganya sendiri yang justru seperti bumerang baginya. Contohnya saja, lelaki yang mencelanya itu. Lelaki itu adalah kakak keduanya, Louis Cato de Carrol. Agatha sebenarnya malas mengakui ini, tetapi pada kenyataannya lelaki itu adalah seorang penyihir menara yang jenius di seluruh kekaisaran.

" Oh ayolah, bahkan kura-kura milik Bill lebih cepat darimu.” Seorang gadis ikut berhadir dengan kipas ditangannya. Gadis itu adalah kakak tertuanya, Anastasia Orlin de Carrol. Kedua kakaknya itu terlihat menikmati saat mengejek Agatha. Keduanya bahkan melempaskan tos tepat di depan Agatha.

Sementara, wajah gadis berambut merah itu benar-benar sudah tidak dapat dikontrol lagi. Ingin rasanya kabur dari kenyataan ini.

“ ...kakak-kakak sekalian kenapa kalian menggangu orang lembut sepertiku .” Agatha ber-akting sok polos yang membuat dua orang itu bergidik ngeri.

“ Aku sarankan kalian urus saja urusan masing-masing.” Ujar Agatha yang dengan santainya berlenggang ke arah pintu keluar dengan Lucy yang mengekorinya.

***

Setelah berhasil keluar dari cengkeraman kedua macan itu, Agatha akhirnya bisa bernapas lega.Sekarang, dia berada di gerbang kediaman Duke. Terlihat dua kereta kuda sudah disiapkan disana. Ia segera mencincing gaunnya untuk memasuki salah satu dari kereka kuda.

Ketika baru membukanya, Agatha sudah dibuat terkejut. Pasalnya, kereta kuda itu ternyata sudah diisi oleh banyak kotak yang dilapisi kertas berwarna warni.

“ Lucy, apa maksudnya ini?” Ia mengalihkan pandangannya ke belakang. Mencoba meminta penjelasan.

Lucy tertunduk lesu. “ Itu hadiah untuk Putra Mahkota, Nona. Saya belum sempat menurunkannya.”

Alis Agatha bertaut mendengar itu.“ Kenapa harus kau yang menurunkannya? Minta saja pada pelayan yang lain.”

Lucy semakin tertunduk dalam mendengar itu. “ Anu... Nona, tidak ada yang berani menyentuh hadiah itu karena Nona telah mengatakan bahwa yang boleh menyentuhnya hanya saya. Jika melanggar aturan maka Nona akan memotong tangan mereka.”

Ah astaga, kenapa ada bagian seperti ini di dalam novel. Sifat Agatha itu memang benar-benar mengesalkan. Pantas saja putra mahkota tidak menyukai Agatha.

“ Ah sudah lupakan. Aku akan mengubah peraturannya, panggil pelayan lainnya dan singkirkan semua hadiah ini dari kereta kuda, sisakan satu saja. Lakukan perintah itu dalam dua menit, kalau tidak kepala para pelayan akan terpisah dari badanya.” Perintah Agatha pada Lucy. Agatha tentu saja tidak akan benar-benar memenggal kepala orang. Itu hanya ancaman agar dirinya lebih menghemat waktu.

Tanpa basa-basi Lucy segera masuk dan memberitahu para pelayan tentang perintah Agatha. Semua pelayan segera mematuhi perintah Lucy dan mengeluarkan hadiah itu.

“ Wah, wah, kemana orang yang tadi mengatakan dirinya berhati lembut ?” Nada suara mengesalkan itu terdengar dari atap kereta kuda. Itu adalah Louis. Ia bersilang kaki dengan jari meliuk-liuk di udara seperti memainkan sihir. Bagaimana bisa dia berada di atap kereta kuda?

Akh, jangan lupakan fakta bahwa Louis adalah penyihir jenius!

Persetan kau penyihir! dasar penyihir jelek. Setidaknya kalimat itulah yang ingin ia lontarkan. Namun Agatha menahannya. Ia justu berbalik ke belakang, mencari seseorang dengan kipas ditangannya.

“ Apa yang sedang kau lakukan itu?” alis Louis naik sebelah.

“ Mencari gadis berkipas tentunya. Dia kan selalu muncul bersamamu.” Lontar Agatha yang tetap celingukan mencari.

“ Percuma kau mencarinya, dia sudah pergi duluan bersama ayah.”

“ Jangan bercanda! Bukankah kereta kuda Tuan Duke ada di -- ”. agatha terperanjak saat menyadari kereta kuda yang satunya lagi sudah tidak ada disana.

“ Mati aku.” Ujarnya.

“ Selamat bersenang-senang orang yang berhati lembut.” Ujar Louis dengan nada yang amat sangat menjengkelkan. Louis pergi begitu saja dengan sihir nya.

“ Nona, hadiahnya sudah dikeluarkan semua dan hanya tersisa satu. Sekarang Nona silahkan masuk.” Lucy melapor pada Agatha.

“ Lucy, kira-kira hukuman apa yang akan duke berikan jika aku terlambat?”

“ Maaf saya mengatakan ini. Tapi menurut peraturan, maka Nona akan didisiplinkan dengan tidak diberi makan selama tiga hari.” Jawab Lucy dengan berat hati.

Agatha berubah muram mendengar itu.“ Ya sudah ayo cepat....sebisa mungkin kita tidak terlambat.”

“ Maaf Nona, saya tidak ikut. Hanya Nona saja.”

“ Akh...ya sudahlah. Cepat panggil kusirnya.” Perintah Agatha dengan tergesa.

***

Terpopuler

Comments

Sri Aisyah

Sri Aisyah

3 hari thor astaga klo didunia nyata sudah dead itu nyawa lambat makan aj udah kliyengan aplagi 3 hari 3 hari woy😱😱😱😱😱😱😱

2022-02-06

2

Putri Adilamyska

Putri Adilamyska

ya ampunn ngakakkkk habizzz

2021-07-31

0

Puspita Sary

Puspita Sary

kayak nya pernah baca deh di wattpaaaD, plagi*t atau author yang sama?????

2021-06-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!